Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116837 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Bernadeth Deminiz
"Lulusan SMK menyumbangkan angka pengangguran tertinggi di Indonesia. Penyebab tingginya angka pengangguran tersebut adalah rendahnya keyakinan diri pada siswa SMK dan kebingungan dalam menentukan karir yang tepat sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengambilan keputusan karir. Fenomena ini berkaitan dengan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir (CDSE) yang dimiliki seseorang. CDSE dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dua diantaranya adalah kecerdasan emosional (EI) dan kepribadian proaktif (PP).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah EI dan PP berpengaruh terhadap CDSE pada siswa SMK kelas 12. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 866 siswa kelas 12 yang berasal dari 9 SMK di Jakarta dan Depok. Pengukuran dilakukan dengan Career Decision Self-Efficacy Scale Short Form, Trait Emotional Intelligence Questionnaire, dan Proactive Personality Scale.
Analisis regresi berganda yang dilakukan dengan mengkontrol variabel jenis kelamin dan usia menunjukan hasil bahwa EI dan PP memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CDSE (F(1,865) = 65,510, p=0,000, <0,001) dengan koefisien determinan sebesar 0,229. Hal ini menunjukan bahwa 22,9% varians CDSE dapat dijelaskan oleh EI dan PP. Hasil analisis juga menunjukan bahwa PP (β=0,406) diketahui memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap CDSE dibandingkan dengan EI (β=0,160).

Vocational high school graduates contribute the highest unemployment rates in Indonesia. Some of the cause of high unemployment rate are the low self-confidence in vocational students and confusion in determining the right career which causes difficulties in making career decisions. This phenomenon is related to career decision making self-efficacy (CDSE) that someone has. CDSE can be influenced by various factors, two of which are emotional intelligence (EI) and proactive personality (PP).
This study aims to find out the effect of EI and PP on CDSE in 12th grade vocational high school students. Participants in this study were 866 12th grade students from 9 vocational high schools in Jakarta and Depok. The measurements used are Career Decision Self-Efficacy Scale Short Form, Trait Emotional Intelligence Questionnaire, and Proactive Personality Scale. Multiple regression analysis conducted to see the effect of EI and PP on CDSE with gender and age as control variables.
The result showed that the EI and PP had a positive and significant contribution to CDSE (F (1,865) = 65,510, p = 0,000, <0,001) with determinant coefficient of 0,229. This shows that 22.9% of CDSE variants can be explained by EI and PP. The results of the analysis also showed that PP (β = 0.406) was known to have a greater effect on CDSE compared to EI (β = 0.160).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahyuningsih
"Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kecerdasan tertinggi (ultimate Intelligence) yang dirniliki manusia. Kecerdasan ini menghantar manusia pada penemuan dan pernahaman akan makna dan nilai dalam menjalani atau melakukan sesuatu. Pencapaian kualitas kecerdasan spiritual (SQ), tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dua kecerdasan terdahulu (IQ & EQ). Idealnya, ketiga kecerdasan utama tersebut harus saling sejajar, meskipun masing-masing memiliki kekuatan wilayah tersendiri dan dapat berfungsi secara terpisah. Karena kecerdasan dapat berkembang dan meningkat, maka diperlukan metode untuk peningkatannya. Dan literatur yang ada, diketahui bahwa riyadhah (olah jiwa) dan iqra' (kemampuan membaca ayat-ayat qauliyah dan kauniyah) memiliki pengaruh tcrhadup peningkatan kecerdasan spiritual (SQ). Oleh karena itu, perlu diketahui berapa besar pengaruh intensitas riyadhah dan intensitas iqra' terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ), apakah kedua variabel memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas riyadhah dan intensitas iqra' terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ) pada jama'ah kajian Daarul Muwahhid Jakarta-Barat.
Desain penelitian adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta mengguna';an metode ex post facto. Regresi tinier digunakan untuk menganalisis data dengan bantLan SPSS var. 11.5 for windows.
Populasi penelitian adalah kelornpok-kelompok kajian yang melakukan riyadhah dan. iqra' dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun sampel penelitian adalah jama'ah kajian' Daarul Muwahhid, dengan pertimbangan, jama'ah kajian ini selain mengkaji Al-Qur'an, Al-Hadits dan Al-Hikam untuk meningkatkan IQ, juga bersbsialisasi dengan masyarakat sekitar, guna meningkatkan EQ serta bertekad memperbaiki hubungan vertikal dengan Sang Khalik melalui peningkatan SQ.
Penelitian ini menggunakan metode pengtunpulan data berapa kusioner yang disebarkan kepada 40 responder, yang sebelumnya telah di try out pada jama'ah kajian Darin Tauhid Cipaku Jakarta-Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel memberi pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan spiritual (SQ) sebesar 85.5 %, sisanya dipengaruhi oleh factor-faktor yang lain.

Spiritual Quotient constitutes an ultimate intelligence owned by a human being. This intelligence accompanies a human being to the discovery and understanding of a meaning and value in performing something. As the intelligence may escalate an individual to a better Ievel, therefore a methed is required to enhance the intelligence. It is known from the existing literature that Riyadhah (spiritual processing) and Igra' (capability to read verses of gauliyah and kauniyah) have an effect towards the enhanc Arent of spiritual intelligence. Therefore it is necessary to know how much effect of the intensity of riyadhah and iqra' is with respect to the enhancement of SQ, whether both variables have a big influence in the enhancement of SQ.
The objective of this research is to know how much effect of the intensity of riyadhah and iqra' is with respect to the enhancement of spiritual intelligence in the community for Daarul Muwahhid study in West Jakarta.
Research design is non-experimental by using a quantitative approach and using method of ex post facto. Linear Regression is used to analyze data by help of SPSS ver. 11.5 for Windows.
Research population is groups who perform riyadhah and iqra' in their daily life. As regards research sample, the community for Daarul Muwahhid study in West Jakarta, with the consideration, that the study community besides studying al-Qur'an, Al-Hadits and Al-Hikant, to enhance IQ, also socializing with the surrounding community to enhance EQ, simultaneously with the faith to correct vertical relations with the Creator through the effort of SQ improvement.
This research uses data collecting method in the form of a questionnaire distributed to forty (40) respondents, the questionnaires of which have previously been tried out in the community of Daarut Tauhid Study, Cipaku, South Jakarta.
Research results show that riyadhah and iqra' have an effect of 85.5% with respect to the enhancement of spiritual intelligence.
"
2007
T17578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citro W. Puluhulawa
"Sebagai pendidik professional guru dituntut memiliki seperangkat kompetensi dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial guru yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam bersikap obyektif, inklusif, dan tidak diskriminatif, santun baik dalam perkataan maupun perbuatan, mampu berkomunikasi baik secara lisan, tulisan dan isyarat, menjalin hubungan dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar serta mampu beradaptasi dengan komunitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Berdasarkan hasil analisis regresi, ditemukan adanya hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Hal ini mengandung arti bahwa semakin baik kecerdasan emosional dan spiritual guru, semakin baik dampak yang dihasilkan dari peningkatan kompetensi sosial guru.

Teacher as a professional educational is demanded to have a set of competence in carrying out the daily tasks. One of the competences is social competence. The social competence of teachers is that teachers have an objective, inclusive and non discriminative attitude, well-mannered eitherin speech or in act, capable in communicating verbally, writtenly and gesture. In addition, teachers have to coordinate with the students, other fellow teachers, educational staff, student?s parents as well asthe society. They must also be able to adapt with the community. This study aims to determine the relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence work with the social competence of teachers in Vocational Schools of Gorontalo City. The result of multiple correlation coefficient which showed between emotional intelligence and spiritual intelegence toward social competence. This means that the better the emotional and spiritual intelligence of teacher, the better the effect of the social competence of teachers will be."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martin, Anthony Dio
Jakarta: Gramedia, 2006
152.4 MAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Amirah Fatin
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek mediasi kepribadian proaktif dalam pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri keputusan karier siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Siswa SMK diketahui mengalami kesulitan dalam membuat keputusan karier di akhir masa studinya, padahal mereka telah menentukan kejuruan mereka sejak memasuki SMK. Salah satu penyebabnya adalah siswa kurang memiliki efikasi diri keputusan karier. Untuk menanggulangi hal tersebut, efikasi diri keputusan karier siswa perlu ditingkatkan melalui faktor lain yang memengaruhinya, seperti kecerdasan emosi. Kepribadian proaktif dipilih sebagai variabel mediator. Studi kuantitatif ini dilakukan terhadap 833 orang siswa SMK kelas 12 di sembilan sekolah wilayah Depok dan Jakarta Selatan, dengan menggunakan metode non-probability sampling jenis accidental sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF), serta Proactive Personality Scale (PPS), dengan masing-masing alat ukur memiliki reliabilitas > 0,7. Analisis mediasi dilakukan menggunakan PROCESS oleh Hayes, dengan hasil kepribadian proaktif mampu memediasi pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri keputusan karier secara partial (ab = 0,10, c' = 0,12, p<0,01). Hasil studi ini dapat digunakan pada program intervensi untuk meningkatkan efikasi diri keputusan karier siswa, dengan memperhatikan faktor kecerdasan emosi dan kepribadian proaktif pada siswa.

ABSTRACT
This study was conducted to examine proactive personality as mediator in the influence of emotional intelligence on vocational high school student's career decision self efficacy. Vocational high school students are known to have difficulty in making career decisions because they have lack on career decision self-efficacy. To overcome this, students career decision self-efficacy needs to be improved through other factors, such as emotional intelligence. Proactive personality chosen as a mediator variable. This quantitative study was conducted on 833 vocational high school students from Depok and Jakarta Selatan, and were recruited using non-probability sampling method with the type of accidental sampling. The measuring instruments are Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form (CDSES-SF), Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF), and Proactive Personality Scale (PPS), with a reliability of > 0.7. Mediation analysis was used as the data analysis technique, using PROCESS by Hayes. The results showed that proactive personality was partially mediate the effect of emotional intelligence on career decision self efficacy (ab = 0.10, c' = 0.12, p <0.01). The results of this study can be used in intervention programs to improve students career decision self-efficacy, taking into account emotional intelligence and proactive personality factors in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citro W. Puluhulawa
"Teacher as a professional educational is demanded to have a set of competence in carrying out the daily tasks. One of
the competences is social competence. The social competence of teachers is that teachers have an objective, inclusive
and non discriminative attitude, well-mannered eitherin speech or in act, capable in communicating verbally, writtenly
and gesture. In addition, teachers have to coordinate with the students, other fellow teachers, educational staff, student’s
parents as well asthe society. They must also be able to adapt with the community. This study aims to determine the
relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence work with the social competence of teachers in
Vocational Schools of Gorontalo City. The result of multiple correlation coefficient which showed between emotional
intelligence and spiritual intelegence toward social competence. This means that the better the emotional and spiritual
intelligence of teacher, the better the effect of the social competence of teachers will be.
Sebagai pendidik professional guru dituntut memiliki seperangkat kompetensi dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial guru yang dimaksud
adalah kemampuan guru dalam bersikap obyektif, inklusif, dan tidak diskriminatif, santun baik dalam perkataan
maupun perbuatan, mampu berkomunikasi baik secara lisan, tulisan dan isyarat, menjalin hubungan dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar serta mampu beradaptasi
dengan komunitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Berdasarkan hasil analisis regresi, ditemukan adanya hubungan
antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kompetensi sosial guru. Hal ini mengandung arti bahwa
semakin baik kecerdasan emosional dan spiritual guru, semakin baik dampak yang dihasilkan dari peningkatan
kompetensi sosial guru."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>