Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edizal
Bandung: Kayupasak, 2003
495.6 EDI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ganefianti
"Skripsi yang berjudul Analisa Fungsi Partikel NI Pada Buku Nihongo I dan Nihongo II ini mengemukakan tentang fungsi dari partikel NI, berdasarkan atas teori-teori yang dikemukakan oleh ahli Linguistik Jepang, yang diterapkan pada penggunaan partikel NI di dalam kalimat atau wacana yang terdapat pada buku Nihongo I dan Nihongo II. Partikel NI, merupakan salah satu dari partikel yang ada di dalam bahasa Jepang. Partikel NI mempunyai beberapa rnacam fungsi, tergantung dari kata yang diikutinya dan tergantung dari kata kerja yang menjadi predikatnya. Oleh karena itu supaya dapat mempergunakan secara tepat dan benar, kita perlu mengerti fungsi dari partikel tersebut. Metode yang dipergunakan untuk menganalisa fungsi partikel NI ini adalah metode kepustakaan. Sumber data diperoleh dari buku pegangan mahasiswa yang selama ini dipakai yaitu : Buku Pelajaran Bahasa Jepang Nihongo I dan Nihongo II. Analisa diuraikan dan ditelaah berdasarkan teori yang terdapat pada suatu kamus dan buku pelajaran bahasa Jepang yaitu, Kihongoyoreijiten dan Kiso Hihonggo 2. Partikel didalam bahasa Jepang disebut Joshi atau Posposisi. Joshi itu sendiri terdiri dari 6 kelas, partikel NI temasuk di dalam kelas Kakujoshi (Case Particle ) dan Setsujokushi (Conjunctive Particle). Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh buku Kihongoyoreijiten dan Kiso Nihongo 2, terdapat perbedaan dan persamaan mengenai fungsi partikel. Kihongoyoreijiten membagi fungsi partikel NI menjadi 13 sedangkan Kiso Nihongo 2 membagi fungsi pertikel NI membagi menjadi 5 bagian besar, yang kemudian diuraikan menjadi lebih terperinci lagi menjadi beberapa bagian. Berdasarkan perbandingan pendapat dari ke dua sumber teori tersebut di atas, dapat kita kelompokkan fungsi partikel NI menjadi 10 bagian. Adapun fungsi-fungsi tersebut ialah: Menyatakan tempat, Menyatakan waktu, Menyatakan lawan, Menyatakan tujuan, Menyatakan perubahan, Menyatakan alasan, Menyatakan pelaku dan sumber dalam bentuk pasif, Menyatakan presentase/pembagian, Menyatakan perbandingan, Digunakan dalam bentuk hormat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Astar
"Kata kerja dalam bahasa Jepang biasanya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jid?shi dan tad?shi. Kata kerja jid?shi tad?shi ada yang mandiri, hanya berupa jidoshi atau tadoshi saja, ada yang berpasangan, dan ada juga yang mandiri, tetapi digunakan sekaligus sebagai jid?shi dan tad?shi. Jid?shi dan tadoshi yang berpasangan jumlahnya cukup banyak. Selain itu, bentuk serta pembagian penggunaannya tidak sederhana. Hal ini menyebabkan sering ditemukan kesalahan dalam penggunaannya. Skripsi ini mencoba menganalisa penggunaan jid?shi tad?shi yang berpasangan oleh pembelajar bahasa Jepang di Universitas Indonesia. Penulis berusaha menemukan kesalahan dalam penggunaan jid?shi tad?shi yang berpasangan, penyebab dari kesalahan tersebut, beserta keadaan yang terjadi di antara pembelajar. Dari penelitian yang dilakukan, penulis menemukan kesalahan_kesalahan dalam penggunaan jid?shi tad?shi yang berpasangan. Penyebab utama dari kesalahan-kesalahan tersebut adalah masih kurangnya pemahaman pembelajar mengenai pembagian bentuk pasangan jid?shi tad?shi maupun pembagian penggunaanya di dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheddy Nagara Tjandra
Depok : Pusat Studi Jepang UI, 2010
495.6 SHE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Roy Andrew
London: Athlone Press, 1986
495.6 MIL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianto
"Manusia dan bahasa memiliki suatu keterkaitan yang khusus. Tidak mungkin suatu bahasa akan berubah tanpa adanya perubahan pada manusia pemakainya, dan tidak mungkin perubahan pada manusia pemakainya tidak berpengaruh kepada bahasa yang dipakainya sehari-hari. Berdasarkan pada pemikiran ini, penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terjadi perubahan di dalam penggunaan kata ganti orang pertama (KGOP) dalam masyarakat Jepang sekarang ditinjau dari kalangan anak mudanya. Pada dasarnya, ada dua jenis penggunaan kata acuan diri sendiri (terms of sell) di dalam bahasa Jepang, meliputi penggunaan vokatif (penggunaan kata-kata sapaan), dan penggunaan pronomina (penggunaan kata ganti orang). Hal ini timbul karena orang Jepang, sebelum mengacu dirinya sendiri, harus melihat dan mempertimbangkan siapa lawan bicara mereka dan bagaimana situasi percakapan mereka guna menentukan jenis kata ganti orang pertama (KGOP) yang akan dipergunakannya. Mengenai kedua penggunaan ini, Takao Suzuki, di dalam bukunya Kotoba to Bunka (1973) mengatakan bahwa Orang Jepang didalam percakapannya jarang menggunakan kata ganti orang (pronomina) pada waktu mengacu dirinya sendiri atau menunjuk orang lain. Mereka berusaha sedapat mungkin untuk menghindari adanya penggunaan kata ganti orang tersebut, yang ditempuh dengan menggantikannya dengan kata-kata sapaan atau yohrkake (vokatif). Kalaupun mereka terpaksa harus menggunakan penggunaan pronomina tersebut (umumnya digunakan pada waktu berbicara dengan orang yang sama atau lebih tinggi kedudukannya dari si pembicara), mereka akan memakai KGOP yang mengandungmakna sopan (merendahkan diri), seperti KGOP watashi pada wanita dan KGOP boku pada pria. Akan tetapi, dari hasil penelitian kuesioner yang dilakukan di Universitas Utsunomiya, penulis mendapatkan kenyataan sebaliknya dimana penggunaan vokatif sebagai tabu bahasa ternyata sudah semakin berkurang penggunaannya baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan teman dekat. Anak muda Jepang sekarang kelihatannya lebih cenderung memilih penggunaan pronomina didalam percakapan mereka. Adapun pronomina yang umumnya mereka pakai adafah watashi dengan variasi atashi untuk kalangan wanitanya dan ore untuk kalangan prianya. KGOP boku masih tetap ada dan masih dipergunakan walaupun dibandingkan dengan ore, penggunaannya sudah jauh berkurang."
2000
S13494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nirmala
"Buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 disusun berdasarkan kompetensi bahasa Jepang yang diujikan dalam JLPT Level N5 dan NAT Test Q5. Penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan materi yang sangat lengkap, mulai dari kombinasi: kosakata, kanji, pola kalimat, materi bacaan, dan juga materi mendengarkan. Selain itu, dilengkapi dengan pembahasan, pada buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 juga disertakan penjelasan tambahan melalui video tutorial agar lebih memudahkan memahami konteks berbahasa Jepang. Pembahasan disajikan dengan ringkas dengan beberapa informasi tambahan agar para calon peserta JLPT Level N5 dan NAT Test Q5 bisa dengan mudah belajar mempersiapkan tes secara mandiri, tanpa bergantung pada tutor pengajar bahasa Jepang. Dengan konsep penyajian materi "praktis, tepat, dan mudah" kami berharap metode dalam buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu para pembelajar dalam menyiapkan kompetensi berbahasa Jepang. Tujuan akhirnya, agar mampu meraih memperoleh skor tinggi dalam tes JLPT Level N5 dan NAT Test Q5."
Sidoarjo: Genta Group Production, 2020
495.6 IRM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nirmala
"Buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 disusun berdasarkan kompetensi bahasa Jepang yang diujikan dalam JLPT Level N5 dan NAT Test Q5. Penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan materi yang sangat lengkap, mulai dari kombinasi: kosakata, kanji, pola kalimat, materi bacaan, dan juga materi mendengarkan. Selain itu, dilengkapi dengan pembahasan, pada buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 juga disertakan penjelasan tambahan melalui video tutorial agar lebih memudahkan memahami konteks berbahasa Jepang. Pembahasan disajikan dengan ringkas dengan beberapa informasi tambahan agar para calon peserta JLPT Level N5 dan NAT Test Q5 bisa dengan mudah belajar mempersiapkan tes secara mandiri, tanpa bergantung pada tutor pengajar bahasa Jepang. Dengan konsep penyajian materi "praktis, tepat, dan mudah" kami berharap metode dalam buku Top Score JLPT N5 & NAT Q5 bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu para pembelajar dalam menyiapkan kompetensi berbahasa Jepang. Tujuan akhirnya, agar mampu meraih memperoleh skor tinggi dalam tes JLPT Level N5 dan NAT Test Q5."
Sidoarjo: Genta Group Production, 2020
495.6 IRM t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Meiwati
"Dalam setiap bahasa yang ada di dunia ini hampir seluruhnya memiliki aisatsu. Disadari atau tidak, aisatsu tersebut sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat penggunanya. Sedikit sekali orang yang menyadari bahwa aisatsu itu sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena merupakan salah satu cara untuk memperlancar hubungan manusia. Bahasa Jepang memiliki banyak perbendaharaan aisatsu, yang sering membingungkan dan menyulitkan, tidak saja bagi anak-anak muda Jepang sekarang ini, tetapi juga terutama bagi orang asing (non-Jepang) yang mempelajari bahasa Jepang. Sekalipun kita dapat berbahasa Jepang dengan amat baik, jika tidak memaharni aisatsu, maka akan sulit untuk memasuki kelompok masyarakat Jepang, karena komunikasi antara kita dengan mereka menjadi tidak lancar. Setelah membaca beberapa buku tentang percakapan bahasa Jepang untuk bisnis dan wisata, penulis menemukan beberapa ekspresi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui apakah orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang memahami dan dapat menggunakan aisatsu, paling tidak yang telah penulis ketahui dari beberapa buku seperti Japanese Language and Culture Business and Travel. Di samping itu juga penulis berkeinginan mengetahui lebih luas mengenai aisatsu tersebut. Untuk mengetahui jawaban dari persoalan tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan studi pustaka dan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan maka didapatkan data mengenai pemahaman aisatsu oleh orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang. Pertama yang memiliki persentase terbesar adalah kategori cenderung paham dari masing-masing kelompok. Kemudian kedua, sangat kecil persentase pada kategori paham, dan yang terakhir tidak ada yang dikategorikan sangat paham. Dari data yang diperoleh melalui studi pustaka dan kuesioner maka penulis memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai penggunaan masing-masing aisatsu."
1999
S13669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Herpinus
Jakarta: Kesaint Blanc, 2012
495SIMB001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>