Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistiyaningsih
"Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat berkurangnya sekresi insulin atau sensitifitas reseptor insulin. Jumlah penderita penyakit DM selalu meningkat setiap tahunnya. Secara tradisional banyak tanaman Indonesia yang digunakan untuk mengontrol gula darah. Salah satu uji yang dilakukan adalah uji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro. Genus Garcinia berpotensi sebagai tanaman obat antidiabetes. Penelitian ini dilakukan untuk menguji penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari hasil ekstraksi bertingkat daun Garcinia bancana Miq. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase dilakukan dengan prinsip kolorimetri. Amilum soluble digunakan sebagai substrat akan menghasilkan maltosa yang dapat mereduksi reagen warna dinitrosalycilic acid. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV VIS pada panjang gelombang 490 nm. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan prinsip spectrophotometric stop rate determination. p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat akan menghasilkan p-nitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakn microplate reader pada panjang gelombang 405 nm. Hasil uji menunjukkan ekstrak metanol daun Garcinia bancana Miq merupakan ekstrak teraktif yang memiliki nilai penghambatan aktivitas α-amilase (IC50 = 16,257µg/ml) dan α-glukosidase (IC50 = 193,75 µg/ml). Golongan senyawa kimia yang dikandung oleh ekstrak metanol Garcinia bancana Miq adalah alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan glikosida.
Diabetes mellitus (DM) is metabolism disorder of carbohydrate, protein, and lipid because decreasing insulin secretion or sensitivity of insulin’s receptor. The total patient is always increasing every year. Traditionally, many Indonesian plants are used to control blood sugar. One of the antidiabetic testing is in vitro test by inhibition of α-amylase and α-glucosidase’s activity. The genus Garcinia has potential as a medicinal plant antidiabetic.The aim of this research to inhibit α-amylase and α-glucosidase activity from multiple extraction of Garcinia bancana Miq. leaves. Extraction was done by maceration method with n-hexane, ethyl acetate and methanol. α-Amylase inhibition test was performed using colorimetry principle. Soluble starch was used as a substrate will produce maltose which can reduce dinitrosalycilic acid’s color reagent. These products were measured using Spectrophotometer UV VIS (λ= 490 nm). α-glucosidase inhibition test was performed using spectrophotrometric stop rate determination principle. p-nitophenyl-α-D-glucopyranoside as substrate will produce p-nitrophenol. p-nitophenol were measured using microplate reader (λ= 405 nm). The result showed that extract methanol of Garcinia bancana Miq. was the most active extract which have IC50 values of 16,257µg/mL at α-amylase inhibition test and IC50 values of 16,257µg/mL at α-glucosidase inhibition test. The chemical compounds of extract methanol Garcinia bancana Miq. are alkaloids, tannins, flavonoid, saponins, and glycosides."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fadhilah
"Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik kronis yang dapat ditandai dengan kondisi hiperglikemia, atau tingginya kadar gula pada darah pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel penghasil insulin, kurangnya sekresi insulin, atau adanya resistensi terhadap insulin. Tingginya kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dapat diturunkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penghambatan enzim pengkatalis karbohidrat, seperti enzim α-amilase dan α-glukosidase.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antidiabetes dari daun Garcinia kydia melalui penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Pada penghambatan α-amilase, digunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 490 nm dan pada penghambatan α-glukosidase digunakan Microplate Reader dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil pada uji penghambatan α-amilase menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki persen penghambatan tertinggi, sebesar 89,06% dengan IC50 15,67μg/mL.
Hasil pada uji penghambatan α-glukosidase menunjukkan ekstrak metanol juga memiliki IC50 terkecil, yaitu 22,89μg/mL. Pada kedua uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol nilai IC50 terrendah, oleh karena itu dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak, hasilnya yaitu ekstrak metanol daun Garcinia kydia mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid.

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia condition, or an increasing of sugar blood levels in patient. This condition was caused by β-cell destruction, insufficient insulin secretion, and resistance to the action of insulin. Hyperglycemia in diabetes mellitus patients could be reduced by several ways, which one of them is by inhibition of carbohydrate hydrolyzing enzymes, such as α-amylase and α-glucosidase.
This research was aimed to identify antidiabetic effect of Garcinia kydia Roxb leaves through inhibition of α-amylase and α-glucosidase. Inhibition of α-amylase was tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=490 nm), meanwhile inhibition of α-glucosidase was tested by Microplate Reader (λ=405 nm).
The result showed methanol extract had the highest inhibition percentage of α-amylase, 89.06% and has IC50 15.67μg/mL, and methanol extract also had the highest IC50, for inhibiting α-glucosidase, which is 22.89μg/mL. Methanol extract of Garcinia kydia leaves showed the lowest IC50 value of both tests. Phytochemical screening showed that in methanol extract of Garcinia kydia Roxb leaves contains alkaloids, flavonoids, tannins, glycosides, saponins, and terpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiyanti
"Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein akibat berkurangnya sekresi insulin atau sensitifitas reseptor insulin, atau kombinasi keduanya. Diabetes ini ditandai dengan terjadinya hiperglikemia pada pasien. Salah satu terapi diabetes adalah konsumsi obat penghambat α-amilase dan α-glukosidase. Obat golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah post-prandial dengan cara menghambat aktivitas enzim dalam menghidrolisis karbohidrat, sehingga laju penyerapan glukosa di intestinal akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak daun Calophyllum tomentosum Wight. Daun Calophyllum tomentosum Wight. dimaserasi berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis (λ = 490 nm). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. memiliki persen penghambatan terbesar yaitu 75,67% dengan nilai IC50-nya 40,39 μg/mL. Sedangkan, uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan menggunakan microplate reader (λ = 405 nm). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. memiliki aktivitas penghambatan terbaik dengan nilai IC50 89,907 μg/mL. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. mengandung golongan senyawa flavonoid, glikosida, saponin, dan tanin.

Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders of fat, carbohydrate, and protein metabolism that results from defects in insulin secretion, insulin action (sensitivity), or both. Diabetes mellitus is characterized by hyperglycemia. One therapy for treating diabetes mellitus is consumption of α-amylase and α-glucosidase inhibitors. These drugs can reduce levels of blood glucose postprandial by inhibiting the activity of hydrolyze carbohydrate by enzymes, so that the rate of glucose absorption will decrease in intestinal. This research aims to determine α-amylase and α-glucosidase inhibition activity and also to identify chemical constituent group of extract Calophyllum tomentosum Wight. leaves. Calophyllum tomentosum Wight. leaves was macerated in a row with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. α-Amylase inbition was tested using spectrophotometer UV-Vis (λ = 490 nm). The result showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves had the highest inhibition percentage of 75,67% with IC50 40,39 μg/mL. Meanwhile, α-glucosidase inhibition was tested using microplate reader (λ = 405 nm). The result showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves had the best inhibition activity with IC50 of 89,907 μg/mL. Phytochemical screening showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves contain flavonoids, glycosides, saponins, and tannins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S61303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Khairina Fathin
"Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Salah satu terapi diabetes melitus adalah dengan menurunkan kadar glukosa post-prandial melalui penghambatan enzim yang menghidrolisis karbohidrat yaitu α-amilase dan α-glukosidase.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penghambatan aktivitas enzim pada kulit batang Garcinia hombroniana Pierre serta kandungan pada ekstrak teraktif. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi bertingkat dengan pelarut yang kepolarannya meningkat, yaitu n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan α-amilase dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis (λ=490 nm). Sedangkan, uji penghambatan α-glukosidase dilakukan menggunakan microplate reader (λ=405 nm).
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit batang Garcinia hombroniana Pierre memiliki memiliki aktivitas penghambatan α-amilase terbaik dengan nilai IC50 8,91μg/mL. Sedangkan hasil penghambatan α-glukosidase menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit batang Garcinia hombroniana Pierre memiliki memiliki aktivitas penghambatan terbaik dengan nilai IC50 37,18 μg/mL. IC50 dari standar akarbose adalah sebesar 91,17 μg/mL. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol kulit batang Garcinia hombroniana Pierre mengandung golongan senyawa flavonoid, glikosida, saponin, dan tannin.

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by high blood glucose levels. One therapy for treating diabetes mellitus is to decrease postprandial glucose levels by inhibition of carbohydrates-hydrolysing enzymes, α-amylase and α-glucosidase.
The aim of this research was to determine enzyme inhibition activity of Garcinia hombroniana Pierre barks and to identify chemical constituent group in the most active extract. Extraction was done by maceration with n-hexane, ethyl acetate and metanol. α-Amylase inhibition was tested using spectrophotometer UV-Vis (λ=490 nm). Meanwhile, α-glucosidase inhibition was tested using microplate reader (λ=405 nm).
The result showed that methanol extract of Garcinia hombroniana Pierre barks had the best inhibition α-Amylase activity with IC50 of 8.91 μg/mL. Methanol extract of Garcinia hombroniana Pierre barks also had the best inhibition α-glucosidase activity with IC50 of 37.18 μg/mL. Acarbose as a standard had IC50 of 91.17 μg/mL Phytochemical screening showed metanol extract of Garcinia hombroniana Pierre barks generally contain flavonoids, glycosides, saponins, and tannins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S61300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putrie Fiana Azizah
"Radikal bebas dalam tubuh dapat menimbulkan stress oksidatif yang menjadi etiologi beberapa penyakit. Kondisi stress oksidatif ini dapat dihambat dengan adanya senyawa antioksidan. Garcinia merupakan salah satu marga tumbuhan yang telah diketahui manfaatnya sebagai antioksidan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi dari ekstrak etil asetat daun Garcinia bancana Miq. Fraksinasi ekstrak etil asetat daun Garcinia bancana Miq dilakukan dengan kromatografi kolom. Pengukuran aktivitas antioksidan fraksi dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH dan metode FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power.
Hasil uji dengan metode DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan paling aktif terdapat pada fraksi 4 dengan nilai IC50 sebesar 10,373 g/mL. Pada pengujian FRAP aktivitas antioksidan tertinggi juga terdapat pada fraksi 4 yaitu dengan nilai FeEAC sebesar 470,892 mol/g. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi 4 sebagai fraksi teraktif menunjukkan adanya flavonoid dan terpenoid.

Free radicals in the human body can cause oxidative stress that becomes the etiology of some diseases. This oxidative stress condition can be inhibited by the presence of antioxidant compounds. Garcinia is one of the genus which is known to have antioxidant activity.
This study aimed to determine antioxidant activity and identify the chemical compounds of fraction from ethyl acetate extract of Garcinia bancana Miq leaves. Fractionation of ethyl acetate extract of Garcinia bancana Miq leaves was done by column chromatography. The measurement of antioxidant activity was determine by DPPH radical scavenging and FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power method.
The results showed that fraction 4 was the most active fraction with IC50 value 10.373 g mL. Meanwhile in FRAP method, the most active fraction was also found in fraction 4 with FeEAC value 470.892 mol g. The result of phytochemical screening in fraction 4 as the most active fraction, showed the existence of flavonoid and terpenoid compound. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ratnawati Aditya
"Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Inhibitor α-glukosidase merupakan suatu agen terapi untuk pengobatan gangguan metabolisme karbohidrat khususnya diabetes, memiliki efek samping gangguan gastrointestinal. Oleh karena itu, masih perlu dikembangkan obat dari bahan alam yang mempunyai efek samping relatif lebih kecil dari obat-obat konvensional dan harganya relatif lebih murah. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase terhadap fraksi teraktif hasil fraksinasi ekstrak etanol 80% daun Kayu Tuah dan mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi teraktif. Ekstrak etanol 80% difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan metanol. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas inhibisi tertinggi dengan IC50 61,97 μg/mL dan menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan fraksi teraktif mengandung flavonoid, tanin, glikosida, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia and abnormalities in metabolism of carbohydrates, fats, and proteins. α-glucosidase inhibitors is a therapeutic agent for the treatment of carbohydrate metabolism disorders especially diabetes, have impaired gastrointestinal side effects. Therefore, needs to develope drugs from natural materials which have relatively less side effects than conventional drugs and the price is relatively cheaper. This study aims to find out the α-glucosidase inhibitory activity against the most active fraction from fractionation 80% ethanol extract of Kayu Tuah leaves and its chemical compounds. 80% ethanol extract was fractionated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The results showed that the ethyl acetate fraction had the highest inhibitory activity with IC50 61,97 μg/mL and inhibited α-glucosidase competitively. Identification of chemical compounds showed that the most active fraction containing flavonoids, tannins, glicosides, and saponins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Gumilang
"Senyawa aktif yang terkandung di dalam tanaman memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes. Salah satu strategi pengobatan diabetes melitus adalah dengan cara mempertahankan kadar glukosa postprandial melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Penelitian ini melaporkan penghambatan aktivitas alfa-amilase dan alfa glukosidase dari tiga sampel ekstrak daun Garcinia rigida Miq. yang diekstraksi dengan pelarut berbeda, yaitu n-heksan, etil asetat, dan metanol. Pengukuran penghambatan aktivitas enzim alfa-amilase dilakukan dengan mengukur serapan asam 3-dinitrosalisilat tereduksi secara spektrofotometri menggunakan kuvet pada λ = 490 nm dan penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dilakukan dengan mengukur serapan p-nitrofenol sebagai produk reaksi dari substrat PNPG menggunakan microplate reader pada λ = 405 nm. Ekstrak yang memiliki daya hambat tertinggi pada enzim alfa-glukosidase adalah ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 = 46,331 µg/mL. Sedangkan ekstrak yang memiliki daya hambat tertinggi pada enzim alfa-amilase adalah ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 = 33,446 µg/mL. Penapisan fitokimia pada ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun tanaman Garcinia rigida Miq. mengandung flavonoid dan glikosida.
Active compounds contained in the plant have the potential to be developed as an antidiabetic drug. One of the strategies for the treatment of diabetes mellitus is to maintain the postprandial glucose levels by inhibiting the activity of alpha-amylase and alpha-glucosidase. This study reported the activity inhibition of alpha-amylase and alpha-glucosidase from three samples of leaf extract of Garcinia rigida Miq. that were extracted with different solvents, n-hexane, ethyl acetate and methanol. Measurement of the activity inhibition of alpha-amylase is carried out by measuring the absorbance of reduced 3-dinitrosalicylic by spectrophotometry using cuvette at λ = 490 nm and activity inhibition of alpha-glucosidase is carried out by measuring the absorbance of p-nitrophenol as the product of the PNPG substrate reaction using microplate reader at λ = 405 nm. Extract which has the highest enzyme inhibition of alpha-glucosidase is ethyl acetate extract with IC50 value = 46.331 mg / mL. While the extract that has the highest enzyme inhibition of alpha-amylase is ethyl acetate extract with IC50 value = 33.446 mg / mL. Phytochemical screening on extract showed that the ethyl acetate extract of Garcinia rigida Miq. leaves contains flavonoids and glycosides."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kumala Putri
"Telah diketahui bahwa Garcinia memiliki aktivitas antioksidan, pada penelitian sebelumnya ekstrak n-heksana kulit batang Garcinia bancana Miq. diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 17,78 g/mL. Pada penelitian ini, untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada bagian lain dari Garcinia bancana Miq. dilakukan. Fraksinasi dari ekstrak n-heksana daun Garcinia bancana Miq. dan didapatkan sebanyak 10 fraksi, dimana fraksi-fraksi tersebut diuji sevara in vitro menggunakan alat spektrofotometer UV Vis dengan menggunakan dua metode dengan menggunakan radikal bebas DPPH 1,1-Diphenil-2-picrilhydrazyl dan FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power untuk mendapatkan fraksi teraktif. Dari fraksi teraktif didapatkan nilai IC50 sebesar 36,24 g/mL dengan metode DPPH dan nilai EC50 sebesar 39,54 g/mL dengan metode FRAP. Fraksi teraktif kemudian diidentifikasi dan didapatkan bahwa fraksi teraktif memiliki kandungan terpenoid.

This study aimed to determine whether garcinia have been known to have antioxidant activity. A previous study of the n hexane of Garcinia bancana Miq. bark showed to have antioxidant activity with an IC50 value of 17.78 g mL. In this study, to know antioxidant activity from other part of G. bancana, fractionation was done. From the fractionation of the n hexane extract of G. bancana Miq. leaves were obtained 10 fractions, in which the fractions were tested in vitro using UV Vis spectrophotometer by two methods using free radical namely, DPPH 1,1 Diphenyl 2 picrilhydrazyl and the FRAP Ferric Reducing Antioxidant Power to obtain the most active fraction. From the most active fraction, it was obtained an IC50 value of 36.24 g mL with the DPPH method and EC50 value of 39.54 g mL with the FRAP method. The most active fraction was then identified and was found that it had contaied terpenoid content."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Diabetes melitus adalah kondisi dimana kadar gula dalam darah meningkat yang disebabkan karena tidak adanya atau tidak memadainya insulin. Diabetes merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi di dunia. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk pengobatan diabetes adalah inhibitor α-glukosidase. Berdasarkan uji in vitro, Garcinia dapat menghambat aktivitas α-glukosidase, salah satunya adalah Garcinia bancana Miq. Penelitian lain menunjukkan ekstrak metanol daun G.bancana Miq. mampu menghambat α-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 193,75 μg/mL, lebih baik dibandingkan dengan ektrak etil asetat dan ekstrak n-heksana daun G.bancana Miq. Oleh karena itu, penelitian kali ini akan dilakukan isolasi pada ekstrak metanol daun G. bancana Miq. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom, fraksi yang diperoleh akan dilakukan uji penghambatan α-glukosidase. Dari pengujian, diperoleh fraksi dengan % inhibisi tertinggi sebesar 27,785. Fraksi ini kemudian akan dipisahkan dan dimurnikan menggunakan KCKT preparatif. Dari pemisahan menggunakan KCKT, diperoleh 8 subfraksi, yang akan dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a condition where blood sugar levels increased because the absent or inadequate insulin. Diabetes is a disease that has a fairly high prevalence in the world. One of pharmacology therapy for diabetes is α-glucosidase inhibitor. Based on in vitro test, Garcinia can inhibit the activity of α-glucosidase, one of which is Garcinia bancana Miq. Other studies showed the methanol extract of G.bancana Miq. leaves able to inhibit α-glucosidase which have IC50 values of 193,75 μg/mL, better than the extract of ethyl acetate and n-hexane extract of leaves G.bancana Miq. Therefore, the present study will be carried out isolation methanol extract of leaves of G. bancana Miq. Separation is done by column chromatography, then the α-glucosidase inhibition test will be performed to the fraction. From the test, the most highest % inhibition is at 27.785. This fraction will be separated and purified using preparative HPLC. From the separation using HPLC, gained 8 subfractions, which will be characterized using UV spectrophotometer.
"
2016
S65198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Afriyanti
"Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia, serta dapat meningkatkan risiko komplikasi dari penyakit pembuluh darah. Salah satu pendekatan terapi untuk mengurangi hiperglikemia postprandial pasien diabetes yaitu dengan memperlambat penyerapan glukosa melalui penghambatan enzim yang menghidrolisis karbohidrat dalam saluran pencernaan, seperti a-glukosidase dan a-amilase.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dan enzim α-amilase dari ekstrak daun Garcinia mangostana, serta mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak teraktif daun Garcinia mangostana. Pengujian dilakukan pada ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksana. Pada uji penghambatan aktivitas α-amilase, digunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan λ=490 nm.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki persen penghambatan tertinggi (93,76 %) dengan nilai IC50 sebesar 2,33 µg/mL. Sementara itu, pada penghambatan α-glukosidase digunakan Microplate Reader dengan λ=405 nm. Hasil menunjukkan ekstrak metanol juga memiliki IC50 terkecil, yaitu 48,97 µg/mL yang dibandingkan dengan nilai IC50 Akarbose sebesar 91,17 µg/mL sebagai kontrol positif. Pada penapisan senyawa kimia, ekstrak metanol daun Garcinia mangostana mengandung alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, dan tannin.

Diabetes mellitus consists of disorders altered metabolism of carbohydrates, lipids, and proteins; characterized by hyperglycemia and an increased risk of complications from vascular disease. One therapeutic approach to reduce postprandial hyperglycemia in diabetic patients is to slow the absorption of glucose by inhibiting enzymes that hydrolyze the carbohydrates in the digestive tract, such as a-glucosidase and a-amylase.
This research aims to determine the inhibitory activity of the α-glucosidase and α-amylase enzyme from leaf extracts of Garcinia mangostana, and to identify the class of chemical compounds contained in the most active extract of Garcinia mangostana. The tests carried out at methanol, ethyl acetate, and n-hexane extracts. In the test of α-amylase inhibitory activity, using UV-Vis Spectrophotometer with λ = 490 nm.
The results showed that the methanol extract had the highest inhibition percentage (93.76%) with IC50 values is 2.33 μg/mL. Meanwhile, the inhibition of α-glucosidase was tested by Microplate Reader with λ = 405 nm. The results showed methanol extract also has the smallest IC50, 48.97 μg/mL, was compared with the value of acarbose IC50 = 91.17 μg/mL as positive control. At the screening of chemical compounds, methanol extract of Garcinia mangostana leaves contain alkaloids, flavonoids, glycosides, saponins, and tannins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>