Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richardo Constantin Hugo
"[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi relevansi nilai dari biaya
riset dan pengembangan dan dividen terhadap nilai pasar ekuitas dari perusahaan
merugi. Pengaruh dari biaya riset dan pengembangan dan dividen terhadap nilai
pasar ekuitas diukur dengan analisis regresi sesuai Jiang dan Stark (2013).
Pengujian hipotesis dilakukan pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) , Singapore Stock Exchange (SGX), Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), Philippines Stock Exchange (PSE) dan Stock Exchange of
Thailand (SET) dalam tahun 2000 hingga 2014 sejumlah 387 observasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari biaya riset dan
pengembangan dan dividen terhadap nilai pasar ekuitas. Perusahaan yang berada
di tahap siklus hidup young memperkuat pengaruh positif dari biaya riset dan
pengembangan dan dividen. Pengujian tambahan dilakukan dengan melakukan
analisis regresi berganda setiap negara secara terpisah, membuktikan biaya riset
dan pengembangan diapresiasi investor Indonesia, Malaysia dan Singapura
sementara dividen diapresiasi pada Indonesia dan Singapura. Hasil observasi di
Thailand, respon pasar lebih mementingkan nilai buku ekuitas. Pada Filipina tidak
dapat dilakukan analisis regresi berganda dikarenakan keterbatasan data.

ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available.;The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available., The purpose of this research is to identify the value relevance of research and
development and dividends to the market value of equity for loss making firm.
The effect of research and development expenses and dividends to a market value
of equity is measured by regression analysis according to Jiang and Stark (2013).
Hypothesis testing is conducted to public companies listed on the Indonesia stock
exchange (BEI), the Singapore Stock Exchange (SGX), the Kuala Lumpur Stock
Exchange (KLSE), the Philippines Stock Exchange (PSE) and Stock Exchange of
Thailand (SET) in 2000 to 2014 with 387 firm years observation. The results of
this study showed a positive and significant influence from the research and
development costs and dividend on the market value of equity. Firms in young life
cycle stage, reinforcing the positive effect of the research and development and
dividends. Additional testing done by doing multiple regression analysis
separately. Research and development is appreciated by investor in Indonesia,
Malaysia and Singapore while dividend is appreciated in Indonesia and
Singapore. In Thailand, investor more responsive on book value of equity. The
multiple regression analysis is unable to be conducted in Philippines due to lack
of data available.]"
2015
S60579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Ariyati Dewi
"Metodologi Event Study diterapkan pada penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh pengumuman pembentukan Indeks FTSE/ASEAN pada hari Rabu, 21 September 2005 terhadap return dan volume transaksi saham. Negara-negara ASEAN5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) bekerjasama dengan grup FTSE meluncurkan dua indeks yang baru terbentuk ; Indeks FTSE/ASEAN (AWASEAN) yang terdiri dari 180 perusahaan yang akan menjadi benchmark bagi kelima bursa dan Indeks FTSE/ASEAN 40 (ASEAN40) yang terdiri dari 40 perusahaan berkapitalisasi terbesar dari indeks tersebut. Diharapkan event ini akan membawa pengaruh yang positif karena akan mempermudah investor asing untuk melihat saham yang bagus di lima bursa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham Indonesia yang masuk ke dalam kedua indeks. Untuk menyelidiki pengaruh dari pengumuman tersebut, penulis menggunakan tiga model untuk mendapatkan abnormal return : Mean-adjusted, Market-adjusted dan Market model bagi setiap indeks.
Hasil menunjukkan bahwa untuk kedua indeks, model mean-adjusted pada umumnya menghasilkan nilai AAR yang negatif, sementara pada model market-adjusted untuk indeks AWASEAN tidak terdapat satupun nilai AAR yang signifikan sepanjang periode penelitian, tetapi untuk indeks ASEAN40 model ini menghasilkan dua AAR yang signifikan, bemilai positif dan negative. Hasil dari market model adalah sama untuk kedua indeks, tidak ditemukan adanya AAR yang signifikan. Untuk keseluruhan indeks dan model menunjukkan basil yang sama, bahwa rerata AAR sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event. Sedangkan baik untuk kelompok AWASEAN dan ASEAN40, rerata Trading Volume Activity sebelum event tidak lebih kecil dibandingkan sesudah event."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Khairani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh board governance dan cash holdings terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan uji analisis Fixed Effect Model (FEM). Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan saham orang dalam, dan kepemilikan kas, sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh logaritma harga saham penutupan akhir tahun.
Penelitian ini menggunakan data panel sejumlah 378 observasi dari sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, dan kepemilikan saham orang dalam memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) komite audit dan kepemilikan kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

The main objective of this research is to analyze the effect of board governance and cash holdings on firm value. This research are analyze with Fixed Effect Model (FEM). The Independent variables in this research are the board size, board independence, audit committee, insider ownership and cash holdings, for the dependent variable is firm value that proxied by log of year end share prices.
This study use a panel data sample of 378 observations listed firms in the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2010. The results showed that: (1) board size, board independence, and insider ownership doesn?t have significant effect on firm value, (2) audit committee and cash holdings have significant effect on firm value."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Putra Adimanggala
"Penelitian ini berutujuan untuk menganalisa efek dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia terhadap volatilitas pasar saham di Indonesia, dengan menggunakan beberapa variabel yaitu, exchange rate USD/IDR, harga emas, dan harga minyak. Metode yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dengan alat yang digunakan adalah EVIEWS.

This research aims to analyze the effect of COVID-19 pandemic that happens globally towards stock market volatility in Indonesia. Several variabels that are used in this research are, USD/IDR exchange rate, price of gold, and price of oil. The method that this research use is Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) which processed by EVIEWS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vilani
"Meskipun pengumuman pemecahan nilai nominal saham tidak memiliki nilai ekonomis secara langsung bagi emiten, seringkali ditemukan fenomena tidak wajar ketika tejadi peningkatan harga saham dan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya imbal hasil tidak normal yang positif. Salah satu teori yang dapat menjelaskan reaksi pasar tersebut adalah teori sinyal. Teori ini mengemukakan bahwa manajemen menggunakan pengumuman ini untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan kepada pasar yaitu mengenai prospek laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya reaksi pasar atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman, ada atau tidaknya manajemen laba di sekitar pengumuman dan pengaruh rasio pemecahan nilai nominal terhadap reaksi pasar. Sampel penelitian terdiri dari 47 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002-2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif atas informasi privat yang terkandung di dalam pengumuman. Respon positif ini menandakan bahwa pengumuman stock split mengandung informasi privat yang menguntungkan dari para investor. Selain itu, perusahaan juga melakukan manajeman laba di tahuntahun sebelum pengumuman dengan tujuan untuk menyampaikan informasi privat yang menguntungkan tersebut. Rasio pemecahan yang digunakan sebagai proksi informasi privat memiliki pengaruh positif terhadap reaksi pasar.

Although stock split announcement has no economic value directly to the company, often found unusual phenomenon occurs when increasing in stock price and market reaction is indicated with the presence of abnormal returns are positive. One theory that can explain this market reaction is a signaling theory. This theory suggests that management uses this announcement to convey private information that is favorable to the market about the prospects for corporate earnings. This study aims to analyze the existence of market reaction to private information contained in this announcement, the existence of earnings management around the announcement and the effect of stock split size on the market reaction. Sample of study is consisted of 47 non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2002-2008.
The results shows that the market reacted positively to the private information contained in this announcement. This positive response indicates that the stock split announcements contain information that benefit for investors. In addition, the company also conducts management earnings in the years prior to the announcement in order to convey favorable private information. Split size is used as a proxy for private information has a positive effect on market reaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Safrina
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsensus rekomendasi dan jumlah analis terhadap abnormal return perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Studi ini menganalisis imbal hasil saham 168 perusahaan dari periode Januari 2007 hingga Desember 2012 yang mendapatkan rekomendasi, yang dikumpulkan dari pusat data Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Imbal hasil dihitung menggunakan Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) selama 5 hari dan 20 hari.
Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan positif konsensus rekomendasi dan signifikan negatif jumlah analis terhadap abnormal return. Nilai negatif dari jumlah analis dapat menjadi indikasi adanya dispersi rekomendasi yang tinggi antar analis dalam konsensus rekomendasi analis. Di saat krisis, konsensus rekomendasi menghasilkan abnormal return yang lebih rendah dibandingkan pada saat stabil. Sementara itu tidak ada perbedaan pengaruh jumlah analis dalam periode krisis dan normal.

The purpose of this study is to analyze the effect of recommendation consensus and number of analyst in abnormal returns of listed firms in Indonesia Stock Exchange. This study analyzes 168 covered firm?s data from the period December 2006 to December 2012, collected from Institutional Brokers Estimate System (I/B/E/S). Abnormal return is calculated with Buy and Hold Abnormal Return (BHAR) for 5 days and 20 days.
Findings shows that there is a significant positive impact from recommendation consensus and significant negative impact from number of analyst to abnormal return. Negative value from number of analyst could indicate a high dispersion of recommendations in analyst recommendation consensus. On crisis period, recommendation consensus has lower abnormal return than on normal period. In addition, there is no difference of number of analyst effect between crisis and normal period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mujiati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji perubahan return dan likuiditas yang diukur dengan volume, frekuensi dan bid ask spread di sekitar pengumuman perubahan komposisi Indeks LQ45 dan Jakarta Islamic Index (Jll) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan metode studi kejadian (event study). Tesis ini mendapatkan hasil kenaikan return yang signifikan pada saham yang masuk indeks LQ45 dan penurunan return yang signifikan pada saham yang keluar dart indeks LQ45 dan JII. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan penurunan volume dan frekuensi perdagangan pada saham yang keluar dari indek LQ45 dan JII. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bid ask spread yang turun signifikan pada saham yang masuk ILQ45 dan naik signifikan pada saham yang dikeluarkan dari JII.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruli return, volume, frekuensi, pengumuman perubahan komposisi saham dalam indeks dan pengenalan future indeks LQ45 terhadap bid ask spread, dengan menggunakan metode analisa regresi multivariat karat lintang. Konsisten dengan penelitian terdahulu, return, volume dan frekuensi berpengaruh secara signifikan pada bid ask spread. Tetapi pengumuman perubahan komposisi saham dalam indeks hanya berpengaruh pada bid ask spread saham yang masuk indeks LQ45. Selain itu, ditemukan pula bahwa pengenalan future indeks LQ45 berpengaruh pada bid ask spread baik pada saham-saham yang masuk maupun keluar indeks LQ45.

This study examines changes in stock and liquidity as measured by the volume, bid ask spread and frequency surrounding announcement of changes in the composition of the liquidity (LQ)45 and Jakarta Islamic Index (JII) at Jakarta Stock Exchange, by event study. The paper presents evidence of significant increase in the return upon LQ45 Index addition and significant decrease in the return upon LQ45 Index dan JII deletion. Furthermore, the study presents evidence of significant decrease in the trading volume and frequency upon LQ45 Index and JII deletion. Otherwise, the study presents evidence of significant decrease in the bid ask spread upon LQ45 Index addition and significant increase in the bid ask spread upon JII deletion.
This study also examines the effect of return, volume, frequency, announcement of changing index composition and introduction of LQ45 Index future on bid ask spread, by cross section multivariate regression analysis. Consistent to listing studies; return, volume and frequency have significant impact on bid ask spread. But announcement of changing index composition only impact on bid ask spread at LQ45 Index addition. Otherwise, LQ45 Index future introduction impact on the bid ask spread at both LQ45 Index addition and LQ45 Index deletion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Prasetya
"Penelitian dan analisa terhadap sekuritas telah banyak dibahas rangka pencarian faktor-faktor yang menentukan return dan resiko, dan prediksinya di masa depan. Capital Asset Pricing Model, yang ditemukan oleh Harry Markowitz (1952), dikemudian dikembangkan oleh Sharpe (1964), Lintner (1965, dan Black (1972) telah lama membentuk cara pikir para praktisi dan akademis tentang return dan resiko. CAPM menjelaskan bahwa return yang diharapkan dan suatu sekuritas merupakan suatu fungsi yang positif dan beta (f3) pasar dan 13 dapat menjelaskan return suatu sekuritas.
Tetapi, ada beberapa kontradiksi dan model Sharpe-Lintner-Black. Banz (1981) menyatakan bahwa dan basil penelitiannya, maka market equity berpengaruh juga
terhadap return. Return dan perusahaan kecil lebih tinggi dari B estimasi dan return dan perusahaan besar lebih rendah dan f3 estimasi. Juga Stattman (1980) dan Rosenberg, Reid, & Lanstein (1985) menemukan bahwa return mempunyai hubungan yang positif dengan rasio antara book value dan market value pada saham-saham Amerika. Lebih lanjut, Chan, Hamao, & Lakonishok (1991) menemukan hubungan yang kuat antara BE/ME dengan return pada saham-saham Jepang. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Fama & French (1992) menunjukkan hasil yang mendukung penelitian-penelitian tersebut.
Dari Indonesia hadir penelitian yang dilakukan oleh Utama dan Dewiyani (1999) Untuk jangka waktu tiga tahun.(1994-1996) Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian sebeIumnya bahwa firm size dan Market lo Book ratio memiliki korelasi yang negatif terhadap average return dan saham, sedangkan PER tidaic berpengaruh signifJkafl terhadap return. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh IJtama &
Fitriani (1999) yang mengambi] sampel antara tahun 1993 s/d 1998 menyimpukan bahwa portofolio yang dibentuk oleh Price Earning Rallo (PER), Price to Book Value (PBV), dan Price to Sales Ratio (PSR) yang rendah, memberikan hasil yang lebib baik dibandingkan dengan portfolio yang dibentuk oleh PER, PBV, dan PSR
yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa portofolio yang dibentuk dan perusahaan-perusahaan yang berkapitalisasi besar membenikan hash yang lebih buruk dîbandingkan yang berkapitalisasi kecil. Machfoeds (1994), dari hasil penelitiannya atas saham-saham manufaktur selama periode 1989-1992 menemukan bahwa ada 13 rasio keuangan yang berguna untuk memprediksi laba. Mahadwarta (1999) melanjuti penelitian diatas dengan meneliti ketigabelas ratio keuangan diatas dalam memprediksi return saham. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 1994-1997 dengan 30 sampel perusahaan manufaktur berkapítalísasi terbesar, Hasil dan penelitian ini adalah, ROA, ROE, EBIT/Total Debt dan Sales/Quick Ratio mempunyai konsistensi dalam memprediksi return saham dan tahun ke tahun secara signifikan.
Kemudian, penelitian yang dilakukan oleb Rusdianto (2000) menyimpulkan bahwa terdapat pengarub yang kuat antara Earning per Share dan Price to Book Ratio terhadap harga saharn, untukjangka waktu penelitian 1994 s/d 1997.
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah meneliti kaitan antara rasio keuangan dan nilai kapitalisasi pasar terhadap, return saham nada periode bullish dan bearish Metode yang dipakai adalab multiple regression, dimana rasia kaiangan dan kapitalisasi pasar dijadikan variabel dependen dan return dijadikan variabel independen. Input data yang digunakan disusun secan timelag 1 tahun, misalnya
varìabei rasio keuangan tahtrn 1995 digunakan untuk memprediksi return saham tahun 1996. Adapun rasio keuangan yang digunakan adalah earning per Price
(I/PER). Book value per Price (IIPBV), Debt to Total Asset (DTA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Operating Profil margin (OPM). Sampel dipilih sebanyak 100 perusahaan per tahun secara random untuk semua jenis industri. Penelitian ini dilaksanakan pada Bursa Efek Jakarta. Jangka waktu penelitian adalah selama 6 tahun mulai dari akhir Desember 1995 s/d akhir April 2000. Obyek yang diamati adalah laporan keuangan perusahaan tahunan 1995-1998 dan return saham 1996-2000.
Test yang dilakukan adalab test multicollinearity dengan menggunakan Variance Inflation Factor (ViF). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalab 95 %, baik untuk menguji persamaan regresi maupun untuk menguji korelasi antar variabel independen dengan dependen-nya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, ternyata banyak variabel Debt To Total Asset (DTA) yang signifikan berpengaruh terhadap return.
Pengaruhnya positIf pada periode bullish dan negatif pada periode bearish. Hal ini mungkin disebabkan, pada periode bullish, dengan semakin meningkatnya hutang, maka akan semakin meningkatkan keuntungan yang didapat oleh investor. Sedangkan pada peniode bearish, dengan semakin meningkatnya hutang, maka perusahaan akan semakin berisiko dalam menjalankan usahanya, dan investor khawatir bahwa perusahaannya akan bangkrut. Secara Overall Pooled Section, variabel BPP (Book Value Per Price) berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham. Pada
periode bullish variabel LogMcap (Market Capitalization) mempunyai, pengaruh signifikan yang negatif terhadap return dan juga mempunya pengaruh yang negatif pada periode bearish, tetapi tidak signifikan.
Secara Overall Pooled Section, variabel OPM (Operating Profit Margin) signifikan mempunyai pengan.ah yang positif terhadap return saham, sebaliknya variabel NPM (Net Profit Margin) tidak signifikan terhadap return, baik pada periode
bullish atau periode bearish. Ada dua kemungkinan, pertama, ðiantara variabel OPM dan NPM terjadi muliicollinearity, sehingga regresi dengan metode Stepwise hanya memunculkan satu variabel saja yang menipunyai hubungan yang terkuat terhadap return. Hal yang kethia adalah, ini mungkin disebabkan disebabkan karena investor sudah lebih melihat pada keuntungan yang dihasilkan oleh kegiatan operasinya dan bukan dari bisnis lain atau keuntungan atas penjualan aset perusahaan.
Variabel ROE (Return on Equity) signifikan berpengaruh positif pada periode bearish, tetapi meskipun tetap menunjukkan pengaruh yang positif, tidak signifikan dalam rnenjelaskan return saham secara overall pooled section. Hasil ini sedikit
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahadwarta (1999) yang antara lain menyebutkan bahwa ROE signifikan berpengarub positif terhadap return saham. Hal yang membuatnya tidak signifikan mungkin karena adanya multicollinearility antara variabel EPP (Earning per Price), BPP (Book Value per Price), dan ROE itu sendiri.
Variabel EPP itu sendiri tidak konsisten berpengaruh terhadap return saham. Secara cross section (1996 & 1999), variabel EPP tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham, akan tetapi secara pooled section, berpengaruh negatif terhadap return saham. Bila dilakukan simple regresion (hanya variabel EPP terhadap return), maka hasilnya adalah: pada tahun 1996, variabel EPP berkorelasi positif terhadap return saham tetapi pada tahun 1999, variabel EPP berpengaruh negatif terhadap return saham. Sedangkan penelitian terdahulu (Utama & Fitriani (1999) dan
Utama & Dewiyani (1999) menyebutkan bahwa PER (yang berarti 1/EPP) tidak signifikan dalam menjelaskan return saham.
Bagi investor, apabila investor merasa bahwa pasar modal alcan berada pada periode bullish, maka investor dapat memilih saham-saham yang memiliki Book
Value per Price (1/PB V), Debt to Total Asset, dan Operating profit Margin yang tinggi, karena berdasarkan penelitian, rasio-rasio keuangan diatas berpengaruh positif terhadap return saham. SeÍain itu, investor dapat memilih saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, karena berdasarkan penelitian, rasio-rasio diatas berpengaruh negatif terhadap return saham.
Apabila investor ragu-ragu atau tidak memiliki dugaan yang kuat bahwa pasar modal akan berada pada pedode bullish atau bearish, maka investor dapat memilih
saham-saham yang memiliki rasio Book Value per Price (1/PBV) dan Operating Profit Margin yang tinggi, karena berdasarkan penelitian, secara overall pooled
section, rasio Book Value Per Price dan Operating Profit Margin yang tinggi akan memberjkan return yang tinggi pula baik pada periode bullish maupun bearish.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Equivalent Armando
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi manajemen laba melalui akrual dan aktivitas riil di sekitar penawaran saham tambahan serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Manajemen laba akrual diproksikan dengan akrual diskresioner sedangkan aktivitas riil diproksikan dengan aktivitas pengelolaan penjualan, peningkatan produksi, dan pengurangan biaya diskresioner. Hasil uji beda menunjukkan perusahaan melakukan peningkatan level produksi sebelum penawaran saham tambahan dan cenderung melakukan manajemen laba akrual di sekitar penawaran saham tambahan. Akan tetapi, hasil regresi menunjukkan aktivitas peningkatan produksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan satu tahun pasca penawaran saham tambahan sedangkan manajemen laba akrual tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan aktivitas peningkatan level produksi yang dilakukan perusahaan cenderung tidak oportunis karena meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

Abstract
The purpose of this study is to detect earnings management through accruals and real activities around seasoned equity offering and its effect on firm's financial performance. Accrual earning management is proxied by discretionary accrual while real activities are proxied by sales management activities, increased production, and reduction of discretionary expenses. Paired samples test shows the company increased its level production prior to seasoned equity offering and tend to conduct accrual earning management around seasoned equity offering. However, the regression results indicate the increasing level of production has positive effect on firms' financial performance one year after the seasoned equity offering whereas accrual earning management has no effect on company performance. This indicates the increasing level of production tends not opportunistic, but consistent with company's goal that allow better future performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
S395
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erwinsdy
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hari Ex-dividend mempunyai pengaruh terhadap perilaku harga saham dibursa efek Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan pertama ialah untuk melihat apakah harga saham yang jatuh adalah sama dengan jumlah dividen pada hari Ex-dividend dibursa efek jakarta. Tujuan kedua ialah untuk mengetahui apakah return tidak normal terjadi pada hari Ex-dividend. Tujuan ketiga ialah untuk menguji pengaruh faktor faktor dividend yield dan volume perdagangan terhadap cumulative abnormal return (CAR) disekitar hari Ex-dividend.
Dalam melakukan pengujian terhadap hipotesis hipotesis yang ada maka digunakan beberapa metode. Metode drop off ratio (DOR) digunakan untuk menguji hipotesis pertama apakah harga saham jatuh sama dengan jumlah dividennya pada hari Ex-dividend. Metode Event study digunakan untuk menguji hipotesis kedua apakah return tidak normal terjadi pada hari Ex-dividend. Metode regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga dan keempat apakah dividend yield dan volume perdagangan berpengaruh terhadap cumulative abnormal return disekitar hari Ex-dividend.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pada Ex-dividend terjadi penurunan harga saham saham dan penurunan ini tidak sebesar dividen yang berarti sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh Elton dan Gruber serta beberapa penelitian sebelumnya di beberapa negara lain. Untuk hipotesis kedua diperoleh bahwa terjadi abnormal return yang negatif pada hari Ex-dividend. Untuk hipotesis ketiga diperoleh bahwa faktor dividen yield berpengaruh negatif terhadap CAR dan signifikan secara statistik. Sedangkan hipotesis keempat diperoleh bahwa faktor volume perdagangan berpengaruh negatif terhadap CAR tetapi secara statistik tidak signifikan.

This research is conducted to know do day of Ex-Dividend have influence to behavior of share price at jakarta stock exchange. In this research there are some objective first is to see do share price which fall is equal to amount of dividend on Ex-Dividend at jakarta stock exchange. Second is to know do abnormal return happened on Ex-Dividend day. Third is to test influence of factor factor of dividend yield,and commerce volume to cumulative abnormal return ( CAR) around day of Ex-Dividend.
In doing examination to existing hypothesis used some method. method of Drop off ratio (DOR) used to test first hypothesis do share price fall is equal to amount of its dividend on Ex-Dividend day. Method of Event study used to test second hypothesis do abnormal return happened on Ex-Dividend day. Method of regression used to test third and fourth hypothesis do dividend yield and commerce volume have an effect on to cumulative abnormal return around Ex-Dividend day.
From examination we find result of that at Ex-Dividend day happened degradation of share price and this degradation not equal to dividend, It is same to result of obtained by Elton and of Gruber and also some previous research in some other country. For second hypothesis obtained that happened is negative abnormal return on Ex-Dividend day. For third hypothesis obtained that dividend yield factor have an negative effect on to CAR and statistically signifcant. While fourth hypothesis obtained that commerce volume factor have negative effect to CAR but statistically not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>