Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin Suryo Nugroho
"Kiai merupakan sosok pemimpin agama yang turut andil dalam membentuk dan membangun karakter bangsa melalui pesantren. Model pendidikan yang khas di pesantren menjadikan kiai sebagai tauladan sepenuhnya dalam berbagai kegiatan hidupnya. Kepiawaiannya tidak saja berhenti dalam konteks pendidikan karakter, moral agama, tetapi juga perannya dalam memperdayakan sosial dan ekonomi masyarakat hingga pendidikan politik untuk menjadi warga negara yang baik. Dalam konteks nasionalisme, kiai tidak hanya pandai dan fasih berbicara mengenai paham kebangsaan. Dalam sejarah bangsa ini telah mencatat nama-nama kiai nasionalis yang rela berkorban untuk lepas dari rezim kolonialisme. Kecintaannya kepada tanah air itu diperkuat dan selaras oleh ajaran islam. Perjuangan dan pengorbanan mereka pun semata-mata karena melaksanakan perintah allah. Kiai sebagai aktor dalam pendidikan pesantren telah membuktikan kontribusi danperan mereka dalam sejarah untuk turut mewujudkan cita-cita negeri yang subur dan makmur, adil dan aman baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yokyakarta , 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukamto
Jakarta: LP3ES, 1999
306.6 SUK k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Kuswandi
Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2016
297.77 IWA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufiek Rahman
"Penelitian mengenai pendidikan Islam. tradisional yang belum tersentuh oleh perubahan-perubahan dan pembaharuan di Pondok Pesantren Bendakerep Cirebon, Jawa Barat, telah dilakukan pada bulan Januari dan Pebruari 1987. Tujuannya ialah untuk menunjukkan bahwa fungsi dan peranan lembaga pendidikan tradisional ini masih berjalan relatif cukup baik, dan telah mengambil peranan yang cukup besar guna perkembang_an umat Islam di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Pengumpulan data diperoleh melalui studi perpustakaan, observasi lapangan, dan mengadakan wawancara dengan . pihak yang berwenang atau yang mengetahui tentang pesantren Ben_dakerep Cirebon, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren Bendake_rep, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional masih berjalan cukup baik dengan segala tradisi yang diwarisinya secara turun-temurun tanpa variasi dan perubahan sedikit pun, walaupun perkembangan masyarakat dewasa ini sedang mengalami perubahan-perubahan dan pembaharuan di segala aspek kehidupan, khususnya yang menyangkut aspek pendidikan. Dilihat dari bentuk pendidikan dan pengajarannya, pe_santren Bendakerep masih mempertahankan bentuk pendidikan semula, yaitu terbatas pada pendidikan dan pengajaran aga_ma Islam saja dengan metode wetonan dan sorogan, sedangkan sumber bahan pelajaran merujuk kepada kitab kitab klasik dalam bahasa Arab yang dikenal dengan nama kitab kuning. Faktor-faktor yang mendorong bertahannya pesantren Bendakerep masih memakai sistem tersebut, antara lain ka_rena kecenderungan kiainya secara implisit mempunyai sikap rasa kekhawatiran yang berlebihan atau terlalu berhati -hati terhadap masuknya pengaruh luar. Sikap ini telah tertanam kuat pula ke dalam lingkungan masyarakat sekitaraya me_lalui sistem pendidikan dan pengajaran yang dilakukan di pesantren tersebut. Walaupun demikian, pesantren ini dalam sekala panjang akan terkena pengaruh perubahan sosial masyarakatnya. Hal ini terlihat dari semakin terbukanya jalur transportasi dan komunikasi ke arah pesantren itu. Di samping itu, tidak ada suatu gejala sosial di dunia yang selalu tetap dan tidak berubah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirulhayat Bin Hasan
"Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki santri dengan latar belakang sebagai pemuda punk. Awal berdirinya pondok pesantren ini dimulai dari keprihatinan salah satu Pimpinan Jamaah Sholawat Sabilul Hikmah untuk Kota Malang, dalam melihat fenomena pemuda punk yang terjadi dengan segenap perilaku menyimpang yang dilakukannya. Karena banyaknya pemuda punk yang masuk di pondok tersebut, tentunya pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah memiliki gaya kepemimpinan khusus dalam memberdayakan santrinya tersebut. Sehingga kajian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan karismatik dalam pemberdayaan pemuda marginal punk yang dilakukan Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Kota Malang, Jawa Timur.
Dengan pendekatan penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur, hasil kajian menunjukkan bahwa pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah memiliki karakteristik sesuai dengan teori Yulk 2005. Dengan implementasi karakteristik pemimpin karismatik tersebut, dalam proses pemberdayaan bagi pemuda marginal punk yang meliputi tiga tahapan yaitu pemurnian mental, penyadaran dan pendidikan peningkatan Iman dan Takwa, dan pemberian keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat ataupun pemerintah yang memiliki sasaran terhadap pemberdayaan, khususnya bagi pemuda marginal punk.

Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah is one of the boarding schools which have several students from punk youth background. This boarding school was built according to the apprehension from one of the leaders of Jamaah Sholawat Sabilul Hikmah Malang, in responding the deviation behavior which is occurred among punk youth. Because of several punk youth who enter to this boarding school, then the leader of Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah has a special leadership characteristics in empowering the students. This study aims to analyze charismatic leadership in the empowerment of marginal youth punk in Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Malang, East Java.
By conducting qualitative research approach and data collection technique of interview and literature studies, this study found that the leader of Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Malang has a characteristic which is appropriate with the theory of Yulk 2005. There are three steps in implementing this leadership characteristics such as mental purification, awareness and education improving faith and piety, and providing several skills which is appropriate with students rsquo ability and interests. The result of this study is expected to be a reference for the society and government who have targets toward empowerment, especially for marginal youth punk.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salahuddin Wahid, 1942-
Malang: UIN-Maliki Press, 2011
297.65 SAL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Malik
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2008
297.77 Mal i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Said
"Fokus penelitian ini adalah analisa kepemimpinan dan peran para kiai dalam penyelesaian konflik di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Penelitian ini dilatarbelakangi karena ketertarikan penulis terhadap fenomena Kiai dalam dunia politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan dari lima belas orang anggota para Kiai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terjadi perubahan posisi dan peran kiai dalam konflik PKB. Semula keberadaan kiai dan ulama dalam struktur partai maupun di luar partai ditempatkan sebagai sumber rujukan untuk pengambilan kebijakan strategis partai dan menjadi mediator dalam penyelesaian persoalan di internal maupun eksternal partai sekaligus sebagai perekat keutuhan partai.

The focus of this study is to analyze the role of kiai leadership and conflict resolution in the Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ). This research is motivated by their interest Kiai author of the phenomenon in the world of politics . This study used qualitative methods to take the informant of the fifteen members of the Kiai of the Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ). Results of this study concluded that a change in the position and role in the conflict kiai of PKB Originally existence kiai and scholars in the party structure and outside the party placed as a reference source for strategic decision making parties and be a mediator in the settlement of internal and external problems in the party as well as adhesive party unity"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syaoqie
"Latar belakang penelitian ini adalah selama ini penelitian tentang pesantren masih jarang yang meniliti pesantren yang berbasis Muhammadiyah. Kebanyakan yang diteliti adalah pesantren berbasis NU yang secara historis merupakan milik pribadi seorang kyai. Model seperti itu berkaitan dengan sistem kepemimpinan tradisional yang lebih mengandalkan kepada kharisma yang dimiliki kyai. Kyai adalah orang yang memiliki peranan besar dalam menentukan mekanisme institusional dalam mengelola pesantren. Sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat dan proses perubahan sosial yang cepat, pesantren mengalami perubahan serta perkembangan pesat. Berkaitan dengan perubahan model kepemimpinan, seorang kyai tidak lagi mengurusi semua hal, ia hanya dijadikan manajer Namun, proses perubahan pesantren menjadi lembaga formal ke dalam bentuk yayasan yang berbadan hukum serta struktur organisasi yang lebih modern, pada realitasnya tetap tidak merubah kesan bahwa pesantren merupakan properti keluarga. Karena proses pelembagan pesantren menjadi yayasan tetap mendudukan keluarga kyai terdekat sebagai pemegang kebijakan.
Oleh karena itu, sangat relevan untuk melihat dan menganalisis pola kelembagaan dan mekanisme penyelenggaraan serta sistem kepemimpinan dari sebuah pesantren yang didirikan bukan atas dasar inisiatif mandiri dari kyai, akan tetapi pesantren yang didirikan sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan dari organisasi Muhammadiyah. Pesantren Muhammadiyah kebanyakan berdiri atas kebutuhan organisasi terhadap kelangkaan ulama yang ada di Muhammadiyah, sehingga pesantren yang berada dibawah asuhan Muhammadiyah sangat berorientasi kepada persyarikatan guna menjawab kebutuhan organisasi. Segala kebijakan, aturan dan mekanisme yang dibangun akan disesuaikan dan selaras dengan cita-cita persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang membidani kelahiran pesantren tersebut.
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut adalah pesantren yang didirikan oleh lembaga (Muhammadiyah) dengan memakai pola yayasan yang memakai struktur organisasi modern. Status pesantren ini adalah milik Muhammadiyah. Hal ini terlihat dari proses berdirinya yang dibangun secara bersama-sama oleh para anggota Muhammadiyah Garut. Oleh karena pesantren ini bukan milik pribadi melainkan milik lembaga, maka peran lembaga Muhammadiyah dalam menentukan gerak dan langkah pesantren sangat besar. Sistem dan mekanisme aturan yang ada ditetapkan secara bersama-sama sesuai dengan aturan yang ada dalam persyarikatan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai pemilik pesantren menunjuk beberapa orang sebagai badan pengelola yang bertugas menjalankan roda keseharian pondok pesantren dengan dipimpin oleh seorang mudir. Dalam menjalankan pengelolaan pondok, badan pengelola diberi kewenangan secara otonom dan penuh. Sedangkan untuk mengawasi dan mengontrol setiap kebijakan dan pengelolaan pondok, Muhammadiyah menunjuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut sebagai badan pengawas. Sistem yang ada akan berjalan secara efektif kaiau semua unit melaksanakan peran dan fungsinya masing-masing. Tapi, kalau salah satu tidak berjalan maka akan terjadi disfungsi. Walaupun secara model kelembagaan, pesantren Darul Arqam Muhammadiyah memakai pola kelembagaan yang berbentuk yayasan, namun karena PDM sebagai badan pengawas tidak berfungsi maka terjadi pergeseran menjadi kelembagaan yang didominasi oleh seseorang.
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, sebagai pesantren yang didirikan oleh lembaga, memiliki kekhasan yang menjadi ciri dan identitas lembaga yang mendirikannya, Panama, tujuan pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut dirancang khusus untuk mencetak kader-kader ulama persyarikatan yang berwawasan luas, mandiri dan kreatif sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah. Kedua, pada aspek kurikulum selain mengacu kepada kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama (Tsanawiyah dan Aliyah), Departemen Pendidikan Nasional (SLTP dan SMU), dan pesantren secara umum, juga memiliki kurikulum yang berbau idialogis, yaitu dengan memasukan mata pelajaran kemuhammadiyahan dan ketarjihan sebagai mata pelajaran wajib. Ketiga, secara pengelolaan di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, ada keterlibatan organisasi Muhammadiyah sebagai pemilik dengan menunjuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut sebagai badan penyelenggara yang bertugas dan bertanggungjawab mengawasi perkembangan pesantren.
Secara paralel ketika pala kelembagaannya berjalan secara modern, maka pola kepemimpinannya pun berjalan secara modern. Pala kepemimpinan yang bersifat kolektif yang dibangun diatas struktur organisasi yang modern, yang tidak memfigurkan dan memberikan kewenangan hanya kepada satu orang, melainkan diemban oleh beberapa orang secara bersama-sama. Dalam struktur dan gaya kepemimpinan seperti itu, mudir dibantu oleh pembantu pimpinan dan para pembina berusaha bersama-sama untuk mewujudkan proses pendidikan dan pembinaan ke arah calon ulama tarjih Muhammadiyah.
Pergeseran kepemimpinan kolektif bergeser meniadi kepemimpinan yang kharismatis ketika sistem yang ada tidak berjalan, dan kelebihan-kelebihan individu seorang pemimpin muncul ke permukaan. Sehingga muncul model kepemimpinan kharismatis yang tersentral kepada seorang mudir dan mengabaikan prosedur serta aturan yang berlaku. Walaupun begitu, model kepemimpinan kharismatis yang ada di Darul Arqam berbeda dengan pesantren yang secara kelembagaan unsurnya masih sederhana. Pada pondok pesantren yang memfigurkan seorang kyai, gaya otoriter/paternalistik dilakukan dengan mudah, karena ia sekaligus penguasa tunggal dan pemilik pesantren yang memimpin, mengontrol maupun mencita-citakan harapannya. Kehendak kyai langsung dilaksanakan tanpa menghiraukan pihak-pihak lain, yang memang tidak ada tokoh yang setaraf. Sedangkan di Darul Arqam tidak sesederhana tersebut, karena ia memiliki lembaga yang mengawasi seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh mudir serta aturan formal yang mengikat kepemimpinan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Prabowo
"Skripsi ini membahas tentang Tarikat Tijaniyah di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Kemudian yang menjadi pertanyaan, Apakah Pondok Buntet Pesantren Cirebon masih menerapkan ajaran Tarikat Tijaniyah hingga sekarang ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode participant observer, yakni sumber data primer diperoleh penulis dari hasil studi lapangan dengan mengunjungi Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Selain studi lapangan, penulis memperoleh data sekunder dari pustaka, yaitu dengan mencari serta membaca buku-buku, skripsi dan tesis yang berkaitan dengan tarikat dan juga yang berkaitan dengan Tarikat Tijaniyah dan Syekh Ahmad Al-Tijani.. Tujuan penelitian ini yaitu memaparkan sejarah dan profil Pondok Buntet Pesantren Cirebon, menjelaskan sejarah Tarikat Tijaniyah dan sejarah masuknya Tarikat Tijaniyah ke Indonesia, hingga ke Pondok Buntet Pesantren Cirebon dan menjabarkan zikir Tarikat Tijaniyah yang masih diterapkan di Pondok Buntet Pesantren Cirebon hingga sekarang ini.

The Research focus on Tarikat Tijaniyah in Pondok Buntet Pesantren Cirebon. The Question is whether Pondok Buntet Pesantren Cirebon until now still teaching Tarikat Tijaniyah. The Method of research is uses participant observer, primary source of data obtained writer from result studied in field with the manner visited Institute Islamic Education of Buntet Pesantren Cirebon. Besides field study, writer get secondary source of data from books, journals, skripsi and tesis which is related to Tarikat Tijaniyah and Syekh Ahmad Al-Tijani. The purposes of this research try to explain history of Pondok Buntet Pesantren Cirebon, and biography of Kyai Anas. Furthermore, it describes Tarikat Tijaniyah and how Tarikat Tijaniyah come to Indonesia, Pondok Buntet Pesantren Cirebon Pondok and Buntet Pesantren Cirebon still teaches zikr of Tarikat Tijaniyah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>