Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliadi Kurdi
Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh (NASA), 2013
922 MUL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Kurdi
Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh (NASA), 2014
959.811 MUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah
"Amir Hamzah merupakan penyair yang sangat menonjol pada zaman Pujangga Baru. Kedua kumpulan sajaknya yang terkenal , Buah Rindu dan Nyanyi Sunyi dapat menampakkan kemampuan Amir Hamzah dalam menciptakan citraan dengan gaya bahasa yang khas, bahasa dengan citraan yang lebih padat. Citraan merupakan unsur penting yang dapat mengungkapkan kemampuan penyair dalam mencipta sajak. Kedua kumpulan sajaknya di atas mengandung berbagai macam citraan yang mencakup citraan lihatan, citraan dengaran, citraan penciuman, dan lain-lain. Amir Hamzah masih mempergunakan juga kata-kata arkais, namun tidak menyebabkan sajaknya mati, karena dipergunakan secara tepat dan lebih padat maknanya. Beberapa sajaknya mengandung citraan yang berkaitan dengan tasawuf. Unsur tasawuf dalam sajak-sajaknya lebih mendalam dan intens dalam Nyanyi Sunyi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Theo Rinaldi
"Artikel ini membahas kosmologi Islam dalam pandangan Hamzah Fansuri. Secara umum, Hamzah Fansuri menjadikan doktrin metafisika wujudiyyah dan manifestasi Ilahi (tajalli) sebagai pondasi untuk menjelaskan hubungan ontologis antara Tuhan dengan kosmos. Di dalam penelitian ini juga menyertakan pemikiran-pemikirannya seperti Pengetahuan Tuhan, penolakan doktrin creation ex nihilo, esensi-esensi tetap, kehendak Ilahi, Hikmah Tuhan, makro dan mikrokosmos. Pada intinya, Hamzah Fansuri berpendapat bahwa substansi kosmos adalah Nafas Yang Maha Pengasih (Nafās ar-Rahmān). Penelitian ini sangatlah penting, mengingat Hamzah Fansuri adalah salah seorang sarjana yang berasal dari Nusantara yang lebih dikenal sebagai penyair mistik daripada sebagai seorang filsuf yang memiliki sebuah doktrin kosmologi. Oleh karena itu, kosmologinya sedikit sekali dikaji oleh para sarjana. Bagaimanapun, ini penting untuk menjawab pertanyaan mengenai realitas segala sesuatu, suatu pertanyaan yang ditanyakan sepanjang waktu. Penlitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penulisan analitis deskriptif.

This article explores Islamic cosmology of Hamzah Fansuri. Generally, Hamzah Fansuri made his metaphysical doctrine, wujudiyyah, and the Divine Act of Self-Revelation (tajallī) as the foundation to explain the ontological relation between God and the cosmos. This article includes his thoughts such as the Divine Knowledge, therejection of creation ex nihilo, the fixed essences, God’s Will, the Effect of God’s Creative Activity or His Predisposition, the God’s Wisdom, the substance of the cosmos (macrocosm), and Human Being (microcosm). Essentially, Hamzah Fansuri argued that the substance of the cosmos is the ‘Breath’ of Most Compassionate (Nafās ar-Rahmān). This research is really important for Hamzah Fansuri is an original scholar of Nusantara who is better known as a mystic poet than the philosopher having a cosmological doctrine. Because of that, his cosmology is less studied by many scholars. Whereas it is important to answer the question about the reality of everything, the question which is asked all the time. This research uses qualitative approach with analytic descriptive method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Para sufi menafsirkan teks-teks suci dengan kaidah hermeneuik, untuk mencari makna konot erlatif, denotatif, terutama sugestif. Hamzah Fansuri—sufi dan sastrawan besar yang hidup semasa kerajaan Aceh berlimpah materi dan mengalami dekadensi moral, memaknai kata faqr sebagai memerlukan dan kemiskinan. Keduanya khas manusia, sehingga karena kemiskinan manusia perlu Tuhan, dan karena ke Maha-kaya-an-Nya Tuhan merdeka. Faqir adalah orang yang merdeka dari selain Allah. Sebagai maqam tertinggi, faqir berkenaan dengan jiwa yang fana, lenyapnya jiwa yang rendah sebab yang ada hanya cinta ilahi. Faqir berarti hidup zuhud dalam menggumuli, bukan menolak, kehidupan duniawi. Sementara M.Iqbal-Fisuf dan penyair Pakistan yang hidup ketikka peradaban Islam dlam kemunduran, memaknai kata faqr sebagai pribadi yang kuat karena cintanya pada Tuhan dan manusia merdeka, manusia unggul sebab kesadaran intelektualnya yang dalam dan jiwanya hidup. Hamzah Fansuri dan M. Iqbal memberikan makna yang hampir sama pada kata faqr, juga kritik mereka terhadap penyimpangan-penyimpngan agama dan tasawuf. Perbedaannnya, M. Iqbal memberikan takwil baru dan memperluasnya hingga mencakup bukan hanya agama dan tasawuf tetapi juga sosial dan politik, serta dengan jargon modern."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Para sufi lazim menafsirkan teks-teks suci dengan kaidah hermeneutik, untuk mencari makna konotatif denotatif terutama sugestif. Hamzah Fansuri, sufi dan sastrawan besar yang hidup semasa kerajaan Aceh berlimpah materi dan mengalami dekadensi moral, memaknai kata faqr sebagai memerlukan dan kemiskinan. Keduanya khas manusia, sehingga karena kemiskinan manusia perlu Tuhan dan karena ke-Maha-Kaya-an-Nya Tuhan merdeka. Faqir adalah orang yang merdeka dari selain Allah. Sebagai maqam tertinggi faqir berkenaan dengan jiwa yang fana', lenyapnya jiwa yang rendah sebab yang ada hanya cinta Ilahi. Faqir berarti hidup zuhud dalam menggumuli, bukan menolak kehidupan duniawi. Sementara M. Iqbal filsuf dan penyair Pakistan yang hidup ketika peradaban Islam dalam kemunduran, memaknai kata faqr sebagai pribadi yang kuat karena cintanya pada Tuhan dan manusia merdeka, manusia unggul sebab kesadaran intelektualnya yang dalam dan jiwanya hidup. Hamzah Fansuri dan M. Iqbal memberikan makna yang hampir sama pada kata faqr. Juga kritik mereka terhadap penyimpangan-penyimpangan agama dan tasawuf tetapi juga sosial politik serta mengemasnya dengan jargon modern."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yosa Maulana
"Tulisan dalam skripsi ini mendeskripsikan proses kreatif dari musisi jazz Agam Hamzah. Melihat karya-karyanya melalui penelusuran life story dan interpretasi simbolik sehingga akan terbaca bagaimana struktur yang terdiri dari jalinan pengalaman hidup mempengaruhi karakter musikal Agam Hamzah yang kemudian diolahnya dan dituangkan dalam lagu-lagunya. Komposisi musik jazz yang seringkali menggunakan nada-nada spontan menjadi ekspresi dari gagasannya. Kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan terlibat.

The thesis discusses the creative process of a jazz musician Agam Hamzah. Looking to his work through the searching of life story and symbolic interpretations to see how the structure of life experience interrelation affecting the musical creation of Agam Hamzah, in which later he turns them into songs. Jazz composition which often time uses spontaneous tones becoming the expressions of his ideas. This research is done using the qualitative approach, in depth interview technique, and participant observation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1965
S16271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Zachrun Istanti
Yogyakarta: Seksi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2008
899.28 KUN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmestya Adyana
"Pada tahun 2004, Depdiknas menerbitkan buku BISI Tingkat Dasar, BISI Tingkat Madya, dan BISI Tingkat Mahir sebagai standar minimal pengajaran bahasa Indonesia untuk sekolah-sekolah internasional di Indonesia. Dari ketiga buku tersebut, saya meneliti buku BISI Tingkat Dasar. Penelitian dilakukan untuk melihat keutuhan metode komunikatif dan perkembangan tingkat kesulitan di buku BISI Tingkat Dasar. Dalam penelitian ini, saya melakukan tiga tahapan kerja. Pertama, saya mendeskripsikan BISI Tingkat Dasar dengan teori teknik pengajaran bahasa dari Harold S Madsen. Madsen memaparkan teknik-teknik pengajaran bahasa asing yang berguna untuk mengenali jenis dan fungsi teknik latihan kemampuan berbahasa dalam bidang kosakata, tata bahasa, membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Kedua, saya menganalisis aspek-aspek metode komunikatif dalam BISI Tingkat Dasar dengan silabus dari Dewan Eropa yang menyatakan, sebuah pengajaran bahasa harus mencakup berbagai materi. Materi-materi tersebut yaitu situasi dan topik yang memerlukan penggunaan bahasa asing, fungsi komunikatif, nosi komunikatif, kosakata, dan tata bahasa. Ketiga, saya mengelompokkan materi dan jenis latihan dalam BISI Tingkat Dasar untuk melihat perkembangan tingkat kesulitan buku ini. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa buku BISI Tingkat Dasar: tidak secara keseluruhan menerapkan metode komunikatif karena, dari 10 bab, hanya 1 bab yang secara menyeluruh menerapkan aspek metode komunikatif, memperlihatkan perkembangan tingkat kesulitan dari segi ruang lingkup tema, tidak memperlihatkan perkembangan tingkat kesulitan dari segi latihan karena latihan yang sulit kerap dimunculkan sebelum latihan yang mudah, serta memiliki aspek metode gramatika terjemahan, yang terlihat dari banyaknya latihan penerjemahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S10817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>