Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Fitriani
"Pasca latihan yang berat dan lama, atlet memerlukan suplemen gizi yang tepat untuk memaksimalkan pemulihan dan performa. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh susu cokelat dan minuman berkarbohidrat-protein terhadap pemulihan dan performa atlet dayung nasional cabang rowing putera berusia 18 - 23 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang bersifat single-blind dengan crossover design dan dilaksanakan di Pelatnas Dayung Pengalengan, Jawa Barat pada Bulan April 2015. Atlet diberikan susu cokelat atau minuman berkarbohidrat-protein selama 4 jam recovery di antara 2 latihan endurance. Sebelum (pre) dan sesudah latihan (post), sampel darah vena diambil untuk mengukur peningkatan ureum darah dan kreatin kinase darah sebagai indikator pemulihan, masing-masing menggunakan Cobas C111 dan Advia 1650/1800. Performa diukur pada latihan ke-2 menggunakan ergometer dayung. Peningkatan ureum darah, kreatin kinase darah dan performa antara kedua perlakuan dibandingkan menggunakan uji t independen. Hasil analisis membuktikan bahwa peningkatan rata-rata ureum darah setelah pemberian susu cokelat lebih rendah, yakni 9,14 ± 3,39 mg/dl dibandingkan minuman berkarbohidrat-protein, yakni 16,29 ± 4,89 mg/dl (p value = 0,012) yang artinya pemulihan glikogen otot setelah pemberian susu cokelat lebih tinggi dibandingkan minuman berkarbohidrat-protein. Hal ini menunjukkan bahwa susu cokelat merupakan alternatif suplemen pasca latihan yang efektif.

After an intense and long lasting exercise, athletes have sought nutritional supplements to maximize recovery and performance. This study compared the effects of chocolate milk and carbohydrate-protein replacement drink on recovery and performance among national rowing male athletes aged 18 - 23 years. This is a single-blind, true experimental study with crossover design, conducted in National Training Centre, Pengalengan, April 2015. Athletes received milk chocolate or carbohydrate-protein replacement drink during 4 hours recovery between 2 endurance exercises. Before (pre) and after exercise (post), venous blood sample was collected to measure the increase of blood urea nitrogen (BUN) and creatin kinase (CK) as indicator of recovery, using Cobas C111 and Advia 1650/1800 respectively. Performance was measured in the second exercise using rowing ergometer. The effects of each treatment on BUN, CK and performance was compared by using independent t tests. The result demonstrated that the increase of BUN were significantly lower (muscle glycogen recovery were significantly higher) for chocolate milk trial compared to carbohydrate-protein repleacement drink trial (9,14 ± 3,39 mg/dl vs. 16,29 ± 4,89 mg/dl, P = 0,012). It suggested that chocolate milk is an effective post-workout recovery aid.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Latihan panjang akan menguras glikogen otot dan merusak jaringan otot. Peningkatan kadar ureum dan kreatin kinase darah dapat menyebabkan penurunan performa pada latihan atau pertandingan berikutnya. Tesis ini membahas pengaruh pemberian minuman elektrolit berkarbohidrat terhadap kadar ureum darah, kreatin kinase darah, dan performa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, bersifat single blind dengan rancangan silang pada 10 atlet dayung rowing nasional laki-laki di Pelatnas Dayung Pengalengan tahun 2015. Minuman yang diberikan adalah minuman elektrolit dengan jumlah karbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB pada kelompok perlakuan dan 0,35 gr/kgBB pada kelompok kontrol. Minuman tersebut diberikan segera setelah latihan dan dua jam berikutnya. Pengambilan sampel darah vena dilakukan untuk mengukur penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah sebelum dan setelah pemberian minuman masing-masing dengan alat COBAS C111 dan Advia 1650/1800. Hasil analisis membuktikan bahwa penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa minuman elektrolit berkarbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB efektif untuk memulihkan kembali simpanan glikogen otot dan menurunkan kerusakan jaringan otot.

Long lasting exercise will deplete muscle glycogen and muscle tissue damage. Increased levels of blood urea and creatine kinase can cause a decrease in performance at the next exercise or competition. This thesis discusses the effect of carbohydrate electrolyte drinks on blood urea levels, blood creatine kinase levels, and performance. This is true experimental study, single blind cross over design in 10 rowing men athletes in the National Training Centre Pengalengan 2015. Beverages provided are electrolyte drinks with the amount of carbohydrates as much as 1 g/kg body weight in the treatment group and 0,35 g/kg body weight in the control group. Beverages given immediately after the workout and the next two hours. Venous blood sample was collected to measure the reduction of blood urea and creatine kinase level before and after drinking beverages using COBAS C111 and Advia 1650/1800 respectively. The result show that the reduction of blood urea and creatine kinase levels is greater in the treatment group. It suggests that beverages contain 1 gr/kg body weight carbohydrate is effective to restore muscle glycogen stores and decrease muscle tissue damage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmah Fitrianti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas konsumsi sari kedelai terhadap pemulihan atlet dayung nasional. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental. Responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan 14 orang atlet dayung nasional pria yang berusia 21 ndash; 30 tahun. Seluruh responden dikelompokkan berdasarkan kelompok perlakuan dan kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan minuman pemulihan berupa sari kedelai dengan rasio kandungan karbohidrat dan protein senilai 4,2:1 setelah melakukan latihan endurance, sedangkan kelompok kontrol tidak. Sari kedelai diberikan dalam jumlah 1000 ml. Indikator pemulihan yang diukur adalah kreatin kinase darah dalam satuan U/L terkait dengan pemulihan otot , pada waktu sebelum, setelah, dan 5 jam setelah latihan. Hasil yang didapatkan yaitu, adanya peningkatan kadar kreatin kinase darah kelompok perlakuan 42,29 U/L dan kontrol 64,83 U/L dari pemeriksaan sebelum hingga 5 jam setelah latihan. Meskipun peningkatan kadar kreatin kinase darah pada kelompok perlakuan lebih rendah daripada kontrol, namun perbedaan tersebut tidak bermakna P value > 0,05 . Kesimpulannya adalah efektivitas konsumsi sari kedelai terhadap pemulihan otot pada atlet dayung nasional tidak bermakna secara statistik, namun cenderung berpotensi dalam menurunkan peningkatan kadar kreatin kinase darah setelah latihan.

ABSTRACT
This study aims to assess the effectiveness of soy milk in national kayak canoeing athlete rsquo s recovery. Design of this study used quasi experimental. Respondents involved in this study were 14 national kayak canoeing athletes, which aged 21 ndash 30 years. All respondents were grouped by treatment and control group. The treatment group were given recovery beverage in the form of soy milk with ratio of carbohydrate and protein equal as 4,2 1 after endurance exercise, while control group were not. Soy milk was given in 1000 ml. Recovery indicator that measured was blood creatine kinase in U L related to muscle recovery at the time before, after, and 5 hours after exercise. The result showed that there was an increase of creatine kinase level in treatment group 42,29 U L and control 64,83 U L from before exercise examination, up to 5 hours after exercise. Although the elevated blood creatine kinase level in treatment group were lower than the control, they were not significant P value 0,05 . To conclude, effectiveness of soy milk consumption in national kayak canoeing athlete 39 s muscle recovery is not statistically significant, however it tends to be potentially decreases the elevated blood creatine kinase levels after exercise."
2017
S67723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Melani Sigar
"ABSTRAK
Bacillus sp. Th4 merupakan bakteri penghasil amilase. Pada proses fermentasi, sumber karbohidrat mempengaruhi dan menentukan hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh sumber karbohidrat, yaitu: maizena, tepung sagu, tapioka, tepung beras, dan soluble starch, terhadap aktivitas amylase Bacillus sp. Th4; dan menentukan sumber karbohidrat terbaik untuk aktivitas amilase yang maksimum.
Bacillus sp. Th4 diinokulasikan pada medium fermentasi Pamatong modifikasi dengan variasi sumber karbohidrat, dan diinkubasi dalam shaking incubator selama 20 jam, 45°C, dengan kecepatan 120 rpm. Aktivitas amilase diuji berdasarkan metode Morgan & Priest modifikasi. Gula pereduksi yang terbentuk diukur dengan menggunakan pereaksi DNS.
Urutan dari tinggi ke rendah, aktivitas amylase hasil penelitian ini, diperoleh pada substrat tapioka, tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Pada tapioka aktivitas amilase berbeda nyata dengan tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Aktivitas amilase pada maizena, soluble starch dan tepung beras tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan tepung sagu.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hisbullah Amrie
"Kadar laktat darah, yang menjadi indicator kelelahan, akan meningkat pada atlet setelah menjalani latihan apa pun cabang olahraganya. Peningkatan kadar laktat darah akan menyebabkan penurunan performa atlet pada latihan berikutnya atau pun dalam pertandingan. Skripsi ini membahas pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat dan berelektrolit terhadap kadar laktat darah pada atlet dayung nasional laki-laki tahun 2013.
Desain studi eksperimental pretest-posttest control group design melibatkan 28 atlet dayung nasional laki-laki tahun 2013 yang dibedakan mejadi dua kelompok dengan metode randomisasi (random assignment). Minuman yang diberikan adalah minuman berkarbohidrat dan berelektrolit 6% yang diberikan pada kelompok perlakuan dan minuman berkarbohidrat dan berelektrolit 3% yang diberikan pada kelompok kontrol sebanyak satu liter dengan pemberian 500 ml segera setelah latihan dayung air selesai dan berselang 20 menit setelahnya.
Kadar laktat darah diukur dengan alat Lactate Scout ® saat sebelum latihan, setelah latihan, dan 30 menit setelah perlakuan. Terdapat perbedaan bermakna (nilai p < 0.05) terhadap kadar laktat darah setelah perlakuan antara kelompok kontrol (7.11 ± 1.57 mmol/L) dan kelompok perlakuan (5.99 ± 0.94 mmol/L) yang menunjukkan pemberian minuman 6% menurunkan kadar laktat darah lebih besar dibanding minuman 3%. Pemberian minuman berkarbohidrat dan berelektrolit memberikan efek positif dalam menurunkan kadar laktat darah sebagai indicator kelelahan pada jangka pendek.

Blood lactate level is the fatigue indicator which will be increasing after exercise in any kind of sport. Increased blood lactate will cause lack of performance in the next exercise or even in competition. This thesis investigated the effect of carbohydrate-electrolyte beverage to blood lactate level in national kayak-canoeing athlete 2013.
Pretest-posttest control group design lead 28 male kayak-canoeing athletes into 2 groups which were experiment group and control group by random assignment. The experiment group would consume 6% carbohydrate-electrolyte beverage whereas the control group would consume 3% carbohydrate-electrolyte beverage as follows; 500 ml was consumed exact after finishing water paddling exercise and 20 minutes later 500 ml was consumed.
Blood lactate level was measured by Lactate Scout ® before exercise, after exercise, and 30 minutes after last 500 ml beverage was consumed. There was significant difference (p value < 0.05) of after experiment blood lactate level between control group (7.11 ± 1.57 mmol/L) and experiment group (5.99 ± 0.94 mmol/L) which presented the 6% beverage decreased more blood lactate level than the 3% beverage. Carbohydrate-electrolyte beverage had a positive effect to decrease acute blood lactate level as fatigue indicator.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atria Putri
"Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perendaman resin komposit mikrohibrida Filtek Z250™ di dalam larutan cokelat Indonesia asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, dan Kendari terhadap perubahan warna. Metode dan Material: Digunakan 42 spesimen resin komposit mikrohibrida Filtek Z250TM berdiameter 6 mm dan tebal 2 mm serta minuman cokelat Indonesia asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, dan Kendari. Spesimen dipolimerisasi menggunakan LED Curing Unit iradiansi 700 mW/cm2 (LED Max Hilux) selama 20 detik kemudian direndam di dalam larutan cokelat selama 7 hari yang diganti setiap harinya. Perubahan warna diukur menggunakan colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) dengan sistem CIE L*a*b kemudian dianalisis menggunakan uji statistik One-Way Anova. pH larutan media perendaman diukur menggunakan pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Hasil: Terdapat perubahan warna sebelum dan sesudah direndam dalam larutan cokelat yang signifikan (p<0,05) pada nilai ΔE*, ΔL*, Δa* dan Δb* nya. Larutan cokelat asal Lampung dengan pH yang paling rendah menyebabkan perubahan warna paling besar pada resin komposit Filtek Z250TM sedangkan larutan cokelat Kendari dengan pH yang paling tinggi menyebabkan perubahan warna yang paling kecil. Seluruh spesimen resin komposit Filtek Z250TM berubah menjadi lebih gelap. Kesimpulan: pH larutan coklat Indonesia mempengaruhi besarnya perubahan warna pada resin komposit mikrohibrida Filtek Z250TM.

Objective: To analyze the influence of Indonesian (Aceh, Lampung, East Java, Bali, Flores, and Kendari) chocolate drink immersion on color change of microhybrid composite resin. Materials and Method: 42 specimens with 6 mm diameter and 2 mm thick, chocolate drink from Aceh, Lampung, East Java, Bali, Flores, and Kendari were prepared. The specimens were polymerized for 20 seconds using a 700 mW/cm2 irradiance LED curing unit (LED Max Hilux). Specimens were immersed in Indonesia chocolate drink for 7 days and the chocolate were changed everyday. The color changes of specimens were measured using colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) following CIE L*a*b system then being analyzed using statistic One-Way Anova Test. pH solutions was measured by pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Results: There were significant color change ΔE*, ΔL*, Δa* and Δb* (p<0,05) before and after immersed in Indonesia chocolate. Lampung chocolate drink which has the lowest pH makes the most significant color changes on Filtek Z250TM, meanwhile Kendari chocolate drink which has the highest pH most likely has no effect on color changes. All composite resin colors are darker after being immersed in all solutions. Conclusions: Color changes on microhybrid composite resin Filtek Z250TM are influenced by pH."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti Winahyu
"Kondisi kesejahteraan para disabilitas yang masih minimal seringkali membuat mereka berada dalam kondisi putus asa. Namun para atlit pelatnas paralimpik Indonesia mampu mencapai prestasi dalam beberapa ajang olahraga nasional dan internasional dimana perlu motivasi dan kemampuan dalam diri para atlit serta dukungan sosial untuk bangkit dari situasi sulit yaitu resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan dukungan sosial dengan tingkat resiliensi atlit pelatnas paralimpik Indonesia. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik korelasi menggunakan pendekatan study cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 85 orang atlit pelatnas paralimpik Indonesia yang diukur dengan kuesioner dukungan sosial Medical Outcomes Study: Social Support System (MOS MSSS) dan kuesioner skala resiliensi Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik demografi dengan tingkat resiliensi dan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat resiliensi Atlit Pelatnas Paralimpik Indonesia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan program pemberian pelayanan kesehatan jiwa kepada para atlit disabilitas.

The prosperous conditions of persons with disabilities, which are still minimal, often put them in a state of despair. However, the athletes of the Indonesian National Paralympic National Training Center have been able to achieve achievements in several national and international sporting events, where the athletes need motivation and ability as well as social support to rise from difficult situations, namely resilience. This study aims to determine the relationship between characteristics and social support with the level of resilience of Indonesian paralympic national training athletes. The research design used in this research is descriptive analytic correlation using a cross sectional study approach. The study was conducted on 85 Indonesian paralympic national training athletes as measured by the social support questionnaire Medical Outcomes Study: Social Support System (MOS MSSS) and the Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) resilience scale questionnaire. The results of this study indicate that there is no relationship between demographic characteristics and the level of resilience and there is a relationship between social support and the level of resilience of Indonesian Paralympic National Training Athletes. It is hoped that the results of this research can become the basis for developing programs for providing mental health services to athletes with disabilities"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Tatgyana Suatan
"Skripsi ini membahas mengenai efek suplementasi BCAA terhadap nilai VO2max pada atlet dayung rowing nasional tahun 2014. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah praeksperimental dengan melibatkan 17 atlet dayung rowing nasional, yang terbagi menjadi 9 atlet dan 8 atlet wanita tahun 2014. Seluruh atlet yang bersedia menjadi responden dan telah dipilah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dikelompokkan hanya ke dalam satu kelompok yang sama, yaitu kelompok perlakuan. Suplemen yang diberikan adalah suplemen BCAA (brancedchain amino acid). Suplemen diberikan setiap pagi pukul 07.00 WIB dengan dosis 4 kapsul untuk pria dan 3 kapsul untuk wanita dalam satu kali minum. Nilai VO2max atlet diukur dengan menggunakan rowing ergometer pada saat perlakuan belum diberikan, yaitu pada bulan Maret 2014.
Setelah perlakuan selama 1 bulan, nilai VO2max atlet kembali diukur, yaitu pada bulan April 2014. Terdapat perbedaan bermakna antara nilai VO2max sebelum perlakuan (63,05&lusmn;2,22 ml/kg/menit) dan nilai VO2max setelah perlakuan (54,90&lusmn;3,54 ml/kg/menit) pada atlet pria, sedangkan pada atlet wanita tidak terlihat perbedaan yang bermakna. Perbedaan yang bermakna pada nilai VO2max atlet pria menunjukkan hasil yang negatif karena terjadi penurunan nilai VO2max setelah diberikan perlakuan berupa suplemen BCAA.

This thesis is discussing about the effect of BCAA supplementation to VO2max value in national rowing athlete, 2014. The study was a quantitive study with preexperimental design conducted in 17 national rowing athletes, nine male athletes and eight female athletes. All athletes have been sorted by inclusion and exclusion criteria then be grouped into only one group, the experimental group. The supplementation was given every morning at 07.00 WIB at dose 4 capsules for men and 3 capsules for women. The VO2max value of the athletes were measured twice, that is before intervention and after intervention.
The interval of measurement was a month. First measurement (before intervention) be held on March, 2014. The last measurement (after intervention) be held on April 2014. The result was there is a significant association between men's VO2max value before intervention (63,05&lusmn;2,22 ml/kg/min) and VO2max value after intervention (54,90&lusmn;3,54 ml/kg/min), whereas there is no significant assciation between women's VO2max value before intervention and after intervention. The significant difference on men's VO2max value shows a negative result because there was a VO2max value reduction."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shoffi Hanifa
"Penelitian ini meneliti keseimbangan antara stres dan pemulihan, yang tergambar dalam recovery-stress state/RSS atlet. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan posisi pemain, tingkat hidrasi, tipe olahraga, pengalaman pemain, starting status, serta tingkat latihan pada RSS atlet di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar DKI Jakarta pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang.
Hasil penelitian ini menunjukkan 71,4 responden tergolong dehidrasi dan 73,5 responden memiliki RSS buruk, dengan rata-rata skor tertinggi pada skala penilaian conflicts/pressure. Selain itu, perbedaan posisi pemain pada RSS terbukti signifikan pada seluruh responden maupun pada responden laki-laki.

The focus of this study is the balance between recovery and stress, which can be seen from recovery stress state RSS of athletes. The purpose of this study is to know the diffrences between player position, hydration level, sport type, player experience, starting status, and exercise level on RSS of athletes on Students Sport Training Center of DKI Jakarta in 2018. This is a quantitative research with cross sectional design.
The result of this research shows that 71,4 respondents are dehydrated and 73,5 respondents has a bad RSS, with highest mean score in conflicts pressure scale. Moreover, the difference between player position on RSS of athletes is significant on all respondents and on male respondents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Kurnia Wijayanti
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna dari resin komposit mikrohibrida setelah perendaman dalam minuman cokelat Indonesia. Metode Penelitian: Dalam penelitian ini digunakan resin komposit mikrohibrida G-aenial Anterior™. Spesimen berbentuk silinder dengan ukuran diameter 6 mm dan tebal 2 mm. Selembar mylar strip diletakkan diatas permukaan resin komposit sebelum dilakukan proses curing. Polimerisasi dilakukan menggunakan Light Curing Unit (Ledmax Hilux Model 450) selama 20 detik dengan irradiansi 700 mw/cm2. Setelah polimerisasi, spesimen direndam dalam akuades pada suhu 37oC selama 24 jam. Spesimen dibagi menjadi tujuh kelompok (n = 6) yaitu; perendaman pada larutan kakao asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, Kendari dan Akuades. Spesimen direndam dalam larutan cokelat dengan durasi 24 jam selama 7 hari dengan penggantian larutan setiap harinya. Warna spesimen diukur menggunakan Colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) menurut sistem warna CIE L*a*b* setelah perendaman pada akuades selama 24 jam dan setelah direndam dalam larutan cokelat Indonesia selama 7 hari. Indeks perubahan warna (ΔE*) antara setiap kelompok dihitung. Data dianalisis menggunakan uji One-Way Anova untuk menilai perbedaan warna antar kelompok perendaman. pH larutan cokelat diukur menggunakan pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Hasil: Resin komposit G-aenial Anterior™ yang telah direndam di dalam enam larutan cokelat selama 7 hari menunjukkan perubahan warna yang signifikan antar kelompok (p<0,05). Larutan cokelat menyebabkan perubahan warna yang signifikan hanya pada satu kelompok yaitu kelompok G-aenial Anterior™ yang direndam dalam larutan cokelat Lampung. Perubahan warna yang paling rendah didapatkan pada kelompok resin komposit yang direndam dalam larutan cokelat Bali. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa seluruh larutan cokelat tidak menyebabkan perubahan warna secara signifikan, kecuali pada larutan cokelat asal Lampung.

Objectives: The aim of this study was to analyse the color change of resin composite microhybrid after immersion in Indonesian Chocolate Drink. Material and Methods: G-aenial Anterior™ resin composite was used in this study. All materials were prepared and polymerized into disk-shaped specimens of 6 mm in diameter and 2 mm in thickness. A piece of mylar strip was placed on top of the specimens just before the polymerization. Polymerization was done using Light Curing Unit (Ledmax Hilux Model 450 for 20 seconds with irradiance of 700 mw/cm2. Specimens were immersed in 37oC aquadest solution for 24 hours after polymerization was done. Specimens were divided into seven groups (n=6); immersion in chocolate drink from Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, Kendari, and Aquadest. Specimens were immersed in chocolate drink for 7 days (with the duration being 24 hours daily). The chocolate drink solutions were changed daily. Color of the specimens were measured using Colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) according to the CIE L*a*b* color system after immersion in aquadest solution for 24 hours and after immersion in Indonesian chocolate drink for 7 days. Color change (ΔE*) of every groups was calculated. Data were analysed using One-Way Anova to assess the significant differences among immersion groups. pH levels of all chocolate drink was measured using a pH meter. (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Results: G-aenial Anterior™ resin composite showed significant color differences among each groups after immersion in chocolate drink for 7 days (p<0,05). G-aenial Anterior™ resin composite that has been immersed in Lampung chocolate drink was the only group with significant color change. The least amount of color change was found in G-aenial Anterior™ resin composite immersed in Bali chocolate drink. Conclusions: It was concluded that none of the chocolate drink from Indonesia caused significant color change, except for Lampung chocolate drink."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>