Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Rini Agustin
"Penelitian ini tentang health risk assessment pada kegiatan produksi yang dilakukan di area Stasiun Pengumpul A (SP A) dan Stasiun Pengumpul Utama B (SPUB) PT X tahun 2014. Penilaian risiko kesehatan dilakukan dengan dengan menganalisis nilai potensi dari bahaya yang ada (P), Frekuensi pajanan (F), Durasi (D), Risiko Awal (RA), Upaya Perlindungan (UP) dan Risiko Risidual (RR) untuk mengetahui level risiko kesehatan yang ada pada setiap kegiatan kerja. metode penelitian ini adalah semikuantitatif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data. Hasil dari penilaian risiko menunjukkan bahwa pada kegiatan di area SP A yaitu pengukuran volume tangki di tangki produksi 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, pasta gasoline), di tangki 4 dan 6 (pasta gasoline), pengoprasian pompa transfer, compressor (bising) memiliki risiko kesehatan tinggi. Sedangakn di area SPU B pajanan kebisingan pada pompa transfer memiliki risiko medium.

This Health Risk Assessment research that was held at Oil Station A (SP A) and Primary Oil Station B (SPU B) PT X Years 2014. Health risk assessment was conducted by analyzing the value potential of hazard (P), Frequency rate of exposure (F), Duration (D), level of risk (RA), Prevention means (UP) and Residual Risk (RR) from every job activity. This study is a semi quantitative method by observation and data collection. The result of this risk assessment indicated that in SP A activity, measuring the volume of tank in tank production 7 (benzene, toluene, xylene, hexane, gasoline pasta), in tank 4 and 6 (gasoline past), in transfer pump and compressor (noisy) has a high risk. While in the area SPU B noise exposure in transfer pump that have a medium risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Cantika
"Risiko kesehatan di tempat kerja adalah permasalahan yang harus diminimalisasi agar para pekerja tetap sehat dan selamat. Penelitian yang dilakukan di Area Gas Plant dan Power Plant PT.X menunjukkan bahwa dua area pendukung eksplorasi minyak dan gas bumi PT.X ini masih banyak bahaya kesehatan yang belum teridentifikasi sehingga belum dilakukan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan tingkat risiko Area Gas Plant dan Power Plant PT.X sehingga dapat diberikan rekomendasi pengendalian bahaya kesehatan yang sesuai untuk meminimalisasi risiko yang ada, berdasarkan penilaian risiko kesehatan dan analisis sumber daya. Desain studi yang digunakan adalah desktiptif analitik dengan pendekatan observasional yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan perhitungan nilai risiko berdasarkan metode semikuantitatif ICMM (2011). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai bahaya kesehatan yang mendapatkan prioritas tinggi pengendalian yaitu bahaya bising, bahan kimia silika, dan bahan kimia amina di dua area tersebut.

Health risks in the workplace are the problem that must be minimized in order to keep workers healthy and safe. Research conducted in Gas Plant and Power Plant Area shows that the two areas of PT.X, which to support oil and gas exploration, still have many health hazards that have not been identified so that control is not performed. This study aims to determine the level of risk and the value of Gas Plant and Power Plant Area of PT.X so it can be given appropriate health hazard control recommendations to minimize risks, based on the health risk assessment and analysis of resources. Study design used is descriptive analytical observational approach which refers to standard AS/NZS 4360:2004 and calculation of risk based on a semiquantitative method of ICMM (2011). The results of this study indicate that there are a variety of health hazards whose priority is high, that is, noise hazards, silica chemicals, and chemicals amine in both areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Ratnasari
"Proses kerja pada area Hydro Cracking Complex HCC memiliki risiko bahaya kesehatan kimia dan fisika bagi pekerja. Penelitian ini menilai gambaran bahaya risiko kesehatan dan Health Risk Assessment HRA dengan menggunakan metode semi kuantitatif untuk menentukan skor durasi, eksposure, konsekuensi, dan likelihood yang selanjutnya akan dihitung dalam Risk Assessment Matriks RAM . Pedoman yang digunakan untuk menghitung yaitu International Petroleum Industry Environmental Conservation Association IPIECA dan International Association of Oil Gas Producers OGP tahun 2006.
Berdasarkan hasil perhitungan proritas pengendalian risiko di area HCC bahaya kesehatan fisika dan kimia berada pada 4 tingkat yaitu: tidak perlu dilakukan tindakan segera, prioritas pertama, kedua, dan ketiga untuk dilakukan tindakan.Penilaian HRA menunjukkan terdapat bahaya fisika berupa bahaya pencahayaan, heat stress, dan bising. Sedangkan bahaya kimia yang ditemukan yaitu uap Hidrocarbon, Fuel Gas CO, Fuel Gas H2S, Fuel Gas CO2, Ammonia NH3 , Benzene Toluene Xylene BTX , Soda Api NaOH , Katalis, Steam H2, Ceceran fuel oil, N2, SO2, LPG, Indoor Air Quality CO, CO, O2,Nox, SOx , dan Lube oil. Tingkat risiko bahaya kesehatan dapat dikurangi dengan melakukan hirarki kontrol, yaitu dengan mengeliminasi bahaya, menambah intensitas cahaya, pembatasan area kerja, rotasi pekerja, penggunaan APD yang sesuai, dan perhitungan kadar paparan bahan kimia.

Working processess at Hydro Cracking Complex HCC have chemical dan physical hazards for the workers. This study asssessed about health risk hazard and Health Risk Assessment HRA by using semiquantitative method to determine score, exposure, consequence, and likelihood, then we rsquo ll calculate them into Risk Assessment Matriks RAM . The guideline that we use is from International Petroleum Industry Environmental Conservation Association IPIECA and the International Association of Oil Gas Producers OGP.
Based on the calculation we found 4 level of risk hazard control for chemical dan physical hazards, there are, no need immediate action, first, second, and third priority of action.HRA result shows there are some physical hazards, lighting, heat stress and noise. There were also found chemical hazards, they are Hidrocarbon, Fuel Gas CO, Fuel Gas H2S, Fuel Gas CO2, Ammonia NH3 , Benzene Toluene Xylene BTX , NaOH, Katalis, Steam H2, fuel oil, N2, SO2, LPG, Indoor Air Quality CO, CO, O2,Nox, SOx , and Lube oil. The level of risk can be reduced by applying control of hierarchy, such as eliminating hazard, increasing light intensity, limiting working area, worker rotation, using appropriate PPE, and measure chemical hazard exposure.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fitriyani
"Penelitian ini membahas pelaksanaan Health Risk Assessment di PT X Area Operasi
Bagian Utara. Penelitian bertujuan mengkaji data hasil ukur dosis personal selama 1 periode
pengukuran tahun 2015 – 2017 dan melakukan penilaian risiko kesehatan dengan metode
analisis semi-kuantitatif dengan mengacu Risk Assessment Matrix IPIECA & OGP 2006.
Hasil penelitian ini teridentifikasi 9 SEG, namun setelah dikaji secara kuantitatif
terdapat SEG yang perlu diklasifikasikan menjadi beberapa sub-group dan health hazard
hanya mengacu pada dokumen sekunder sebanyak 10 health hazard. Terdapat keragaman
hasil ukur dosis personal dalam 1 SEG menunjukkan salah satu kelemahan pengklasifikasian
SEG yang hanya mengacu jabatan pekerjaan saja. Residual Risk Level pada setiap SEG
untuk seluruh bahaya gas (Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) berada pada tingkatan
low risk, kecuali untuk H2S yang masuk kategori medium risk. Sementara noise
diklasifikasikan low risk pada SEG GS Operator, MWT Operator, Gas Operator, Welder,
Company Representative dan noise masuk medium risk pada sebagian SEG Technician shop
terutama pada saat pekerjaan metalizing.
Risk level bahaya H2S tidak dapat diturunkan menjadi Low mengingat tingkat
severity berada pada tingkatan high (4). Penurunan risk level bahaya noise dapat dilakukan
dengan konsistensi implementasi HCP dan perlu dilakukan pengukuran efektifitas fungsi
earmuff / earplugs untuk mengetahui dosis efektif yang diterima pekerja. Risiko kesehatan
pada tingkatan Low Risk, tetap harus dikelola agar level risk tidak meningkat sehingga PT X
tetap melanjutkan penerapan existing control dan memastikan pelaksanaan kajian HRA lebih
mendalam dengan melakukan observasi / wawancara untuk mengetahui efektifitas
implementasi existing control terhadap Potential Risk Level dan Residual Risk Level.

This Health Risk Assessment research that was implemented at PT X North
Operations Area. The aims of this study was to review the data on personal dose exposure
measurement results for 1 measurement period 2015 - 2017 and conduct a health risk
assessment using a semi-quantitative analysis method with reference to the IPIECA & OGP
Risk Assessment Matrix Year 2006.
The results of this study identified 9 SEGs, but after being studied quantitatively
there were SEGs that needed to be classified into several sub-groups and health hazards only
referred to secondary documents as many as 10 health hazards. There is a variety of personal
dose measurement results in 1 SEG showing one of the weaknesses in the classification of
SEG which only refers to job title. The Residual Risk Level in each SEG for all gas hazards
(Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) is at a low risk level, except for H2S which is in
the medium risk category. Meanwhile, noise is classified as low risk in SEG GS Operators,
MWT Operators, Gas Operators, Welder, Company Representatives and noise is a medium
risk in several SEG Technician shops, especially during metalizing work.
The H2S risk level cannot be lowered to low considering that the severity level is at
a high level (4). Reducing the risk level of noise hazards can be implemented by consistent
implementation of HCP and it is necessary to measure the effectiveness of the earmuff /
earplugs function to determine the effective dose received by workers. Health risks at the
Low Risk level must still be managed so that the risk level does not increase so that PT X
continues to implement existing controls and ensure the implementation a comprehensive
HRA study by conducting observations / interviews to determine the effectiveness of
implementing existing controls on the Potential Risk Level and Residual Risk Level
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Rahadiono
"Penelitian ini membahas tentang Health Risk Assessment yang diperoleh pada proses kegiatan kerja di Floating Storage and Offloading (FSO) PT.X tahun 2012. Penilaian risiko kesehatan dilakukan dengan menganalisis nilai Potensial Risk (PR), Intrinsic Gravity Rate (G), Frequency Rate of Exposure (F), Duration of the exposure or the repeat rate of exposed task (D), Residual Risk (RR), dan Prevention Means (PM) dari setiap wilayah kerja yang kemudian dibandingkan dengan tabel standar ACGIH TLV's 2011 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker No. 13/Men/X/2011) untuk mengetahui level risiko kesehatan yang ada pada setiap kegiatan kerja tersebut.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan melakukan observasi, pengukuran dan pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan level risiko kesehatan yang sangat tinggi (very critical) pada wilayah Main Deck (Bising, Asbestos, Paederus littoralis), Main Floor, Lower Engine Flat, Upper Engine Flat (Bising dan Asbestos) di PT.X tersebut.

This Health Risk Assessment (HRA) research that was held at Floating Storage and Offloading (FSO) PT.X in 2012, is based on process working area. Health Risk Assessment was conducted by analyzing Potensial Risk (PR), Intrinsic Gravity Rate (G), Frequency Rate of Exposure (F), Duration of the exposure or the repeat rate of exposed task (D), Residual Risk (RR), and Prevention Means (PM) value that came from every job activity. The result will be compared with ACGIH TLV's 2011 and Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker No. 13/Men/X/2011).
The design of this study is cross sectional by conducting observation, measurment, and data gathering. The result of this study showed that heath risk level are very high (very critical) on Main Deck (Noise, Asbestos, Paederus littoralis), Main Floor, Lower Engine Flat, Upper Engine Flat (Noise and Asbestos) in the PT.X work area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fennia Herma Yunita
"ABSTRAK
PT X Industri Proses Kimia Tahun 2018
Kasus gangguan otot akibat kerja (GOTRAK) mempunyai proporsi 45% - 91%
Penyakit Akibat Kerja (PAK) tertinggi di berbagai negara (Eurostat,2004; Aweto
2015). Postur kerja janggal merupakan penyebab utama terjadinya GOTRAK. Industri Proses kimia merupakan salah satu jenis industri yang banyak
ditemukan postur kerja janggal. Penelitian ini membahas lebih mendalam tentang faktor risiko terjadinya postur janggal sebagai informasi dan dasar model perbaikan ergonomi di PT. X. Faktor risiko yang diteliti adalah faktor individu, pekerjaan dan desain tempat kerja. Penelitian ini bersifat kualitatif analisis deskriftif pendekatan observasional, Instrument yang digunakan adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) dengan wawancara, observasi dan pengukuran. Penelitian dilakukan pada 2 (dua) stasiun kerja yaitu reaksi Toluenesulfonyl Hydrazide (TSH) dan Azodicarbonamide (ADCA). Hasil telitian mendapatkan postur kerja paling berisiko adalah pada aktivitas penimbangan dan pengepakan Azodicarbonamide di stasiun kerja ADCA dengan skor 15. Perbaikan dengan rotasi kerja, variasi kerja , pelatihan ergonomi serta penyediaan alat bantu sangat disarankan untuk mengatasi postur kerja janggal.

ABSTRACT
Station of Toluenesulfony Hydrazide (TSH) and Azodicarbonamide (ADCA)
Reaction at PT X Chemical Process Industry Year 2018 Musculoskeletal disorders (MSDs) have the highest proportion of 45% - 91 % in most countries (Eurostat,2004; Aweto 2015). Awkward posture is the main cause of this MSDs. Chemical Process Industry is one work station in which awkward work posture is often found. The present study discusses more thoroughly on risk factor on awkward posture as information and basic model for ergonomic improvement at PT X. The risk factors studied included risk factor of individual, work and workplace design. This study uses descriptive qualitative analysis using
oberservational approach. Instrument used was Rapid Entire Body Assessment
(REBA) with interview, observation and measurement. The study was conducted at 2 (two) work stations namely Toluenesulfonyl Hydrazide (TSH) and Azodicarbonamide (ADCA) reaction. Research result revealed that the most risky work posture was in weighing and packaging activity of Azodicarbonamide in the ADCA work station with score of 15. Improvement using work rotation, work variation, ergonomic training and provision of tools is highly recommended to overcome awkward posture."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Niayu Adiva
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran risiko kesehatan dan tingkat risiko kesehatan pada area workshop dan warehouse PPI Cakung PT United Tractors Tbk. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode semi-kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bahaya fisika berupa kebisingan, getaran, pencahayaan, iklim kerja, dan radiasi ultraungu dan bahaya kimia berupa oli, solar, thinner, debu, cooler, benzene, toluene, xylene, dan fume dari hasil pengelasan. Tingkat risiko residu berkisar pada kategori low (rendah) hingga medium (sedang). Pengendalian sudah diterapkan untuk banyak risiko dan terdapat penerapan pengendalian yang efektif menurunkan tingkat risiko medium menjadi low. Meski demikian, masih perlu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko secara komprehensif yang meliputi observasi dan wawancara karena masih terdapat bahaya yang tingkat risikonya belum diketahui dan agar sesuai dengan kondisi di lapangan.

This research is a descriptive study conducted to describe health risks and health risk levels in the PPI Cakung workshop and warehouse area of PT United Tractors Tbk. The research design used is descriptive with a semi-quantitative method. The data used is secondary data obtained from the company. The results showed that there were physical hazards such as noise, vibration, lighting, extreme temperature, and ultraviolet radiation and chemical hazards such as oil, diesel, thinner, dust, cooler, benzene, toluene, xylene, and fumes from welding activity. Residual risk levels range from low to medium. Controls have been implemented for many risks and there are effective controls implemented to reduce the medium risk level to low. However, it is still necessary to carry out a comprehensive hazard and risk identification which includes observation and interviews because there are still hazards whose level of risk is unknown and to suit conditions in the field."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mindalena
"Penelitian dilakukan berdasarkan semakin meningkatnya jumlah pekerja informal yang bekerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), akan tetapi minimnya kegiatan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan di sektor tersebut padahal pekerja infomal jarang yang diikutsertakan progam asuransi kesehatan/kecelakaan kerja.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi pembuatan alas kaki di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z dan menentukan risiko tertingginya serta memberikan rekomendasi tindakan pengendalian terhadap risiko yang teridentifikasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ialah semi kuantitatif dan deskriptif berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan metode Job Safety Analysis untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko dan metode Fine untuk mengukur tingkat risiko dengan mengalikan antara kemungkinan, paparan dan konsekuensi dari setiap risiko yang ada. Studi deskriptif dilakukan untuk menjelaskan tindakan pengendalian yang sudah dilakukan oleh masing-masing UMKM. Pengambilan sampel penelitian dilakukan berdasarkan metode Purposive Sampling, yakni semua pekerja yang berada di proses produksi pembuatan alas kaki di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahap proses produksi di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z terdapat risiko yang termasuk ke dalam semua kategori metode Fine, yaitu: Very High, Priority 1, Substansial, Priority 3, Acceptable. Risiko tertinggi (Very High) didapatkan dari penggunaan bahan kimia dan kabel listik yang tidak sesuai standar.

Research carried out because the increment number of informal workers who work in the sector of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), but there is lack of activity for health and safety risk assessment done in that sector and workers rarely covered by health or accident insurance program. The research aims to determine the level of occupational safety and health risks in the production process of making footwear in SMEs X, SMEs Y, SMEs Z and determine the highest risk and provide recommendations control measures against the identified risks.
The method used in this research is semi-quantitative and descriptive based on the standard AS/NZS 4360:2004 using the Job Safety Analysis method to identify hazards and risks and Fine method for measuring the level of risk by multiplying the probability, exposure and consequences of any risks. Descriptive study was conducted to elucidate the control measures already carried out by each SME. Sample was conducted by purposive sampling method, ie all workers who are in the process of production of the footwear in SMEs X, Y SMEs, SMEs Z.
The results showed that at this stage of the production process in SMEs X, Y SMEs, SME Z risks are included in all categories at Fine methods, namely: Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3, Acceptable. The highest risk (Very High) obtained from the use of chemicals and electric cables that do not meet standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>