Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69055 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nareshwari Khairunissa
"“RT Nol RW Nol” karya Iwan Simatupang adalah naskah drama yang mengisahkan perjuangan kaum marginal untuk mendapat pengakuan sebagai warga negara. Dalam drama ini digambarkan bahwa keberadaan kaum marginal dianggap mengganggu dan mengancam ketertiban sosial. Iwan Simatupang melalui “RT Nol RW Nol” menggambarkan sisi lain kehidupan kaum marginal di perkotaan. Makalah ini membahas kehidupan kaum marginal dalam drama “RT Nol RW Nol” melalui pendekatan intrinsik yang berfokus pada tokoh, alur, dan latar. Dari kajian intrinsik tersebut penulis menyimpulkan bahwa kehidupa kaum marginal, kaum gelandangan di kota, tidak senegatif yang dibayangkan orang. Mereka adalah orang-orang yang tahu bagaimana menghargai orang lain. Sebagaimana anggota masyarakat yang lain, mereka menginginkan hak dan martabatnya sebagai warga negara dihormati.
"RT Nol RW Nol" masterpiece(/artwork) by Iwan Simatupang, a drama script which tells of the struggle of the marginalized to gain recognition as citizens. The drama portrayed that the existence of the marginal groups considered to be disturbing and threatening the social order. Iwan Simatupang through "RT RW Zero Zero" illustrates the other side of the marginal urban life. This paper discusses the lives of the marginalized in the drama "RT Nol RW Nol" through the intrinsic approach that focuses on character, plot, and setting. By that, the authors concluded that the lives of the marginalized, the homeless in the city, it is not as negatives as people imagine. In fact, they are people who know how to respect others. Just as members of other communities, they want their rights and dignity as citizens to be respected."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Wedatama Widya Sastra, 2004
899.2 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Axel Putra Hadiningrat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal sosial, inovasi serta motivasi yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo. Pendekatan yang dilakukan adalah metode campuran (Explanatory Sequential Mixed Method) dengan 2 fase. Fase pertama menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan jawaban kuesioner terstruktur dari 303 responden. Hasil data kuantitatif dianalisis dengan software Lisrel. Fase kedua dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan indepth interview terhadap 10 orang informan yang diolah dengan software Dedoose. Modal Sosial berpengaruh signifikan pada masyarakat di Labuan Bajo memanfaatkan modal sosial untuk tolong menolong dan gotong royong berlandaskan kepercayaan, saling berbagi informasi positif. Masyarakat juga memperlihatkan ada motivasi yang melahirkan inovasi. Dengan demikian, inovasi masyarakat sangat berkorelasi erat dengan motivasi yang mereka memiliki.

This study aims to analyze the influence of social capital, innovation and motivation that are directly or indirectly related to the welfare of the community in Labuan Bajo. The approach taken is a mixed method (Explanatory Sequential Mixed Method) with 2 phases. The first phase used a quantitative approach by collecting structured questionnaire answers from 303 respondents. The results of quantitative data were analyzed with Lisrel software. The second phase was carried out with a qualitative approach through observation and in-depth interviews with 10 informants processed with Dedoose software. Social Capital has a significant effect on the community in Labuan Bajo utilizing social capital to help and mutual assistance based on trust, sharing positive information. The community also shows that there is a motivation that gives birth to innovation. Thus, people's innovation is closely correlated with the motivations they have."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vieronica Varbi Sununianti
"Tujuan penelitian menggambarkan perubahan status dan peran, serta pola eksklusi pada tenaga pendidik apprentice di FISIP UI. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Temuan menunjukkan transformasi struktural menciptakan biaya sosial diantaranya eksklusi sosial pada tenaga pendidik apprentice di FISIP UI. Pasca pelaksanaan skema tenaga pendidik, tenaga pendidik apprentice mendapatkan peningkatan status kerja, namun disertai penurunan kondisi kerja, akses, dan kesempatan kerja. Bervariasinya eksklusi antar individu berhubungan dengan proses rekrutmen, jenis kelamin, posisi kerja di departemen, melemahnya hubungan sosial, serta sulitnya memasuki pasar kerja formal. Eksklusi ini merupakan proses yang tidak dapat dihindarkan untuk menjadi tenaga pendidik tetap dan ini diterima sebagai suatu nilai yang berlaku di universitas.

The aims of this research are to describe the changing roles, statuses and exclusion pattern of apprentice lecturers in FISIP UI. The study used qualitative methods that carried out through in-depth interview, direct observation, and document study. The research findings show that the structural transformation of the university followed by internal labour market flexibilization has created social costs such as social exclusion on apprentice lecturers at FISIP UI. Post implementation of new labor scheme policy, apprentice lecturers got higher working status but accompanied by worsening working condition, access, and opportunities to work. The variation of social exclusion among individuals is related to recruitmen process, gender, job positions in department, weakening social ties, and the difficulties of entering formal labor market. Exclusion is an unavoidable process for the apprentice lecturers for achieving their full time status and even it has been perceived as a given university value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T32511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyta Intan Yulianti
"ABSTRAK
Keberadaan masyarakat Betawi di DKI Jakarta mulai termarginalkan dari sisi
budaya maupun keruangan akibat perkembangan Kota Jakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui proses marginalisasi masyarakat Betawi dari segi
budaya dan keruangan. Metode penelitian ialah deskriptif kualitatif dan analisis
keruangan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat Betawi di pesisir,
tengah dan pinggir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marginalisasi
masyarakat Betawi dari segi budaya adalah bergesernya mata pencaharian,
upacara pernikahan, bahasa panggilan orang tua, dan makanan khas. Pergeseran
budaya tersebut diakibatkan oleh himpitan ekonomi, pencemaran, dan
perkembangan zaman. Marginalisasi masyarakat Betawi dari segi ruang
mengakibatkan berpindahnya masyarakat Betawi ke pinggir bahkan keluar kota
Jakarta, disebabkan penggusuran dan menjual tanah karena desakan ekonomi

ABSTRACT
The existence of the Betawi in Jakarta began marginalized in terms of culture and
space as a result of the development of the city of Jakarta. This study aims to
determine the process of marginalization of the Betawi people in terms of culture
and space. The research method is descriptive qualitative and spatial analysis to
do an interview to the Betawi people in coastal, central and edge. The results
showed that the marginalization of the Betawi people in terms of culture, the shift
in livelihood, wedding ceremonies, language call the parents, and the food is
typical. The cultural shift caused by economic pressure, pollution, and the times.
Betawi community marginalization in terms of space resulted in the migration of
the Betawi people to even out the edge of the city, due to evictions and sell the
land due to economic pressures."
2016
S65675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Wisnumurti
"Tesis ini membahas tentang keteraturan sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat RT 01 RW 06 kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Masyarakat yang tinggal di permukiman ini merupakan warga dari Jakarta maupun pendatang dari luar Jakarta. Mereka yang datang ke Jakarta untuk mencari nafkah dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya dan umumnya bekerja pada sektor informal. Karena ketidak mampuan dan kekurangan harta mereka terpaksa memilih tempat tinggal di suatu permukiman kumuh dengan kurang penataan ruangn hunian, kotor serta kurang memadainya fasilitas-fasilitas seperti air bersih, sampah, listrik dan lain-lainnya.
Sebagai suatu masyarakat yang masih relatif baru, hidup dalam kemiskinan di lingkungan yang kumuh akan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan setempat. Mereka saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga terdapat hubungan-hubungan sosial di dalam kehidupan masyarakat tersebut, baik dalam lingkup keluarga, tetangga, kegiatan mata pencaharian,dan lingkup rekan sedaerah. Di dalam hubunganhubungan tersebut terdapat pedoman-pedoman, aturan-aturan yang disepakati, digunakan serta dioperasionalkan sehingga mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat di lingkungan itu, yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Pedoman-pedoman itu ada yang diwujudkan dalam hubungan patron klien, di mana patron yang menentukan adanya aturan dan klien yang melaksanakan. Di lain hal ada pula pedoman itu dibuat atas kesepakatan bersama karena adanya rasa senasib ataupun karena merasa sama-sama dari satu daerah.
Dalam tesis ini ditunjukkan bahwa corak keteraturan sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat RT 01 RW 06 Kebon Pala banyak dipengaruhi oleh peranan ketua RT setempat. Tetapi peranannya baru terlihat jika suatu waktu terjadi peristiwa dalam hubungan-hubungan social yang menuntut peranannya untuk segera memecahkan atau menyelesaikannya. Bila tidak ada, maka yang berpengaruh adalah hubungan-hubungan perorangan di masyarakat tersebut. Sehingga dalam ketua RT dalam hal dapat dikatakan patron, di mana dibawahnya terdapat patron-patron lain sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Implikasi corak keteraturan sosial tersebut dengan Program Pembinaan Kamtibmas adalah memanfaatkan patron dalam hal ini ketua RT dalam penyampaian pesan-pesan kamtibmas untuk disampaikan kepada warganya. Hal ini akan lebih efektif karena ia sangat berpengaruh terhadap warga di lingkungan tersebut. Di samping itu bahwa corak keteraturan setiap masyarakat tidak selalu sama, sehingga untuk menjalankan program kamtibmas ini harus betul-betul mengetahui corak keteraturan setiap masyarakat yang dibinannya agar pesan yang disampaikan dapat menyentuh dan dilaksanakan oleh warganya."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Yuniarto
"Keberadaan migran Indonesia di Taiwan didominasi oleh pekerja pabrik dan sektor rumah tangga. Mereka adalah kelompok minoritas yang berjuang untuk bertahan hidup. Mereka diberi label sebagai kelompok yang tidak berpendidikan, konsumtif, dan tidak memiliki orientasi masa depan. Terdapat kepedulian terhadap kondisi para migran, salah satunya dari kelompok pengusaha kecil Indonesia yang berjiwa sosial. Mereka melakukan aksi kegiatan sosial-keagamaan yang terkait dengan komunitas pekerja migran. Kerjasama/hubungan antara pengusaha dengan pekerja migran ini menciptakan rasa solidaritas kelompok dan membangun rasa kebersamaan di antara mereka. Ada tiga faktor penting pembentuk kondisi ini: posisi marjinal sebagai migran, nilai agama, dan rasa keprihatinan sosial. Melalui analisis pengalaman religius dari pengusaha dan dalam kegiatan sosial-keagamaan, tulisan ini memperlihatkan efek positif antara aktivitas bisnis dan penerapan nilai agama, yang menjadi alat pembentuk identitas diri imigran, rasa solidaritas, kepemimpinan, dan penerapan kerja kolektif masyarakat migran Indonesia di Taiwan. Tulisan ini berdasarkan pengamatan dari kegiatan sehari-hari masyarakat migran dan wawancara mendalam terhadap pengusaha Indonesia pada bulan Juni hingga Desember 2014. Metode penelitian etnografi digunakan dalam penelitian untuk mengeksplorasi sejauh mana proses hubungan sosial migran-pengusaha terhadap pembentukan solidaritas komunitas migran melalui praktek kewirausahaan sosial-religius yang dijalankan.

Indonesian migrants in Taiwan have been dominated by low skilled workers who are labelled uneducated sojourners, consumptive, the misplacement of future orientation, and a minority group struggling to survive. Several individuals concern about the migrant condition, and they are so-called migrant social entrepreneurs. Through social-religious activities and interrelations with the migrant worker community, the Indonesian entrepreneurs have created solidarity for migrant workers’ to generate living conditions that are more favourable and improve their livelihoods. Three important factors shape this condition: the marginal position of second-class migrant workers-immigrants, the virtuous value of religion, and social apprehension. Thorough analysing the religious experiences of entrepreneurs and social-religious activities, this paper shows the positive effects of the relationship between business activities and religious value application, which establish the immigrant self-identity, solidarity, leadership, and collective work formation of the Indonesian migrant community in Taiwan. The primary data is based on the observation of participants’ daily business activities and in-depth interviews with Indonesian entrepreneurs from June to December 2014. The ethnographic research method is applied as a means to explore the effect that migrant-entrepreneur social relations have on the mode of entrepreneurship practices."
Tokyo: Department of Anthropology Tokyo Metropolitan University, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2004
808.84 KEB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1997
307.72 CON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tabana
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan corak keteraturan kehidupan sosial dalam masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat.
Sebagai satu satuan sosial, masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh, terdapat pula keteraturan sosial dimana dalam hubungan antar sesama warga masyarakatnya, perilaku anggota masyarakat tadi sesuai dengan norma dan pedoman yang adaptif dengan lingkungan mereka tinggal. Demikian pula halnya masyarakat yang tinggal di RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Bans Jakarta Pusat, terdapat norma dan pedoman dalam hubungan sosial antar sesama warganya sesuai peran dan statusnya. Hubungan sosial tadi tercakup dalam jaringan sosial yang terwujud dalam keteraturan sosial. Dan dalam keteraturan sosial tersebut, tercermin aturan dan norma yang berupa pola hubungan sosial antar peran-peran anggota masyarakatnya yang menentukan corak keteraturan sosial di lingkungan masyarakat tersebut.
Penulisan tesis tentang kehidupan masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat, metodologi yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, yaitu mendiskripsikan suatu kebudayaan masyarakat dari sudut pandang masyarakat itu sendiri. Dengan cara mengkaji prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut.
Sebagai masyarakat miskin di lingkungan RT 05 tadi, kebanyakan warga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bekerja di sektor informal, dengan sejumlah pekerjaan sampingan. Hal ini dikarenakan apabila hanya menyandarkan kepada I (satu) jenis mata pencaharian saja, kebutuhan rumah tangga tidak dapat tertanggulangi. Dalam usaha mendapatkan penghasilan keluarga tadi, penduduk setempat ada yang melibatkan anggota keluarganya dalam membantu kehidupan ekonomi rumah tangganya dan disamping ada yang meminjam uang ke rentenir.
Kehidupan sosial masyarakat, dapat terlihat dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat setempat, misalnya hubungan antara aparat pengurus RT dengan masyarakat atau hubungan antar tetangga. Bagi masyarakat RT 05 hubungan antara tetangga dapat dijadikan sebagai sandaran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti adanya pinjam-meminjam uang dan pinjam meminjam barang. Disamping itu dalam hubungan antar tetangga terlihat ada kegiatan arisan, ngobrol bersama dan melakukan kegiatan hiburan.
Dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat tadi, sering pula timbul konflik. Penyelesaian konflik ini dilakukan dengan berbagai cara seperti mendiamkan, mempermalukan, melibatkan pihak lain seperti tokoh masyarakat, dan juga melibatkan aparat keamanan. Peran yang menonjol dalam kehidupan masyarakat tersebut dalam menciptakan keteraturan sosial adalah peran Pak Rohim selaku tokoh masyarakat yang diperlakukan sebagai patron.
Dari peran tokoh tadi, terlihat bahwa corak keteraturan sosial di RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat, dipengaruhi oleh tokoh informal yang diperlakukan sebagai patron. Dan dalam kaitannya dengan implikasi kamtibmas di wilayah tadi, maka seyogyanya aparat kepolisian memanfaatkan peran tokoh informal tersebut."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>