Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ausirio Sangga Ndolu
"[Skripsi ini membahas tentang pergeseran pola asuh orangtua terhadap anak yang terjadi pada keluarga Rote yang sudah menetap di kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Dimana pola asuh menggunakan budaya kekerasan sebagai instrumen dalam menuntut anaknya dalam berperilaku sesuai dengan perkembangan zaman sudah mulai bergeser kepada pola asuh yang demokrasi dimana kekerasan sudah tidak lagi menjadi budaya dalam mengasuh anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 3 generasi dalam 1 keluarga. Kriteria informannya adalah kakek nenek sebagai generasi pertama orang tua sebagai generasi kedua dan anak perempuan dan laki laki remaja dan dewasa. Hasil temuan menunjukkan bahwa pola pengasuhan yang terjadi pada keluarga modern telah bergeser dari pola asuh otoriter dengan budaya kekerasan menjadi pola asuh demokratis beserta budaya kekerasan yang mulai hilang pilihan terharadap pola asuh yang mereka gunakan dipengaruhi oleh berbagai faktor faktor internal maupun eksternal dari orangtua.

This study discuses changes transitions and factors of Rote Families who have settled in Kupang NTT. Where violence as a culture its the first instrument in demands to prepare child for a better future. But In accordance with the times has begun to shift to the democracy parenting styles where violence is no longer a culture of parenting. This Study used a qualitative method by interviewing three generations in one family. Criteria informants are grandparents as the first generation parents as the second generation and female male adolescents and adults as the third generation the findings of ths study indicate that the pattern of parenting styles in Rote Families have changed. Influenced by various internal and external factors., Name Ausirio Sangga NdoluStudy Programme SociologyTitle Parenting Transititions on Rote Families in Kupang NTT This study discuses changes transitions and factors of Rote Families who have settled in Kupang NTT Where violence as a culture its the first instrument in demands to prepare child for a better future But In accordance with the times has begun to shift to the democracy parenting styles where violence is no longer a culture of parenting This Study used a qualitative method by interviewing three generations in one family Criteria informants are grandparents as the first generation parents as the second generation and female male adolescents and adults as the third generation the findings of ths study indicate that the pattern of parenting styles in Rote Families have changed Influenced by various internal and external factors Keywords Parenting the Child Shifting Patterns of Parenting styles Violence Culture ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud D. Talo
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di desa Limaggu kecamatan Sawu Timur, Kabupaten Kupang -- Nusa Tenggara Timur (NTT). Fokus perhatiannya adalah tentang pergeseran kebudayaan orang Sawu pada fungsi kain tenun ikatnya.
Kain tenun ikat orang Sawu, dibuat oleh masyarakat setempat dengan memakai bahan baku dan teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Bahan baku yang mereka gunakan adalah kapas dan zat pewarna, yakni terbuat dari akar mengkudu dan nila, yang mereka tanam di kebun dan/atau di pekarangan rumah. Bahan baku itu diolah melalui proses yang panjang, yakni mulai dari pemau wangngu, kui wangngu, mengeri wanggu, kepali wangngu, wuhu wangngu, poro wangngu, menyaru wangngu, lore wangngu, kedia wangngu, mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan akhirnya sampai kepada menanu, sehingga terbentuklah kain tenun ikat yang siap mereka gunakan. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan kain tenun ikat adalah tenaga wanita. Pada tahap-tahap tertentu dalam proses pembuatan kain itu dikenal adanya spesialisasi kerja. Hal ini tampak pada tahap mane wangngu, tali wangngu, pallo wangngu, dan menanu. Hal ini tidak saja karena jenis-jenis pekerjaan itu memerlukan ketrampilan yang khusus, tetapi juga berlandaskan kepada kepercayaan tertentu sehingga tidak sembarang orang bisa melakukannya. Keterampilan membuat tenun ikat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, lewat sosialisasi primer pada lingkungan keluarga.
hubungan ini motif ai ledo dan motif ai wokelakku berhubungan dengan kelompok wanita, sedangkan motif higi wo happi dan motif higi wo kekama baba berhungan dengan kelompok laki-laki. Selanjutnya motif ai ledo berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi iki dan motif ai wo kelakku berkaitan dengan kelompok wanita yang berasal dari hubi ae. Begitu pula motif higi wo hapi untuk kelompok laki-laki yang berasal dari hubi iki, dan motif higi wo kekama baba untuk laki-laki yang berasal dari kelompok hubi a e. Keseluruhan motif asli pada hakekatnya bersumber dari dasar yang sama, yakni rahim yang kemudian distilir sehingga melahirkan keragaman bentuk luar. Pemanfaatan rahim sebagai motif adalah lambang.kesuburan, keselamatan, kehidupan, kesehatan, dan kebahagiaan. Kain tenun ikat itu tidak saja digunakan untuk pakaian sehari-hari tetapi digunakan pula sebagai perlengkapan ritual daur hidup seperti upacara lakku ru kalli, upacara metana anti, upacara daba, upacara peloko nga'a dan upacara made yang terdiri dari dua tahap, yakni upacara pedana do made dan upacara pemau do made. Di samping itu, kain tenun ikat juga digunakan dalam upacara-uapacara yang lain, seperti upacara peiu manu dan upacara pasca panen. Pemakaian kain tenun ikat pada upacara-upacara tersebut harus sesuai dengan hubu seseorang. Pengembangan NTT sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka kain tenun ikat Sawu mengalami perubahan fungsi yakni berfungsi pula sebagai bahan cenderamata. Proses pembuatannyapun diperbaharui yakni dengan memanfatkan hasil teknologi moderen. Kain tenun ikat yang dipakai sebagai cenderamata tidak semata-mata dalam bentuk kain, tetapi diolah lebih lanjut dalam bentuk dompet, tas, sepatu, baju, dll. Motifnyapun bertambah kaya, yakni dengan mengambil dari binatang dan tumbuh-tumbuhan. Bahkan masyarakat setempat tidak hanya berperan sebagai penenun tetapi ikut juga terlibat dalam kegiatan pariwisata, yakni sebagai penjual barang cenderamata. Masyarakat setempat menerima perubahan ini tidak saja karena mereka memperoleh keuntungan ekonomis, tetapi juga karena kegiatan pariwisata berkaitan langsung atau memperkuat ketrampilan yang mereka miliki."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Adiari Manu
"Tradisi sifon dilakukan saat Iuka sunat belum benar-benar sembuh, dan rentan terhadap pcnularan PMS termasuk HIV/AIDS. Tradisi ini mulai berkembang di Kota Kupang dan diiakukan oleh pemuda-pemuda suku lain diluar suku Atoin-Melo. Untuk itu perlu diketahui apa yang mendorong pelaku sunat untuk melakukan swan dan bagaimana persepsi terhadap penularan PMS. Penelitian dilakukan di Kota Kupang dengan menggunakan pcndekaian kualitatif dengan disain RAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap kcrentanan penularan PMS masih kurang dan motivasi untuk kejantanan, kebersihan, dan kcsehatan merupakan ii-:ktor yang mcndorong informan melalcukan sunat tmdisional syfon. Penelitian ini menyarankan untuk dilakukan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya penularan PMS dan perlunya melakukan sunat yang sehat.

Sifon tradition was done when the post circumcision injm'y not yet healed thus it was very susceptible of sexual transmitted diseases including HIV/AIDS. The tradition staned to develop in Kupang and done by male youth who were not Atoin-Metto tribe. Thus it was necessary to find out what the reinforcing factors of doing sifon and how is the perception of STD infection. This quantitative research was done in Kupang with RAP design. The result showed tha there was still lack of perceived susceptibility of STD. Issues of masculinity, cleanliness and health were become reinforcing factors toward informants in doing sifon traditional circumcision."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34014
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Budidaya rumput laut di Kabupaten Rote Ndao telah mengalami pengembangan yang besar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Namun, keterbatasan ruang laut dan ketiadaan informasi mengenai kualitas perairan laut telah mempengaruhi kuantitas dan kualitas produksi rumput laut. Informasi awal yang diperoleh dari dinas kelautan dan perikanan Rote Ndao terlihat bahwa tingkat produktifitas rumput laut bervariasi antara perairan laut bagian barat dan timur. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian yang dapat menghasilkan teknologi rancangan peta informasi geografis potensi perairan untuk budaya laut. Produk lain yang dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah model jaring pengaman yang terbuat dari bahan tali yang berfungsi untuk menahan rumput laut dari terpaan arus agar tidak patah, tidak terbawa arus serta menjaga rumput laut dari serangan ikan dan penyu yang sangat diperlukan oleh petani rumput laut. Dengan meningkatnya produksi rumput laut baik kualitas maupun kuantitas, diharapkan kesejahteraan petani budidaya rumput laut akan meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan ketahanan ekonomi wilayah Pulau Rote Ndao, NTT."
321 LPI 17:33 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumarnik
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Yanti
"Ditinjau dari masalah dan hambatan yang ada, konsep wanatani dalam pengelolaan pertanian di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang NTT belum berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah mengajukan konsep dan model wanatani untuk pengelolaan pertanian berkelanjutan pada ekosistem semi arid. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ditinjau dari fungsi ekologi yang meliputi vegetasi, kesuburan tanah, iklim mikro, erosi, dan kesesuaian lahan wanatani belum optimal dan belum berkelanjutan untuk mendukung produktivitas dan konservasi lahan. Fungsi ekonomi yaitu produktivitas wanatani sudah optimal, namun kurangnya dukungan kelembagaan dan fungsi sosial menyebabkan pengelolaan pertanian belum optimal dan belum berkelanjutan. Simulasi model memperlihatkan integrasi fungsi ekologi, sosial, dan ekonomi wanatani di ekosistem semi arid dapat meningkatkan konservasi dan produktivitas lahan.

Observed from the existing problems and obstacles, the agroforestry concept in the agricultural management in Amarasi District, Kupang Regency NTT, is not yet sustainable. The research objectives are to propose the agroforestry concept and model for the sustainable agricultural management in the semi arid ecosystem. The research result shows that observed from the ecological function including vegetation, land fertility, micro climate, erotion, and agroforestry land suitability is not yet optimal and not yet sustainable to support the productivity and conservation of agroforestry land. The agroforestry productivity economic function is already optimal, but the lack of institutional support and social function causes the agricultural management to be not yet optimal and not yet sustainable. The model simulation shows the integration of the ecological, social, and economic functions of agroforestry in the semi arid ecosystem can increase the land conservation and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martolis
"Dalam bahasan ini, penulis melakukan studi kelayakan untuk pembangkit tenaga angin di daerah Nusa Tenggara Timur secara umum dan kupang. Data-data yang diperoleh di analisa dalam suatu distribusi weibull, kemudian di hitung secara teoritis berapa besar potensi angin yang ada untuk dikonversikan menjadi energi, dan berapa luasan bilah turbin yang cocok dengan potensi angin yang dimiliki daerah tersebut.

In this discussion, the author conduct a feasibility study for wind power plants in East Nusa Tenggara region in general and to be specified at kupang. The data obtained and analyzed in a weibull distribution, then the theoretically calculated how much wind potential to be converted into energy, and how much area of the turbine blades that match the potential of the wind which owned the area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T23493
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sely Rosalinda
"Dalam menghadapi tantangan alam, manusia purba memiliki kemampuan terbatas berusaha untuk mencari sumber makanan demi kelangsungan hidupnya. Usaha ini kemudian menimbulkan budaya yang merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungannya, terutama dalam bentuk teknologi sesuai dengan kemampuan daya cipta mereka yang dapat dikatakan merupakan manifestasi usaha manusia purba dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam hal pangan dan pembuatan alat-alat. Sahan yang dipergunakan sebagai artefak diambil dari alam, seperti tulang, batu, dan juga kulit moluska. Temuan artefak moluska dalam suatu situs dianggap penting 'selain dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan juga menunjukkan bahwa kelas-kelas tertentu bangsa moluska dapat menjadi suatu indikasi perubahan iklim atau musim. Spesies tertentu moluska juga berguna untuk menentukan umur kuarter deposit dimana spesies tersebut berasal. Selain itu, jenis moluska membantu menentukan dan habitat mama saja moluska tersebut diperoleh. Penemuan moluska, baik sebagai artefak maupun ekofak tersebar meliputi kawasan pulau Jawa (gua-gua di Jawa Timur dan sekitarnya) serta wilayah Indonesia bagian Timur_ Salah satu dari situs pedalaman (situs gua) di Nusa Tenggara, khususnya Nusa Tenggara Timur adalah situs Gua Oelnaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis moluska apa saja yang ada dan frekuensinya dan macam-macam pemanfaatannya dengan melihat ciri-ciri khusus dari setiap kelompok moluska tersebut. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data dengan mengadakan inventarisasi data basil ekskavasi tim Pusat Arkeologi di Gua Oelnaik tahun 1981, pengumpulan data kepustakaan: mengenai keadaan iingkungan termasuk sumberdaya; mengenai penelitian-penelitian mengenai moluska, di situs Gua Oelnaik pada khususnya. Selanjutnya melakukan klsifikasi/pengelompokan dengan pemilahan taksonomi, lalu dianalisis dan dibantu dengan data etnografi untuk melihat secara langsung perilaku manusia masa lalu dalam pemanfaatan moluska dan kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Dan 2.258 temuan moluska, 41% Gastropoda-dan 59% Pelecypoda. Tiga puluh dua persen dalam keadaan utuh, 67% berupa fragmen, dan 1% berupa fosil. Seberapa jenis dimanfaatkan sebagai pangan, yaitu, dari Kelas Gastropoda; Turbinidae, Neritidae, Turritellidae, Cerithiidae, Thiaridae, Olividae, Volutidae, Conidae, Lymnaeidae, Helicidae; dan dari Kelas Pelecypoda: Arcidae, Pectinidae, Veneridae. Ciri_ciri pemanfaatannya antara lain pecah atau berlubang pada bagian badan bahu (pada Gastropoda) dan pecah atau rusak di sisi kanan atau kiri margin (pada Pelecypoda). t Janis lainnya digunakan sebagai alat, antara lain berupa serut, gurdi dan lancipan dari cangkang Veneridae, pemberat/bandul jala dari cangkang Arcidae. dengan jejak bekas pakai, antara lain berupa lubang pada bagian umbel (pada Pelecypoda) dan bagian apex (pada Gastropoda) yang umumnya tampak aus di sekeliling lubang.1 Selain itu, ada juga yang dimanfaatkan sebagai manik-manik berasal dari keluarga Olividae, Cerithiidae, Conidae, dan Arcidae. Umumnya cangkang yang dimanfaatkan ' sebagai perhiasan menggunakan moluska yang sudah terkena perforasi (lubang) akibat predator tetapi pinggir lubangnya mengalami pengikisan halus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aditya Pranata
"Tingginya level subjective well-being (SWB) telah terbukti dapat melindungi remaja dari stres akibat banyaknya perubahan yang dialami di masa ini. Diketahui bahwa pola asuh orang tua dapat berkontribusi terhadap SWB remaja. Pada keluarga dual earnerkondisi pekerjaan orang tua diprediksi dapat berpengaruh terhadap pola asuh tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh dan SWB remaja di keluarga dual earner. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Hasil analisis korelasi terhadap 118 remaja di SMP dan SMA di Jabodetabek menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siginifkan antara kecenderungan pola asuh autoritatif dengan seluruh komponen SWB. Sementara itu, kecenderungan pola asuh permisif dan otoriter hanya berhubungan signifikan dengan komponen kepuasan hidup dan afek positif dari SWB. Penelitian ini menunjukkan kecenderungan pengasuhan autoritatif memiliki efek paling positif dan optimal bagi SWB remaja
.High subjective well-being(SWB) have been proven as a protective factor for adolescents experiencing stress due to various changes during this developmental period. It is known that parenting style contributes to adolescents’ SWB. In dual earner families, working parents might have certain conditions that influence their parenting which in turn, influence adolescents’ SWB. The purpose of this study is to investigate the relationship between parenting style and adolescent’s SWB in dual earner families. Data was collected via online questionnaire. Correlation analysis of 118 adolescents in middle and high school in Jabodetabek showed significant relationship between parents’ authoritativeness and all SWB components, whereas parents’ permissiveness and authoritarianism showed significant relationship only with life satisfaction and positive affect component. This result suggested that parents’ authoritativeness had the most positive and optimal effect to adolescents’ SWB.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>