Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunung Nurjanah
"Kadar gula darah yang tidak normal menjadi masalah kesehatan yang penting, tak terkecuali pada penderita hipertensi yang mengarah pada komplikasi penyakit yang serius seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita hipertensi ysng dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 30-65 tahun yag termasuk kelompok usia dewasa dan lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,2% responden memiliki kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (OR = 3,5 95% CI 1,361-8,890), jenis kelamin (OR = 5,1 95% CI 1,655-15,570), indeks glikemik (OR = 2,587 95% CI 1,089-6,141), dan lingkar pinggang terhadap kejadian kadar gula darah. Modifikasi gaya hidup dianjurkan seperti rutin melakukan olahraga dan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan IG rendah dan sedang, monitoring berat badan dan lingkar pinggang, serta pemeriksaan gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.

Blood sugar levels are not normal become important health problem, not least in patients with hypertension leading to serious complications of the disease such as diabetes. This study aims to determine the factors associated with blood sugar levels in patients with hypertension. This research was conducted at the health center Bojonggede, Bogor, West Java using cross sectional study design and purposive sampling method with a total sample of 105 people consisting of men and women aged 30-65 years including age group adults and elderly. The results showed that 30.2% of respondents have high blood sugar levels. There is a significant relationship between age (OR = 3.5 95% CI 1.361 to 8.890), gender (OR = 5.1 95% CI 1.655 to 15.570), the glycemic index (OR = 2.587 95% CI 1.089 to 6.141), and waist circumference on the incidence of blood sugar levels. Lifestyle modification is recommended such as exercise frequently and food consumption suitable with the guidelines of balanced nutrition. In addition, the consumption of foods and beverages with low and medium GI, monitoring body weight and waist circumference, and blood sugar tests are routinely highly recommended to prevent an increase in blood sugar levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Puspitasari
"Obesitas merupakan salah satu masalah gizi pada dewasa. Prevalensi obesitas pada dewasa di beberapa negara cukup tinggi, bahkan pada penderita hipertensi menunjukkan angka yang sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada penderita hipertensi. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 105 responden laki-laki dan perempuan umur 30-65 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 49,5 % responden mengalami obesitas. Ada hubungan signifikan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, dan riwayat obesitas keluarga (p < 0,05) dengan kejadian obesitas. Perlunya pembatasan asupan zat gizi makro untuk mencegah terjadinya obesitas. Selain memerhatikan asupan makanan, untuk mencegah obesitas dapat dilakukan dengan mengurangi tingkat stres dan peningkatan aktivitas fisik.

Obesity is one of the nutritional problems in adults. The prevalence of obesity in adults in some countries is quite high, even in hypertension patients showed a very high number. The aim of this study is to know the factors associated with obesity in hypertension patients. This research was conducted at PHC Bojonggede, Bogor Regency, West Java using cross sectional study design. Sampling using purposive sampling method. The sample in this study amounted to as much as 105 respondents men and women aged 30-65 years.
The results showed that 49,5 % of respondents experiencing obesity. There is a significant relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, fat intake and history of family obesity (p < 0,05) with obesity. The limitation of total macronutrients intake in diet need to prevent obesity. In addition to pay attention to food intake, to prevent obesity can be done by reducing levels of stress and increased physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyanti Wijayanti
"Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran antropometri yang digunakan sebagai ukuran sederhana untuk mengetahui adanya penumpukkan lemak viseral tubuh. Ukuran lingkar pinggang yang melebihi cut-off (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), dan hipertensi dikenal sebagai sindrom metabolik dan dapat mengakibatkan kondisi yang kronis. Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi yang memiliki ukuran lingkar pinggang melebihi cut-off mencapai 25%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan teknik purposive sampling dan sampel sebesar 105 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2015 menggunakan kuesioner dengan wawancara dan Semi Quantitative Questionnaire. Variabel dependen pada penelitian ini adalah lingkar pinggang, sedangkan variabel independen terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan,sikap dan riwayat kegemukan, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan serat, durasi tidur, indeks massa tubuh dan stres. Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat (t-test dan korelasi-regresi sederhana).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off, (≥80 cm pada perempuan dan ≥90 cm pada laki-laki), 68,5% pada perempuan, dan 56,2% pada laki-laki. Pada analisis bivariat, terdapat hubungan antara riwayat kegemukan, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan indeks massa tubuh dengan lingkar pinggang pada penderita hipertensi usia 30-65 tahun di Puskesmas Bojonggede.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 67% responden yang memiliki lingkar pinggang di atas cut-off. Diperlukan adanya sosialisasi dan pengukuran lingkar pinggang, serta penerapan pola hidup sehat pada penderita hipertensi.

Waist circumference is a simple anthropometric measurement that observed visceral fat accumulation. Higher waist circumference and hypertension is known as metabolic syndrome and cause chronic disease. In Indonesia, the prevalence of hypertension patient with waist circumference higher than cut-off points (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man) is 25%. The purpose of this study is to know about waist circumference and factors associated with the waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
This research used cross-sectional study with purposive sampling and sample sized of 105 respondents. This study was conducted on April 2015 and used questionnaire and Semi Quantitative Questionnaire with interview. The dependent variables studied was waist circumference, whereas the independent variables studied were age, gender, knowledge, attitude, obesity genetic history, physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, fiber intake, sleep duration, body mass index, and stress. The statistical test used is univariate and bivariate (t-test and correlation-regression linier).
The result showed there were 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off (≥80 cm for woman, and ≥90 cm for man), 68,5% in woman, and 56,2% in men. From the research, there is an association between obesity genetic history, energy intake, fat intake, carbohydrate intake, and body mass index with waist circumference in hypertension patient age 30-65 at Puskesmas Bojonggede.
Based on the results, it can be concluded that there are 67% of respondents who has waist circumference higher than the cut-off. It?s necessary to disseminate the results of this research, often do waist circumference measurement, and implement healthy lifestyle on hypertension patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Octaviani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kombinasi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan selama bulan April 2015 di UPF Puskesmas Bojonggede. Responden dalam penelitian ini berjumlah 105 penderita hipertensi berusia ≥ 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, semi quantitative food frequency questionnaire, dan pengukuran antropometri. Penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh menjalankan terapi kombinasi hanya 39%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (OR = 0,301) dan dukungan tenaga kesehatan (OR = 2,769) dengan kepatuhan menjalankan terapi kombinasi.

The objective of this study was to identify factors which associated with combination therapy adherence on hypertension. This study used cross sectional design and held at Bojonggede?s health care on April 2015. This study conducted by 105 respondents aged 30 years and older with hypertension. Data were collected through interview referring to the questionnaire, semi quantitative questionnaire, and anthropometric measurements. This study showed that only 39% respondents in good combination therapy adherence. There were significant association between age (OR = 0,301) and health provider?s motivation (OR = 2,769) with combination therapy adherence."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fhadilla Amelia
"ABSTRAK
Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita
hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita
hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita
hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas
Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan
metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48%
resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI
1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi
penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi
gizi, monitoring dan evaluasi pola makan, serta pengembangan media KIE
(komunikasi, informasi, dan edukasi) yang efektif dan efisien.

ABSTRACT
Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence
of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The
objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among
hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was
conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by
using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples
of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are
having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still
poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9
95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with
dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get
more adherence in dietary recommendation through nutrition Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita
hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita
hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita
hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas
Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan
metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48%
resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI
1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi
penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi
Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence
of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The
objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on
Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among
hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was
conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by
using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples
of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are
having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still
poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9
95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with
dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get
more adherence in dietary recommendation through nutrition education,
monitoring and evaluation of dietary pattern, and developed KIE
(Communication, Information, and Education) media which are effective and
efficient."
2015
S60435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratia Radiani
"Meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan belum diketahui bagaimanapengendalian hipertensi di wilayah Puskesmas Telagasari, dapat menimbulkanpermasalahan kesehatan yang sangat serius dan berdampak besar pada kualitashidup apabila tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungandengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah diwilayah Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitiansebanyak 125 penderita hipertensi yang diambil dengan teknik consecutivesampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 59,2 responden memiliki tingkatkepatuhan yang buruk. Ada hubungan yang bermakna antara keterpaparaninformasi p=0,001 dan pengetahuan p=0,016 dengan kepatuhan penderitahipertensi dalam pengendalian tekanan darah. Faktor yang paling dominanberhubungan dengan kepatuhan adalah keterpaparan informasi. Penderitahipertensi dengan keterpaparan informasi yang tinggi berpeluang untuk memilikitingkat kepatuhan yang baik sebesar 2,7 kali lebih besar dibandingkan penderitahipertensi dengan keterpaparan informasi rendah setelah dikontrol denganvariabel pengetahuan dan dukungan keluarga 95 CI; 1,13-6,26 . Dari hasilpenelitian ini perlu peningkatan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkankepatuhan dalam pengendalian tekanan darah serta perlu kerjasama dengan lintassektor lainnya termasuk swasta.

The increased number of patients with hypertension and the lack of information tocontrol hypertension in Telagasari Public Health Center can lead to serious healthproblems and will give a big impacts on quality of life if there is no seriousconcern and intensive treatment. The purpose of this research is to analyze thefactors related to the adherence of the patience with hypertension in controlingblood pressure in Telagasari Public Health Center. Quantitative method and crosssectionaldesign were used to analyze the data. The writer using consecutivesampling methods by interviewing 125 the respondents with hypertension usingquestionaire. The results showed that 59.2 respondents were having pooradherence. There was a significant correlation between exposure of information p 0,001 and knowledge p 0,016 with adherence of hypertension patient inblood pressure control. The most dominant factor associated with adherence is theexposure of information. Hypertensive patients with high information exposurehas an opportunity to have a good adherence level of 2.7 times greater thanhypertensive patients with lower information exposure after controlling for thevariables of knowledge and family support 95 CI 1,13 6,26 . The result of thisresearch shows that it need to improve health promotion efforts in order toimprove adherence in controlling blood pressure and need good cooperation withother cross sector including private."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni
"Angka kesakitan dan kematian akibat diare di Indonesia masih tinggi, prevalensi tertinggi pada balita (1-4 tahun). Kejadian diare pada balita (1-4 tahun) di wilayah Kecamatan Ciawi persentasenya selalu lebih tinggi dan setiap tahun mengalami kenaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan, faktor ibu, dan faktor balita dengan kejadian diare di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di Wilayah Kecamatan Ciawi.
Hasil penelitian menunjukkan: ada hubungan antara sumber air bersih (2,405; 1,23-4,69), sarana jamban keluarga (1,994; 1,07-3,73), pengelolaan sampah rumah tangga (5,920; 3,05-11,5), saluran pembuangan air limbah (4,195; 2,32-7,60), dan perilaku ibu (5,44; 2,97-9,97), dan tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (1,67; 0,78-3,58), pengetahuan ibu (1,64; 0,93-2,89), dan status gizi (4,85; 1,02-4,69) dengan kejadian diare balita di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Variabel yang diprediksi paling berpengaruh adalah pengelolaan sampah rumah tangga (5,399; 2,58-11,29).

Morbidity and mortality from diarrhea in Indonesia is still high, the highest prevalence in young children (1-4 years). Incidence of diarrhea in young children (1-4 years) in the percentage is always higher in Sub Ciawi and each year has increased. This study aims to know the associated of environmental factors, maternal factors, and toddler factor with the incidence of diarrhea in children under five years in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Province 2012. The studied was a quantitative study with case control design. The population in this study are all of the childrens aged 12 month until 59 month are lived in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between source of clean water (2,405; 1,23-4,69), water closet medium (1,994; 1,07-3,73), household waste treatment (5,920; 3,05-11,5), waste water sewer (4,195; 2,32-7,60), and maternal behaviour (5,44; 2,97-9,97), and not correlation between maternal study (1,67; 0,78-3,58), maternal knowledge (1,64; 0,93-2,89), and nutrient status (4,85; 1,02-4,69) with the incidence of diarrhea among toddler in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance. The variable that predicted the most dominant cause of diarrhea among children under five (toddler) in Sub Ciawi is household waste treatment (5,399; 2,58-11,29).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bety Nurul Afni
"Prevalensi stunting di Indonesia berada pada posisi 115 dari 151 negara di dunia pada tahun 2020. Secara nasional, Indonesia menunjukkan penurunan namun masih diperlukan penurunan untuk mencapai target di tahun 2024. Menurut hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat sebesar 24,5%. Berdasarkan Buku Profil Informasi Kesehatan Kabupaten Bogor 2019, prevalensi stunting di Puskesmas Ragajaya sebesar 41,98% lebih tinggi daripada prevalensi Kabupaten Bogor yaitu sebesar 19,08%. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok sasaran dalam pencegahan stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun. Stunting dapat terjadi akibat asupan nutrisi ibu hamil kurang. Theory of Planned Behavior (TPB) mencakup strategi untuk meningkatkan kepercayaan ibu terhadap kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Perilaku pencegahan stunting dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ragajaya. Desain penelitian ini cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 ibu hamil. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65.5% ibu hamil memiliki perilaku pencegahan stunting yang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan sikap (p=0.004), norma subjektif (p=0.045), dan persepsi kontrol perilaku (p=0.001) berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam mencegah stunting. Saran bagi fasilitas kesehatan diharapkan memberikan pendidikan kesehatan secara rutin sebagai salah satu langkah preventif baik melalui pelayanan konsultasi kesehatan ibu hamil, berbagai platform media sosial, serta kegiatan – kegiatan diskusi terkait dengan kesehatan ibu hamil terutama mengenai gizi ibu hamil dalam pencegahan stunting.

In 2020, the prevalence of stunting in Indonesia will be the 115th highest out of 151 countries in the world. Nationally, Indonesia is showing a decline, but a gradual decrease is still needed to reach the target in 2024. According to the results of SSGI in 2021, the prevalence of stunting in West Java Province is 24.5%. Based on the 2019 Bogor Regency Health Information Profile Book, the prevalence of stunting in the Ragajaya Health Center is 41.98%, which is higher than the Bogor Regency prevalence of 19.08%. Pregnant women are one of the target groups in stunting prevention. Stunting can be prevented from the first 1000 days of life (HPK), or from pregnancy to the age of two. Stunting can occur due to the insufficient nutritional intake of pregnant women. The Theory of Planned Behavior (TPB) includes strategies to increase the mother's confidence in her ability to meet nutritional needs during pregnancy. Stunting prevention behavior can be influenced by various factors, such as attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control. This study aims to determine the relationship between attitudes, subjective norms, and perceptions of behavior control with stunting prevention behavior in pregnant women in the working area of the Ragajaya Health Center. The research design is cross-sectional. The research sample consisted of 90 pregnant women. Data collection was carried out in December 2022. The results showed that 65.5% of pregnant women had good stunting prevention behavior. The results of the bivariate analysis showed that attitude (p = 0.004), subjective norm (p = 0.045), and perceived behavioral control (p = 0.001) were related to pregnant women's behavior in preventing stunting. Suggestions for health facilities are expected to provide routine health education as one of the preventive measures both through pregnant women's health consultation services, various social media platforms, and discussion activities related to the health of pregnant women, especially regarding nutrition for pregnant women in preventing stunting."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evawangi
"Skizofrenia adalah gangguan mental kronis dan berat yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Di Indonesia, prevalensi skizofrenia adalah 1,7 per 1.000 populasi. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di puskesmas Kabupaten Bogor telah meningkat secara signifikan dari 1.648 menjadi 13.390 pada tahun 2013-14. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan skizofrenia di Kabupaten Bogor tahun 2017.Studi kasus kontrol tidak berpasangan dilakukan di 63 puskesmas Kabupaten Bogor mulai Mei-Juni 2017. Kasus adalah penderita skizofrenia yang berusia 15-50 tahun yang didiagnosis oleh dokter / spesialis dan dicatat dalam register pasien puskesmas kabupaten Bogor pada tahun 2017. Kontrol Adalah orang sehat berusia 15-50 dan berdomisili di Kabupaten Bogor. Sebanyak 229 kasus dan 229 kontrol dipilih dengan teknik multistage sampling. Probability proportional to size digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing puskesmas. Kuesioner semi terstruktur yang telah diuji sebelumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang relevan dari kontrol dan salah satu anggota keluarga kasus.
Test Chi Square dan regresi logistik multivariat diterapkan untuk analisis data.Faktor-faktor yang berhubungan dengan skizofrenia: jenis kelamin laki-laki AdjOR: 11.68; 95 CI: 4,96 -27.50 , riwayat keluarga skizofrenia AdjOR: 4.02; 95 CI: 1,90-8,48 , pendidikan dasar AdjOR: 30,63; 95 CI: 4.21-222.81 , pendidikan menengah AdjOR: 25,35; 95 CI: 3,51-182.90 , pengangguran AdjOR: 5,6; 95 CI 2,52-12,45 , tidak menikah AdjOR: 8,20; 95 CI 2,52-12,45 , masalah dalam keluarga AdjOR: 4,93; 95 CI 2,43-9,99 dan masalah di tempat kerja / sekolah AdjOR: 32.60; 95 CI 7.29 - 145.76 .Dalam studi ini, faktor biologis laki-laki dan riwayat keluarga skizofrenia , sosio-demografi tingkat pendidikan rendah, tidak bekerja dan tidak menikah dan faktor lingkungan masalah dalam keluarga dan tempat kerja/sekolah berhubungan dengan skizofrenia. Studi analitis prospektif diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh hubungan ini.

Schizophrenia is a a chronic and severe mental disorder that affects thinking, feeling, and behavior of a person. In Indonesia, the prevalence of schizophrenia is 1.7 per 1,000 populations. The number of visits of mental disorders in puskesmas of Bogor Regency has increased significantly from 1,648 to 13,390 in 2013 14. This study aimed to determine the factors associated with schizophrenia in Bogor Regency 2017.An unmatched case control was conducted in 63 health centers of Bogor regency from May June 2017. Cases were schizophrenic patient aged 15 50 years diagnosed by physicians specialists and recorded in the register of Bogor district health centers in 2017. Controls were the healthy people aged 15 50 and domiciled in Bogor Regency. A total of 229 cases and 229 controls were selected by multistage sampling technique. Probability proportional to size was usedto determine the number of samples from each puskesmas. A pre tested semi structured questionnaires was used to collect relevant data from controls and one of the family members of cases.
Chi square test and multivariate logistic regression were applied for data analysis.Folowing factors were associated with schizophrenia male gender AdjOR 11.68 95 CI 4.96 27.50 , family history of schizophrenia AdjOR 4.02 95 CI 1,90 8,48 , basic education AdjOR 30.63 95 CI 4.21 222.81 , secondary education AdjOR 25.35 95 CI 3.51 182.90 , unemployed AdjOR 5.6 95 CI 2,52 12,45 , unmarried AdjOR 10,20 95 CI 2,52 12,45 , problems in the family AdjOR 4.93 95 CI 2.43 9.99 and problems at work school AdjOR 32.60 95 CI 7.29 145.76 .In the study setting, biological male and family history of schizophrenia ,sociodemographic low level of education, unemployment and unmarried and environmental factors problems in family, workplaceor school were associated with schizophrenia. Prospective analytical studies are needed to further explore these associations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafikhatul Khikmah
"Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dan mengalami kenaikan pada tahun 218 menjadi 34,11%. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertingi keempat di Indonesia pada tahun 2018 dengan angka prevalensi sebesar 37,57% dan angka tersebut melebihi angka nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubugan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 62.482 responden. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar 38,6%. Terdapat 11 variabel yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi. Variabel tersebut, yaitu usia (PR=2,44; 95% CI: 2,37-2,50), jenis kelamin (PR=0,87; 95% CI: 0,85- 0,89), pendidikan (PR=1,44; 95% CI: 1,40- 1,47), status pekerjaan (PR=1,18; 95% CI: 1,16- 1,21), perilaku merokok (PR=0,78; 95% CI: 0,76- 0,80), konsumsi alkohol (PR=0,70; 95% CI: 0,63-0,77), aktivitas fisik (PR=1,20; 95% CI: 1,17- 1,23), konsumsi makanan manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,90), konsumsi minuman manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,92), konsumsi makanan asin (PR=0,93; 95% CI: 0,92-0,95), dan konsumsi makanan berlemak/ berkolesterol/gorengan (PR=0,91; 95% CI: 0,89- 0,93). Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa terdapat hubugan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan; perilaku merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik; konsumsi makanan manis, minuman manis, makanan asin, makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah.

Based on Riskesdas data in 2013, the prevalence of hypertension in Indonesia in people aged ≥ 18 years was 25.8% and increased in 2018 to 34.11%. Central Java Province was the province with the fourth highest prevalence of hypertension in Indonesia in 2018, with a prevalence rate of 37.57%, and this figure exceeds the national rate. This research was conducted to determine the factors associated with the incidence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018. This research was conducted using a cross-sectional study design using secondary data from Riskesdas 2018 in Central Java Province, totaling 62.482 respondents. The statistical test performed was the chi-square test. The results showed that the prevalence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018 was 38.6%. There are 11 variables that have a significant relationship with the incidence of hypertension. These variables are age (PR=2.44; 95% CI: 2.37-2.50), gender (PR=0.87; 95% CI: 0.85-0.89), education (PR=1.44; 95% CI: 1.40-1.47), employment status (PR=1.18; 95% CI: 1.16-1.21), smoking behavior (PR=0.78; 95% CI: 0.76-0.80), alcohol consumption (PR=0.70; 95% CI: 0.63-0.77), physical activity (PR=1.20; 95% CI: 1.17- 1.23), consumption of sweet foods (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.90), consumption of sweet drinks (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.92), consumption of salty (PR=0.93; 95% CI: 0.92- 0.95), and consumption of fatty/cholesterol/fried foods (PR=0.91; 95% CI: 0.89- 0.93). This study concludes that there is a relationship between age, gender, education, employment status; smoking behavior, alcohol consumption, physical activity; consumption of sweet foods, sweet drinks, salty foods, and fatty/cholesterol/fried foods with the incidence of hypertension in people aged ≥ 18 years in Central Java Province."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>