Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"[Segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam
kelompok-kelompok potensi konsumen yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau
kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Fokus penelitian ini pada 3 mall yaitu Senayan City, Plaza Senayan dan Plaza
Semanggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bagaimana pola ruang
segmentasi pasar pusat perbelanjaan di kawasan Senayan. Metode penelitian ini
adalah deskriptif dengan analisis pola keruangan. Analisis dibagi berdasarkan waktu
yaitu pada hari kerja dan akhir pekan juga menggunakan analisis buffer yaitu < 5 km,
5 – 10 km, 10 – 15 km dan > 15 km. pendekatan segmentasi yang digunakan yaitu
segmentasi geografis, segmentasi demografi dan segmentasi manfaat. Variabel yang
digunakan yaitu data demografi pengunjung mall, tempat kegiatan terakhir dan alasan
mengunjungi mall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola ruang segmentasi
yang cenderung sama untuk segmentasi geografis dan demografis. Untuk segmentasi
manfaat, pengunjung yang melakukan kegiatan makan di restoran/foodcourt
cenderung berasal dari wilayah yang berjarak < 5 km. Pengunjung yang melakukan
kegiatan santai seperti menonton film di bioskop cenderung berasal dari wilayah yang
berjarak 10 – 15 km dan wilayah yang berjarak > 15 km. Pengunjung yang
melakukan kegiatan sosial seperti membina hubungan dengan relasi cenderung
memiliki pola yang berbeda di ketiga mall, Segmentation is a process of clasify various market into groups which has potential
customers with similarity needs and / or characters whose has same response in
spending their money. Focus of this research is to 3 malls; Senayan City, Plaza
Senayan and Plaza Semanggi. The aim of this research is to identify how the spatial
pattern of market segmentation of shopping center in Senayan area. The methods is
descriptive with spatial pattern analysis. Analysis divided by time, namely on
weekdays and weekends also use buffer analysis such as <5 km, 5-10 km, 10-15 km
and > 15 km. Segmentation approach are geographic segmentation, demographic
segmentation and benefit segmentation. The variables were demographic data of
visitors, the lastest activity place of visitors and the reason for visiting the mall. The
results showed that the spatial pattern of segmentation has similiarity each others. For
the segmentation of the benefits is dine in restaurants tend to be done by visitors who
came not far from the mall that is from the buffer area of < 5 km. Relaxing activities
such as watching film at cinema usually done by visitors coming from the buffer area
of 10-15 km. While social activities tend to differ among the three malls in the
Senayan area.]"
Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Armasari
"ABSTRAK
Segmentasi merupakan proses mengkotak-kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam
kelompok-kelompok potensi konsumen yang memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau
kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Fokus penelitian ini pada 3 mall yaitu Senayan City, Plaza Senayan dan Plaza
Semanggi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bagaimana pola ruang
segmentasi pasar pusat perbelanjaan di kawasan Senayan. Metode penelitian ini
adalah deskriptif dengan analisis pola keruangan. Analisis dibagi berdasarkan waktu
yaitu pada hari kerja dan akhir pekan juga menggunakan analisis buffer yaitu < 5 km,
5 – 10 km, 10 – 15 km dan > 15 km. pendekatan segmentasi yang digunakan yaitu
segmentasi geografis, segmentasi demografi dan segmentasi manfaat. Variabel yang
digunakan yaitu data demografi pengunjung mall, tempat kegiatan terakhir dan alasan
mengunjungi mall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola ruang segmentasi
yang cenderung sama untuk segmentasi geografis dan demografis. Untuk segmentasi
manfaat, pengunjung yang melakukan kegiatan makan di restoran/foodcourt
cenderung berasal dari wilayah yang berjarak < 5 km. Pengunjung yang melakukan
kegiatan santai seperti menonton film di bioskop cenderung berasal dari wilayah yang
berjarak 10 – 15 km dan wilayah yang berjarak > 15 km. Pengunjung yang
melakukan kegiatan sosial seperti membina hubungan dengan relasi cenderung
memiliki pola yang berbeda di ketiga mall.
ABSTRACT
Segmentation is a process of clasify various market into groups which has potential
customers with similarity needs and / or characters whose has same response in
spending their money. Focus of this research is to 3 malls; Senayan City, Plaza
Senayan and Plaza Semanggi. The aim of this research is to identify how the spatial
pattern of market segmentation of shopping center in Senayan area. The methods is
descriptive with spatial pattern analysis. Analysis divided by time, namely on
weekdays and weekends also use buffer analysis such as <5 km, 5-10 km, 10-15 km
and > 15 km. Segmentation approach are geographic segmentation, demographic
segmentation and benefit segmentation. The variables were demographic data of
visitors, the lastest activity place of visitors and the reason for visiting the mall. The
results showed that the spatial pattern of segmentation has similiarity each others. For
the segmentation of the benefits is dine in restaurants tend to be done by visitors who
came not far from the mall that is from the buffer area of < 5 km. Relaxing activities
such as watching film at cinema usually done by visitors coming from the buffer area
of 10-15 km. While social activities tend to differ among the three malls in the
Senayan area."
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S59911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Sulistiadi
"Tesis ini membahas mengenai hasil penelitian tentang Pelaksanaan Manajemen Sekuriti Fisik di Pusat Perbelanjaan Plaza Senayan. Kenyataan menunjukan bahwa pusat perbelanjaan Plaza Senayan sebagai pusat perbelanjaan yang banyak menjual barang-barang bermerk internasional pernah mengalami beberapa kali gangguan keamanan diantaranya adalah pencurian dan pengutilan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukung dengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancara dilakukan kepada manajemen operasional pusat perbelanjaan Plaza Senayan dan para petugas Satpam terkait dengan kegiatan pengamanan yang dilakukan. Hasil penelitian diamati secara kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan manajemen sekuriti fisik yang dilakukan di pusat perbelanjaan Plaza Senayan dilakukan dengan tenaga Satpam sistem in-house yang berpedoman kepada SOP yang dibuat oleh manajemen. Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan manajemen sekuriti fisik yang telah dilakukan sudah berjalan sudah cukup baik. Namun demikian, sebagai pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi oleh kaum ekspatriat, maka disarankan agar pihak manajemen lebih meningkatkan sistem keamanannya, memperbanyak dan melengkapi pemasangan sarana dan prasarana fisik yang mendukung pelaksanaan tugas manajemen sekuriti fisik, menambah jumlah tenaga Satpam yang ada, melakukan upaya dan terobosan baru dengan menggunakan peralatan sekuriti menggunakan teknologi yang canggih.

This thesis discussed about the Implementation of Physical Security Management at the shopping center Plaza Senayan. The fact suggests that the Plaza Senayan as shopping center that sell goods most of international brand had experienced several times security threats such as theft and shoplifting. This research is written with a method of field observation supported with the method of interview and collecting related documents. Interviews were conducted to operational management shopping center Plaza Senayan and officials security guard associated with the activities of the security which done. The research results observed qualitatively descriptive.
The result showed that the implementation of the physical security management conducted at the shopping center of Senayan Plaza done with using security guard in-house system who guided with SOP made by management. Based on observation, management activities physical security that has been done and has been running properly. However, as a shopping center frequented by expatriate groups, then suggested to further improve the management of its security system, multiply and furnish the installation of physical infrastructure that supports implementation of the tasks security management physical, added of number guard power there, made an effort and new breakthrough by using security equipment using technology that sophisticated.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Safira
"ABSTRAK
Indonesia memiliki sentra batik yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Kabupaten Cirebon. Kawasan Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon dikenal sebagai salah satu sentra batik dan tujuan wisata belanja di Provinsi Jawa Barat. Di kawasan ini terdapat banyak toko yang menjual produk batik dan memberikan pilihan bagi wisatawan belanja yang berkunjung ke kawasan ini. Penelitian ini menganalisis pola keruangan dari wisatawan belanja dengan beberapa variabel seperti daerah asal dan jumlah wisatawan belanja, jarak terhadap gerbang masuk, kelas jalan, luas bangunan, lahan parkir, variasi produk, dan daerah asal produk, serta mengetahui faktor-faktor yang berkorelasi dengan wisatawan belanja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola keruangan dari wisatawan belanja di Kawasan Batik Trusmi tidak selalu mengunjugi toko batik yang berjarak dekat dengan gerbang masuk Kawasan Batik Trusmi. Wisatawan belanja cenderung mengunjungi toko batik yang memiliki jarak berdekatan dengan toko batik lainnya dan didominasi oleh wisatawan belanja yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Faktor yang berkorelasi dengan wisatawan belanja adalah luas bangunan variasi produk, dimana toko dengan luas bangunan sedang hingga besar dan variasi produk sedang hingga banyak cenderung memiliki jumlah wisatawan belanja yang tinggi.

ABSTRACT
Indonesia has some batik center spread in various areas, one of them is in Cirebon Regency. Trusmi Batik Area in Cirebon Regency is known as one of batik centers and shopping destination in West Java Province. In this area there are many shops that sell batik products and provide options for shopping tourists who visit this area. This study analyzes the spatial pattern of shopping tourist with several variables such as the origin and numbers of shopping tourist, distance to the entrance gate, road class, building size, parking lot, variety of product, and the origin of product. The results showed that the spatial pattern of shopping tourists in Batik Trusmi Area does not always visit batik shop which is located close to the entrance gate of Batik Trusmi area. Shopping tourists tend to visit batik shops that have a distance close to other batik shops and dominated by shopping tourists who come from West Java Province, especially the city of Bandung. Factors that correlate with shopping travelers are the area of product variation building, where stores with medium to large building areas and moderate to large product variations tend to have high number of shopping tourists"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjatur Apriliawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmo Slamet Hillyawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Gunarto
"Perkembangan Online shopping di Internet berkembang sangat pesat, pelanggan dapat melakukan transaksi secara online, tanpa harus datang langsung ke toko yang menjual keperluannya.
Pada tesis ini saya akan membahas mengenai model online shopping yang ada di Internet saat ini, komponen-komponen yang digunakan terutama penggunaan WWW, keuntungannya, kendala yang dihadapi, jenis-jenis produk dan jasa yang dijual. Komponen lain seperti sistem pembayaran yang digunakan, autentikasi, iklan dan promosi, dan masalah keamanan akan dibicarakan sehubungan dengan teknologi Internet yang digunakan.
Sistem online shopping yang akan diterapkan menggunakan Web HTML, dengan memanfaatkan penggunaan browser yang memiliki kemampuan hypertext links dan mendukung multimedia. Topik yang akan dibahas pada rancangan online shopping ini adalah mengenai siapa saja yang terlibat, sistem transaksi yang digunakan, cara validasi, sistem pembayaran, cara pengiriman barang, penghitungan pajak, dan interaksi dari komponen-komponen yang terlibat.
Rancangan dan spesifikasi dari konfigurasi jaringan, software, dan hardware dibutuhkan untuk mewujudkan online shopping ini. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan ISP, jumlah pegawai, pelatihan, dan juga perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Agar online shopping ini berhasil dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat antara lain membuat kesadaran dan kesetiaan merek, edukasi pasar, hubungan masyarakat, demonstrasi produk, promosi respons langsung, penelitian dan pengembangan, dan memberikan jasa pelayanan dan dukungan bagi pelanggan.

The development of online shopping in the Internet is increasing very fast, customers can make online transactions without coming to the real store to order whatever they want.
In this thesis I will discuss about the models of online shopping that exist in the Internet today, components of online shopping especially the usage of WWW, advantages, problems, types of products and services. Other components like billing system, authentication, advertisement and promotion, and security will be discussed in conjunction with the Internet technology.
The online shopping system that will be used in this thesis is using Web HTML, by taking an advantage of browser with the ability to make hypertext links and multimedia. The topics that will be discussed in the design of online shopping are : who are involved, what transactions payment, validation system that will be used.
The design and specification of network configuration, software, and hardware are needed to make the realization of online shopping. Another important factors are how to choose ISP, staffs, training, and cost.
To make a successful online shopping, we have to use the right strategies that called cyber marketing. There are seven big cyber marketing : building brand awareness and loyalty, direct response promotions, market education, product demonstration and distribution, public relations, research and product development, and the last one is service and support to the customers."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T 1989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ira Widyasari
"Dania perdagangan ecemn/retailing Indonesia dihadapi oleh tantangan yang semakin besar yaitu; sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup rakyat Indonesia dan jugs sebagai salah satu penunjang sistem perekonomian Indonesia. Melihat tantangan ini, keberadaan dan perkembangan pusat perbelanjaan merupakan salah satu faktor penunjang untuk memajukan usaha perdagangan ecemn/ retailing Indonesia. Pusat perbelanjaan jelas mempunyai fungsi sebagai suatu lingkungan untuk berkomunikasi. Dan tampak bahwa pemikiran yang serius mengenai kwalitas telah menjadi trend/style yang bare pads perkembangan perencanaan pusat perbelanjaan di mesa mendatang. Dalam hal ini kreatifitas pengembang dan arsitek terus dipacu untuk menciptakan dan menawarkan ide-ide baru dalam jalur perkembangan pusat perbelanjaan yang semakin dituntut mempunyai multi fimgsi dewasa ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desita Dwijayanti
"Dengan bertambah majunya penerapan teknologi pada bangunan, juga berkembangnya perdagangan, ditambah peningkatan populasi dan peningkatan standar hidup, konsumerisme pada masyarakat juga turut berkembang. Konsumerisme adalah ideologi kapitalis yang merupakan kumpulan praktek sosial, budaya dan ekonomi. Pengaruhnya sangat kuat dalam membentuk lingkungan terutama dalam produksi arsitektur seperti pusat perbelanjaan. Desain pusat perbelanjaan menjadi kompleks dan khusus karena konsumerisme yang berkembang. Munculah beragam jenis pusat perbelanjaan, bentuk yang telah muncul pun tidaklah statis, terus berkembang ke berbagai arah sebagai usaha untuk tetap diminati. Dalam usaha menghasilkan solusi mengatasi masalah yang timbul pada desain pusat perbelanjaan, penting bagi para perencana untuk mengetahui konsep pusat perbelanjaan apa saja yang pernah dan sedang berkembang serta latar belakang apa yang memunculkannya. Tujuannya adalah untuk menebak bagaimana prospek pusat perbelanjaan ke depan. Di Indonesia konsep pusat perbelanjaan juga berkembang pesat beberapa tahun ini. konsep-konsep yang berkembang bahyak diambil dari konsep-konsep yang lebih dulu diterapkan di luar. Konsep yang berhasil adalah yang sesuai dengan konsumerisme yang berkembang di Indonesia.

With the increase of technology application in building, and also the development of the trade, the increase of population growth and the increase of living standard, the consumerism in the society is also developing. Consumerism is regarded as the practical ideology of capitalism which was a set of social, cultural and economic practices. Its influence to build the environments, especially in architecture product such as shopping center is very strong. Shopping center design is becoming complex and special; it is caused by the development of consumerism. Various kinds of shopping center forms are appeared in number, and the shapes which have been formed are not statically, they developed continuously to various directions as an effort to keep being interested. In order to resolve the shopping center design problems, it is necessary for the designers to know about shopping center concepts which were ever existing and still developing, and its background for their emerges. The target is to guess the prospect of shopping center in the future. In Indonesia, the concepts of shopping center are also fast developed in these recent years. The developing concepts are taken from foreign concepts which have been applied previously in foreign countries. The succeed concepts are the ones which are appropriate to consumerism which was developing in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Saraswati
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan bangunan pusat perbelanjaan, yang kini banyak dari bangunan tersebut yang mengadaptasi konsep plaza sebagai pusat berkegiatan pengunjungnya. Pengaplikasian konsep plaza tersebut tidak hanya pada bentuk fisiknya saja, tetapi juga banyak dari bangunan tersebut yang menggunakan kata plaza dalam penamaannya. Pada awalnya, konsep plaza hanyalah merupakan sebuah ruang terbuka kota yang menjadi pusat berkegiatan warga kotanya. Seiring dengan perkembangan jaman, konsep tersebut mulai diadaptasi oleh bangunan-bangunan tertutup lainnya, khususnya pada bangunan pusat perbelanjaan. Dalam melihat pengaplikasian konsep plaza tersebut, penulis mengacu kepada ciri bangunan pusat perbelanjaan dengan tipe plaza sebagai dasar analisa, yaitu memiliki atrium di bagian tengah sebagai pusat berkegiatan, sirkulasi utama mengarah ke bagian plaza, plaza yang baik tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dengan lebar sekitar 25 meter, dan di sekitar plaza terdapat retail-retail sebagai penarik, serta memilih studi kasus berupa bangunan pusat perbelanjaan dengan pengaplikasian konsep plaza pada penamaannya maupun bentuk fisiknya, seperti Plaza Senayan, Plaza Semanggi, Blok M Plaza, dan Margo City. Ternyata dari keempat studi kasus tersebut diketahui bahwa penamaan suatu bangunan pusat perbelanjaan tidak selalu sesuai dengan namanya, ada yang menggunakan kata plaza tetapi tidak ada plazanya dan ada yang tidak menggunakan kata plaza tetapi justru ada plazanya. Namun, penamaan bangunan pusat perbelanjaan tersebut ada juga yang sesuai. Dan ternyata dari keempat ciri tersebut, terdapat hal lain yang menentukan keberhasilan suatu plaza, yaitu terlihat dari letaknya yang strategis yang berada di antara pertemuan jalur sirkulasi vertikal maupun horizontal dan mudah diakses oleh pengunjungnya, serta terdapat suatu fasilitas yang mendukung sebagai area berkumpul dan duduk-duduk.

This script discusses the development of the shopping center, which is now a lot of them are adopting the concept of plaza as an activity center of those visitors. For some shopping centers, the application of plaza concept is not only on a physical form, but also for their naming. Initially, the concept of plaza is merely for open urban space which used a center of community life. But along with the changing times, the concept began to be adopted by other closed buildings, especially in the shopping center. In looking at the application of the plaza concept, the author refers to the characteristics of the shopping center with a plaza type as a basic analysis which has a central atrium as a center of doing activities, the main circulation leading to the plaza, good plaza is not too big and not too small with a width of approximately 25 meters, and around the plaza there are retails as an attractor. And the shopping centers which selected as a case study are a building with an applying of the plaza concept on that naming and a physical form, such as Plaza Senayan, Plaza Semanggi, Blok M Plaza, and Margo City. And from these four case studies was known that naming of a shopping centers building is not always in accordance with its name. There are some shopping centres are using a plaza in their naming but there is no acctualy plaza in there, but some aren't using a plaza word but instead there is a plaza. However, there is also an appropriate of that naming. And instead of the four characteristics, there are other things that determine the success of a plaza such as its strategic location like meetings of vertical and horizontal circulation routes and easily accessible by them, and its facility that supports the sitting and gathering area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>