Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desta Rianto
"Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, keterbatasan frekuensi yang tersedia serta kebutuhan akan kualitas informasi semakin meningkat. Permasalahan tersebut dapat diatasi salah satunya dengan sistem transmisi digital. Dengan sistem transmisi digital, sinyal yang telah dilakukan pengolahan sinyal seperti pengkodean yang terdapat pada sistem digital, masih dapat menghasilkan kualitas sinyal yang baik serta dapat menghemat kanal frekuensi yang jumlahnya terbatas. Salah satu contoh digitalisasi adalah Terrestrial Digital Audio Broadcast (T-DAB) dimana sistem ini sudah diterapkan di banyak negara karena keunggulannya dibanding sistem analog.
Salah satu permasalahan tentang kualitas siaran radio di daerah perbatasan seperti di pulau Batam dapat diselesaikan dengan sistem T-DAB. Namun demikian, harus diperhatikan sistem DAB di daerah lain (dalam hal ini negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia). Perancangan sistem T-DAB di Batam harus memperhatikan banyak hal, antara lain frekuensi kerja, bandwidth, rasio proteksi (PR), co-channel, dan adjacent-channel. Selain itu juga harus diperhatikan kuat medan minimum yang harus terpenuhi agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas. Sehingga sistem yang akan dibuat harus memperhitungkan ketinggian antenna dan daya yang dipancarkan.
Pada skripsi ini dirancang dan dioptimasi sistem T-DAB untuk daerah pulau Batam dengan kemampuan minimum dapat melayani lebih dari 90% populasi serta memenuhi PR yang disyaratkan dengan sistem T-DAB di negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hasil simulasi menggunakan 1 pemancar dengan daya sebesar 20 kW dapat melayani hingga 94% populasi di daerah pulau Batam. Namun untuk dapat melayani lebih optimal melayani hingga 99% populasi di pulau Batam, maka digunakan 2 pemancar dengan daya masing-masing 1kW dan tetap memenuhi PR yang dipersyaratkan.

Along with the development of technology and information, the need of quality information is increasing and the reserved frequency spectrum are limited. These problems can be solved by using digital transmission system. With digital transmission system, the signal that has been processed such as coding still can provide high quality signal and save limited frequency channel. One of the digital transmission system is Terrestrial Digital Audio Broadcast (T-DAB) system which has been implemented in many countries because of this advantages over the analog system.
The problem of radio transmission quality in border area, like Batam, can be solved by T-DAB system. However, we should pay attention to T-DAB system in other area (in this case the neighboring countries such as Singapore and Malaysia). The design of T-DAB system in Batam must consider many things, such as working frequency, bandwidth, protection ratio, co-channel, and adjacent-channel. Moreover we also have to pay attention to the minimum field strength to fullfill the standard so the information can be sent clearly. In order to achieve the standard, the system which is going to be implemented must calculate the antenna position and radiated power.
In this final project, the system is designed and optimized for T-DAB system in Batam island with minimum capability to serve more than 90% of the population and required to meet PR standard for T-DAB system in Malaysia and Singapore. The simulation result shows that to cover up to 94% of population in Batam we can use 1 transmitter with 20 kW radiated power. In order to serve the optimal number up to 99% population, 2 transmitter are used with 1 kW radiated power each that still meet the PR standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S61278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beutler, Roland
"This book examines the impact of the digital dividend on terrestrial broadcasting now and tomorrow. Covers spectrum management, the analog to digital switch, and consequences of the identification of a spectrum that could be released for other uses. "
New York: Springer, 2012
e20418364
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Gunadi
"Sekarang ini telah salah satu industri yang perkembangannya begitu pesat adalah industri pertelevisian. Bisa kita bayangkan bahwa industri televisi, dalam hal ini industri televisi swasta begitu pesat. Terlihat dari timbulnya nama-nama Baru industri pertelevisian di Indonesia. Diantaranya adalah TV7, Lativi, GlobalTV, TransTV dan lain sebagainya. Dikarenakan persaingan yang begitu maka diperlukan nilai tambah dari stasiun televisi swasta itu untuk menarik simpati pemirsa televisi yang begitu Wastidak hanya untuk penyiaran secara nasional, akan tetapi jugs untuk penyiaran secara internasional. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang tidak sedikit dan sumber daya manusia yang tangguh untuk bersaing. Salah satu alat yang digunakan dalam industri pertelevisian adalah OB-Van. Adapun 08-Van ini adalah singkatan dari Outside Broadcasting Van, yaitu kendaraan yang digunakan untuk acara-acara yang berada di luar studio utama. Akan tetapi pada kenyataannya OB-Van ini juga sering digunakan untuk acara-acara yang ada di studio utama. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat yang siap tempur di luar studio utama, tentunya dengan standar-standar baik untuk video maupun audio. Di samping itu kita juga tidak dapat melupakan dengan masalah sistem transmisi yang digunakannya. Di sini akan di teliti tentang audio dan video standar untuk sistem broadcast, di mana sistem yang digunakan adalah pennggunaan microwave yaitu dengan mengadakan pengkuran dan analisa secara langsung di lingkungan kerja PT SCTV ( Surya Citra Televisi )."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Feriandi Mirza
"Dalam mengalokasikan spektrum frekuensi radio untuk kebutuhan layanan siaran TV digital dan aplikasi terestrial lainnya dalam hal ini adalah layanan mobile broadband ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yang secara umum dibagi menjadi 2 (dua), yaitu faktor atau variabel yang berupa aspek teknis dan aspek non-teknis, dalam hal ini adalah aspek potensi bisnis dari kedua layanan tersebut.
Dalam tesis ini akan untuk menentukan alokasi spektrum frekuensi radio pada pita Ultra High Frequency (UHF) untuk kebutuhan siaran TV digital terrestrial dengan metode optimasi dengan program linier yang bertujuan untuk menentukan nilai optimum dari potensi pendapatan di industri layanan siaran TV digital terestrial dan mobile broadband. Hasil dari optimasi tersebut mengalokasikan spektrum frekuensi sebesar 192 Mhz untuk kebutuhan layanan siaran TV digital terestrial dan 112 Mhz untuk kebutuhan layanan mobile broadband.

In allocating the radio frequency spectrum for digital TV terrestrial broadcasting service needs and other terrestrial applications in this regard is the mobile broadband services there are several factors to consider are generally divided into 2 (two), the technical non-technical aspects, in this case is the aspect of the business potential of these services. This thesis will determine the allocation of radio frequency spectrum in the Ultra High Frequency (UHF) band for digital terrestrial TV broadcasting by the optimization method with a linear program that aims to determine the optimum value of potential revenues in the industry of digital terrestrial TV broadcasting and mobile broadband services.
Results of the optimization is the allocation of the frequency spectrum at 192 MHz for digital TV terrestrial broadcasting services and 112 MHz for mobile broadband service needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27857
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Redry Maynard Ananda
"Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat di belahan dunia manapun termasuk Indonesia. Tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi juga diikuti oleh kemajuan teknologi dalam bidang telekomunikasi. Salah satu bidang telekomunikasi yang juga mengalami kemajuan adalah dalam bidang penyiaran.
Dalam bidang penyiaran terdapat dua jenis yang sering kita gunakan yaitu radio dan televisi. Radio memiliki keunggulan dibandingkan televisi dari segi mobilitas karena memiliki ukuran yang kecil dan saat ini teknologi penyiaran radio juga sudah berkembang. Migrasi dari teknologi analog menjadi digital menjadi bukti perkembangan teknologi penyiaran radio. Alasan dari migrasi ini adalah karena teknologi digital memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah kualitas sinyal yang diterima lebih baik. Salah satu contoh digitalisasi pada radio adalah Digital Radio Mondiale (DRM).
Pemenuhan akan kebutuhan informasi dengan kualitas yang baik untuk masyarakat di Indonesia terkhususnya Pulau Jawa dan Sumatera dapat diselesaikan dengan penerapan sistem DRM. Dalam perencanaan jaringan DRM, kita harus memperhatikan banyak hal seperti bandwith, frekuensi kerja dan rasio proteksi. Selain itu juga kita harus memperhatikan kuat medan minimum yang harus terpenuhi agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas.
Pada skripsi ini akan dirancang jaringan DRMsingle frequency network pada Pulau Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pemancar existing untuk dapat melayani seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Pengembangan dilakukan terlebih dahulu di Jawa dan Sumatera agar dapat dijadikan model untuk pengembangan di pulau lain di Indonesia. Hasil simulasi dengan menggunakan single frequency network menghasilkan penggunaan pemancar sejumlah 13 buah dengan daya masingmasing 5 kW dan 1 buah pemancar baru berdaya 1 kW.

Information has become one of the most important thing in people?s life. The development of technology in telecommunication can make people easier to get the information that they need. Broadcasting is one of the sector in telecommunication which has developed too. The migration from analog to digital is one of the fact that broadcasting sector has developed. With digital technology, we can get many advantages such as provide high quality signal and save limited frequnecy channel.
One of the digital technology in broadcasting sector is Digital Radio Mondiale (DRM). One solution to fullfil the increasing demand of information especially in Java and Sumatera islands is DRM technology. In designing the network of DRM, we must consider many things such as working frequency, bandwith and protection ratio.
Another important thing that we must give attention is minimum field strength. We must give attention to minimum field strength because if we can fullfil the requirement, we will deliver the information clearly to the receiver.
In this final project, the DRM network is designed with single frequency network to serve people in Java and Sumatera Islands. The reason to develop the DRM network in Java and Sumatera Island is to make this islands to become the model for other islands in Indonesia. The result of the simulation using single frequency network is the usage of 13 existing transmitter and 1 new transmitter with 1kW power. The rest of transmitter will use 5kW power.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horowitz, Mannie
Jakarta: Elex Media Komputindo , 1997
621.384 12 HOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fikri Maulana
"

Media televisi merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan informasi dan hiburan bagi seluruh masyarakat Indonesia secara Free to Air. Perkembangan televisi telah masuk ke sistem digital terestrial yang memiliki banyak keunggulan daripada sistem sebelumnya (analog). Sifat gelombang radio untuk penyiaran televisi digital terestrial yang merambat atau propagasi menyebabkan terjadinya refleksi dan difraksi akibat adanya gangguan atau halangan (barrier) berupa gedung tinggi dan pepohonan. Sehingga, terjadi variasi nilai propagasi sistem televisi digital terestrial. Hal tersebut menjadi tujuan penelitian ini dalam mengetahui pola propagasi sistem televisi digital terestrial dan mengetahui pengaruh kondisi fisik terhadap nilai propagasi sistem televisi digital terestrial. Total lokasi sampel yang diambil berjumlah 63 lokasi yang dipilih berdasarkan grid 2x2 km dengan mempertimbangkan variasi karakteristik variabel yang digunakan yaitu tutupan lahan, relief, arah hadapan lereng, jarak dari pemancar, ketinggian, dan halangan tinggi bangunan. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis spasial berupa unit analisis grid 1x1 km wilayah penelitian dan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola propagasi sistem televisi digital terestrial menyebar secara acak (random) untuk Kelas Sedang di wilayah Tengah dan Timur Laut dari Kota Jakarta Timur dan mengelompok (cluster) untuk Kelas Buruk di wilayah Utara dan Barat Laut Kota Jakarta Timur dan Kelas Baik di wilayah Selatan Kota Jakarta Timur. Berdasarkan analisis korelasi, pola propagasi sistem televisi digital terestrial dipengaruh oleh kondisi fisik wilayah dari variabel ketinggian dan halangan tinggi bangunan.


Television media is one of the media that can convey information and entertainment for all Indonesian people on a Free to Air basis. The development of television has entered the digital terrestrial system which has many advantages over the previous system (analog). The nature of radio waves for broadcasting digital terrestrial television that propagates or propagation causes reflection and diffraction due to interference or obstacles in the form of tall buildings and trees. Thus, there is a variation in the value of the propagation of digital terrestrial television systems. This is the purpose of this research in knowing the propagation patterns of digital terrestrial television systems and knowing the effect of physical conditions on the propagation value of digital terrestrial television systems. The total sample locations taken amounted to 63 locations selected based on the form of a 2x2 km grid by considering variations in the characteristics of the variables used, namely land cover, relief, the direction of the slope, distance from the transmitter, height, and building height barriers. Analytical methods used is spatial analysis in the form of a 1x1 km grid analysis unit for the study area and correlation analysis. The results showed that the propagation pattern of the terrestrial digital television system  spread  randomly (random) for   Medium Class in the Center and Northeast areas of East Jakarta City  and the group  (cluster)  for   Bad Class in the North and Northwest areas  of  East Jakarta City and the Good Class in  the South areas of East Jakarta City. Based on the correlation analysis, pattern of propagation digital terrestrial television system is influenced by the physical   condition of the region of the variable height and high barrier of the building against the propagation pattern of the terrestrial digital television system.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Saraswati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses digitalisasi arsip audio visual videotape siaran daerah di TVRI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran proses digitalisasi arsip siaran daerah di TVRI agar dapat diketahui apa saja kendala yang terjadi dalam proses digitalisasi arsip siaran daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus agar penulis mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai suatu kasus yang akan penulis bahas dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara beberapa informan dengan teknik snowball sampling disertai dengan pencarian literatur yang sesuai dengan gambaran digitalisasi arsip siaran daerah di TVRI. Hasil penelitian ini adalah proses digitalisasi arsip siaran daerah di TVRI belum berjalan dengan baik. Sebab, masih ditemukan beberapa kendala yang menghambat proses digitalisasi arsip siaran daerah tersebut.

ABSTRACT
This study discusses the process of digitalization of the audio visual archive videotape area broadcast in TVRI. The purpose of this study is identify the process digitizing the broadcast area archives in TVRI in order to know what are the constraints that occur in the process of digitizing the area broadcast archives. This study used a qualitative approach with case study strategies for the authors to get an in depth description of a case that will authors discussed in this study. The data was collected by interviewing several informants with sowball sampling technique along with the literature search which was appropriate with the picture of digitalization of regional broadcast archive in TVRI. The results of this research is the process of digitizing the area broadcast archive on TVRI done with immigration strategy. Because, TVRI digitalization provide cassette media into digital media. Digitalization activity is not seen well. Because, still found some obstacles that hinder the process of digitizing the broadcast archive area. The main obstacle is that supervisors pay less attention to digitalization activities conducted by the Documentation and Library Program TVRI."
2017
S69521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohlmann, Ken C.
Indiana: Sams, 1989
621.389 3 POH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harlindong, Jimmy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>