Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Energi dan protein merupakan zat gizi yang penting selama pertumbuhan. Apabila pada masa anak-anak asupan protein kurang dari yang dibutuhkan, maka akan terjadi penurunan berat badan dan gangguan fungsional hingga akhirnya mengganggu kesehatan, menghambat pertumbuhan, dan pada tahap yang parah dapat berakibat terhentinya pertumbuhan anak (Jackson dan Truswell, 2012). Prevalensi berat-kurang di Jawa barat berada pada posisi kelima, lebih besar daripada DKI Jakarta yang berada pada posisi kedua berdasarkan rendahnya kejadian berat-kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kandungan zat gizi cookies sumber protein serta daya terima cookies pada ibu yang memiliki batita di Kota Bandung tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancang acak lengkap dengan pola satu arah. Perbandingan formula tepung kacang hijau dan tepung ikan yang digunakan adalah (60%:40%, 50%:50%, dan 40%:60%). Panelis dalam uji hedonik berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam cookies sumber protein memenuhi kebutuhan protein selingan batita. Cookies yang paling disukai berdasarkan penilaian aroma, rasa, tekstur, dan warna adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang dan tepung ikan sebesar 50%:50%. Kandungan gizinya adalah air 3,35%, abu 4,27%, protein 13,52%, lemak 8,25%, dan karbohidrat 69,57%. Perlakuan cookies terbaik berdasarkan kadar protein adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang hijau dan ikan sebesar 40%:60%., Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%.]"
Universitas Indonesia, 2015
S59510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Mustika
"Periode pemberian makanan pendamping ASI merupakan waktu meningkatnya jumlah prevalensi gizi kurang yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang buruk pada anak. Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi stunting di Indonesia sekitar 35-40% dan underweight 15-20% untuk anak usia bawah 5 tahun. Pada negara berkembang, praktik pemberian MP ASI masih bermasalah dalam ketidakcukupan jumlah zat gizi makro dan mikro, frekuensi makan yang sedikit, dan rendahnya kemampuan serta variasi bahan lokal yang digunakan untuk MP ASI. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alternatif MP ASI dan mengetahui kualitas organoleptik cookies panambahan tepung tulang ceker ayam dan tepung ampas tahu. Penelitian dengan desain eksperimental yang dilakukan dengan membuat enam formulasi yaitu satu kontrol dan lima cookies formulasi. Pembuatan tepung dengan ukuran partikel 100 mesh dan dilakukan analisis kandungan gizi tepung dan cookies. Uji hedonik dilakukan pada 50 panelis yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan di Depok untuk melihat pengaruh rasa, aroma, warna, tekstur, after taste, dan keseluruhan cookies. Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna, aroma, rasa, after taste, dan keseluruhan cookies (p < 0,05) namun tidak pada variabel tekstur (p > 0,05). Cookies formulasi yang paling disukai adalah cookies 849 dengan komposisi 12 gram tepung tulang ceker ayam dan 28 gram tepung ampas tahu. Penambahan tepung tersebut memberikan peningkatan kandungan protein, kalsium, air, abu, dan zat besi.
Infants complementary feeding period can determine undernutrition prevalence for children in the future which later can lead to poor growth and development. Based on data RISKESDAS 2013, Indonesia has 35 ? 40% occurrence in stunting and 15?20% in underweight among children aged under 5 years old. In developing countries, most of complementary feeding practice still lacks in micronutrients and macronutrients adequacy, eating frequencies, and the use of local food variations. This study aims to made an alternative complementary food and determine the organoleptic quality of the cookies by adding of chicken feet bone flour and tofu waste flour. Research with experimental design were done by making six formulations: one control and five formulations cookies. Manufacture of flour with a particle size of 100 mesh and analysis of the nutrient content of the flour and cookies is done. The hedonic test conducted on 50 panelists are mothers with babies aged 6-12 months in Depok to see the effect of flavor, aroma, color, texture, after-taste, and overall cookies. Research shows significant differences related to the assessment of color, aroma, taste, after-taste, and overall cookies (p<0.05) but not in the variable texture (p>0.05). Most-favored formulation is found in code 849 cookies which contains 12 grams of chicken feet bone flour and 28 grams of tofu waste flour. The addition of chicken feet bone flour and tofu waste flour can improve the content of protein, calcium, water, ash, and iron.;;;"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailiyana
"ABSTRAK
Penelitian ini tentang analisis kandungan zat gizi dan uji hedonik cookies
kaya gizi pada siswi SMPN 27 Pekanbaru. Tujuan umum dari penelitian adalah untuk
mengetahui gambaran kandungan zat gizi cookies kaya gizi dan tingkat kesukaaan
remaja terhadap cookies kaya gizi. Pengumpulan data tentang kandungan zat gizi
cookies menggunakan data hasil pemeriksaan laboratorium Fakultas Teknologi
Pertanian IPB dan laboratorium gizi FKM UI Depok. Data uji hedonik cookies
diperoleh dari hasil penilaian panelis (siswi kelas VIII) dalam panel konsumen uji
hedonik yang meliputi penilaian warna, rasa, aroma dan tekstur terhadap tiga jenis
cookies yaitu cookies plain, cookies kaya gizi tuna dan cookies kaya gizi non tuna.
Analisa data untuk kandungan zat gizi cookies menggunakan analisa deskriptif, dan
untuk uji hedonik menggunakan uji anova dan bonferroni test. Kandungan energi
cookies kaya gizi berkisar antara 497.79-501.61 kkal/100g. Takaran saji cookies kaya
gizi sebagai makanan selingan/camilan bagi remaja anemia agar memenuhi 10%
kebutuhan energi remaja (235 kkal) adalah 4 - 5 keping per saji. Kandungan zat gizi
lain dari cookies kaya gizi yang telah diketahui adalah lemak (24.47-25.41g/100g),
protein (7.50-7.70g/100g), karbohidrat (60.53-61.89g/100g), kadar air (4.96-
5.34g/100g), kadar abu (0.80-1.40g/100g), serat kasar (0.88-0.99g /100g), zat besi
(4.07-8.67mg/100g), dan kandungan vitamin C (0.25-0.68mg/100g). Hasil penilaian
hedonik dalam panel konsumen didapatkan bahwa rasa cookies kaya gizi tuna kurang
disukai. Dan hasil penilaian aroma didapatkan bahwa aroma cookies kaya gizi tuna dan
cookies kaya gizi non tuna kurang disukai. Namun secara keseluruhan baik dari segi
warna, rasa, aroma, dan tekstur cookies secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan (p-value:0.330) kesukaan konsumen terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur
dari cookies kaya gizi.

ABSTRACT
This study analyzes the content of nutrients and hedonic test of nutrient-rich
cookies to the students of 27 Junior High School, Pekanbaru. The general purpose of
this study is to describe the content of nutrients of nutrient-rich cookies and the level of
preference of teenagers to the nutrient-rich cookies. The data collection over the
nutrient content of cookies uses the data from the result of laboratory examination of
Agricultural Technology Faculty Bogor Agricultural Institute and nutrition laboratory
of Public Health Faculty University of Indonesia, Depok. The hedonic test data are
obtained from the result of panelists? assessment (eight-grade students) in the
consumer panel of hedonic test over the assessment of color, flavor, aroma, and texture
to three kinds of cookies namely plain cookies, tuna nutrient-rich cookies, and nontuna
nutrient-rich cookies. The data analysis for nutrient content of cookies uses
descriptive analysis, and for the hedonic test uses anova test and bonferroni test. The
energy content of nutritious cookies is around 497.79 ? 501.61 kkal/100 g. The serving
portion of nutrient-rich cookies as snack for teenagers suffering from anemia should
fulfill 10% of teenagers? needs of energy (235 kkal) is 4 ? 5 chips per serving. The
other nutrients contained in the nutritious cookies are fat (24.47-25.41g/100g), protein
(7.50-7.70g/100g), carbohydrate (60.53-61.89g/100g), water content (4.96-
5.34g/100g), ash content (0.80-1.40g/100g), crude fiber (0.88-0.99g /100g), iron (4.07-
8.67mg/100g), and vitamin C (0.25-0.68mg/100g). The result of hedonic test in
consumer panel states that the flavor of tuna nutrient-rich cookies is less favored. And
the result of aroma states that the aroma of tuna nutrient-rich cookies and non-tuna
nutrient-rich cookies are less favored. However, the color, flavor, aroma, and texture of
cookies statistically show no significant differences (p-value: 0.330) of the consumers?
preference to the color, flavor, aroma, and texture of nutrient-rich cookies."
2012
T30779
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Kosasih
"Penelitian ini merupakan pembuatan produk makanan inovasi, berupa penambahan sayuran sawi hijau dan wortel pada produk siomay, untuk menghasilkan produk jajanan yang rendah lemak, tetapi tinggi serat pangan. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sayuran terhadap kadar serat pangan dan kandungan gizi, serta hasil uji hedonik pada produk siomay. Terdapat 4 jenis siomay yang diteliti, yaitu siomay tanpa penambahan sayuran, sebagai variabel kontrol, dan tiga jenis siomay dengan perlakukan penambahan 20%, 30%, dan 40% sayuran. Perbandingan penambahan sayuran sawi hijau dan wortel adalah 50%:50%. Analisis kadar serat pangan dan kandungan gizi lainnya dilakukan di Laboratorium analisis pangan PT. Saraswati Indo Genetech, Bogor. Sedangkan, uji hedonik ketiga jenis siomay sayuran dilakukan pada 65 murid SMPN 200 Jakarta Utara pada bulan April 2013. Data dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Bonferroni. Jenis siomay sayuran yang mempunyai kadar serat pangan tertinggi dan tingkat kesukaan tertinggi adalah siomay 40% sayuran. Kandungan dalam 100 gram siomay 40% sayuran adalah 5,24 g serat pangan; 62,94 g air; 1,72 g abu; 5,46 g protein; 1,02 g lemak; 28,86 g karbohidrat; dan 125,5 kkal energi.

This study was conducted by creating innovative food products, with the addition of chinese flowering cabbage and carrots on Siomay products, to produce snacks which are low fat, but having high content of dietary fiber. This experimental study was aimed to determine the effect of vegetables addition to dietary fiber content and nutritional values along with hedonic test result on siomay products. There were 4 types of siomay which were observed, the first one was siomay without the addition of vegetable, as control variable, and the other types were siomay with additional treatments containing 20%, 30%, 40% vegetables. The comparison of the addition of chinese flowering cabbage and carrots are 50%: 50%. The analysis of dietary fiber content and other nutritional values was carried in food analysis laboratories PT. Saraswati Indo Genetech, Bogor. Meanwhile, the hedonic test from three types of vegetable siomay conducted on 65 students of SMPN 200 Jakarta Utara in April 2013. These data had been analyzed by Anova test and continued by Bonferroni test. The vegetable siomay that had the higest dietary fiber content and highest preference level was siomay containing 40% vegetables. The content in 100 grams siomay containing 40% vegetables were 5,24 g dietary fiber; 62,94 g water; 1,72 g ash; 5,46 g protein; 1,02 g fat; 28,86 g carbohydrate; and 125,5 kkal energy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mehas, Kay Yockey
Illinois: Glencoe/McGraw-Hill, 1997
641.3 Meh f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahlgvist, Mark L
St.leonards, Australia: Allen & Unwin, 1997
641.3 FOO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, Dc: National Academy of Sciences, 1977
641 WOR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumayyah
"ABSTRAK
Mengingat angka kejadian gizi buruk dan anak pendek di Indonesia serta minimnya alternatif makanan untuk anak autisme, maka penulis ingin membuat cookies non-terigu berprotein tinggi dengan memanfaatkan bahan produksi pangan Indonesia, yaitu tepung ikan teri, tepung daun kelor, dan tepung mocaf. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 45 mahasiswa FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai panelis adalah cookies 144 yang memiliki kandungan tepung mocaf sebesar 34.0 ,tepung ikan sebesar 8.5 , dan tepung daun kelor sebesar 8.5 . Penelitian membuktikan adanya perbedaan signifikan terkait penilaian warna,aroma, after taste, dan keseluruhan cookies p < 0,05 namun tidak pada variabel tekstur, dan rasa p > 0,05 . Berdasarkan hasil uji laboratarium, cookies 144 memiliki kandungan gizi yaitu energi 415,82 kkal; air 11,04 gram; abu 3,483 gram; lemak 14,78 gram; protein 11,80 gram; dan karbohidrat 58,90 gram. Penambahan tepung mocaf, tepung ikan teri, dan tepung daun kelor meningkatkan jumlah protein, lemak, karbohidrat, kadar air, dan kadar abu.

ABSTRAK
The incidence of malnutrition and short children in Indonesia increase and the lack of alternative food for children with autism, hence the authors want to make high protein non wheat cookies by utilizing Indonesian food production which is mocaf flour, anchovy fish flour, and moringa flour. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 45 students from Faculty of Public Health UI. The results showed that cookies most favored panelists were cookies 144 which contained mocaf flour by 34.0 , fish flour by 8.5 , and moringa flour by 8.5 . Studies have shown significant differences in color, aroma, after taste, and overall cookies p 0.05 . Based on laboratorium analysis, the nutrient contents of cookies 144 are 415,82 kcal of energy 11,04 gram of water 3,483 gram of ash 14,78 gram of fat 11,80 gram of protein and 58,90 gram of carbohydrate. The addition of mocaf flour, fish flour, and moringa flour can improve the content of protein, fats, carbohydrate, water, and ash. "
2017
S68778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Adani
"Pemilihan makanan merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan banyak faktor, mulai dari biologis hingga antropolgis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan makanan pada mahasiswa S1 Reguler Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pemilihan makanan dalam penelitian ini diukur menggunakan skor pemilihan makanan yang mencakup aspek kecukupan asupan zat gizi, variasi, dan keseimbangan zat gizi makro. Variabel independen yang dinilai berhubungan signifikan dengan skor pemilihan makanan berdasarkan penelitian ini adalah tempat tinggal, motivasi dalam memilih makanan, dan pengetahuan gizi.

Food Choice is a complex process involving different factors from biological to anthropological. This study was conducted to find the factors influencing food choice in undergraduate students of University of Indonesia. This study uses cross-sectional design with quantitative method. Food choice in this study were measured using food choice score which includes aspects of nutrition intake adequacy, variety, and macronutrient balance. Independent variables considered significantly related to food choice score in this study are place of recidency, food choice motivation, and nutrition knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustina Sofia
"ABSTRAK
Sejarah pembangunan dan kemajuan di segala bidang yang dicapai umat manusia selama berabad-abad, menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai itu mempunyai hubungan yang sangat erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang didasari oleh usaha-usaha penelitian. Sering pula terjadi bahwa suatu basil penelitian menimbulkan akibat seperti : terjadinya perubahan-perubahan besar dalam kehidupan manusia, memungkinkan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien, serta memudahkan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Hal-hal tersebut terjadi pula dalam bidang kesehatan dan gizi. Karya tulis basil penelitian dalam bidang kesehatan dan gizi merupakan masalah yang dicakup oleh skripsi ini. Kegiatan penelitian gizi dan makanan di Indonesia berkembang sejak PELITA I tahun 1969. Di bidang kesehatan, pembinaan dan pelaksanaan penelitian serta pengembangan gizi diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Puslitbang Gizi berfungsi : melaksanakan...

"
1984
S15283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>