Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Munif Chatib
Bandung: Mizan Pustaka, 2014
153.9 MUN o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model program kegiatan bermain berbasis kecerdasan jamak bagi anak usia dini di kelompok bermain beserta desain pembelajarannya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sulistami D.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
153.9 RAT u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Efendi
Bandung: Alfabeta, 2005
153.9 AGU r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
LeGault, Michael R.
Jakarta: TransMedia, 2006
153 LEG k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Imparsial, 2006
355.34 EVA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Citro W. Puluhulawa
"Sebagai pendidik professional guru dituntut memiliki seperangkat kompetensi dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial guru yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam bersikap obyektif, inklusif, dan tidak diskriminatif, santun baik dalam perkataan maupun perbuatan, mampu berkomunikasi baik secara lisan, tulisan dan isyarat, menjalin hubungan dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar serta mampu beradaptasi dengan komunitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Berdasarkan hasil analisis regresi, ditemukan adanya hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Hal ini mengandung arti bahwa semakin baik kecerdasan emosional dan spiritual guru, semakin baik dampak yang dihasilkan dari peningkatan kompetensi sosial guru.

Teacher as a professional educational is demanded to have a set of competence in carrying out the daily tasks. One of the competences is social competence. The social competence of teachers is that teachers have an objective, inclusive and non discriminative attitude, well-mannered eitherin speech or in act, capable in communicating verbally, writtenly and gesture. In addition, teachers have to coordinate with the students, other fellow teachers, educational staff, student?s parents as well asthe society. They must also be able to adapt with the community. This study aims to determine the relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence work with the social competence of teachers in Vocational Schools of Gorontalo City. The result of multiple correlation coefficient which showed between emotional intelligence and spiritual intelegence toward social competence. This means that the better the emotional and spiritual intelligence of teacher, the better the effect of the social competence of teachers will be."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Monty P. Satiadarma
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003
153.9 MON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syahmuharnis
Jakarta: Republika, 2006
152.4 SYA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiarto
"Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Tujuan umum program perbaikan gizi pada PJP II ditetapkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat yang diarahkan pada peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja dalam rangka menunjang kualitas sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor-faktor lain dengan kecerdasan pada Anak Taman Kanak-Kanak di Kotip Depok. Kotip Depok dipilih menjadi daerah penelitian disebabkan karena 22 Taman Kanak-Kanak tersebut sudah menjalankan tes IQ pada bulan Oktober 1995 meliputi 1008 Anak, kegiatan UPGK di Kotip Depok telah berjalan dari tahun ke tahun dengan baik dan masyarakat Kotip Depok cukup heterogen.
Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol yang retrospektif, dimana sampel kasus adalah Anak dengan IQ kurang atau sama dengan 109, sedangkan sampel kontrol adalah Anak dengan IQ lebih atau sama dengan 110 diambil dari Taman Kanak-Kanak yang sama dengan berdasarkan umur dan nomor Anak dalam keluarga yang dipunyai oleh kelompok sampel kasus jumlah sampel penelitian 92 pasangan.
Salah satu hipotesisnya adalah Anak yang berstatus gizi kurang/buruk, lebih besar risikonya untuk mempunyai IQ sedang sampai lambat dari pada Anak yang berstatus gizi baik/sedang.
Hasil analisis bivariat OR status gizi = 5.22, OR pernah sakit kejang dan demam = 9.14, OR yang pernah sakit berat = 5.69, OR umur ibu hamil kurang 20 tahun atau lebih 35 tahun = 3.05, OR kondisi ibu hamil = 4.32 dengan masing-masing p <0,05.
Hasil analisis dengan regresi logistik multivariat didapat persamaan logit IQ = -4.8275 + 2.6392 (kondisi kesehatan ibu) + 2.1811 (status gizi) + 2.0385 (pernah sakit berat) + 2.0008 (pernah sakit kejang demam) + 1.2888 (jarak kelahiran) + e.
Kesimpulan dari analisis diatas menunjukkan status gizi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan kecerdasan Anak di sarankan penyuluhan gizi yang lebih difokuskan lagi kepada penambahan BB/U.

One of significance effort providing wide impact toward the improvement of human resources quality is enhancing public health nutrient. Nutrient status is made up of a factor determining life quality and working productivity. General objective of nutrient improvement program in Long Term Development II is stipulated to improve public nutrient status which is aimed to intelligence enhancement and working productivity in frame of supporting human resources quality.
The purpose of this research is to find out the correlation between nutrient status and other factors with intelligence of Kindergarten students at Kotip Depok. The selection of Kotip Depok as a research area for the 22 of the Kindergartens have had IG test on October, 1 995, involved 1008 children, while UPKG activity has been undergone well from year to year at Kotip Depok and its society consist of various ethnic groups.
This research is a retrospective control case research, where the case sample are children having less than 109 IQs, while control sample are children having more than 110 IQs, taken from equal Kindergarten based upon the age and children number in family owned by cases sample group, the total samples are 92 couples.
One of the hypothesis is bad/poor Child nutrient status has bigger risk to have average to slow IQ compared with those who have medium/good nutrient status.
Bivariat analysis result of OR concerning nutrient status = 5.22, OR ever had convulsion and fever = 9.14, OR ever had serious ill = 5.69, OR for pregnant mother under 20 years old or up to 35 years old = 3.05, OR for pregnant mother condition = 4.32 with p <0.05 respectively.
Logit IQ Equation = -4.8275 + 2.6392 (mother?s healt condition) + 2.1811 (nutrient status) + 2.0385 (ever had serious ill) + 2.0008 (ever had convulsion and fever) + 1.2888 (birth range) + e, in accordance with analysis results with multivariate logistic regression.
The conclusion of the stated above analysis indicate that nutrient status is the most important factor in improving Child's intelligence, it is suggested that the nutrient extension is focused more on BB/U increasingly."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>