Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bahan ajar cetak (BAC) merupakan sumber belajar utama dalam penyelenggaraan proses belajar jarak jauh di Universitas Terbuka (UT). Dalam menyajikan materi, BAC dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran yang disebut modul. Untuk mengembangkan BAC yang berkualitas dari segi materi dan tingkat keterbacaan, perlu dilakukan evaluasi formatif terhadap BAC yang sudah ada. Tujuan penulisan artikel adalah untuk menganalisis tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi formatif sebagai bahan masukan untuk revisi modul. Rancangan penelitian adalah evaluasi formatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: penilaian tingkat keterbacaan modul melalui evaluasi satu-satu dengan 3 mahasiswa; dan evaluasi oleh sekelompok kecil (9 orang) mahasiswa. Objek kajian adalah modul mata kuliah Manajemen Pelatihan yang sudah direvisi sesuai dengan pendapat pakar materi dan pakar desian instruksional, berbobot 2 sks, terbagi menjadi 6 modul. Bagian yang dievaluasi adalah modul 1 dan 5 karena dianggap sebagai dua bagian yang paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi modul dapat dimengerti, namun perlu diperjelas pada beberapa bagian, di antaranya adalah penjelasan materi terlalu panjang, kalimat pertanyaan perlu dikurangi jumlahnya, serta penggunaan kata-kata sulit dan asing perlu dihindari. Hasil evaluasi oleh sekelompok kecil mahasiswa adalah materi modul cukup efektif dalam proses pembelajaran. Hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan, di antaranya adalah: ada beberapa kalimat yang terlalu panjang; masih ditemukan kata-kata sulit; materi modul kurang menarik karena kurang menampilkan gambar, kurangnya kalimat motivasi untuk mahasiswa; beberapa gambar tidak terlihat jelas; contoh yang diberikan terlalu umum tidak spesifik dalam bidang agribisnis."
JPUT 13:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan masih rendahnya mutu pendidikan dalam skala nasional, yang salah satunya diakibatkan lemahnya kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Tuntutan terhadap profesionalitas guru di masa mendatang akan semakin berat sekaitan dengan pesatnya perkembangan masyarakat, IPTEKS, serta adanya persaingan global. Untuk menjamin adanya peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang, diperlukan upaya-upaya dalam mengoptimalkan proses pembinaan dan pengembangan profesi guru sekolah dasar melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan dan komprehensif dengan akses yang lebih luas. Permasalahan pokok yang dijadikan fokus kajian dalam penelitian ini adalah "model dan bahan ajar Diklat yang bagaimana yang diasumsikan dapat meningkatkan kompetensi guru dengan akses yang lebih luas, berkualitas, dan guru tidak meninggalkan tugas utamanya?" Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan model Diklat guru sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular. Metode yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (R&D) dan khusus pada penelitian lanjutan tahun 2014 ini dilakukan validasi model oleh pakar dari PPPPTK dan sasaran diklat (guru SD) di Kota Bandung. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penilaian widyaiswara terhadap Model Diklat untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular adalah tepat. Artinya Model Diklat yang telah dikembangkan oleh tim peneliti sudah tepat dilihat dari aspek ketepatan rumusan komponen model, substansi isi model, keterbacaan, dan kebahasaan. Demikian pula penilaian guru terhadap Model Modul atau Bahan Ajara Diklat untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular adalah sangat baik. Guru memberikan penilaian dengan kategori sangat baik dilihat dari berbagai komponen bahan ajar, yang meliputi: cover dan kelengkapan lain, tinjauan mata diklat, pendahuluan, uraian materi, contoh dan ilustrasi, latihan, rangkuman, tes formatif, kunci jawaban tes formatif, daftar pustaka, dan kecukupan fisik bahan ajar, kecuali komponen glosarium karena komponen ini belum dilampirkan pada model bahan ajar yang direviu."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini menjelaskan kendala Toko Buku Online (TBO) Universitas Terbuka (UT) dalam melayani pembelian bahan ajar/modul. Pengumpulan data menggunakan metode angket. Analsis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% mahasiswa Non Pendas di UPBJJ-UT Bandar Lampung tidak menggunakan layanan Toko Buku Online secara maksimal. Hanya 32% yang benar-benar meanfaatkan serta menikmati pelayanan yang memuaskan. Selebihnya hanya memanfaatkan sebagian dari layanan yang ada. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang belum tahu cara memesan modul secara online, proses pemesanan tidak selalu lancar, sering terjadi kesulitan pada tahap pemesanan, dan tidak semua daerah tempat tinggal mahasiswa tersedia layanan internet serta tidak semua tempat dapat dijangkau dengan mudah oleh pos ataupun bank. Padahal untuk memperoleh modul mahasiswa hanya mempunyai satu jalur yaitu melalui Toko Buku Online yang harus diakses melalui internet. Toko Buku Online sebagai suatu layanan bagi mahasiswa untuk memperoleh modul masih dirasa menyulitkan bagi mahasiswa non pendas."
JPUT 13:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: WHO-Depkes RI-FKMUI, 1999
306.8743 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Terbuka, 2003
592 TAK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto Rasidi
Jakarta: Universitas Terbuka, 2006
591.5 SUS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifelly Dewi Astuti
Jakarta: Universitas Terbuka, 2010
650 RIF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Basukriadi
Jakarta: Universitas Terbuka, 2003
575 BAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudhi Amrial
"Kemiskinan merupakan masalah utama yang dialami oleh para petambak di Indonesia. Hal ini terjadi salahsatunya karena adanya monopoli akses permodalan dan pemasaran oleh tengkulak. Salah satu pemecahan masalah tersebut adalah dengan pemberdayaan petambak. Metode pembiayaan mikro menggunakan sistem peer to peer lending (p2p lending) menjadi salah satu solusi terkait akses permodalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberdayaan petambak yang dilakukan oleh PT. Infishta melalui pembiayaan mikro dengan metode p2p lending di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian evaluasi formatif dilakukan dengan wawawcara mendalam terhadap 8 orang informan yang mengetahui tentang pelaksanaan program tersebut. Hasil penelitian menjelaskan tahapan input dan proses pelaksanaan program. Tahap input meliputi beberapa aspek yaitu metode pendanaan dengan sumber dana diperoleh dari investor. Metode pendanaan menggunakan sistem p2p lending dengan profit yang sudah disepakati. Adapun sumber daya manusia terdiri dari founder Infishta sebagai penanggung jawab keseluruhan kegiatan usaha perikanan dan Tim Mina Ceria selaku mitra pelaksana program budidaya udang. Penerima manfaat dari program ini merupakan petambak yang disebut sebagai anak tambak yang memiliki komitmen dan keterampilan budidaya udang. Tahap proses meliputi aspek persiapan dengan menentukan langkah operasional, pengenalan program, instruksi dan mengadakan rapat. Aspek pelaksanaan meliputi pengarahan, penebaran benih udang dan perawatan, panen, monitoring dan pelaporan. Selanjutnya aspek pemasaran yang dilakukan dengan semi lelang kepada para pembeli udang. Penelitian ini memiliki keterbatasan dengan tidak adanya dokumen kebijakan lembaga yang dimiliki perusahaan sedangkan best practice untuk pembiayaan mikro dengan p2p lending pun masih sangat terbatas.

Poverty is the main problem experienced by farmers in Indonesia. This is partly because of the monopoly on access to capital and marketing by middlemen. One solution to this problem is by empowering farmers. The micro-financing method using the peer to peer lending (p2p lending) system is one of the solutions related to access to capital. This study aims to evaluate the empowerment program for farmers conducted by PT. Infishta through micro financing using the p2p lending method in Blanakan District, Subang Regency. The qualitative approach and type of formative evaluation research were carried out by in-depth interviews with 8 informants who knew about the implementation of the program. The results of the study explain the input stages and the program implementation process. The input stage includes several aspects, namely the method of funding with sources of funds obtained from investors. The funding method uses the p2p lending system with an agreed profit. The human resources consist of the founder of Infishta as the person in charge of all fishery business activities and the Mina Ceria Team as the implementing partner of the shrimp farming program. The beneficiaries of this program are farmers who are called hatchlings who have commitment and skills in shrimp farming. The process stage includes the preparation aspect by determining operational steps, introducing the program, instructions and holding meetings. Implementation aspects include direction, shrimp seed stocking and care, harvesting, monitoring and reporting. Furthermore, the marketing aspect is carried out by semi-auction to shrimp buyers. This study has limitations in the absence of institutional policy documents owned by the company, while best practices for microfinance with p2p lending are still very limited."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>