Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169960 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firstrianisa Gustiawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penggunaan ungkapan serapah pemeran laki-laki dan
perempuan dalam acara Pesbukers. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk
dan struktur relasi dalam ungkapan serapah yang digunakan pemeran acara
Pesbukers yang dikaitkan dengan stereotipe gender di masyarakat mengenai cara
berbahasa laki-laki dan perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori ungkapan serapah, teori analogi, dan teori gender.
ABSTRACT
This research discusses the use of cursing expressions by actor and actreeses in
Pesbukers. The purpose of this research is to explain the relation of forms and
structure in cursing expressions which are used by actors and actreeses of
Pesbukers related with gender stereotype in society regarding men and women’s
way of speaking. This research uses cursing expression’s theory, analogy theory,
and gender theory."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Afifah At Thohiroh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekspresi rasa syukur dengan menghitung berkat yang
disertai dengan pikiran kontra faktual (kondisi absen) lebih mampu meningkatkan kebahagiaan
dibandingkan dengan menghitung berkat biasa (kondisi ada). Pikiran kontra faktual dilakukan dengan
membayangkan jika berkat yang didapat tidak terjadi. Sebanyak 47 mahasiswa Universitas Indonesia
menuliskan tiga hal yang disyukuri dengan kondisi absen (n=27) dan kondisi ada (n=20) selama dua
pekan berturut-turut. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan kebahagiaan yang
signifikan antara kelompok pada kondisi absen dan ada, t(45)= -1,38, p > 0,05. Penelitian ini
mengungkapkan temuan lain bahwa pikiran kontra faktual sebagai indikasi adanya rasa syukur tidak
hanya terkait dengan kejadian baik tetapi dapat pula dilakukan dengan membayangkan tidak terjadinya
kejadian buruk.

ABSTRAK
This study aimed to prove that the expression of gratitude by making gratitude list with counterfactual
thinking (absence condition) is better at increasing happiness compared to the regular way of counting
blessing (presence condition). Thinking counterfactually was done by imagining if the blessing which
one had obtained is absent. 47 students from Universitas Indonesia participated by writing down three
things to be grateful in absence condition (n=27) and presence condition (n=20) for two consecutive
weeks. Statistics test result showed no significant difference in happiness enhancement between
participants in two conditions, t(45)= -1,38, p > 0,05. This study pointed out another finding that
counterfactual thinking as an indication of gratitude does not exclusively related to good event but also
applicable to the absence of bad event."
2016
S64199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Annisa Eldiani
"Penelitian yang termasuk ke dalam ranah ilmu fraseologi ini membahas tentang tingkat keidiomatisan dan kesepadanan makna idiom yang mengandung leksem Nase dalam bahasa Jerman dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori tingkat keidiomatisan (Grade der Idiomatizität) oleh Palm dan teori kesepadanan (Äquivalenz Typologie) oleh Koller. Penelitian dilaksanakan dengan metode studi kepustakaan dengan data yang diperoleh dari kamus dan sumber daring. Selain itu penelitian ini juga menggunakan metode analisis kontrastif yang bertujuan untuk membandingkan idiom dalam kedua bahasa melalui perbandingan makna secara leksikal dan fraseologis. Dari total sepuluh idiom yang mengandung leksem Nase yang telah berhasil dikumpulkan, tujuh idiom memiliki tingkat keidiomatisan penuh (Vollidiomatische Phraseme), sedangkan tiga idiom lainnya memiliki tingkat keidiomatisan sebagian (Teilidiomatische Phraseme). Jika ditinjau berdasarkan teori kesepadanan menurut Koller, terdapat delapan idiom dan padanannya yang memiliki kesepadanan sebagian (partielle Äquivalenz), dua idiom dan padanannya tidak sepadan (Nulläquivalenz) dan tidak ada idiom padanannya yang dikategorikan ke dalam jenis kesepadanan substitusi (Substitutions-Äquivalenz).

This phraseological research discusses the level of idiomaticity and the equivalent meaning of idiom that contain the “Nase” component in German and its equivalent in Indonesian. This research uses idiomatic level theory (Grade der Idiomatizität) by Palm and equivalence theory (Äquivalenz Typologie) by Koller. The research was conducted using a literature study method with data obtained from dictionaries and online sources. In addition, this study also uses a contrastive analysis method which aims to compare idioms in the two languages based on lexical and phraseological meaning. There are ten idioms containing the component “Nase” in German that have been collected, seven idioms have a full idiomatic level (Vollidiomatische Phraseme), while the other three idioms have a partial idiomatic level (Teilidiomatische Phraseme). Based on the equivalence theory by Koller, there are eight idioms that have partial equivalence (partielle Äquivalenz) to their equivalents, two idioms with no equivalence (Nulläquivalenz) and no idiom that can be categorized as substitution equivalence (Substitutions-Äquivalenz) to its equivalent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Istie Widyastuti
"ABSTRAK
Indonesia memiliki sangat banyak PTEBT yang bersumber dari keanekaragaman budaya rakyatnya, namun pada faktanya Indonesia tidak dapat berbuat banyak untuk melindungi PTEBT-nya pada saat pihak asing menggunakan tanpa ijin, diantaranya lagu daerah Maluku yang berjudul Rasa Sayange, Reog Ponorogo, dan Tari Pendet yang digunakan Malaysia untuk mempromosikan pariwisatanya, motif bunga (fleur) milik masyarakat Bali yang diklaim menjadi milik PT. Karya Tangan Indah yang mengalihkan hak-haknya kepada John Hardy Limited, dan ukiran Jepara yang diklaim milik PT. Harrison & Gil-Java. Indonesia telah menjadi anggota beberapa organisasi internasional dan meratifikasi konvensi-konvensi intenasional yang berkaitan dengan perlindungan PTEBT, namun demikian hingga saat ini Indonesia belum memiliki sistem perlindungan yang tepat untuk mencegah dan menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Indonesia hanya mengatur mengenai perlindungan PTEBT dalam Undang-Undang Hak Cipta (UUHC). Sekalipun UUHC telah beberapa kali diubah namun pengaturan mengenai hal tersebut tetap saja sangat minim. Lebih jauh lagi, meskipun Pasal 10 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Pemerintah harus membuat peraturan pelaksana undang-undang dan membentuk instansi terkait sebagai suatu perwakilan untuk memberikan ijin kepada pihak asing yang ingin menggunakan PTEBT milik Indonesia, serta Peraturan Pemeritah yang mengaturnya, namun hingga saat ini belum terealisasikan. Permasalahan yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pencegahan penggunaan secara melawan hukum PTEBT milik Indonesia oleh pihak asing terutama yang terjadi di luar Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tentang perlindungan hukum terhadap PTEBT milik Indonesia dan menganalisa penanganan terhadap penyalahgunaan PTEBT milik Indonesia oleh pihak asing, terutama yang terjadi di luar Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan perbandingan, yaitu membandingkan mengenai perlindungan PTEBT yang ada di India, Australia, dan Filipina yang telah memiliki peraturan yang berhasil menyelesaikan beberapa kasus mengenai pelanggaran PTEBT untuk dapat dijadikan bahan bagi Indonesia untuk membentuk suatu pengaturan khusus tentang PTEBT. Berdasarkan penelitian ini, Penulis berpendapat bahwa Indonesia perlu memiliki peraturan perundang-undangan sui generis yang mengatur tentang PTEBT secara lebih fokus dan terinci, termasuk mekanisme pemberian ijin penggunaan, instansi pemerintah yang khusus menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan PTEBT, dan mekanisme penyelesaian sengketa yang terjadi.

ABSTRACT
Indonesia have so many TK and TCEs derived from cultural diversity of its people, but in fact Indonesia cannot do much to protect its TK and TCEs when foreign party use them without permission. Some of those violation cases such as when Malaysia used the folk song titled ?Rasa Sayange? from Maluku, the folk performance ?Reog? from Ponorogo, and the folk dance ?Pendet? from Bali which are use to promote its tourism; the flower pattern (fleur) belongs to Balinese which claimed to be owned by PT. Karya Tangan Indahwhich transferred its rights to John Hardy Limited; and, the Jepara carvings that claimed by PT. Harrison & Gil-Java. Indonesia has been a member of several international organizations and ratifying International Conventions to the protection TK and TCEs. However, until now Indonesia has not had proper protection system to prevent and resolve the violations occured. Indonesia merely produces the regulation of TK and TCEs protection under Copyright Act. Although Copyright Act has been amended several times but the regulation relating the subject is still very minimal and unsatisfactory. Furthermore, although Article 10 of Act No. 19 year 2002 regarding Copyright states that the Government should establish related regulations and law enforcement agencies as a representative to give permission for other foreign party who want to use TK and TCEs owned by Indonesia, and Government regulations that govern it, which until now has not been materialized. The problem discussed in this study is how to handle TK and TCEs abuse which owned by Indonesia and done by foreigners, especially with the cases which emerge outside of Indonesia. The purpose of this research is to know about legal protection of TK and TCEs belongs to Indonesia and analyze the handling of TK and TCEs abuse belongs to Indonesia by foreigners, mainly TK and TCEs abuse that occurred outside of Indonesia. this research uses the comparative approach, which is comparing the TK and TCEs protection that exist in India, Australia, and the Philippines, who have been successfully completed several regulations regarding infringements cases of TK and TCEs to be used as material for Indonesia to establish a special regulation concerning TK and TCEs. Based on the research result, the author argue that Indonesia needs to have more focused and detailed sui generis laws and regulations governing TK and TCEs, including the mechanism of granting licenses of TK and TCEs, the government agency that specialized in handling everything related to TK and TCEs, and dispute resolution mechanism."
2013
T32670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritzqi Bayou Samudera
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai jenis ungkapan metaforis yang terkandung dalam lirik-lirik lagu pada album Luminous oleh Kitou Akari serta makna yang terkandung di dalamnya, dari sudut pandang metafora konseptual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (1980). Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan makna yang terkandung dalam ungkapan metafora pada lirik lagu dalam album tersebut dan mengklasifikasikannya sesuai dengan sudut pandang metafora konseptual. Dalam penelitian ini ditemukan 36 ungkapan metaforis, yang terbagi ke dalam metafora struktural, metafora orientasional, dan metafora ontologis. Ungkapan metaforis yang ditemukan mempunyai makna mengenai emosi serta sudut pandang baru mengenai hidup Kitou Akari selama bertambahnya usia yang ingin ia sampaikan melalui album tersebut.

This study aims to discuss the types of metaphorical expressions found in the lyrics of the album Luminous by Kitou Akari, as well as the meanings contained within them, from the perspective of conceptual metaphor. This research employs a qualitative approach using the conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980). The purpose of this study is to explain the meanings conveyed through metaphorical expressions in the lyrics of the album and classify them according to the conceptual metaphor perspective. The study identified 36 metaphorical expressions, which are categorized into structural metaphor, orientational metaphor, and ontological metaphor. The metaphorical expressions found convey meanings related to emotions and Kitou Akari's new perspectives of life as she grows older, which she intends to convey through the album."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabine von Schorlemer
"The 2005 UNESCO convention on cultural diversity is a landmark agreement in modern international law of culture. It reflects the diverse and pluralist understanding of culture, as well as its growing commercial dimension. Thirty diplomats, practitioners and academics explain and assess this important agreement in a commentary style. Article by article, the evolution, concepts, contents and implications of the Convention are analysed in depth and are complemented by valuable recommendations for implementation. The book draws on the first-hand insights of negotiators and on the experience of practitioners in implementation, including international cooperation, and combines this with a good deal of critical academic reflection. "
Heidelberg : Springer, 2012
e20401325
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Rahmawati
"Skripsi ini membahas jenis kalimat dan konjungsi yang digunakan laki-laki dan perempuan dalam menunjukkan arah dan lokasi. Penelitian ini merupakan penelitian sosiolinguistik dengan objek kajian dalam ranah sintaksis, yaitu jenis kalimat dan konjungsi. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan bantuan alat hitung dari metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari proses observasi. Responden penelitian ini adalah sepuluh mahasiswa aktif Universitas Indonesia yang berjenis kelamin laki-laki dan sepuluh mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa terdapat sedikit perbedaan jenis kalimat dan konjungsi yang digunakan laki-laki dan perempuan dalam menjelaskan arah dan lokasi. Akan tetapi, berdasarkan hasil penghitungan secara statistik, perbedaan tersebut tidak signifikan.

This thesis discussed about the types of sentences and conjunctions used by male and female in showing the direction and location. This study is a sociolinguistics research with the object of study in the domain of syntax, that is the kind of phrase and conjunction. This study used qualitative methods with the aid of a count of quantitative methods. The data used in this study was obtained from observation process. The respondents in this study are ten male and ten female students of the University of Indonesia. This research found that there are a few difference in the type of sentences and conjunctions used by male and female in explaining the direction and location. However, based on the results of statistical calculation, the difference is not significant."
2016
S62081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auxier, Jonathan
"Summary:
Irish orphans Molly, fourteen, and Kip, ten, travel to England to work as servants in a crumbling manor house where nothing is quite what it seems to be, and soon the siblings are confronted by a mysterious stranger and secrets of the cursed house."
Solo: Metamind, 2015
813.4 AUX n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>