Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elysha Yolandra
"ABSTRAK
Bentuk rumah dari masa ke masa selalu mengalami perubahan. Indonesia
khususnya banyak ditemui berbagai macam bentuk rumah tinggal dari zaman
kolonial hingga sampai sekarang ini. Skripsi ini membahas tentang pelestarian
bangunan bersejarah khususnya rumah tinggal yaitu Rumah Jengki. Tujuan dari
skripsi ini agar dapat mengetahui Rumah Jengki sebagai rumah tinggal dan layak
sebagai bangunan cagar budaya sehingga dapat dilestarikan dan dimanfaatkan
untuk masa yang akan datang. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Jengki dapat
dikatakan rumah tinggal dan merupakan bangunan cagar budaya sehingga dapat
dilakukannya upaya-upaya pelestarian terhadap Rumah Jengki tersebut.

ABSTRACT
The shape of a house keeps changing as time goes by. Particularly in Indonesia
where many types of houses originated from the colonialism era up to now can be
found. This mini thesis is talking about the conservation of historical buildings,
especially Jengki House. The purpose of this mini thesis is to reveal the value of
Jengki House as a cultural heritage that is worth to preserve for the future
utilization. The result shows that Jengki House can be classified as both functional
building and cultural heritage, thus Jengki House preservations need to be done."
2015
S59141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Riawan
"Upaya pelestarian bangunan cagar budaya di wilayah DKI Jakarta banyak mengalami tantangan serta rumit ditangani. Hal ini dikarenakan banyaknya pihak yang berkepentingan dengan bangunan cagar budaya itu sendiri. Penetapan bangunan cagar budaya di wilayah DKI Jakarta yang pemah dilakukan masih banyak mengundang permasalahan. Dalam penetapan bangunan cagar budaya dirasakan adanya kendala pada lemahnya sistem penilaian yang diterapkan. Penetapan yang dilakukan tidak didasarkan penelitian, masih bersifat sektoral sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu tertentu. Kriteria penilaian dibuat oleh pembuat kebijakan tanpa melibatkan masyarakat pemilik bangunan cagar budaya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibuat suatu sistem penilaian bangunan cagar budaya yang lebih komprehensif dengan mempertimbangkan penilaian dari berbagai kepentingan. Sistem Penilaian yang diusutkan terdiri dari penilaian secara akademis, yaitu penilaian secara ilmiah didasarkan kepada keseimbangan penilaian diantara disiplin ilmu Arkeologi, Sejarah dan Arsitektur serta mempertimbangkan aspek hukum. Penilaian akademis terdiri dari delapan kriteria, yakni kriteria sejarah didasarkan pada empat tolok ukur, kriteria keaslian didasarkan pada empat tolok ukur, kriteria umur didasarkan pada dua tolok ukur, kriteria manfaat didasarkan pada enam tolok ukur, kriteria estetika didasarkan pada dua tolok ukur, kriteria gaya didasarkan pada lima tolok ukur, kriteria kelangkaan didasarkan dua tolok ukur, kriteria kondisi bangunan didasarkan tiga tolok ukur. Pada pelaksanaan penilaian, dilakukan pembobotan pada masing-masing kriteria untuk mengetahui seberapa penting kriteria tersebut relatif satu dengan lainnya. Pembobotan mempertimbangkan kepentingan pemilik bangunan cagar budaya. Untuk mengetahui kepentingan pemilik bangunan diajukan sistem penilaian dengan menggunakan kuisioner. Hasil kuisioner diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh kebutuhan pelestarian bangunan cagar budaya dari sisi pemilik bangunan. Sehingga kebijakan penilaian mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak (win-win solution). Selain itu dilakukan pula penilaian secara non akademis, yaitu permasalahan yang terjadi di lapangan akibat dari diterapkannya kriteria penilaian yang pernah dibuat. Permasalahan yang ada terdiri dari enam permasalahan, yakni birokrasi pelestarian, ketatakotaan, fisik bangunan, kurangnya partisipasi pemilik bangunan, anti kolonialisme dan etnis tertentu, ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T13370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feilden, Bernard M. (Bernard Melchior)
Boston: Architectural Press, 1994
720.288 FEI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Feilden, Bernard M. (Bernard Melchior)
Oxford: Butterworth-Heinemann, 1994
720.28 FEI c (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Prawesthi Dhamaraty
"Dalam tesis ini telah saya tunjukkan adanya perubahan makna pada bangunan-bangunan bersejarah bagi masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka Jakarta dengan bukti-bukti pada lima bangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal (1 bangunan), hunian dan usaha (2 bangunan) serta tempat usaha/jasa saja (2 bangunan). Perubahan makna tersebut ditunjukkan oleh: hilangnya ruang khusus yang menjadi inti pada bangunan Cina yaitu ruang pemujaan leluhur atau penggabungan ruang pemujaan tersebut dengan ruang yang lain yaitu ruang keluarga atau ruang tidur. Tidak adanya ruang khusus untuk pemujaan leluhur ini karena ruang dalam hunian mereka lebih didominasi dengan ruang untuk usaha.
Dalam tesis ini juga saya tunjukkan kurangnya upaya-upaya pelestarian dari masyarakat Cina kelurahan Roa Malaka dalam hal merawat bangunan-bangunan bersejarahnya. Tiga dari bangunan yang diteliti telah berubah menjadi bangunan modern, sementara dua bangunan lainnya masih dalam bentuk asli tetapi dalam kondisi yang tidak terawat.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada bangunan-bangunan bersejarah tersebut adalah karena pola pikir masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka yang berubah karena pengaruh faktor pendidikan, faktor politik keagamaan, perkembangan kota Jakarta serta motivasi ekonomi dalam mengantisipasi perkembangan kota tersebut.
Apa yang akan dijawab dalam tesis ini didasarkan pada pertanyaan apa makna bangunan bersejarah bagi masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka Jakarta dan bagaimana upaya pelestarian masyarakat Cina di kelurahan Roa Malaka terhadap bangunan-bangunan bersejarahnya tersebut.

Chinese Community in Roa Malaka Jakarta and Conservation Effort for Their Historical BuildingsRoa Malaka is one of the Chinese historical districts that play a role in the growth of Jakarta City. As an area that has many traditional Chinese buildings, the local Government through department of conservation tries to conserve the buildings in order to vitalize tourism.
In this thesis, I have shown the changes of meaning of historical buildings to Chinese society in Roa Malaka Jakarta through five buildings that built around 1895 until 1945. The change of the meaning in that buildings shown by: loss of special room which become the core of Chinese building that is for ancestor worship or join it with family room or bedroom. The inexistence of special Room for the ancestor worship is because of the most rooms in their dwelling are used predominately for trading.
In this thesis, I also show the lack of efforts of Chinese society in Roa Malaka in the case of taking care of their historical buildings. Three of the buildings have turned into modem building, whereas two other buildings still in the genuine form but in a poor condition (not maintained well).
The changes that happened in those historical buildings are because of the mindset of Chinese people in Roa Malaka have changed. The change of their mindsets influenced by education factor, religious political factor, and the growth of Jakarta that cause destruction of the original buildings.
This thesis attempts to answer two questions: 1) what is the meaning of historical building to Chinese society in Roa Malaka Jakarta and 2) how is their effort conserve their historical buildings."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T 11391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, 2011
363.348 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Udaya Pratiwi Mahardika Halim
"Bangunan bersejarah merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan hidup suatu bangsa yang tak jarang terlupakan hingga akhirnya rusak bahkan dihancurkan ketika dianggap sudah usang dan - ketinggalan jaman - .
Skripsi ini membahas tentang pelestarian bangunan bersejarah di Indonesia khususnya peninggalan etnis Tionghoa. Tujuannya untuk memahami bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam pelestarian suatu bangunan bersejarah, secara khusus pada bangunan yang memiliki kekhasan tersendiri dari segi arsitekturalnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam suatu proses pelestarian, semua fase yang meliputi pendokumentasian, pendataan, perencanaan, dan pelaksanaan tidak bisa berjalan secara terpisah-pisah, tapi terjadi overlapping didalam proses tersebut. Studi mendalam terhadap sejarah dan bangunan serupa juga dibutuhkan dalam proses pelestarian.

Historic building has become one of the historical witnesses of a nation's life journey that is being neglected in not rarely times until it damaged finally and even being ruined when it is considered obsolete and 'old fashioned'.
This mini thesis discussed about the conservation of historic buildings in Indonesia especially those that inherited by the Tionghoa ethnic group. It aims to understand about the steps of conservation that is carried out to a historical building, notably to a building with its own architectural special characteristics.
The result shows that in a conservation process, all phases that comprise documentation, filing, planning, and execution cannot work separately, but overlapping happens during the process. Further studies to the history and similar building are also required in a conservation process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52293
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beckmann, Poul
London: McGraw-Hill, 1995
690.24 BEC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyza Tri Kurnia
"ABSTRAK
Rumah tuan tanah Cimanggis merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota
Depok dengan kondisi yang tidak terpelihara. Penulisan ini dilakukan melalui studi
literatur mengenai konservasi bangunan cagar budaya dan studi kasus rumah tuan
tanah Cimanggis, sehingga dapat menjelaskan mengenai bangunan cagar budaya,
membahas pentingnya konservasi bangunan bersejarah dan menjelaskan alasan
sehingga bangunan tersebut layak dikonservasi. Pada hasil akhir didapati bahwa
rumah tuan tanah Cimanggis layak dikonservasi sebab dapat memenuhi kriteria,
pertama nilai sejarah karena berperan dalam pembukaan lahan antara Batavia dan
Buitenzorg, kedua berumur lebih dari 50 tahun yakni setidaknya 233 tahun, ketiga
keaslian yang masih sesuai dengan dokumentasi terakhir, keempat kelangkaan
karena hanya dua atau tiga rumah yang berperan dalam pembukaan lahan, kelima
memiliki betuk atap yang khas sehingga berpotensi sebagai tenggaran atau
landmark dan terakhir memiliki ciri-ciri arsitekur yang khas pada bangunan ini
sendiri, sehingga dapat dikatakan sebagai bangunan cagar budaya golongan A.

ABSTRACT
Rumah tuan tanah Cimanggis is one of the neglected historic buildings in Depok.
This essay is done by doing literature studies about heritage buildings conservation
and conducted a case study about rumah tuan tanah Cimanggis, after which we can
explain about the heritage buildings, the importance of historic building
conservation and the reason why the building is worthy to be preserved. The result
show that rumah tuan tanah Cimanggis is feasible to be preserved because it fulfills
the criteria, firstly it have a historic values with its role on the land clearing between
Batavia and Buitenzorg, secondly the building is more than 50 years old, 233 years
old to say at least, thirdly the building has authenticity that match to the last
documentation, fourthly the scarcity of the building because only 2-3 bulding left
which has a role as land clearing, fifthly its roof?s shape is unique enough to have
a potential as landmark, and lastly it has a peculiar architectural feature on the
building itself. So, it can be concluded that the bulding qualifies as a heritage
building class A."
2015
S59406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beckmann, Poul
New York: McGraw-Hill, 1995
690.24 BEC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>