Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pseudomonas putida ATCC 49451, a gram negative, unicellular bacterium, is known to be capable of degrading phenol by biotransformation which changes phenol as carbon source to Carbon dioxide as end product. An experiment in a batch system was carried out to look at the degradation phenol in various aeration rate. The pH and temperature were maintained between 7.0-7.5 and 25° C. The results showed some fundamental kinetics data such as specific growth rate, degradation rate (Q) and Yield (Yxs). "
JKL 1:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Uranium Waste Treatment by Extraction Using Emulsion Membrane Method. Research on the treatment of uranium (U) from simulation spent fuel had been done. The treatment was done by extraction using emulsion membrane method. Tributyl phosphate (TBP) as the solvent was diluted by kerosene and surfactant span-80 as an emulgator to bend membrane emulsion. Sodium carbonate solution as internal phase at the pH of 10-11. The mixture solution of uranium (U) and ruthenium (Ru) in HNO3 was used as a feed and butanol was used as a membrane splitter. The emulsion membrane used in this extraction has a composition as follows : 5% volume surfactant, 10% volume TBP, 35% volume kerosene, and 50% volume Na2CO3 solution. From the of acidity, agitation speed and extractions time, yielded the feed's acidity of 2M, agitation speed of 800 rpm and extraction's time of 5 minutes of which resulted an optimum condition with the efficiency of U of 28,15% and separation factor U-RU was large enogh to represent the optimum condition of taking uranium element."
JKL 1:1 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2004
551.482 ROA (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Meliyandoko
"ABSTRAK
Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah banyaknya kasus pencemaran air sungai akibat limbah industri khususnya di Bekasi. Pencemaran air itu merupakan masalah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan merugikan masyarakat Meskipun pemerintah daerah telah melakukan pengawasan tintuk mencegah terjadinya pencemaran air, tetapi pencemaran air Kali Sadang masih terns berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengawasan vang diiakukan oleh Pemerintah Daerah Bekasi terhadap pencemaran dan pembuangan limbah oleh industri ke Kali Sadang, Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang beisifat deskriptif. Untuk menggambarkan pengawasan yang dilaknkan oleh Pemermtah Daerah Bekasi sudah dilakukan pengamatan dan wawancara terhadap beberapa orang daii instansi-instansi yang mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pembuangan limbah cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri cenderung pasif dan tidak diterapkan secara efektif. Hal ini terjadi karena adanya hambatan yaitu: kurangnya jumlah petugas yang melakukan pengawasaiv kurangnya jumlah petugas yang mempunyai keahlian dalam memeriksa limbah tidak terkoordinasinya pelaksanaan pengawasan, kurang peralatan penunjang dan ketidakjelasan dalam peraturan perundang-undangan. Selain itu ditemukan juga beberapa koncUsi yang menunjang berlangungnya pencemaran, yaitu: ketidaksesuaian peruntukan kali Sadang, penyimpangan dalam prosedur pendirian industri, tidak dilakukannya pemantauan kualitas air sungai dan tidak efektifnya sanksi yang diterapkan. Hal-hal yang disebutkan di atas menjelaskcin mengapa dengan pengawasan yang dilakukan selama ini pencemaran air di Kali Sadang dapat terus berlangsung."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S6268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Air merupakan salah satu komponen terpenting dalam hidup ini. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan terhadap air cenderung menngalami peningkatan, baik untuk air minum, kebutuhan rumah tangga, pertanian, energi, maupun industri. Tidak mengherankan jika saat ini para ahli yang bergerak dalam pengadaan air bersih, berusaha semaksimal mungkin mencari sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik melalui pencarian sumber-sumber baru maupun pengolahan kembali air buangan.
Koagulasi merupakan salah satu proses pengolahan air dengan cara penambahan bahan kimia, yang tujuannya untuk mengikat pengotor (partikel maupun terlarut sehingga menggumpal). Beberapa koagulan yang dikenal dan digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah tawas (Aluminium Sulfat), PAC (Poly Aluminium Chlorida), dan copperas (Fero Sulfat). Koagulan adalah suatu bahan kimia yang bereaksi dengan air untuk membentuk presipitat bervolume besar yang disebut dengan istilah koagulasi (penggumpalan). Metoda penelitian dilakukan cukup sederhana yaitu; menggunakan botol dengan kapasitas 10.6 L dengan diameter 76 cm dan ketinggiannya 27 cm. Air baku yang diolah berasal dari air buangan rumah tangga di lingkungan kampus Universitas Jenderal Achmad Yani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAC adalah koagulan yang mempunyai efektifitas yang lebih tinggi, dapat menurunkan kesadahan sampai dengan 51,59%, tawas dapat menurunkan kesadahan 42,23% dan copperas 33,27% pada dosis yang sama 30 ppm. Pengadukan dapat mempengaruhi proses koagulasi."
KWK 17:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atastina Sri Basuki
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Chrissuda Anggraini
"Hasil pemeriksaan limbah cair yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2016, titik inlet dan outlet menunjukan kesenjangan hasil dimana hasil pemeriksaan di titik outlet lebih besar dari pada titik inlet untuk parameter TDS, TSS, pH, COD dan MBAS. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi efektifitas pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Harapan Depok memenuhi baku mutu limbah cair tahun 2017. Dengan penelitian ini bersifat studi kasus.
Sumber penghasil Limbah cair Rumah Sakit Harapan Depok terbesar berasal dari seluruh aktifitas kegiatan di rumah sakit, jenis dan sumber terbesar air limbah yang dihasilkan di Rumah Sakit adalah limbah domestik, sisanya limbah yang terkontaminasi oleh infection agents kultur mikroorganisme, darah, buangan pasien pengidap penyakit infeksi, dan lain-lain. Debit output limbah cair rata-rata yang dihasilkan 3 m3/hari. Jaringan perpiaan yang digunakan sebagian terbuat dari pipa PVC sebagian terbuat dari beton yang masih terbuka. Proses pengolahan limbah cair di Rumah Sakit Harapan Depok melalui 3 proses pengolahan yaitu pengolahan pendahuluan pre treatment, pengolahan pertama primary treatment, pengolahan kedua secondary treatment, pengolahan ketiga tertiary treatment.
Berdasarkan perhitungan waktu tinggal diperoleh hasil yang belum efektif yaitu pada bak equalisasi didapatakan hasil 35,87 jam dengan kedalam bak ekualisasi 1,5 m. Pada bak sedimentasi belum efektif dalam menurunan kadar pencemar yaitu BOD 0,49 dan TSS 0,95 dengan waktu tinggal 41,6 jam. Kualitas inffluent dan effluent limbah cair dari hasil pemeriksaan sudah efektif dalam menurunkan beban pencemaran limbah cair sesuai dengan baku mutu yang dipersyarat KepMen LH RI No. 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

The results of the wastewater tests conducted in August 2016, the inlet and outlet sampling points indicate the results gap in which the checkout results at the outlet point is greater than the inlet point for TDS, TSS, pH, COD and MBAS parameters.This research aims to analyze effectivity of wastewater treatment plan at Harapan Depok Hospital fulfill wastewater quality standard in 2017. With this research is case study.
The largest source of wastewater from Harapan Depok Hospital comes from all activities in the hospital, the type and largest source of wastewater produced in the hospital is domestic waste, the rest of the waste contaminated by the infection agents culture of microorganisms, blood, diseases of patients with infectious diseases, and others. The average liquid waste discharge output produced 3 m3 day. The partial used network made of PVC pipe is partly made of open concrete. Wastewater treatment process at Harapan Hospital Depok through 3 processing process that is pre treatment, primary treatment, secondary treatment, tertiary treatment.
Based on the calculation of residence time obtained results that have not been effective in equalization obtained results 35.87 hours with 1.5 m in equalization basin. In the sedimentation has not been effective in decreasing levels of pollutants ie BOD 0.49 and TSS 0.95 with a residence time of 41.6 hours. The quality of inffluent and effluent of wastewater from the result of inspection has been effective in decreasing the burden of pollution of wastewater in accordance with the quality standard which is signed by Minister of Environment Decree of the Republic of Indonesia number 5 2014 on Quality Standard of Waste Water for Business and or Activity of Health Service Facility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Adli
"Sampel limbah cair laboratorium telah diturunkan kadar logam beratnya dengan metode presipitasi dan metode adsorpsi dengan menggunakan Natrium Sulfida, Natrium Karbonat, dan Natrium Hidroksida sebagai precipitating agent serta menggunakan variasi jenis karbon aktif dan zeolite sebagai adsoben. Jumlah precipitating agent yang ditambahkan divariasikan dan telah didapatkan nilai presipitasi yang maksimal dicapai dengan menggunakan penambahan Natrium Sulfida sebanyak 250 mg/ 100 mL limbah. Presipitasi ini mampu mengendapkan logam-logam berat dari sampel limbah yaitu: Cu terendapkan sebanyak 97,54%, Pb terendapkan sebanyak 90.90%, Cd terendapkan sebanyak 93.48%, Co terendapkan sebanyak 70,55%, dan Zn terendapkan sebanyak 91,58%. Adsorpsi dilakukan pada sampel yang telah dipresipitasi, dengan menvariasikan massa adsorben yang digunakan. Adsorpsi dengan karbon aktif B lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif A dan mampu menyerap logam berat sebanyak 36,90% dari juga menjernihkan warna dan bau dari limbah. Sedangkan adsorpsi dengan zeolit sebagai adsorben mampu menyerap 40,57% logam berat yang terdapat pada sampel.

Abstract
Sample of laboratory waste water has been treated in order to reduce the heavy metal concentration with precipitation and adsorption method. In this research, Sodium Sulfide, Sodium Carbonate, and Sodium Hydroxide were used as the precipitating agent and actived carbon and Zeolite were used as the adsorbent. The amount of the precipitating agents and the adsorbents were variated and the maximum number of precipitaion is achived by using 250 mg Sodium Sulfide. This precipitation can reduce the concentration of heavy metals studied, such as: 97.54% for Cu, 90.90% for Pb, 93.48% for Cd, 70.55% for Co, and 91.58% for Zn. Adsorption were conducted using the wastewater treated by the optimum precipitation with different mass of actived carbon and zeolite as the variation. As the result, actived carbon B adsorbs heavy metals better than actived carbon A which reducing 36.90% of heavy metals and clearing the color and the odor from wastewater sample. Therefore, zeolite adsorbs 40.57% of heavy metals in the sample."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ticoalu, G.A.
Jakarta: Rajawali, 1984
363.739 6 TIC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
U.N. Mahida
Jakarta: Rajawali, 1986
363.739 6 MAH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>