Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfi Syafira
"ABSTRAK

Peluruhan emas dengan teknik sianidasi pada tambang emas

menghasilkan by product berupa tailing yang mengandung senyawa toksik sianida. Penurunan kadar sianida pada tailing dapat dicapai melalui metode passive treatment dengan sisten lahan basah buatan.
Penelitian eksperimental berskala pilot plant dilaksanakan selama 10
hari dengan sistem aliran batch menggunakan tanaman Typha latifolia.
Rata-rata reduksi sianida oleh Typha latifolia adalah sebesar 73,61%,
75,09%, 81,17%, 75,53% dengan reduksi maksimal sebesar 94,44%.
Konsentrasi sianida telah turun memenuhi baku mutu pada hari ke-2
hingga mencapai 0,01 mg/L pada hari ke-4. Dari hasil penelitian dapat
dilihat efektivitas penyerapan sianida oleh tanaman sebesar 6,07%
sedangkan penurunan lain dipengaruhi oleh faktor luar seperti pH dan
suhu. Melalui perhitungan SPSS, diketahui faktor pH berperan lebih
signifikan (β = 0,779; p < 0,01) dibandingkan suhu (β = 0,336; p < 0,01).


ABSTRACT

"Decay gold by cyanidation techniques on a gold mining"

"process produces by-product in a form of tailings containing cyanide toxic compounds. Decreased levels of cyanide in tailings could be achieved through passive treatment methods with artificial wetland system. Pilot plant-scale experimental study was conducted over 10 days with batch flow system using plants Typha latifolia. The average reduction of cyanide by Typha latifolia amounted to 73.61%, 75.09%,"
"81.17%, 75.53% with maximum reduction 94.44%. The concentration of cyanide dropped meeting the quality standards on the second day and dropped up to 0.01 mg/L on day 4. From the results, the effectiveness of cyanide uptake also can be seen by 6.07%, whereas other persentage is influenced by external factors such as pH and temperature. Through the calculation of SPSS, pH factor is proven to be more significant in the reduction process (β = 0.779; p <0.01) than the temperature is (β =""0.336; p <0.01)."

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delisa Sri Winatri
"Banyaknya industri yang memperkerjakan tenaga luar (outsourcing) atau kontraktor dalam aktifitas kerjanya dan berisiko besar dalam kecelakaan sehingg diperlukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor. PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor yang menggunakan tenaga kerja kontraktor dalam melakukan sebagian besar proses kerjanya membuatnya harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kontraktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem manajemen keselamatan kontraktor pada kontraktor di PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor. Sampel penelitian merupakan salah satu kontraktor tambang UBPE Pongkor yaitu PT Karya Sakti Purnama menggunakan studi evaluasi berdasarkan standar New South Wales Mines pada checklist Contractor OHS Assessment Tools. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi lapangan jika diperlukan oleh pihak UBPE Pongkor maupun PT KSP.
Berdasarkan keseluruhan elemen (5 elemen) dalam checklist PT KSP telah memenuhi kriteria 83% (total nilai 83 dari 100 total) dari keseluruhan sistem yang telah dijalankan pada Proyek kerja UBPE Pongkor. Nilai yang dicapai pada masing-masing elemen, sistem Kebijakan K3 bernilai 17 dari 20 subtotal, sistem Perencanaan K3 bernilai 15 dari 20 subtotal, sistem Implementasi K3 19 dari 20 subotal, sistem Monitoring dan hasil 14 dari 20 subtotal, sistem Peningkatan berkelanjutan 18 dari 20 subtotal. Peneliti memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kriteria-kriteria yang telah terpenuhi dan memperbaiki beberapa kriteria yang belum sesuai dan belum terpenuhi berdasarkan standar New South Wales pada Checklist Contractor OHS Assessment Tools.

Many of industries employ external source (outsourcing) or contractor in his activities have major risk of accidents that required Implementation of Contractor Safety Management System. PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor use external labor/contractors in performing most of their work. That?s why,UBPE Pongkor should implement Safety Management Systems Contractor. This study aims to analyze the implementation of Safety management systems contractor at the contractor PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor. This study is an evaluation research in one of UBPE?s mining contractor PT Karya Sakti Purnama using New South Wales Mines standard in Contractor OHS Assessment Tools checklist. Data was collected through interviews, document review and field observations.
Based on all the elements (5 elements) in the checklist PT KSP has complies 83% (83 from 100total) of the whole system that has been run on Project work UBPE Pongkor. Compliance requirement in each element, Policies system is worth to 17 from 20 subtotal, Planning system is worth to 15 from 20 subtotal, implementation system is worth to 19 from 20 subtotal, monitoring and results system is worth to 14 from 20 subtotal, Continuous Improvement system is worth to 18 from 20 subtotal. Researchers give some recommendations to sustain the criteria (requirements) that have been met and improve that haven?t based on the New South Wales Standards on OHS Contractor Checklist Assessment Tools."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Hardiani
"Kegiatan pertambangan umum merupakan kegiatan yang berisiko tinggi bagi lingkungan, mulai dari proses penambangan, pengolahan, sampai pengangkutan.
Pada proses pengoiahan dampak negatif yang timbul dari aktivitas tersebut umumnya mempengaruhi perairan sekitarnya, bahkan sampai ke hilir sungai. Terlebih lagi jika pengolahan tersebut menggunakan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) seperti halnya pengolahan bijih emas yang menggunakan cara sianidasi, maka Iimbah sianida hasil proses pengolahan tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan dan merusak ekosistem perairan jika tidak dikelola dengan baik.
Upaya yang telah dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor untuk mengurangi konsentrasi sianida dalam Iimbah hasil pengolahan adalah membuat tailing dan yang bertujuan untuk mendegradasi sianida secara alamiah dan mengendapken partikel padatan yang terbawa oleh air Iimbah, kemudian pengolahan dilanjutkan di unit perusak sianida (cyanide destruction plant) yang terdiri atas effluent tank dan decent pond.

Mining activity is high risk activities for the environment, at stage; mining, processing to transporting.
The negative impact from the processing activity generally influences water even through down stream especially when the processing uses toxic material such as gold ore processing that uses cyanidation methode.
Waste cyanide by product from the processing is dangerous for the environmental, and damages the biotic ecosystem, unless a good management has to be applied. Waste management anticipation, generally the mining company have prepared waste processing since started operation, such as build tailing dam, installed cyanide destruction plant include decant pond, and so on, such as implemented by PT Aneka Tambang Tbk UBPE Pongkor.
The effort was carried out by PT Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor for minimizing cyanide consentration in the waste water is build tailing dam that use to degrade cyanide with natural degradation and settling solid particle of the waste water, and direct to the cyanide destruction plant after which consist of effluent tank and decant pond."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T2705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wahyu Riansyah
"ABSTRAK
Dosis optimum penggunaan flokulan kationik pada sirkuit gold pre-leach thickening serta pengaruhnya terhadap proses carbon-in-leach CIL telah berhasil diinvestigasi. Dipelajari mengenai mekanisme penyerapan senyawa kompleks aurocyanide dan silver cyanide pada karbon aktif. Pengaruh konsentrasi kation terhadap kapasitas muatan emas karbon aktif dan laju pengendapan suspensi dibahas secara detail. Pengujian carbon-in-leach, settling test, dan aktivitas karbon dilakukan pada dosis flokulan yang berbeda.Analisis uji X-ray diffraction menunjukkan bahwa terdapat unsur alkali dan alkali tanah di dalam flokulan dengan urutan H > Na > Ca2 > Mg2 . Penambahan larutan flokulan saat proses carbon-in-leach berdampak pada meningkatnya konsentrasi kation di dalam suspensi sehingga kapasitas muatan emas pada karbon aktif meningkat. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi kation di dalam suspensi mempunyai pengaruh yang berbanding terbalik pada pengujian settling test, dimana semakin besar konsentrasi kation maka laju pengendapan suspensi akan semakin lambat pada 40 menit pertama.Perhitungan recovery menunjukkan bahwa penggunaan flokulan dengan dosis 320 ppm memiliki recovery emas dan perak tertinggi sebesar 89,86 dan 79,70 . Aktivitas karbon yang rendah pada barren carbon hasil pengujian carbon-in-leach menggunakan flokulan dengan dosis 320 ppm menunjukkan bahwa kapasitas muatan emas sudah penuh terisi oleh senyawa kompleks aurocyanide dan silver cyanide.Hasil studi pada penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan laba perusahaan dan menurunkan biaya produksi.

ABSTRACT
The optimum dosage of cationic flocculant on pre leach thickening circuit and its effect on carbon in leach CIL have been investigated. Mechanism of aurocyanide and silver cyanide complex adsorption onto activated carbon was studied. The effect of cations on gold loading capacity of activated carbon and settling rate of suspension have been investigated in details. Carbon in leach process, settling test, and carbon activity test were tested in different dosages of flocculant. X ray diffraction analyses confirmed that there were alkaline and alkaline earth in flocculant in order to H Na Ca2 Mg2 . The adding of flocculant solution in carbon in leach process has an effect on increasing cations concentration in suspension so that gold loading capacity of activated carbon will be increased. On the other hand, the increase of cations concentration in suspension has an opposite effect on settling test, that the higher cations concentration the slower settling rate in first 40 minutes.Recovery percentage calculation confirmed that flocculant usage with 320 ppm of dosage has recovery of gold and silver in the amount of 89,86 and 79,70 . Low carbon activity on CIL barren carbon using 320 ppm of flocculant dosage showed that gold loading capacity has been filled of aurocyanide and silve cyanide complex compound.The achievement of this study can be used as reference on increasing company rsquo s profit and decreasing production cost. "
2017
S67115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Kecelakaan adalah hal yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan kerugian. Salah satu tools yang dapat membantu untuk menurukan angka kecelakaan ini adalah inspeksi keselamatan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui implementasi planned safety inspection berdasarkan International Safety Rating System (ISRS) di PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor Tahun 2014. Penelitian ini merupakan study evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara kepada Assistant Manager safety, safety officer, maintanance, dan operator. Berdasarkan sub elemen ketiga International Safety Rating System ditunjukan bahwa hasil penelitian dari 6 sub elemen adalah Perencanaan inspeksi, sistem tindak lanjut, preventive maintanance, Pemeriksaan peralatan sebelum penggunaan, alternatif pelaporan kondisi substandar dan pemenuhan persyaratan telah 100% sesuai dengan International Safety Rating System. Sedangkan untuk sub elemen analisis laporan inspeksi belum dilakukan PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor, bagian/item kritis 90% sesuai dengan International Safety Rating System , dan sistem inspeksi khusus telah 96,7% telah sesuai dengan International Safety Rating System. Secara keseluruhan planned safety inspection PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor telah 91% sesuai dengan International Safety Rating System. Peneliti memberikan rekomendasi untuk mempertahakan sub elemen yang telah sesuai dengan ISRS dan memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai dengan ISRS.

Accident is an undesirable event that causes losses. One of tools which can help to reduce the accident is safety inspection. The purpose of this study is to know about the implementation of safety inspection in terms of International Safety Rating System (ISRS) at PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor in 2014. This study is a evaluation research. Data was collected through observations and interviews of Assistant Manager safety, safety officer, maintenance and operator. Based on the third element of the ISRS indicated that the result of the 6 elements, which are planned inspection, follow up system, preventive maintenance, pre-use equipment inspection, alternative substandard conditions reporting system and compliance requirements, comply to 100% of the ISRS requirements. The critical part/items comply to 90%, special system inspections comply to 96,7% of ISRS requirements. Otherwise, the analysis of inspection reports element has not done by PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor. Overall, safety inspection at PT Antam (Persero) Tbk. UBPE Pongkor complies the ISRS requirements up to 91%.Researcher gives some recommendation for sustained suitable sub elements by ISRS and to improve unsuitable sub elements by ISRS."
2014
S55030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Qisthi
"ABSTRAK
Hingga saat ini kasus pencemaran air limbah tailing akibat pertambangan emas rakyat di Pongkor, Jawa Barat masih termasuk dalam kategori yang cukup memprihatinkan. Tingginya kadar merkuri pada air limbah yang melebihi baku mutu lingkungan, membuat kebutuhan pengolahan air limbah tambang emas rakyat menjadi penting untuk dilaksanakan. Pada penelitian ini, metode constructed wetland dengan menggunakan tanaman Phragmites Australis digunakan untuk mengurangi kadar merkuri pada air limbah tersebut. Air limbah yang digunakan pada penelitian terdiri dari limbah asli tambang emas rakyat Pongkor dengan kadar 27 ppb dan limbah buatan dengan kadar 30 ppb, 60 ppb dan 90 ppb. Hasil penelitian menunjukkan tingkat efisiensi penurunan kadar merkuri yang dihasilkan adalah sebesar 99,8% pada air limbah buatan dengan kadar 60 ppb dan 90 ppb, serta sebesar 99,6% pada air limbah asli dan air limbah buatan kadar 30 ppb. Tingkat akumulasi Hg tertinggi ditemukan di bagian akar tanaman dengan konsentrasi merkuri total pada bagian akar, batang dan daun tanaman adalah sebesar 3,502 mg/kg, 5,102 mg/kg dan 12,066 mg/kg pada air limbah buatan kadar 30 ppb, 60 ppb dan 90 ppb.

ABSTRACT
Water contamination due to artisanal and small-scale gold mine activity at Pongkor, West Java is still in an alarming condition. The high level of mercury in gold mine tailing wastewater in Pongkor, West Java, has exceeded government regulations on the standard of wastewater quality. This has increased the need for the implementation of wastewater treatment. In this study, a constructed wetland method was applied to reduce the levels of mercury (Hg) in gold mine tailing with Phragmites Australis. Wastewater which was used in this study consisted of original gold mine tailing wastewater that was contaminated by mercury up to 27 ppb and artificial wastewater consisting of various doses of mercury in 30 ppb, 60 ppb and 90 ppb levels. The results showed that the efficiency levels of mercury after treatment reached 99.6% in both the original wastewater as well as 30 ppb wastewater of mercury, while the efficiency levels for wastewater of 60 ppb and 90 ppb levels of mercury reached 99.8%. This study also showed that the highest accumulation of mercury was found in the roots, with a total accumulation mercury in Phragmites Australis of 3.502 mg/kg, 5.102 mg/kg and 12.066 mg/kg in artificial wastewater at 30 ppb, 60 ppb and 90 ppb levels."
2015
S59521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Azmi Rianto
"PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi emas dan perak, yang terikat dalam Kontrak Karya Generasi IV. Kontrak Karya seharusnya bersifat mengikat dan telah memuat hak dan kewajiban kedua pihak yang bersepakat, namun yang terjadi justru PT XYZ menghadapi sengketa atas penyerahan ekspor emas batangan. Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan penyerahan emas batangan yang dilakukan PT XYZ dengan dikaitkan dengan konsep taxable supplies, kemudian mendeskripsikan kelaziman internasional penyerahan emas batangan, dan menganalisis dampak sengketa terhadap cost of collection PT XYZ. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah, penyerahan emas batangan PT XYZ sesuai dengan konsep taxable supplies, secara kelaziman internasional emas batangan bukan merupakan objek PPN, dan mahalnya biaya yang dikeluarkan PT XYZ untuk penyelesaian sengketa yang terjadi. Oleh karena itu perlunya Undang-undang terkait sifat khusus Kontrak Karya, lalu pembuatan kriteria emas batangan yang dikecualikan dari objek PPN di Indonesia, dan terakhir mengubah aturan khusus yang sebelumnya diterbitkan.

PT XYZ is a company that producing gold and silver, that bounded with Contract of Work Indonesia Government 4th Generation. The contract should be binding and already mention rights and obligations for both sides, but in fact PT XYZ face a dispute related to export supplies of gold bar. This research focus to describing gold bar supplies that done by PT XYZ associated to taxable supplies concept, then describing international practice supplies of gold bar, and analyzing dispute effects to compliance cost of PT XYZ This research using quantitative approach, and qualitative data analyzing technique. The results of this research is, PT XYZ gold bar supplies match with taxable supllies concept, the international practice for gold bar supplies is exempt from VAT, and the high compliance cost that paid by PT XYZ to resolve the dispute. Because of that reasons, there should be a public law that state Contract of Work is a lex specialis, then government should make criteria of gold bar that exempted from VAT, last change the private ruling that already issued."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adimas Lukminto Jati Kusumo
"Musculoskeletal Disorders (MSDs) masih menjadi permasalahan kesehatan kerja yang sering ditemui di dunia. Pekerja maintenance tambang merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terhadap MSDs karena karakteristik pekerjaan dan faktor risiko lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs pada pekerja maintenance PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain studi potong-lintang. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengukuran; keluhan MSDs diukur menggunakan Standardised Nordic Questionnaires; faktor risiko pekerjaan diukur menggunakan BRIEF (Baseline Risk Identification Ergonomics Factors) dan BEST (BRIEF Exposure Scoring Technique); faktor psikososial diukur menggunakan Job Content Questionnaires (JCQ); dan faktor lainnya menggunakan kuesioner. Data dianalisis statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa 77,6% responden mengalami keluhan MSDs dengan bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah punggung bagian bawah (56,1%) dan bahu (31,8%). Kemudian, tingkat risiko pekerjaan dominan sedang (52,3%) dan tinggi (35,5%). Dari hasil uji statistik, terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh (IMT) dengan keluhan MSDs (p=0,034). Dengan demikian perusahaan perlu menyediakan training mengenai faktor risiko MSDs, peninjauan ulang WI/SOP agar mempertimbangkan aspek ergonomi, meningkatkan promosi kesehatan kerja dan peran pengawasan, dan mengendalikan obesitas di tempat kerja. Selain itu penting dilakukan oleh pekerja untuk melakukan peregangan otot setelah bekerja.

Musculoskeletal Disorders (MSDs)is the common case of occupational health in the world. Maintenance worker in mining become one of occupation that have risk of MSDs because of its work characteristic and another factors. This study aim to know factors that associated with the sigh of MSDs in maintenance workers PT Antam Tbk UBPE Pongkor. This is an observation study with cross sectional design. This study use several methods in measurement; sigh of MSDs is measured with Standardized Nordic Questionnaires; Job risk factor with BRIEF (Baseline Risk Identification Ergonomics Factors) and BEST (BRIEF Exposure Scoring Technique); psychosocial factors with Job Content Questionnaires (JCQ); and another factors are measured with ordinal questionnaire and the data is analyzed statistically with chi square test. The result shows that sigh of MSDs reach 77,6% with part of body that commonly have MSDs are low back (56,1%) and shoulders (31,8%). Then, job risk factor dominant in medium risk (52,3%) and high risk (35,5%). Statistic test shows that there is significant relationship between body mass index with sigh of MSDs (p=0,034). Thus, the company have to provide training on maintenance workers to know risk factors of MSDs in workplace, review WI/SOP in order to consider the ergonomics aspect, upgrade the health promotion in workplace and the role of supervision, and control obesity in workplace. In addition, it?s important to consider by workers, stretching after work."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Agdiwijaya
"Penelitian ini membahas implementasi corporate social responsibility yang dilakukan oleh PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat periode tahun 2015 dan faktor-faktor yang memengaruhi implementasinya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori good governance dan corporate social responsibility. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma kualitatif, melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil bahwa implementasi corporate social responsibility yang dilakukan oleh PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor di Desa Bantar Karet dibagi menjadi tiga jenis program, yaitu Program Pengembangan Masyarakat, Program Kemitraan, dan Program Bina Lingkungan. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan seharusnya meningkatkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, menjalin koordinasi lebih dalam dengan stakeholder terkait, dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan yang berwenang, untuk masalah penambangan emas tanpa ijin PETI.

This research discusses about Corporate Social Responsibility Implementation by PT. Antam Tbk UBPE Pongkor at Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat 2015 and the factors that affect its impelementation. Researcher uses good governance and corporate social responsibility theory as relevant concepts. By using qualitative paradigm and in depth interview as well as literature study, researcher find that the implementation of Corporate Social Responsibility Implementation by PT. Antam Tbk UBPE Pongkor at Desa Bantar Karet consists of three programs, Citizen Development Program, Partnership Program, and Environmental Development Program. The researcher suggests that the corporation should increase evaluation and monitoring on its program, increase partnership with stakeholders about program, and increase cooperation and coordination with authorities, to handle illegal miners problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>