Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam edisi terdahulu Jurnal ini pernah menulis mengenai bagaimana Rama mengutus Hanoman sebagai intelijen sebelum menyerang Alengka untuk merebut kembali Dewi Shinta.Dalam edisi yang lalu Zafrullah Salim juga mengutip ajaran SunTzu (310-230 SM) dari tulisan P.K. Ojong mengenai Intelijen. ...."
IKI 2:11 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Low, Angelica
Jakarta: Inovasi, 2003
355.023 LOW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wee, Chow Hou
Singapore: Addison-Wesley, 1991
355.023 WEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khohirul Hidayah
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada Juli 2011 – Januari 2012 di koridor riparian perkebunan akasia yang dikelola oleh PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) Sektor Peranap, Riau untuk memperoleh informasi kelimpahan relatif, aktivitas dan sistem sosial beruang madu (Helarctos malayanus Raffles, 1821). Total 20 camera trap dipasang di 57 lokasi pada 4 koridor riparian, setengah dari kamera menggunakan aroma pemikat untuk meningkatkan probabilitas deteksi. Penelitian menghasilkan 3.337 trap nights efektif, 1.614 foto beruang madu dan 143 foto independen beruang madu. PRESENCE versi 5,7 digunakan untuk menganalisis penggunaan habitat dan efektivitas aroma pemikat. Analisis data menunjukkan kelimpahan relatif beruang madu di koridor riparian adalah 4,3%. Beruang madu sedikit lebih aktif selama siang hari (42%) dibandingkan pada malam hari (20%). Aroma pemikat meningkatkan probabilitas deteksi hingga 67,4%. Sebagian besar beruang madu di lokasi penelitian hidup secara soliter (84%), kecuali induk beruang madu dan anaknya (0,5%) atau pasangan beruang madu jantan dan betina dewasa yang diindikasikan akan kawin (15,5%). Persentase hutan alam di sekitar area penelitian memengaruhi penggunaan habitat beruang madu di koridor riparian (ΔAICc = 0). Penelitian jangka panjang yang melibatkan pemasangan kamera di hutan asli sekitar koridor sangat diperlukan untuk memberikan rekomendasi yang lebih baik bagi upaya pengelolaan beruang madu di area perkebunan.

ABSTRACT
This research was conducted from July 2011 until January 2012 at riparian corridor within acacia plantation managed by Sector Peranap PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), Riau to gain information on relative abundance, activity, and social system of sun bear (Helarctos malayanus Raffles, 1821). A total of 20 camera traps were installed at 57 locations in 4 riparian corridors, half of which used aromatic scent to increase the detection probability. The research produced 3,337 effective trap nights, 1,614 photos, and 143 independent photos of sun bear. PRESENCE v.5.7 was applied to analyze habitat use and the effectiveness of aromatic scent. Data analyses showed that relative abundance of sun bear in the riparian corridor was 4.3%. The sun bears were slightly more active during the day (42%) compared at night (20%). Aromatic scent increased detection probability to 67.4%. Most of sun bear in the research areas was solitary (84%), except mother and her cub (0.5%) or adult male and female engaged in potential mating (15.5%). The percentage of natural forest around the research site influenced sun bear’s habitat use in riparian corridor (ΔAICc = 0). Long-term research using a more comprehensive camera traps installed in native forest around the riparian corridors in need to produce sound recommendations to protect and manage sun bears in this plantation."
2013
T35298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jovian Hansel
"Invansi Jepang ke wilayah Joseon pada tahun 1592-1598 menyebabkan perubahan gejolak sosio- politik yang kuat di kawasan Asia Timur. Invansi Jepang pada masa itu dikenal dalam sejarah Korea sebagai peristiwa Perang Imjin. Perang Imjin dilatarbelakangi dari keinginan Hideyoshi untuk menjadi penguasa di Asia Timur dan menggantikan posisi Tiongkok sebagai pusat tatanan dunia. Dalam Invansi ke wilayah Joseon, Hideyoshi menerjunkan sebesar ±300.000 pasukan prajurit dan Jepang dengan mudah berhasil menembus pertahanan Joseon sehingga berhasil mencapai ke ibu kota dalam jangka waktu 19 hari saja. Walaupun usaha Jepang untuk menyerang Joseon begitu kuat, pada akhirnya Jepang harus menerima kekalahan. Kemenangan Joseon dalam Perang Imjin dalam penulisan sejarah umumnya dikatakan sebagai keberhasilan Joseon dalam menggunakan seni perang. Namun, fakta memperlihatkan dalam Perang Imjin, Joseon mendapat bantuan 133.000 pasukan secaran bertahap dari Dinasti Ming Selain itu dikatakan Joseon mengadopsi seni perang dari Cina yang dikenal sebagai Sun Tzu. Adanya bantuan tersebut menjadi alasan dalam penelitian ini untuk menginterpretasikan kembali faktor yang mendukung kemenangan Joseon dalam Perang Imjin. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan pendekatan historis, penelitian ini menyimpulkan bahwa kemenangan Joseon dalam Perang Imjin tidak murni disebabkan adanya bantuan dari Cina sehingga hal itu menjadi alasan penting mengapa Perang Imjin menjadi kebanggaan bersejarah bagi Korea. Terkait dengan seni perang Sun Tzu, terbukti bahwa Joseon secara adaptif mengadopsi Seni Perang Sun Tzu karena materi Seni Perang Sun Tzu diujikan dalam ujian kenegaraan bagi calon perwira Joseon. Seni perang menjadi sumbangan untuk membentuk pola pikir militer Joseon yang lebih efektif dalam menentukkan strategi perang.

The Japanese invasion of the Joseon region in 1592-1598 caused strong socio-political turmoil in the East Asia region. The Japanese invasion at that time is known in Korean history as an event of the Imjin War. The Imjin War was motivated by Hideyoshi's desire to become ruler in East Asia and replace China as the center of world order. During the invasion of the Joseon region, Hideyoshi fielded ± 300,000 soldiers and the Japanese easily managed to penetrate the Joseon defenses and reach the capital in just 19 days. Even though the Japanese attempt to attack Joseon was so strong, in the end Japan had to accept defeat. Joseon's victory in the Imjin Wars in writing history is generally said to be the success of Joseon in using the art of war. However, the facts show that in the Imjin War, Joseon received the help of 133,000 troops gradually from the Ming Dynasty. In addition, it is said that Joseon adopted the art of war from China known as Sun Tzu. The existence of this assistance becomes the reason in this study to reinterpret the factors that support the victory of Joseon in the Imjin War. By using descriptive analytical methods and historical approaches, this study concludes that the victory of Joseon in the Imjin War was not purely due to assistance from China so that it is an important reason why the Imjin War became a historical pride for Korea. Regarding Sun Tzu's art of warfare, it is evident that Joseon adaptively adopted Sun Tzu's Art of War because Sun Tzu's Art of War material was tested in state exams for prospective Joseon officers. The art of war has contributed to shaping the mindset of the Joseon military which is more effective in determining war strategies"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Puji Lestari
"Manusia senantiasa bersikap waspada dalam menjalani kehidupannya. Sikap kewaspadaan tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada sesama, dan Sang Pencipta. Konsep kewaspadaan dalam budaya Jawa dapat ditemukan dalam Serat Kalatidha, dalam bentuk unen-unen ‘proposisi berbahasa Jawa yang berisi ajaran kehidupan’. Sumber data penelitian adalah suntingan Serat Kalatidha jilid 1 (pupuh 1-12) pada tahun 1991 oleh Kamajaya yang mengandung konsep kewaspadaan dan diperoleh melalui teknik simak catat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana makna unen-unen berbahasa Jawa yang memuat konsep kewaspadaan dalam Serat Kalatidha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kewaspadaan sebagai ajaran moral yang terkandung dalam makna unen-unen berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 unen-unen, ditemukan konsep kewaspadaan kepada diri sendiri sebanyak 6 unen-unen, kepada sesama sebanyak 2 unen-unen, dan kepada Sang Pencipta sebanyak 2 unen-unen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kewaspadaan dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan rasa batin dalam upaya medekatkan diri dengan Sang Pencipta sehingga dapat menciptakan keseimbangan hubungan antara diri sendirinya, orang lain, dan kepada Tuhan.

Humans are always vigilant in living their lives. The attitude of vigilance is not only aimed at oneself, but also towards others, and the Creator. The concept of vigilance in Javanese culture can be found in Serat Kalatidha, in the form of unen-unen 'a Javanese proposition containing the teachings of life'. The source of the research data is the edited Serat Kalatidha volume 1 (pupuh 1-12) in 1991 by Kamajaya which contains the concept of alertness and is obtained through the note-taking technique. The problem in this research is how the meaning of unen-unen in Javanese language which contains the concept of vigilance in Serat Kalatidha is defined. This study aims to explain the concept of vigilance as a moral teaching contained in the meaning of unen-unen in Javanese. This research using qualitative descriptive method was analyzed using the metaphorical theory of Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results showed that from 10 unen-unen, found the concept of self-awareness as many as 6 unen-unen, 2 unen-unen to others, and 2 unen-unen to the Creator. This study concludes that the concept of vigilance in Javanese society is related to the inner feeling in an effort to get closer to the Creator so that it can create a balance relationship between oneself, others, and to God."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanelli, Ronald G.
Cambridge, UK: Cambridge Uni. Press, 1984
523.7 GIO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Samuel Fredrich
"Tulisan ini menganalisa bagaimana perlindungan terhadap konsumen pengguna produk tabir yang memuat informasi tidak benar mengenai klaim nilai Sun Protection Factor (SPF). Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Penggunaan produk tabir surya oleh masyarakat Indonesia cukup tinggi. Dari tingginya angka penggunaan produk tabir surya, terdapat pelaku usaha yang melakukan overclaim nilai SPF pada produk tabir surya yang mereka produksi. Overclaim atau pencantuman informasi tidak benar mengenai klaim nilai SPF memberikan efek yang buruk pada konsumen karena memberikan janji yang tidak sesuai, persepsi yang salah mengenai kemanfaatan produk, dan kerugian secara ekonomi. Ditemukan bahwa hak-hak yang dimiliki konsumen atas keamanan produk dan informasi yang tidak menyesatkan sesuai dengan UU Perlindungan Konsumen dilanggar dengan tindakan pencantuman informasi tidak benar mengenai klaim nilai SPF. Pelaku usaha juga telah melanggar kewajibannya untuk menyediakan produk yang aman untuk digunakan oleh konsumen. Pelaku usaha bertanggung jawab untuk menggantikan kerugian konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bahwa dengan adanya perkembangan teori tanggung jawab pelaku usaha, pelaku usaha produk tabir surya yang memuat informasi tidak benar mengenai klaim nilai SPF harus membuktikkan bahwa pelaku usaha tidak melakukan kesalahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga pengawas melakukan pengawasan terhadap produk tabir surya melalui Pengawasan Sebelum Beredar dan Pengawasan Setelah Beredar. Dalam pengawasannya, BPOM menemukan produk tabir surya yang tidak dapat memberikan data klaim nilai SPF. Dalam upaya untuk menindak temuan tersebut, BPOM memberikan sanksi administratif.

This paper analyzes on the protection for sunscreen products consumers' that contain incorrecct information regarding claims on Sun Protection Factor Value (SPF). This paper employs doctrinal legal research. The usage of sunscreen products among Indonesians are quite high. Based on the high number of sunscreen usage, there are business actors who overclaimed the SPF value on their sunscreen products. Overclaim or publishing incorrect information about claims on SPF value will gives a terrible effect on consumers because it will give false promises, false perception on the benefit of the product and economic loss to the consumers. Consumers' rights of product safety and rights to information were violated by publishing incorrect information regarding claims on SPF value. Business actors has also violated its obligation to produce a safe product to be used by customers. Business actors is responsible to compensate the customers according to the regulations. Based on the development regarding the theory of liability, the business actors who publish incorrect information regarding claims on SPF value has to prove themselves that they are not guilty. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) as the supervisor agency did their supervision on sunscreen products through Pre-Market Supervision and Post-Market Supervision. BPOM has found that there are business actors that failed to provide supporting data regarding their claim on SPF value. BPOM has given administrative sanction the business actors as their official action on the findings."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaula Latifah Ramadhani Sahidah
"Dermatitis seboroik merupakan kondisi pengelupasan kulit yang disertai inflamasi dan pruritus di area-area seboroik tubuh dengan diiringi rasa gatal. Salah satu faktor yang diyakini dapat mempengaruhi keparahan dermatitis seboroik ialah paparan sinar matahari. Akan tetapi, peranan sinar matahari dalam patogenesis dermatitis seboroik sendiri masih kontroversial. Beberapa penelitian sinar matahari dikatakan dapat membantu perbaikan kondisi dermatitis seboroik, Sedangkan penelitian lain menyebutkan bahwa sinar matahari justru menimbulkan eksaserbasi gejala.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara durasi paparan sinar matahari dengan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala. Pada penelitian ini, didapatkan 87 pasien dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM. Skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dinilai dengan menggunakan Seborrheic Dermatitis Area Severity Index SDASI, sedangkan data durasi paparan sinar matahari didapatkan melalui kuisioner. Rerata durasi paparan sinar matahari dalam medium ialah 120 0-660 menit, sedangkan rerata skor SDASI dalam medium ialah 2,25 0,25-21,00. Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hasil yang bermakna p=0,002 berupa korelasi negatif antara durasi paparan sinar matahari dan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dengan kekuatan korelasi yang lemah r=-0,322.
Dermatitis seboroik merupakan kondisi pengelupasan kulit yang disertai inflamasi dan pruritus di area-area seboroik tubuh dengan diiringi rasa gatal. Salah satu faktor yang diyakini dapat mempengaruhi keparahan dermatitis seboroik ialah paparan sinar matahari. Akan tetapi, peranan sinar matahari dalam patogenesis dermatitis seboroik sendiri masih kontroversial. Beberapa penelitian sinar matahari dikatakan dapat membantu perbaikan kondisi dermatitis seboroik, Sedangkan penelitian lain menyebutkan bahwa sinar matahari justru menimbulkan eksaserbasi gejala. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara durasi paparan sinar matahari dengan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala.
Pada penelitian ini, didapatkan 87 pasien dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM. Skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dinilai dengan menggunakan Seborrheic Dermatitis Area Severity Index SDASI, sedangkan data durasi paparan sinar matahari didapatkan melalui kuisioner. Rerata durasi paparan sinar matahari dalam medium ialah 120 0-660 menit, sedangkan rerata skor SDASI dalam medium ialah 2,25 0,25-21,00 . Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hasil yang bermakna p=0,002 berupa korelasi negatif antara durasi paparan sinar matahari dan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dengan kekuatan korelasi yang lemah r=-0,322."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Adha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>