Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athari Wulan Sari
"[Desa Jayanti yang merupakan bagian dari Estuari Ci Mandiri bagian utara
memiliki penggunaan tanah yang produktif. Hal ini dibuktikan dengan wilayah
pertaniannya yang masih mendominasi. Jumlah penduduk yang kian meningkat
tentunya akan meningkatkan pembangunan dan akan mengurangi jumlah
penggunaan tanah yang produktif sehingga perlu diprioritaskan wilayah mana
yang dapat dimanfaatkan terlebih dahulu. Penentuan prioritas ini dilakukan
berdasarkan valuasi ekonomi penggunaan tanah. Penggunaan tanah pertanian
yang produktif dihitung nilai ekonominya dengan valuasi ekonomi dan dikaitkan
dengan potensi banjir sebagai faktor yang juga mempengaruhi nilai ekonomi
penggunaan tanah. Hasilnya, prioritas utama, prioritas kedua, dan prioritas
terakhir untuk dimanfaatkan berada pada seluruh penggunaan tanah pertanian,
seperti penggunaan tanah sawah 1 kali padi setahun, sawah 1 kali padi setahun
dengan sayuran, sawah 1 kali padi setahun dengan palawija, sawah 3 kali padi
setahun, perkebunan jati dan sengon belum produksi, dan kebun campuran namun
berbeda lokasi pada setiap prioritasnya.;Jayanti village, which is located in the northern part of Ci Mandiri Estuary, has
productive agriculture land use. This is proven by its agriculture's area that
dominates the land use. The increasing number of population will certainly
improve development and decrease productive land use, that particular region
should be prioritized. Determining priority is based on economic valuation of land
use. Productive agriculture's land use is measured by economic valuation and
correlated with flood potency as factor affecting economic value of land use.
Results showed that all priorities (first, second, and last priority) to be used are
located in agriculture's land use, such as annual ricefield, annual ricefield with
vegetable, annual ricefield with horticulture plants, three-time-a-year ricefield,
unharvested teak plantation, silk tree plantation, and mix plantation, but has
different location in each priority.;Jayanti village, which is located in the northern part of Ci Mandiri Estuary, has
productive agriculture land use. This is proven by its agriculture's area that
dominates the land use. The increasing number of population will certainly
improve development and decrease productive land use, that particular region
should be prioritized. Determining priority is based on economic valuation of land
use. Productive agriculture's land use is measured by economic valuation and
correlated with flood potency as factor affecting economic value of land use.
Results showed that all priorities (first, second, and last priority) to be used are
located in agriculture's land use, such as annual ricefield, annual ricefield with
vegetable, annual ricefield with horticulture plants, three-time-a-year ricefield,
unharvested teak plantation, silk tree plantation, and mix plantation, but has
different location in each priority.;Jayanti village, which is located in the northern part of Ci Mandiri Estuary, has
productive agriculture land use. This is proven by its agriculture's area that
dominates the land use. The increasing number of population will certainly
improve development and decrease productive land use, that particular region
should be prioritized. Determining priority is based on economic valuation of land
use. Productive agriculture's land use is measured by economic valuation and
correlated with flood potency as factor affecting economic value of land use.
Results showed that all priorities (first, second, and last priority) to be used are
located in agriculture's land use, such as annual ricefield, annual ricefield with
vegetable, annual ricefield with horticulture plants, three-time-a-year ricefield,
unharvested teak plantation, silk tree plantation, and mix plantation, but has
different location in each priority., Jayanti village, which is located in the northern part of Ci Mandiri Estuary, has
productive agriculture land use. This is proven by its agriculture's area that
dominates the land use. The increasing number of population will certainly
improve development and decrease productive land use, that particular region
should be prioritized. Determining priority is based on economic valuation of land
use. Productive agriculture's land use is measured by economic valuation and
correlated with flood potency as factor affecting economic value of land use.
Results showed that all priorities (first, second, and last priority) to be used are
located in agriculture's land use, such as annual ricefield, annual ricefield with
vegetable, annual ricefield with horticulture plants, three-time-a-year ricefield,
unharvested teak plantation, silk tree plantation, and mix plantation, but has
different location in each priority.]"
2015
S59313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriansyah
"Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Barat. Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu sungai yang masuk dalam program kali bersih BPLHD Jawa Barat dikarenakan kondisi sungai yang sudah tercemar. Penggunaan tanah yang beragam di Daerah Aliran Sungai menyebabkan terganggunya keseimbangan kimia air sungai sehingga menyebabkan pencemaran kualitas air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan tanah di Daerah Aliran Sungai mempengaruhi kualitas air Ci Leungsi. Analisis secara kuantitatif-deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan peneltian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah permukiman mempengaruhi konsentrasi kimia berupa nitrat, amonia, deterjen serta minyak dan lemak. Pertanian tanah basah dan tanah kering mempengaruhi konsentrasi nitrat dan amonia.
Hasil perhitungan metode Storage and Retrieval (STORET) didapatkan bahwa dari bagian hulu sampai tengah daerah aliran sungai termasuk kategori cemar sedang, sementara di bagian hilir termasuk cemar berat.

Ci Leungsi watershed is one of the watershed are located in the Province of West Java. Ci Leungsi watershed is one of the rivers that enter the clean river program by BPLHD of West Java due to the condition of the river that has been polluted. Diverse land use in the watershed causes disruption of the chemical balance of the water of the river, causing pollution of water quality.
This study aims to determine whether the use of the land along the watershed affects water quality of Ci Leungsi. Quantitative-descriptive analysis will be used to answer the purpose of the present study.
The results showed that the use of land in the form of settlements affected the concentration of chemicals in the form of nitrate, ammonia, detergent and oil and grease, while agricultural land wet and dry soil affects the concentration of nitrate and ammonia.
The results of STORET method of calculation showed that from the upstream to the middle of the watershed in the category of pollutants being while at the downstream entrance heavy polluted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Dwijananto
"Cekungan Bandung merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang besar di Jawa Barat. Kondisi seperti ini telah mengakibatkan perubahan penggunaan tanah yang intensif di daerah Cekungan Bandung dari tahun 1994-2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan perubahan penggunaan tanah di Cekungan Bandung, terutama tanah terbangun. Informasi penggunaan tanah diolah dari peta penggunaan tanah yang didapat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan citra satelit dengan verifikasi lapang sebanyak 33 lokasi. Analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan dilakukan untuk mengetahui arah perubahan penggunaan tanah terbangun.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa tanah terbangun cenderung bergerak kearah selatan dan timur. Pada bagian utara meskipun penduduknya lebih padat, faktor topografi dan kemiringan lereng mempengaruhi perkembangan tanah terbangun di bagian utara. Pada bagian selatan dan timur, faktor topografi yang datar dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan perubahan tanah terbangun cenderung menuju kedua arah ini.

The Bandung basin is one of the areas with a large population growth in West Java. This condition has resulted in intensive land use change in the area of Bandung Basin from 1994-2010. The purpose of this research is to know the trend of land use change in Bandung Basin, especially urban land. Land use information from land use map is obtained from the Badan Pertanahan Nasional (BPN) and satellite imagery with ground verification by as much 33 location. Analysis descriptive with spatial approach conducted to determine land use change direction, especially urban land.
Results of the analysis show that urban land tend to move towards the south and east. In the North despite the inhabitants are more dense, topography and slope of slope factors influenced the development of the urban land in the North. On the south and the east, a factor of topography and slope caused change to urban land tend to rise in two directions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raditia Pratama
"Kualitas air sungai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan tanah. Penelitian ini mengkaji keterkaitan penggunaan tanah terhadap kualitas air sungai di DA Ci Tanduy. Data kualitas air seperti Total Suspended Solid (TSS) dan detergen diperoleh dari hasil pengukuran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ci Tanduy yang tersebar di tujuh lokasi. Informasi penggunaan tanah tiap sub-DAS dideliniasi dari peta penggunaan tanah dan peta sub-DAS yang berasal dari SRTM. Melalui metode komparasi spasial dengan teknik overlay peta dan tabel silang (cross table) diperoleh kesimpulan bahwa antara luas jenis penggunaan tanah dengan nilai parameter kualitas air memiliki hubungan yang berbanding lurus positif.

River water quality is influenced by some factors, which the one is land use. This study examines linkage between land use on river water quality in the the catchment area Ci Tanduy. The data of water quality such as Total Suspended Solid (TSS) and detergents derived from the measurement results Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ci Tanduy spread over tujuh locations. Land use information of each catchment area delineated from the land use maps and catchment area maps derived from SRTM. Through the comparison spatial method with overlay maps techniques and cross-table the conclusion that between the broad of types land use with water quality parameter value have the positive directly proportional relationship.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Maulani Ilmawan
"Estuari Ci Mandiri ini sangat berpotensi besar dalam menyediakan glass eel yang menjadikannya sebagai salah satu daerah penangkapan glass eel yang dimanfaatkan sebagai sumber benih utama pada kegiatan budidaya ikan sidat (Kearney, 2011). Namun pembangunan yang terjadi pada Kabupaten Sukabumi menyebabkan banyak alih fungsi lahan yang tadinya adalah lahan hutan menjadi lahan terbuka dan lahan terbangun di daerah sekitar aliran sungai. Dimana limbah dan sedimen yang dihasilkan mempengaruhi kualitas air yang salah satunya adalah salinitas dan TSS di daerah estuari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan DA Ci Mandiri dan dampaknya terhadap sebaran TSS di Estuari Ci Mandiri pada bulan basah dan bulan kering tahun 2000 – 2020, menganalisis hubungan antara nilai sebaran TSS terhadap nilai sebaran salinitas di Estuari Ci Mandiri pada bulan basah dan bulan kering tahun 2000 – 2020, serta Membuat model prediksi penggunaan lahan, TSS, serta Salinitas pada tahun 2032. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu salinitas, curah hujan, debit sungai, pasang surut air laut, arus air laut, Total Suspended Solid (TSS), dan perubahan penggunaan lahan. Data yang digunakan untuk mendapatkan nilai salinitas dan TSS yaitu dari pengolahan data penginderaan jauh dengan citra Landsat 5, 7 ETM+, dan 8 OLI dengan algoritma Ci Mandiri untuk salinitas dan algoritma Budhiman untuk TSS. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan statistik dengan pendekatan spasial dan temporal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan terbuka dan pertanian berpengaruh terhadap konsentrasi sebaran TSS di daerah estuari. Kemudian terdapat hubungan negatif antara TSS dan salinitas, semakin tinggi nilai TSS, semakin rendah nilai salinitas di Estuari Ci Mandiri. Begitu juga sebaliknya. Maka kemungkinan untuk kedepannya nilai salinitas pada bulan kering ataupun bulan basah nantinya akan semakin rendah dan zona estuari akan semakin didominasi oleh salinitas rendah.

The Ci Mandiri Estuary has great potential in providing glass eel which makes it one of the glass eel capture areas which is used as the main seed source in eel fish farming activities (Kearney, 2011). However, the development that took place in Sukabumi Regency caused many of the functions of land to be transformed from forest land into open land and land to be built in the area around the river. Where wastes and sediments produced affect water quality, one of which is salinity and TSS in estuary areas. This study aims to analyze changes in land use of DA Ci Mandiri and its impact on the distribution of TSS in the Ci Mandiri Estuary in the wet and dry months of 2000 - 2020, analyzing the relationship between the value of the TSS distribution on the value of salinity distribution in the Ci Mandiri Estuary in the wet month and month dry year 2000 - 2020, as well as making prediction models of land use, TSS, and Salinity in 2032. The variables used in this study are salinity, rainfall, river discharge, tides, sea water currents, Total Suspended Solid (TSS), and land use change. The data used to obtain the value of salinity and TSS are from remote sensing data processing with Landsat 5, 7 ETM +, and 8 OLI images with Ci Mandiri algorithm for salinity and Budhiman algorithm for TSS. The analytical method used in this research is descriptive and statistical analysis with spatial and temporal approaches. The results showed that changes in the use of forest land into open land and agriculture affect the concentration of TSS distribution in estuarine areas. Then there is a negative relationship between TSS and salinity, the higher the TSS value, the lower the salinity value in the Ci Mandiri Estuary. Vice versa. Then the possibility for future salinity values in the dry or wet months will be lower and the estuary zone will be increasingly dominated by low salinity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Rahardjo
"Dinamika suhu sebagai salah satu parameter cuaca telah diyakini memiliki kaitan erat dengan berbagai macam aktivitas manusia, yang antara lain tercermin dari jenis penggunaan tanahnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh 0lgyay, 1963, tiap-tiap jenis tutupan permukaan tanah terbukti memiliki dinamika suhu harian tersendiri sesuai dengan karakter ruang, baik kondisi fisik maupun aktivitas sosial tiap jenis penggunaan tanahnya. Perubahan penggunaan tanah diduga akan menyebabkan pula perubahan pada dinamika suhu udara hariannya,sehingga pengetahuan mengenai dinamika suhu udara harian masing-masing tipe penggunaan tanah perlu dikaji lebih spesifik untuk masing-masing daerah.
Dari latar belakang tersebut, terdapat 2 (dua) permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana fluktuasi suhu harian dan pola fluktuasi suhu harian pada masing-masing jenis penggunaan tanah di jalur Puncak ? Cipanas.
Lokasi penelitian berada pada koordinat 107°00'00" - 107°03'40'° BT dan 06°42'00" - 06°45'00" LS, dengan luas wilayah penelitian kurang lebih 1.350 Ha. Wilayahnya meliputi desa Sindang Jaya, Ci Macan dan Sindang Laya yang termasuk ke dalam kecamatan Pacet, kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur. Wilayah penelitian ini merupakan jalur Puncak - Cipanas dengan radius 1 kilometer dari jalan raya Puncak.
Penggunaan tanah daerah pengamatan termasuk jenis penggunaan tanah pedesaan dengan dominasi ladang. Dalam hal ini penggunaan tanah wilayah penelitian dibagi ke dalam 5 region, yaitu: ladang, pemukiman, kebun, sawah, semak dan hutan.
Secara umum wilayah penelitian mempunyai suhu harian yang relatif sejuk, berkisar antara 19°C sampai 28°C. Rata-rata suhu udara tertinggi berada pada jenis penggunaan tanah pemukiman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai fluktuasi tertinggi pada jenis penggunaan tanah pemukiman dan ladang, sedangkan nilai fluktuasi terendah terjadi pada jenis penggunaan tanah semak dan hutan. Pola fluktuasi yang cenderung lambat dan tidak terlalu besar (konstan) terjadi pada jenis penggunaan tanah semak dan hutan, sedangkan pola fluktuasi yang dinamis (fluktuasinya besar) terdapat pada jenis penggunaan tanah ladang dan pemukiman. Sifat permukaan yang terbuka dan banyak menerima pengaruh dari luar memiliki sifat fluktuasi yang dinamis, sedangkan sifat permukaan yang tertutup oleh vegetasi dan sedikit sekali menerima pengaruh dari luar, memiliki sifat fluktuasi yang konstan."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Susilawati Jose
"Melaksanakan pembangunan berarti membuat perubahan-perubahan dalam suatu Iingkungan. Hal ini dapat memutuskan mata rantai berbagal siklus yang hidup dalam ekosistem, sehingga mangganggu keselarasan hubungan manusia dengan Iingkungan.
Pelaksanaan pembangunan selalu bersifat dilematis. Di satu pihak dapat memberi manfaat dan resiko di lain pihak. Salah satu di antaranya adalah bermunculannya masalah-masalah pertanahan, khususnya berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan mencerminkan perubahan pemanfaatan sumberdaya alam.
Pemeliharaan kelestarian alam menjadi lehih mendesak apabila pertambahan penduduk meningkat. Akan tetapi sebaliknya, pertambahan penduduk yang meningkat ini justru menimbulkan "lapar-tanah", sehingga menggundulkan bukit, merusak hutan, den menguras sumberdaya alam (Salim, 1995).
Ada beberapa kasus, hamparan tanah pertanian yang subur dapat tergusur demi kepentingan pembangunan. Akibatnya lahan-lahan hijau semakin menciut jumlahnya. Dengan makin berkurangnya lahan hijau, mau tidak mau akan mempengaruhi kondisi iklim di wilayah itu. Gaya adaptasi manusia pada perubahan iklim relatif terbatas.
Di kota Jakarta setiap tahunnya terjadi peningkatan kebutuhan lahan untuk pembangunan, baik untuk perumahan, fasilitas umum, prasarana maupun kebutuhan Iainnya dengan angka rata-rata gross sebesar 600 Ha (Pemda OKI Jaya, 1984).
Cuaca dan iklim adalah salah satu ekosistem alam. Oleh karena itu, kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Meskipun kini teknologi telah demikian maju, namun manusia masih belum dapat melepaskan diri dari pengaruh serta peranan cuaca dan iklim.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa dewasa ini semakin banyak lahan yang berubah penggunaannya akibat tuntutan pembangunan tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan. Hal ini tentunya berdampak pada lingkungan, khususnya berkaitan dengan iklim.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh perubahan penggunaan lahan (berdasarkan masing-masing jenis tutupan lahannya, yakni: tutupan vegetasi, tutupan bangunan/beton dan tutupan tanah kosong) pada unsur-unsur iklim mikro (suhu udara dan kelembaban udara). Selain itu, adakah kaitan antara kenaikan jumlah penduduk dengan perubahan penggunaan lahan, dan seberapa besar intensitas perubahan penggunaan lahan tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengambil keputusan dan masyarakat Iuas dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, terutama berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan, serta dalam upaya untuk memperbaiki kondisi iklim mikro di suatu wilayah.
Dasmann (1972) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menimbulkan masalah lingkungan hidup adalah tidak adanya kontrol penggunaan tanah (ruang), selain faktor penduduk dan teknologi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: Suku Dinas Tata Kota, Suku Dinas Pertanahan, Biro Pusat Statistik (BPS) di wilayah Jakarta Timur; Kantor Kecamatan ' Duren Sawit, Kramat Jati, dan Makasar, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta, serta Stasiun BMG Halim Perdana Kusuma. Data yang digunakan adalah data luas penggunaan lahan, data jumlah penduduk, dan data unsur-unsur iklim.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Jakarta Timur dengan mengambil sampel 3 kecamatan, yaitu: Duren Sawit, Kramat Jati, dan Makasar. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Pada pengolahan data dilakukan uji statistik dengan program SPSS versi 4.0.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat dijelaskan bahwa :
(i) perubahan penggunaan lahan berkaitan dengan pertambahan jumlah penduduk yang terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun;
(ii) perubahan penggunaan Iahan menyebabkan jumlah Iuas lahan tutupan bangunan/beton meningkat, sedangkan jumlah luas lahan tutupan vegetasi dan tutupan tanah kosong berkurang;
(iii) besar intensitas perubahan penggunaan lahan (berdasarkan jenis tutupan dan Iokasinya) bervariasi dari yang terkecil 0,63 % sampai yang tertinggi 33,22 %;
(iv) berdasarkan hasil uji statistik, terbukti bahwa ada korelasi antara tutupan vegetasi, tutupan bangunan/beton dan tutupan tanah kosong dengan suhu udara dan kelembaban udara.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa secara indikatif terdapat pengaruh perubahan penggunaan lahan pada unsur-unsur iklim mikro (suhu udara dan kelembaban udara). Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, terjadi pula perubahan penggunaan lahan. Semakin besar jumlah lahan yang berubah, maka akan semakin besar intensitas perubahannya.
Daftar Kepustakaan 36 (1951 - 1997)

Development is making changes in an environment. This can break the many live cycles in ecosystem, so it can disturb the beauty of human relationship in the environment.
The development is always dilemmatic. In one side it gives benefit but risk in another side. One of them is agrarian problem, especially that connected with land use changes. Land use changes shows changes in using nature resources.
The maintenance of the nature eternity will be come more urgent if people's growth increase. However, in the other side, the increasing of people growth make °hunger land", that makes hills become bold, damaged the forests, and quire nature resources (Salim, 1995).
There are some cases, spread good land of agriculture can be drag away for development importance. The affection from it, is the green land become decrease. The decreasing of green land influence the climate condition of that area. Human adapted capability from climate changes is relativity limited.
In Jakarta, annually happen increasing of land use for developing, such as for house estate, general facility, accommodation and also other needed with approximate gross score about 600 Ha (Pemda DKI Jaya, 1984).
The weather and climate is one of the nature ecosystem. Therefore, human lives is very influence by them. Although technology has already developed, people still can't get away from the influence and the function of weather and climate.
Problem in this observation is there are many more land that changed its useful because of development importance without concerning the environment condition. This situation impact to the environment, especially climate.
The purpose of this observation is to know whether there's an influence from changing the using of land (according to each type of closing land, that are : vegetation closing, cementlbuilding closing, and empty land closing) in micro climate elements (temperature and humidity). In spite of those, is there any connection between the increasing of people's growth with the land use changes, and how much intensity of changing the using of land.
This observation is hoped can give an extra information for the decision maker and general people in planning and doing developing, especially that connected with changing the using of land, from repairing micro climate condition in one area.
Dasmann (1972) says that one of the factors which caused the live environment, there's no control in using ground (space), besides of factor of people and technology.
The date that is used in this observation get from many sources, there are : from City Order department, Agrarian department, Statistic Central Boreau (BPS) East Jakarta, Duren Sawit, Kramat Jati, and Makasar Kecamatan office, Meteorology and Geophysics Department (BMG) Jakarta, and Halim Perdana Kusuma Station of BMG. The date that is used were wide date of the using of land, date of people amount and climate elements date.
This observation was observed in East Jakarta with taking three samples of Kecamatan : Duren Sawit, Kramat Jail, and Makasar. This observation was using descriptive analysis method. In preparing date was used statistic evaluation with SPSS program 4.0 version.
According to the analysis and discussion that was done, we can get the explanation :
(i) there's an increasing in people's growth continuing from year to year, this there's connection with changing the using of land.
(ii) There's a change using land, wide amount of building/cement closing land increase, nevertheless wide land amount' vegetation closing and empty land closing decrease.
(iii) The intensity of changing using land variated from 0,63 ''/o to 33,22 %.
(iv) From the statistic evaluation, it's true that there is a correlation from vegetation closing, building/cement closing and empty land closing with temperature and humidity.
The conclusion of this observation is there is indicative influence to the land use changes to micro climate elements. The increasing of people growth influence the land use changes: The extend of the land use changes has a relationship with the intensity of its changes.
Number of References : 36 (1951 - 1997)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T 14622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"One of the most important things in human life is land. It is sociologically as a step of human life and death. Therefore, it caused a number of problems deals with human interest. Concerning to development program especially in the space of local governance is always faced by land issues. One of the most current stuck out issue is land use for public interest. The land used for public interest through development program is always faced with land rights owned by public interest, government and local government need to carry out sociological approach as it is presented in this article."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Erianto Wicaksono
"Mengingat pentingnya peranan air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, sumur gali merupakan sarana air bersih yang banyak digunakan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan karena sumur gali tergolong mudah dan murah dalam pembuatannya. Akan tetapi sumur gali mempunyai resiko pencemaran yang sangat tinggi. Kondisi fisik lingkungan dapat berpengaruh kepada turunnya kualitas air tanah dangkal tersebut. DA Ci Deres memiliki berbagai macam jenis Penggunaan tanah dan juga jenis tanah dan batuan. Pesebaran konsentrasi TDS tertinggi terdapat di tengah DA Ci Deres dibandingkan bagian Barat Laut dan juga Tenggara DA Ci Deres. Lalu parameter konduktivitas, nitrat, sulfat dan juga fosfat memiliki nilai konsentrasi tertinggi pada wilayah Barat Laut DA Ci Deres dan parameter pH, kekeruhan dan juga klorida memiliki tingkat nilai konsentrasi tinggi yang berada di wilayah Tenggara DA Ci Deres. Salah satu faktor tercemarnya air tanah tersebut di akbitkan oleh faktor fisik yang terdapat di wilayah DA Ci Deres tersebut. Untuk mengetahui akan lebih jelas maka dilakukanlah uji statistik untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara kondisi fisik di Wilayah DA Ci Deres tersebut dan seberapa kuat akan tingkat korelasi tersebut. Hasil Dari uji statistik tersebut menyatakan bahwa jenis batuan dan penggunaan tanah memiliki korelasi yang positif terhadap nilai kualitas air di DA Ci Deres. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel pada seluruh DA Ci Deres.

Given the importance of the role of water, it is very necessary to have a water source that can provide good water in terms of quantity and quality. In Indonesia, dug wells are clean water facilities that are widely used by the community, both in urban and rural areas because dug wells are relatively easy and inexpensive to make. However, dug wells have a very high risk of pollution. Shallow ground water if it has been polluted will be difficult to recover. The physical condition of the environment can affect the quality of the shallow groundwater. DA Ci Deres has various types of land use and also types of land and rocks. The highest distribution of TDS concentrations was in the middle of DA Ci Deres compared to the north and also south of DA Ci Deres. Then the parameters of conductivity, nitrate, sulfate and phosphate also have the highest concentration values ​​in the North region of DA Ci Deres and pH parameters, turbidity and chloride have high concentration values ​​in the South DA DA Deres. One of the factors that contaminated the groundwater was caused by physical factors found in the DA Ci Deres region. To find out more clearly, a statistical test was conducted to find out whether there was a correlation between the physical conditions in the DA Ci Deres Region and how strong the correlation level would be. The results of these statistical tests state that the geology and landuse has a positive correlation with the groundwater quality at DA Ci Deres. This can be seen from the value of F is bigger than F table in DA Ci Deres."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaya Suyana
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gejala perkembangan pola penggunaan lahan di daerah hulu sungai sehubungan dengan perkembangan penduduk dan dinamika sosial ekonomi, dan bagaimana dampaknya terhadap kondisi hidrologi.
Masalah pokok yang diteliti mencakup: (a) perkembangan pola penggunaan lahan dan dampaknya terhadap fluktuasi debit sungai, (b) korelasi antara peralihan hak pemilikan atau penguasaan lahan pertanian dengan alihguna lahan tersebut menjadi pemukiman, dan (c) korelasi antara status pemilikan atau penguasaan lahan pertanian dengan kondisi penggunaan lahan tersebut. Sehubungan dengan kemungkinan adanya korelasi-korelasi antara variabel-variabel tersebut, dirumuskan dua hipotesis sebagai berikut :
1) Alihguna lahan pertanian menjadi pemukiman ada korelasinya dengan peralihan hak pemilikan atau penguasaan lahan tersebut, kalau peralihan hak itu terjadi dari penduduk lokal (desa) kepada penduduk kota.
2) Kondisi penggunaan lahan pertanian yang dimiliki atau dikuasai oleh penduduk kota cenderung lebih jelek dari lahan pertanian yang dimiliki penduduk desa.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data perkembangan penggunaan lahan di daerah hulu Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Jawa Barat, yang meliputi kurun waktu 17 tahun {1969-1986).
Perkembangan pola penggunaan lahan diungkapkan secara deskriptif berdasarkan hasil analisa peta-peta penggunaan lahan tahun 1969, 1978, dan 1983 serta data registrasi Kantor Kecamatan Cisarua tahun 1986. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara analisa statistik menggunakan 438 sampel persil tanah yang dipilih secara acak terlapis di 7 desa dalam wilayah penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan pertanian di daerah hulu Ciliwung mengalami perubahan yang cepat menjadi pemukiman, dan di samping itu ada kecenderungan alihguna sawah menjadi kebun campuran. Laju perluasan lahan pemukiman rata-rata 44 ha (5,8 %) per tahun. Akibat tekanan penduduk kota laju perluasan pemukiman lebih cepat daripada laju pertumbuhan penduduk lokal. Alihguna lahan pertanian menjadi pemukiman ternyata mempunyai korelasi kuat dengan peralihan hak pemilikan atau penggunaan lahan tersebut dari penduduk lokal kepada penduduk kota. Walaupun di daerah ini terdapat kasus-kasus tanah terlantar yang dimiliki penduduk kota, namun ternyata tidak ada korelasi antara status pemilikan atau domisili pemilik lahan dengan kondisi penggunaan lahan tersebut.
Perkembangan penggunaan lahan di daerah ini diduga telah mengakibatkan dampak negatif terhadap kondisi hidrologi berupa peningkatan.fluktuasi debit sungai akibat perluasan lahan pemukiman dan terutama akibat penggunaan lahan pertanian lahan kering yang kurang memperhatikan aspek konservasi tanah. Selain daripada itu peralihan hak pemilikan atau penguasaan lahan dari penduduk desa kepada penduduk kota diduga dapat menimbulkan dampak sosial berupa pelonjakan harga lahan pertanian, melemahnya fungsi sosial tanah di pedesaan, dan keresahan sosial.

This research aims to know phenomenon of land use pattern development in upstream area in connection with population growth and socio-economical dynamic and, to assess its impact on hydrological condition.
The main issues include: (a) the trend of land use changes and it's impact on fluctuation of river run off, (b) correlation between mutation of agricultural land ownership and it's land use conversion to settlement area, and (c) correlation between status of agricultural land ownership and condition of it's utilization. Two hypotheses concerning correlations between the mentioned variables are formulated:
1) Agricultural land use conversion into settlement area is having correlation with its mutation of land ownership, if the mutation happened from the rural to urban people;
2) Condition of the agricultural land utilization owned by the urban people tends worse than that owned by the rural people.
The research was carried out using land use development data in the Upper Ciliwung, Cisarua Sub district, West Java, covering 17 years period (1969-1986). The trend of land use changes during this period was analyzed based on land use maps of the 1969, 1978, and 1983 editions, and land registration data of the Cisarua Sub district Office in 1986. To prove the hypotheses, statistical analysis was applied using 438 stratified random samples of plot (land holding) taken from 7 villages in the study area.
Conclusions of this research are as follows: During the period of 1969-1986 agricultural land in Upper Ciliwung rapidly changed into settlement area and, there is also a tendency of conversion of rice field into mixed garden. Average extension rate of the settlement area was about 44 ha (5.8 %) per year. This rate was higher than the rate of local population growth due to urban population pressure. Conversion of agricultural land into settlement area evidently has strong correlation with mutation of land ownership from rural to urban people. Although there are some agricultural lands belong to urban people are poorly utilized, but there is no correlation between status of agricultural landowner ship and condition of its utilization.
Land use development in this area is predicted to bring about negative impact on hydrological condition i.e. the increase of river run off fluctuation caused by extension of settlement area and mainly due to utilization of agricultural land with less attention on land conservation aspect. It is predicted also that mutation of land ownership from the rural to urban people possibly causes social impacts such as rising of agricultural land price, weakening the social function of land in rural area, and social stress.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>