Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mella Setyowati
"[Keterbatasan ruang pada pemukiman padat, membuat hunian seringkali tidak
dilengkapi oleh sanitasi domestik yaitu kamar mandi. Untuk itu, masyarakat
membuat kamar mandi komunal yang digunakan secara bersama-sama. Secara
umum, kamar mandi komunal pada pemukiman padat berada di luar rumah dan
melayani skala manusia dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, dilakukan
pengamatan terhadap kamar mandi komunal di wilayah Manggarai, Jakarta
Selatan untuk mengetahui gambaran terhadappenggunaan kamar mandi komunal
dan hubungan dengan teritorialitas, serta pengaruhnya terbentuknya interioritas
pada ruang., Limitations of space in densely populated area, making shelters are often not
equipped by domestic sanitary,namely bathroom. therefore, people make the
communal bathrooms for sharing purposed. In general, the communal bathrooms
in dense area, is located outside the home and serve people in large numbers.
Therefore, carried out observations of communal bathrooms in the area
Manggarai, South Jakarta to find a picture towards utilization of communal
bathrooms and its relationship with territoriality, as well as the influence
ofinteriority in space.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Puspa Indah
"Skripsi ini membahas tentang adanya ruang healing yang terdapat pada area Pesantren Daarut Tauhid, Gegerkalong Bandung. Pesantren Daarut Tauhid tidak seperti pesantren lain, bangunannya menyebar dan membaur dengan bangunan milik masyarakat umum. Pola persebaran ini menciptakan ruang healing yang cukup kuat. Ruang healing di sini berarti ruang itu memiliki potensi untuk menyembuhkan, memberikan ketenangan batin dan ruhani. Faktor apa saja yang mendukung terciptanya suasana kampung healing pada area Gegerkalong? Selain karena pola persebaran, ruang interior pesantren dan pola interaksi yang terbuka ke masyarakat sekitar pesantren ternyata memberikan pengaruh cukup besar pada proses healing tersebut. Kualitas space yang terbuka dan tidak mengisolasi santrinya dalam berkegiatan menjadi salah satu kunci tercapainya kawasan kampung healing.
This writing will analyze the presence of healing space that exists in Daarut Tauhid Islamic Dormitory area, Gegerkalong Bandung. The Daarut Tauhid Islamic Dormitory is different with another dormitory; the buildings are spreading and blending with local residential home. These spreading patterns interestingly create a healing space. Healing space that mentioned here is a potential space to curing, giving the need for healthcare. What is the crucial factor which promoted the healing atmosphere inside the Gegerkalong suburban area? Besides of the building spreading patterns, evidently interiority of space and free-connection with the civil society and existing neighborhood around the Islamic dormitory give big influence of healing process. The space which is opened and not isolating the student when taking some activities are the key of the suburban-healing area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S65718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Awaliyah Istighfarin
"ABSTRAK
Pertambahan penduduk mengakibatkan lahan-lahan pertanian harus digusur untuk perumahan. Bahkan, seiring dengan perkembangan media komunikasi dan informasi yang semakin pesat, gaya hidup masyarakat pun juga semakin meningkat. Lahan-lahan terbuka hijau juga turut tergusur demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan-kebutuhan tersier, seperti hiburan dan rekreasi. Salah satu contoh adalah lahan hutan kota di Kabupaten Lumajang yang dalam waktu kurang dari sepuluh tahun terakhir telah beralih fungsi menjadi area komersil. Di area tersebut, warung kopi menjadi tempat yang paling diminati daripada kafe atau restoran. Hal tersebut lantas menarik minat saya untuk meneliti lebih lanjut mengenai warung kopi. Dengan memilih Wagino Angkringan sebagai objek studi, saya mengamati bagaimana interioritas dalam warung terbentuk. Sinergi antara elemen ruang, aktivitas pengunjung, kebutuhan, serta konteks site menjadi sangat penting. Oleh karena itu, saya membahas masing-masing aspek fisik tersebut secara detail dalam pembahasan, sehingga pada akhirnya hasil penelitian ini tak hanya dapat digunakan untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana elemen-elemen fisik membentuk interioritas di ruang publik, tetapi juga dapat menjadi acuan dalam pengembangan ruang publik jenis tersebut di kemudian hari.

ABSTRACT
Population growth causes the eviction of farm for housing. In fact, along the development of communication and information media, people’s lifestyle was also increased. Green open space also evicted in order to meet the society needs of tertiary, such as entertainment and recreation. One example is urban forest in Lumajang Regency that was change into a commercial area in less than ten years. In this area, coffee shop becomes the most favored place rather than café or restaurant. It interests me to make a research about coffee shop. By choosing Wagino Angkringan as object of study, I observed how the interiority formed. The synergy between the elements of space, visitor activities, need, and the site context becomes very important. Therefore, I discussed each physical aspect in detail, so that research results not only can use for describe what and how the physical elements shape the interiority, but also can be a reference in the development of kind of public space in the future.
"
2015
S61723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Nurika Aisyah
"[Perkembangan aktivitas kota dan proses industrialisasi menyebabkan pertumbuhan perumahan sebagai kebutuhan dasar manusia. Rumah sebagai kebutuhan dasar manusia bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung melainkan bisa menjadi peluang usaha dalam meningkatkan ekonomi penghuni. Hal ini menjadi menarik ketika ruang ekonomi yang berada di dalam rumah tinggal pada kampung kota mempunyai luas yang sangat terbatas dan menyebabkan penghuninya melakukan berbagai macam cara untuk memanfaatkan ruang di sekitarnya. Pada akhirnya, studi ini bertujuan untuk melihat pola tatanan ruang Usaha Berbasis Rumah Tangga (UBR) yang terbentuk di RT 01/04 Manggarai sebagai kampung kota dengan luas rumah tinggal yang terbatas (kurang dari 20 m2) yang berakibat pada perubahan kualitas lingkungan fisik kawasan.
, The development of the city and the process of industrialization to cause housing growth as basic human needs. House as the basic human needs not only serves as a shelter, but could also become business opportunities in improving the economic for people who live there. This seems to be interesting when economic space who inside a dwelling house in slum area have space that is very limited and cause its inhabitants do a great variety of ways to make use of space. In the and, this study tries to analyse the order space pattern home industry that is formed in RT 01/04 Manggarai as slum area with extensive a limited dwelling house (less than 20m2) that led to changes in the quality of the physical environment of the area.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Amalia Hasan
"Fenomena kaki lima di kota besar adalah bukti tentang peningkatan kebutuhan pangan masyarakat perkotaan. Namun kemunculannya sering mengganggu keutuhan ruang-ruang publik. Dengan kompleksitas yang terjadi di antara ruang-ruang publik dan subjek yang terlibat, kegiatan kaki lima menjadi menarik untuk di telusuri dari konteks ruangnya. Ketika ruang publik terinterveni, interioritas dari kawasan tersebut menjadi dipertanyakan. Berdaarkan teori interioritas yang digagas oleh McCarthty (2005) pembahasan interioritas coba dijelaskan dari poin-poin yang meliputi; kontrol, batas, eksterioritas, habitat, tubuh, waktu dan atmosfer. Poin-poin tersebut kemudian coba dijelaskan melalui penggambaran diagram yang dibagi menjadi dua kelompok yakni dari segi kualitas dan dimensi. Dengan demikian diharapkan interioritas dapat digambarkan dan dideskripsikan antara ruang membran eksterioritas sebagai penyelubungnya.

The phenomenon of street vendor is the impact of a crucial need for food. But the appearance of them are often interfere the integrity of public space. In the compe xity between public spaces and subject who involved, the activity of street vendors would be interesting to be followed espsecially about the interiority of its. Based from McCarthy (2005) interioirty are about control, boundary, exteriority, habitation, body, time and atmosphere. In this thesis the points from McCarthy would be descibed through depiction diagrams are divided into two groups; the quality and dimensions. It is expected to describe the interiority in the exteriority that unveil the cell."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Dwi Asri
"Video musik merupakan media penyampaian pesan dan emosi terutama video musik K-Pop hambatan dari segi bahasa karena penggunaan bahasa yang berbeda. Dalam menciptakan sebuah emosi video musik menggunakan beberapa elemen untuk nantinya membentuk interioritas dan didapatkan sebuah persepsi dari penontonnya. Pada video musik K-Pop elemen tersebut antara lain tubuh dan pergerakan, atmosfer, waktu berupa transisi, dan batasan berupa framing layar. Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk interioritas pada penonton, sehingga terciptanya sebuah emosi dan cerita dapat yang ingin disampaikan. Metodelogi yang dipakai pada skripsi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis terhadap video musik EXO-CBX yang berjudul Blooing Day. Video musik akan dianalisis dengan cara membagi cerita pada lirik Blooming Day menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, klimaks dan penutup. Kemudian akan diambil beberapa potongan adegan yang menurut saya sebagai penonton sangat berpengaruh dalam pembentukan persepsi pada setiap bagiannya. Potongan adegan yang terpilih akan dianalisis menggunakan teori persepsi dan kognitif serta teori interioritas pada video musik (yang berisikan teori tentang tubuh dan pergerakan, framing, transisi dan atmosfer).

Music video has become a media to convey emotions and stories of a song especially in K-Pop music video. It’s because K-Pop uses Korean language as lyrics that cause language barrier to the international listeners. To create emotions and stories music video uses various element for forming a viewer perception through interiority. In K-Pop music video those elements are body and movement, atmosphere, transition and framing. This thesis will explain how those elements are forming the viewer perception through interiority, so they can feel the emotion and understand the story of the song. The methodology used on this thesis is a qualitative method with case study and analysis approach on EXO-CBX’s music video titled ‘Blooming Day’. The music video will be analyzed by dividing the story to be three parts; opening, climax and closing. Afterward, I’ll be taking some scenes of each part that more affecting my perception as viewer. Those scenes will be analyzed by using theory of perception and congitive and theory of interiority in K-Pop music video (involve theory of body and movement, atmosphere, transition and framing)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahuruk, Gabriella Fanissi
"Skripsi ini mengupas bagaimana pengonstruksian sense of place melalui mengalami ruang dapat membentuk interioritas virtual. Pembahasan terkait kehadiran tubuh, sensori taktil dan non-taktil, stimuli elemen ruang, serta pembentukan persepsi pada pikiran manusia dilakukan untuk memahami mekanisme mengalami ruang sebagai aspek pengonstruksinya. Interaksi antar aspek-aspek ruang dengan tubuh menjadi bagian esensial dalam prosesnya. Interaksi ini bersifat koheren satu dengan yang lain agar pengalaman ruang dapat terbentuk. Studi terhadap tiga pengalaman berbeda pada ruang pameran imersif di Singapura menunjukan keterkaitan yang kuat antara mekanisme pergerakan tubuh dengan hasil pencerapan oleh pikiran yang terbentuk karena adanya stimuli dari ruang. Mekanisme interaksi ini dipahami dengan melihat berbagai pergerakan tubuh dan pemetaan stimuli elemen pada ruang. Hasil studi memperlihatkan bagaimana interaksi aspek ruang dan tubuh ini mampu menciptakan pengalaman ruang yang berbeda, namun menghadirkan sense of place yang serupa serta terdapat perbedaan dominasi dan proses interaksi pada pengalaman tubuh statis dan dinamis.

This thesis explores how the construction of a sense of place through experiencing space can shape virtual interiority. Discussions related to the presence of the body, tactile and non-tactile sensory, space element stimulus, and the formation of perception in the human mind are carried out to understand the mechanism of experiencing space as a construction aspect. The interaction between aspects of space and the body becomes an essential part of the process. These interactions are coherent with each other to enable the experience of space to be formed. The study of three different experiences in an immersive exhibition space in Singapore shows a strong connection between the mechanisms of body movement and the results of perception by the mind formed due to stimuli from the space. This interaction mechanism is understood by looking at the various body movements and stimuli mapping elements in the space. The results of the study show how the interaction of these aspects of space and the body can create different spatial experiences yet convey a similar sense of place and there are differences in the domination and interaction processes in static and dynamic body experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Pramodya Wardani
"Tulisan ini merupakan studi yang mengungkap keterkaitan event temporer dengan pergeseran variabel interioritas. Event temporer yang dibahas dalam studi ini adalah gig musik yang diadakan secara berkala pada setting interior, Yesterday Backyard Kafe Bar. Variabel interioritas dalam ruang interior meliputi boundary, performance, intimacy, betweenness, dan atmosphere. Hal ini diakibatkan oleh adanya komponen yang terdapat dalam event temporer meliputi aspek visual tata cahaya, aksi performer, dekorasi , dan auditori genre, tempo, dinamika yang menjadi stimulan bagi variabel interioritas dalam ruang. Shifting variabel interioritas terjadi karena adanya pergeseran kondisi ruang interior yang berbeda dari kondisi awalnya. Masing- masing komponen yang terkandung dalam event temporer dapat membuat satu atau lebih variabel interioritas mengalami shifting. Hasil studi ini menunjukan bahwa event temporer dapat memengaruhi terjadinya shifting variabel interioritas dalam ruang interior.

This study examines the interrelation between temporary event with the shifting of interiority variables. The temporary event discussed in this study is music gig held periodically at interior setting, Yesterday Backyard Cafe Bar. Interiority variables in interior space consist of boundary, performance, intimacy, betweenness, and atmosphere. The presence of components contained in temporary event are the visual aspect, including lighting, performer action, decoration, and auditori aspect, including genre, tempo, dynamics which become stimulant for interiority variables in space. Shifting variables interiority occurs because of the interior space conditions are changing from the initial conditions. Each component contained in a temporary event can maje various shifting of interiority variables. The results of this study show that temporary event can influence the occurrence of shifting interiority variables in interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freta Oktarina
"Bintaro Jaya adalah kota satelit terletak di pinggiran selatan Jakarta yang dibangun pada tahun 1979 di saat Indonesia baru saja memasuki fase baru pasca kemerdekaan di bawah kepemimpinan Orde Baru. Dengan luas 2.000 hektar saat ini Bintaro Jaya telah berkembang pesat menjadi satu dari kota-kota prestisius di Indonesia, dengan perumahan elite, apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, serta kawasan bisnis dan niaga bergengsi. Dengan panggung yang digubahnya Bintaro Jaya menjadi sebuah potongan baru bagi daerah pinggiran. Tidak saja membangun tirai yang memisahkannya dengan masyarakat setempat, Bintaro Jaya juga merobek jahitan yang telah dikenakan oleh masyarakat pinggiran sejak berpuluh tahun lalu. Daerah pinggiran adalah sisi kota yang kerap tersisihkan, tak terlihat, ruang-ruang termarjinalkan yang seringkali diabaikan.
Penelitian dilakukan untuk menelusuri sejarah arsitektur sebagai perjalanan tirai yang membentuk ruang-ruang spasial manusia dari waktu ke waktu, yang bersamaan dengan perjalanannya turut mengubah potongan yang menjahit ruang-ruang sosial masyarakat. Untuk meneliti daerah pinggiran sebagai ekses dari pembangunan yang berlangsung di perkotaan, dengan virus urbanisasi dan modernisasi yang dibawakannya dan melebar hingga ke berbagai arah. Penelitian mencoba keluar dari kacamata arsitektur. Melalui perspektif interior untuk melihat di balik tirai yang dibangun arsitektur, masuk ke dalam ruang-ruang personal individu yang berkaitan langsung dengan ruang, dan mencermati bagaimana dari sisi lain ruang kemudian dimaknai. Penelitian dilakukan dengan metode dokumenter dan menempatkan obyek sebagai sebuah dokumen. Bahwa dalam keberadaan sebuah obyek terdapat serangkaian yang menghantarkannya hingga menjadi ada (exist).
Arsitektur tidak terbatas hanya pada bangunan melainkan berhubungan dengan manusia yang mengisi tirai-tirai yang dibangunnya. Arsitektur berperan besar dalam mengubah manusia. Dimana perubahan pola potongan pada ruang-ruang di seputaran manusia pada akhirnya akan mengubah interioritas, yakni spirit (jiwa) yang hidup dalam sebuah ruang dan menghidupkan manusia yang berinteraksi di dalamnya.

Bintaro Jaya was a satellite city located in the southern outskirts of Jakarta. Built in 1979 the city was established at the time Indonesia entered a new phase of postindependence period under the New Order regime. Having 2.000 hectars area, now Bintaro Jaya is one of Indonesian prestigious cities with modern housing estates, apartments, hotels, fashionable shopping centers, and commercial business district. Urban planning composed Bintaro Jaya into a luxury stage and become a new fabric in the suburbs. Not only separating local communities, the city also torn the textile that has been worn by suburban since decades ago. A suburb was the city?s side that often invisible and being neglected, a symbol of marginalized people who stood on the edge of the stage.
The study was conducted to examine suburb as the city?s periphery and the excess of urbanization and modernization virus that stretched uncontrollable. By documentary method to reveal the history of architecture as the journey of human in curtaining their spaces. People made curtain to their existences in different scales and forms which along with it also changed the pattern of communities where they engaged. Through the perspective of interior the study was to see behind the curtain of the city's stage and enter the personal space of the actors examining city from different point of view.
Architecture not only buildings, but it relates to human inside the curtain built by architecture. Change the cutting pattern of fabrics around human will ultimately change people's clothes. Interiority was the stitches of human spatial and social spaces that covered human existences, an atmosphere of the space and that turned human who lived inside.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Atmodiwirjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
PGB 0578
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>