Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaretha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penyajian cultural heritage pada berita wisata kiriman jurnalis warga dalam perspektif faktualitas berita. Cultural heritage merupakan bagian dari jurnalisme wisata yang menggambarkan daya tarik yang dimiliki suatu lokasi wisata. Dalam penyajian berita wisata, faktualitas menjadi hal yang sangat penting meskipun berita tersebut dihasilkan oleh jurnalis warga. Dari 28 sampel berita, ditemukan bahwa pola penyajian berita wisata oleh jurnalis warga di NET 10 telah menunjukkan keberagaman. Nampak ada hubungan erat antara cultural heritage dengan jurnalisme wisata, serta semua berita memenuhi standar faktualitas berita sehingga bisa dikategorikan sebagai faktual.

This research aims to analyze the presentation pattern of cultural heritage in travel news from citizen journalist in news factuality perspective. Cultural heritage is a part of travel journalism which describes the attraction of travel destination. In travel news presentation, factuality is important even though the news is produced by citizen journalist. From 28 samples, researcher found that the presentation pattern of travel news by citizen journalist in NET 10 has shown diversity. It is clear that there is a strong relationship between cultural heritage with travel journalism, and all news have fulfilled the news factuality standart. That means, those news could be considered as factual."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aulia Faradina
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas peran dan keunggulan citizen journalist di media NET TV dalam menyajikan berita kepada publik sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Kemunculan citizen journalism dipacu oleh teknologi dan iklim demokrasi di Indonesia yang semakin berkembang. Walaupun sempat dianggap memiliki sejumlah kekurangan, namun citizen journalist mampu membuktikan bahwa mereka juga dapat menyebarkan informasi yang bermanfaat kepada khalayak. Sebagai bentuk kebebasan berekpresi, jurnalis warga mampu mengangkat sisi penting dalam masyarakat yang tak diliput sebelumnya oleh media, memiliki beragam sudut pandang, lebih memahami konteks lokal di masyarakat serta memberi wawasan dan informasi kepada khalayak. Selain itu, jurnalis warga juga ikut menjadi agen perubahan, melengkapi pemberitaan di media tradisional dan menjadi pengawas berjalannya demokrasi di indonesia. Program NET Citizen Journalist menjadi wadah untuk memberdayakan warga yang ingin menyampaikan informasi yang ada di sekelilingnya. Jurnal ini berkontribusi untuk memahami pentingnya praktik citizen journalist dalam memberi wawasan dan informasi kepada publik melalui video berita yang mereka kirim ke redaksi NET Citizen Journalist.

ABSTRACT
This journal discusses the role and advantages of citizen journalist in NET TV in presenting the news to the public as a form of freedom of expression. The emergence of citizen journalism is spurred by the development of technology and democracy climate in Indonesia. Despite once considered to have some disadvantages, but the citizen journalists are able to prove that they can also disseminate useful information to the audiences. As a form of freedom of expression, citizen journalists are able to raise important sides in a society that is not covered by the media, have multiple angles, more understand the local context in society and provide insight and information to the public. In addition, citizen journalists also become agents of change, complementing the news in traditional media and becoming a watchdog of democracy in Indonesia. NET CJ becomes a medium to empower people who want to convey information around them. This journal contributes to understanding and supporting citizen journalist practice in providing insight and information to the public through the news video they send to the NET Citizen Journalist editor."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Garnis Geani
"Jurnalis dan media organisasinya bekerja untuk kepentingan khalayak. Kode Etik Jurnalistik, pasal 1 menyatakan, Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad butuk. Sedangkan jurnalis dan media kerap beralih fungsi menjadi partisan. Penelitian ini hendak melihat bagaimana pemaknaan reporter Metro TV mengenai profesionalisme jurnalis dan independensi Metro TV, dalam peliputan berita politik tahun 2014.
Penelitian kualitatif ini menggunakan Teori Resepsi dari Stuart Hall dan konsep profesionalisme jurnalis. Analisis dilakukan dengan paradigma kritis dengan metode wawancara mendalam terhadap reporter Metro TV. Wawancara dilakukan terhadap empat informan yang dipilih secara acak menggunakan metode snowball. Temuan menunjukkan, tidak semua reporter dapat memaknai arti profesionalisme dan independensi jurnalisme.

Journalists and their media organization working for the interest of their audiences. Cannon of Journalism, article one, said, Indonesian journalists have to be independent, producing the news that is accurate, balanced, and did not act in bad faith. This research will see how Metro TV's reporter in understanding about professionalism and independence of journalist, in political news gathering in 2014.
This qualitative research is using the reception theory by Stuart Hall and the concept of professionalism journalist. The researcher uses the critical paradigm. The interview were conducted to four sources person who were selected by snowball method. The results show that not all reporters can interpret the meaning of professionalism and independence of journalism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Intan Raka Cinti
"Perkembangan pariwisata di Indonesia dan dunia mendorong media untuk memproduksi dan menyebarkan berita wisata. Saat ini hampir seluruh media daring nasional memiliki kanal khusus wisata. Pada kanal tersebut, destinasi wisata menjadi salah satu objek liputan yang mendominasi isi kanal. Skripsi ini hendak melihat bagaimana pemahaman jurnalis wisata mengenai liputan destinasi wisata yang dikaitkan dengan konsep jurnalisme wisata. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Dalam penelitian ini, penulis memilih empat informan dari detik.com dan kompas.com. Hasil temuan menunjukkan bahwa pengalaman, kebijakan redaksi, serta berbagai hal dari luar individu amat berperan dalam membentuk pemahaman liputan destinasi wisata.

The development of tourism in Indonesia and in the world, encourage the medias to produce and distribute travel news. Now, almost all national online medias have special tourism channel. Travel destination become the object coverage that dominate the channel. This thesis is about to see the comprehension of travel journalist about travel destination coverage with the concept of travel journalism. This qualitative research used constructivist paradigm and method of indepth interviews. In this thesis, writer chose four travel journalists from detik.com and kompas.com. The findings indicate the editorial policies, as well as various things outside the individuals play role in shaping the comprehension of travel destination coverage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Puspa Prayualita
"ABSTRAK
Industri jurnalisme berkembang kian pesat dengan munculnya teknologi internet.Perkembangan tersebut memberi jalan bagi lahirnya produk berita alternatif yang dibuat olehjurnalis warga citizen journalism . Lewat konsep jurnalisme warga citizen journalism ,masyarakat dapat berperan untuk merekam berita dan informasi di sekitarnya lalumempublikasikannya melalui kanal media mainstream. Hal ini juga selaras dengan kebutuhanmasyarakat untuk mendapatkan berita yang independen dan objektif. Organisasi media,khususnya stasiun televisi, melihat fenomena ini sebagai peluang yang perlu untukdikembangkan lebih lanjut. Artikel ini secara khusus menuliskan bagaimana peran NET TV,salah satu stasiun televisi nasional, untuk melatih dan mengembangkan kemampuan parajurnalis warga, lewat serangkaian pelatihan di berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian inimenemukan bahwa pilihan redaksi NET TV berfokus pada pengembangan segmenmahasiswa karena mahasiswa dianggap sudah mempunyai kemampuan teknologi yang cukupmumpuni untuk menggunakan gadget serta adanya kebiasaan mahasiswa yang merupakangenerasi muda untuk upload and share, dimana mahasiswa dapat mengabadikan momen lalumenguploadnya untuk dijadikan berita. Lalu, untuk mengatasi minimnya pengetahuanmasyarakat khususnya mahasiswa mengenai jurnalisme warga, maka NET TV perlu untukmengadakan pelatihan dalam bentuk workshop atau coaching clinic kepada mahasiswa, yaitusegmen khalayak penonton NET TV, serta mengadakan follow up kepada peserta pelatihanuntuk menggunggah apa pun penting atau menarik yang ada di sekeliling mereka untukdijadikan berita.
ABSTRACT
The journalism industry develops rapidly, in line with the rise of the internettechnology. Such development encourages the citizen journalism to produce an alternative ofnews product. By the concept of citizen journalism, public could contribute to obtain anumber of news and information around them and they could publish it through anymainstream media channel thereafter. This is also in line with the society needs which theyneed to obtain an independent and objective news. Media organizations, particularlytelevision stations, remark this phenomenon as an opportunity to be further developed. Thisarticle is specifically written about the role of NET TV, a national television station, to trainand develop the ability of citizen journalists, through a series of trainings in various regionsin Indonesia. A research found that NET TV editorial selection focuses on the studentsegment development as a student has already considered to own a qualified technologyability in using a gadget as well as their habit in uploading and sharing, where they couldcapturing moments, and further uploading as a news . Further, to resolve the lack ofcommunity 39 s knowledge, especially for students with respect to the citizen journalism, thusNET TV shall provide training in the form of workshop or coaching clinic for students,namely segment audiences NET TV, and also shall conduct follow up workshop for suchparticipants to upload any essential or interesting around them to be newsworthy."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Namira
"Terlepas dari perkembangannya yang pesat hingga saat ini, jurnalisme perjalanan masih dianggap tidak serius dibandingkan dengan karya jurnalisme lainnya. Padahal, jurnalisme ini memiliki satu dimensi yang membedakannya dengan yang lain, yaitu representasi budaya. Jurnalisme perjalanan memiliki fungsi untuk menggambarkan budaya dari tempat yang dikunjungi kepada khalayaknya. Namun, fungsi ini masih belum sepenuhnya dijalankan. Berbagai literatur dan penelitian terdahulu mengatakan bahwa jurnalis masih sering mengabaikan dimensi ini dalam karya mereka. Melihat kecenderungan tersebut, jurnal ini membahas bagaimana representasi budaya yang seharusnya dijalankan oleh para jurnalis. Melalui studi literatur yang dilakukan, terdapat empat aspek utama dari representasi budaya, yaitu memberikan suara kepada masyarakat lokal, mendeskripsikan destinasi, menjelaskan kebudayaan dan maknanya, serta memperbaiki stereotip dan prasangka. Keempat aspek tersebut diiringi dengan perspektif yang kritis dalam mindset jurnalis untuk dapat membuat karya jurnalisme perjalanan yang akurat dan dapat memberikan pendidikan kepada publiknya. Dengan demikian, karya tersebut dapat membantu khalayak untuk memahami budaya dan keunggulan dari tempat yang dikunjungi, serta mengurangi perasaan 'us' versus 'them'.

Despite the rapid development until today, travel journalism is still being seen less serious than other kind of journalism. However, this journalism actually has one different dimension, that is cultural representation. Travel journalism has a function to depict the culture from where the journalist travel to. In contrary, this function has not yet fully implemented in many of travel journalism works. Many literatures and researches explain that journalists often ignore this dimension in their works. Seeing this trend, this journal will discuss how cultural representation should be done by journalists. Based on the literature studies that has been done, there are four main aspects of cultural representation. Those are giving voice to the locals, describing destinations, explaining the cultures and its meaning, and ameliorating stereotypes and prejudices. Those four aspects should be accompanied by critical perspective in journalists’ mindset in order to make more accurate travel journalism works and also provide education to the public. Therefore, it can help the public to understand other cultures as well as the destinations, and to decrease the feeling of 'us' versus 'them'."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agi Ginanjar
"Disertasi ini membahas komunikasi cagar budaya pada remaja, khususnya informasi cagar budaya yang disajikan dalam narasi underdog, topdog, dan faktual di kawasan Trowulan. Tujuan penelitian dalam disertasi ini adalah untuk membuktikan pengaruh informasi cagar budaya peninggalan Majapahit dalam bentuk narasi tersebut pada sikap, intensi berkunjung, dan kebanggaan publik. Penelitian ini menggunakan disain eksperimen 3 x 2 beetwen partisipan.
Temuan dari penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh informasi cagar budaya dalam bentuk narasi topdog secara langsung meningkatkan sikap dan intensi berkunjung partisipan pada peninggalan Majapahit di Trowulan. Selain itu, informasi cagar budaya dalam bentuk narasi topdog juga meningkatkan kebanggaan partisipan terhadap Indonesia.

This dissertation discusses the communication of cultural heritage in adolescents, particularly cultural heritage information presented in the narrative of the underdog, topdog, and factual in Trowulan. The objective of the research in this dissertation is to verify the influence of information on Majapahit cultural heritage in the form of narration on public attitude, visit intention, and pride. The research used 3x2 experiment design between participants.
The findings of the research verified that the influence of cultural heritage information in the form of topdog narration directly increased the participants? attitude and visit intention on the Majapahit relics in Trowulan. Additionally, topdog narration formed cultural heritage information also increased the participants pride on Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jazmi Dwi Hartono
"Studi ini membahas mengenai interpretasi nilai penting dan pemanfaatan cagar budaya pada Gedung A.A. Maramis. Gedung ini merupakan bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Daendels. Saat ini Gedung A.A. Maramis yang dikelola oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam kondisi tidak difungsikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis sebagai acuan dalam melakukan pemanfaatan cagar budaya sebagai salah satu upaya pelestarian cagar budaya. Penelitian ini dirancang dengan metode analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan bangunan dan nilai penting yang terdapat pada bangunan menggunakan definisi nilai penting dari Raharjo dan Muluk serta Pedoman Penilaian Kriteria Penetapan Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Studi ini menghasilkan identifikasi lima nilai penting yang terdapat pada Gedung A.A. Maramis yang terdiri dari nilai sejarah, nilai ekonomi, nilai politik, nilai pengetahuan, dan nilai keutuhan. Upaya pemanfaatan yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian ini terdiri dari dua yaitu, pemanfaatan bangunan sebagai perpustakaan dan pemanfaatan bangunan sebagai museum.

This study discusses the interpretation of important values and utilization of cultural heritage in A.A. Maramis Building. This building is a relic of the Dutch colonial government that began to be built during the reign of Daendels. Currently, Gedung A.A. Maramis managed by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia is not functioning. The purpose of this research is to know the important value contained in A.A. Maramis Building as a reference in utilizing cultural heritage as one of the efforts to preserve cultural heritage. This research was designed with descriptive analysis method, which is to describe the building and important values contained in the building using the definition of important value of Raharjo and Muluk as well as Guidelines for Assessment of Criteria for The Establishment of Cultural Heritage by the Ministry of Education and Culture. This study resulted in the identification of five important values contained in the A.A. Maramis Building consisting of historical values, economic values, political values, knowledge values, and wholeness values. Utilization efforts that can be done based on this research consists of two, namely, the utilization of buildings as libraries and the utilization of buildings as museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumaisha Rifdah Mukhlishah
"Memasuki abad 21 kemajuan teknologi mentransformasi alur komunikasi pada media massa dari satu arah menjadi dua arah. Kemunculan Media Baru memberikan ruang baru bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses komunikasi massa. Makalah ini membahas bagaimana industri televisi, dalam kasus ini, News Enrertainment Television (NET.) memanfaatkan citizen journalism untuk menjembatani suara masyarakat. Dengan teknik wawancara, observasi, dan studi literatur ditemukan bahwa program NET. Citizen Journalist diciptakan untuk meningkatkan partisipasi audiens sebagai upaya untuk memperkaya konten dengan biaya yang lebih efisien.

Technological developments in the 21st century have transformed the communication flow in mass media from one-way into two-ways of communication flow. The rising of New Media opens up new possibility for people to participate in the process of mass communication interactively. This paper explains about how television industry, in this case, News Entertainment Television (NET.) utilizes citizen journalism to facilitate people's voices. By doing interview, observation and literature study, the writer found an interesting fact that NET. Citizen Journalist is a program created for increasing and fostering the audience engagement in order to enrich content with efficient cost.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Hanguk Munhwajae Poho Chaedan, 2003
R KOR 910.9 HAN s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>