Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Karang jamur merupakan jenis scleractinian yang cukup unik karena sebagian besar individu karang ini mampu berpindah dari satu habitat ke habitat lain selama fase bentik. Karang jamur memiliki peranan yang cukup penting sebagai habitat bagi organisme lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas karang jamur di perairan pulau Gangga, Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2011 di empat stasiun pengamatan dengan menggunakan metode transek sabuk yang dibuat memanjang sejajar garis pantai dengan luas transek 50x3 m2. Dari penelitian ini ditemukan 257 individu yang terdiri dari 16 spesies karang jamur. Fungia repanda, Herpolitha limax, dan Fungiokarang paumotensis merupakan spesies yang dominan di perairan tersebut. Nilai indeks keanekaragaman jenis (H) tertinggi dijumpai di stasiun Pantai Panjang (1,13) dan yang terendah dijumpai di Gangga I (0,8). Indeks kemerataan jenis (J) karang jamur berkisar antara 0,90-0,95 dan indeks kekayaan jenis berkisar antara 2-2,89. Kepadatan karang jamur berkisar antara 0,13-1,22 individu/m2."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut dangkal yang dijumpai hampir di sepanjang pantai Indonesia. Karang batu merupakan salah satu komponen pembentuk ekosistem ini dan sangat dominan dari komponen lain. Penelitian tentang komunitas karang batu di perairan Pulau Tagulandang, Sulawesi Utara telah dilakukan pada bulan Mei 2012 dengan menggunakan metode transek garis yang dilakukan pada kedalaman yaitu 3m dan 6m. Tujuan penelitian ini untuk melihat keanekaragaman jenis dan kondisi karang batu di perairan Pulau Tagulandang. Penelitian ini berlangsung pada lima lokasi yaitu Stasiun 1 (Desa Lesa), Stasiun 2 (Desa Balehumara), Stasiun 3 ( Desa Pumpente), Stasiun 4 (Desa Mehe), Stasiun 5 (Desa Mahangiang). Hasil analisa menunjukkan persentase tutupan karang batu berkisar antara 42,59% (3m) – 49,83% (6m) dengan jumlah jenis karang batu sebanyak 72 spesies yang mewakili 15 famili. Struktur susunan karang batu di perairan Pulau Tagulandang terdiri dari karang masif terutama spesies Porites lutea dan P. lobata, karang submasif terutama spesies Porites nigrecens dan beberapa spesies karang yang masuk famili Acroporidae. Secara keseluruhan kondisi karang batu perairan ini masuk kategori sedang atau berada pada kondisi antara jelek dan baik."
OLDI 40:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Informasi mengenai struktur komunitas ikan di padang lamun Pulau Tagulandang masih terbatas. Oleh karenanya pada bulan April 2012 dilakukan penelitian mengenai komunitas ikan di padang lamun Pantai Barat Pulau Tagulandang untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kelimpahan ikan. Ikan ikan ditangkap dengan metode swept area menggunakan satu set jaring pantai (beach seine). Sejumlah 751 individu ikan, terdiri dari 49 jenis dari 32 famili berhasil dikumpulkan dari empat stasiun pengambilan contoh. Atherinomorus endrachtensis (Atherinidae) dan Halichoeres melanurus (Labridae) merupakan spesies-spesies yang dominan dan umum ditemukan. Hasil menunjukkan bahwa struktur komunitas ikan di padang lamun Pantai Barat Pulau Tagulandang memiliki keanekaragaman spesies yang sedang dengan keseragaman kelimpahan yang stabil.
"
OLDI 39:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gastropoda merupakan salah satu kelompok biota penghuni tetap ekosistem padang lamun. Informasi mengenai keanekaragaman jenis gastropoda di padang lamun perairan Kema sampai dengan saat ini masih sangat sedikit. Penelitian untuk mengetahui kondisi komunitas Gastropoda di padang lamun perairan Kema, Minahasa Utara telah dilakukan pada bulan Agustus 2008 dan April 2010. Contoh Gastropoda diperoleh dengan metode transek kuadrat mulai dari tepi pantai menuju arah laut pada delapan stasiun. Hasil penelitian diperoleh 27 famili yang terdiri dari 97 jenis dan 357 individu Gastropoda. Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga indeks struktur komunitas menunjukkan bahwa komunitas moluska di padang lamun perairan Kema berada dalam kondisi cukup stabil."
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rieza Yuniaridha
"Penelitian mengenai analisis struktur komunitas fitoplankton di Perairan Selat Lembeh dan Wori, Sulawesi Utara pada Tahun 2015 telah dilakukan. Sebanyak 20 sampel diambil dari 11 stasiun perairan Selat Lembeh dan 8 stasiun perairan Wori. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 26 marga fitoplankton, 20 marga diatom, 5 marga marga dinoflagellata, dan 1 marga Cyanophyceae. Kelimpahan fitoplankton perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan kelimpahan fitoplankton perairan Wori. Kelimpahan fitoplankton di perairan Selat Lembeh mencapai 624.400 sel/m3. Marga fitoplankton mendominansi perairan Selat Lembeh adalah Trichodesmium dan Chaetoceros, sedangkan di perairan Wori adalah Trichodesmium. Marga dinoflagellata yang dominan di Perairan Selat Lembeh dan Wori adalah Prorocentrum. Keanekaragaman fitoplankton di perairan Selat Lembeh lebih tinggi dibandingkan dengan perairan Wori. Kekayaan dan kemerataan fitoplankton di kedua wilayah perairan tergolong rendah dan tidak merata. Indeks Nilai Penting INP menunjukkan Trichodesmium sebagai marga yang paling mendominansi di kedua lokasi.

The research on community structure of phytoplankton in the waters of Lembeh Strait and Wori was conducted on 2015. Twenty sample was taken from 11 stations at Lembeh Strait and 8 stations at Wori. There were found 26 phytoplankton genera consist of 20 Diatoms genera, 5 Dinoflagellates genera, and 1 Cyanophyceae genera. The abundance of Lembeh Strait were higher than Wori. The phytoplankton abundance of Lembeh Strait reached 624.400 cells m3. Phytoplankton genera that dominate at Lembeh Strait were Trichodesmium and Chaetoceros, meanwhile at Wori was Trichodesmium. Dinoflagellate genera that dominate on both location was Prorocentrum. The diversity index at Lembeh Strait were higher than Wori. The richness and evenness index on both location were categorized as low and not even. The important score index shows that Trichodesmium was the most dominate genera on both location.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesnanto
"Terumbu karang merupakan ekosistem khas di daerah
tropika yang memiliki berbagai fungsi untuk biota yang
hidup di dalamnya. Namun, terumbu karang sangat peka
terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Penelitian
struktur komunitas karang batu yang meliputi persentase
tutupan karang batu, komposisi koloni menurut bentuknya,
dan keanekaan jenis telah dilakukan untuk mengetahui
perbedaan struktur komunitas karang batu di Pulau Rambut
(dekat dengan Jakarta) dan Pulau Pari (jauh dari Jakarta).
Penelitian dilakukan dengan netode line intercept transect
yaitu metode standar yang disepakati ASEAN-AUSTRALIA dalam
kegiatan penelitian terumbu karang. Data penelitian dikumpulkan
dari kedalaman 1 m, 3m, dan 5 m di sisi utara dan
sisi selatan masing-masing pulau. Terdapat perbedaan
persentase tutupan karang batu di masing-masing pulau.
Bentuk koloni massive mendominasi Pulau Rambut, sedangkan
bentuk koloni branching mendominasi Pulau Pari.
Sejumlah 8 marga karang batu ditemukan di Pulau Rambut, 14
marga di sisi selatan Pulau Pari, dan 19 marga di sisi
utara Pulau Pari. Perbedaan lokasi Pulau Rambut dan Pulau
Pari menunjukkan perbedaan struktur komunitas karang batu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Karang batu merupakan salah satu organisme yang masuk dalam ordo selectinia danmerupakan komponen yang paling dominan pada ekosistem terumbu karang serta sebarannya dapat dijumpai hampir di seluruh pantai Indonesia
."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Gautama
"Telah dilakukan penelitian struktur komunitas karang batu, yang meliputi
persentase tutupan karang batu, komposisi bentuk koloni, dan keanekaragaman
marga karang batu di Pulau Belanda, Kepulauan Seribu. Penelitian dilakukan
dengan metode quadrat sampling along transect, yaitu salah satu metode standar
dalam kegiatan penelitian terumbu karang di Indonesia. Data penelitian
dikumpulkan dari pengamatan di lereng terumbu atas (upper reef slope) di empat
sisi, yaitu utara, selatan, barat, dan timur pulau. Kondisi terumbu karang Pulau
Belanda dikategorikan Kurang Baik (Poor) dengan persentase tutupan karang
hidup kurang dan 25% dan menunjukkan tidak ada perbedaan sangat nyata pada
persentase tutupan karang batu di ke empat sisi pulau. Ada perbedaan sangat
nyata pada persentase komposisi bentuk koloni karang batu di lereng terumbu atas
Pulau Belanda, dan ditunjukkan oleh bentuk koloni branching yang mendominasi
stasiun Utara dan Banat, serta bentuk koloni massive yang mendominasi stasiun
Selatan dan Timur. Ada sejumlah marga karang batu yang ditemukan, yàitu 19
marga di utara, 15 marga di selatan, 14 marga di barat, dan 8 marga di timur pulau.
Marga karang batu yang dominan ditemukan adalah marga Acropora dan
Montipora."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sumber daya ikan karang di pulau-pulau terpencil wilayah perbatasan NKRI dengan tetangga selalu rentan terhadap pencurian ikan dan perusakan habitat., ditengarai koordinasi pengawasan masih belum optimal. Di lain pihak, informasi ilmiah tentang kekayaan sumber daya ikan di sana belum banyak dipublikasikan. Penelitian ikan karang di perairan Pulau-pulau Subi, Bunguran Selatan dan Pulau Laut, Kabupaten natuna bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan, sebaran, dan struktur komunitas ikan karang di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan bulan April 2011 di 16 lokasi yang tersebar di gugus Pulau-pulau Subi (7 lokasi), Bunguran Selatan (6 lokasi), dan pulau Laut (3 lokasi). Data dihimpun dengan menggunakan teknik Underwater Visual Census (UVC) dan metode L I T (Line Intercept Transect) dengan peralatan SCUBA. "
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>