Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181942 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aliefya Firnanda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena
selisih nilai tukar mata uang asing dalam hal ini yaitu antara mata uang Rupiah
dengan US Dollar. Penelitian di khususkan untuk perusahaan BUMN, karena
terkait keluarnya Peraturan Menteri (Permen) yang memberikan kebebasan bagi
perusahaan milik negara untuk melakukan transaksi hedging atau lindung nilai.
Perhitungan hedging yang akan dilakukan mengacu kepada nilai VaR dari
portofolio fuel expense yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia, selanjutnya
dengan mengetahui kemungkinan potensi risiko maksimal yang bisa terjadi dalam
periode 1 hari ataupun 1 bulan kedepan, diharapkan PT Garuda Indonesia bisa
mempersiapkan langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk melakukan atau
tidak melakukan hedging. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa setelah
melakukan perhitungan VaR dengan simulasi Monte Carlo, penerapan kebijakan
hedging yang akan dilakukan bisa jauh lebih mudah, karena memiliki dasar dan
benchmark yang jelas didalam pertimbangannya, yang selanjutnya tentu saja akan
menghasilkan penghematan terhadap anggaran.

ABSTRACT
This study aims to anticipate the losses incurred due to the difference in exchange
rates of foreign currencies in this case is between the Rupiah to U.S. Dollar.
Research in dedicated to state-owned companies, as related discharge regulation
which gives freedom for state-owned enterprises to undertake hedging
transactions. Hedging calculations to be performed referring to the VaR of a
portfolio of fuel expense owned by PT Garuda Indonesia, next to knowing the
possibility of the potential risks that could occur within a maximum period of 1
day or 1 month ahead, PT Garuda Indonesia is expected to develop measures and
strategies the right to do or not to hedge. These results prove that after performing
the calculation of VaR with Monte Carlo simulation, hedging policies can be
made much easier, because it has a base and a clear benchmark in its discretion,
which then of course will result in savings to the budget."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliefya Firnanda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena selisih nilai tukar mata uang asing dalam hal ini yaitu antara mata uang Rupiah dengan US Dollar. Penelitian di khususkan untuk perusahaan BUMN, karena terkait keluarnya Peraturan Menteri (Permen) yang memberikan kebebasan bagi perusahaan milik negara untuk melakukan transaksi hedging atau lindung nilai. Perhitungan hedging yang akan dilakukan mengacu kepada nilai VaR dari portofolio fuel expense yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia, selanjutnya dengan mengetahui kemungkinan potensi risiko maksimal yang bisa terjadi dalam periode 1 hari ataupun 1 bulan kedepan, diharapkan PT Garuda Indonesia bisa mempersiapkan langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan hedging. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa setelah melakukan perhitungan VaR dengan simulasi Monte Carlo, penerapan kebijakan hedging yang akan dilakukan bisa jauh lebih mudah, karena memiliki dasar dan benchmark yang jelas didalam pertimbangannya, yang selanjutnya tentu saja akan menghasilkan penghematan terhadap anggaran.

ABSTRACT
This study aims to anticipate the losses incurred due to the difference in exchange rates of foreign currencies in this case is between the Rupiah to U.S. Dollar. Research in dedicated to state-owned companies, as related discharge regulation which gives freedom for state-owned enterprises to undertake hedging transactions. Hedging calculations to be performed referring to the VaR of a portfolio of fuel expense owned by PT Garuda Indonesia, next to knowing the possibility of the potential risks that could occur within a maximum period of 1 day or 1 month ahead, PT Garuda Indonesia is expected to develop measures and strategies the right to do or not to hedge. These results prove that after performing the calculation of VaR with Monte Carlo simulation, hedging policies can be made much easier, because it has a base and a clear benchmark in its discretion, which then of course will result in savings to the budget"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Yustika Ramadhani
"Perluasan Cakupan Keuangan Negara yang terdapat didalam Pasal 2 huruf g dan i Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara menyebabkan BUMN termasuk kedalam lingkup keuangan negara. Mahkamah Konstitusi dalam Putusannya No. 48/PUU-XI/2013 menguatkan ketentuan Pasal 2 huruf g dan i UU No. 17/2003.
Tesis ini membahas mengenai bagaimana keterkaitan antara manajemen risiko yang diterapkan oleh BUMN dengan risiko kerugian keuangan negara, bagaimana pengaturan mengenai pelaksanaan hedging oleh BUMN di Indonesia sebagai manajemen risiko terhadap risiko kerugian Keuangan Negara dan bagaimana perlindungan hukum bagi BUMN yang melakukan transaksi hedging terhadap risiko kerugian keuangan negara dan beberapa doktrin mengenai keterkaitan kerugian BUMN dengan kerugian keuangan Negara.
Penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini mengungkapkan bahwa belum adanya kepastian hukum secara normatif mengenai perlindungan hukum terhadap pelaksanaan transaksi Hedging dari risiko kerugian keuangan Negara.

State Financial Coverage Expansion contained in Article 2 letter g and i of Law No. 17 Year 2003 on State Finance causing SOEs included in the scope of state finances. The Constitutional Court in its Decision No. 48 / PUU-XI / 2013 strengthens the provisions of Article 2 letter g and i Law 17/2003.
This thesis describes how the relationship between risk management applied by the state with the risk of financial loss to the state, how the arrangements regarding the implementation of hedging by SOEs in Indonesia as a risk management against losses from State Treasury and how the legal protection of SOEs transactions hedging against the risk of financial loss state and some doctrine of the connection losses of state companies with financial losses of the State.
Research using normative juridical method revealed that the absence of normative legal certainty regarding the legal protection of the implementation of a hedging transaction risk of financial loss to the State.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coyle, Brian
Canterbury: Financial World Publishing, 2001
658.155 COY h (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Melania
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara derivatif lindung nilai dan karakteristik keuangan perusahaan di industri perbankan; serta pengaruh penggunaan derivatif lindung nilai terhadap praktik manajemen laba akrual dalam penentuan strategi income smoothing. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 150 firm-years yang terdiri dari 30 bank konvensional selama periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang menggunakan derivatif memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar, leverage yang lebih rendah, kesempatan untuk bertumbuh yang lebih tinggi,dan tingkat financial distress yang lebih tinggi; sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan derivatif.
Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa penggunaan derivatif berkorelasi negatif dengan praktik manajemen laba akrual. Penggunaan derivatif menjadi sinyal positif bagi pemegang saham yang menunjukkan bahwa manajemen memiliki kompentensi dalam mengurangi volatilitas laba, sehingga manajemen tidak memiliki insentif untuk melakukan praktik manajemen laba akrual dalam rangka mengurangi eksposur terhadap risiko dan melakukan perataan laba.

The objective of this study is to examine the relationship between hedging derivatives and financial attributes of the banks; and the impact of hedging derivatives on discretionary accruals for income smoothing decision in banking industry. This study uses data from 150 firm-year observations drawn for 30 banks covering 2011 to 2015.
The empirical results show that size, leverage, growth opportunity, and financial distress have significant relationship with hedging derivatives; meanwhile liquidity does not have any significant relationship. Banks that utilise hedging tend to be larger in size and exhibit lower leverage, higher growth opportunity, and higher financial distress as well.
In addition, this study reports that hedging derivatives and earnings management display an inverse relation. Hedging derivatives can be positive signal for shareholders which shows that management has competency to reduce earnings volatility, thus management does not have any incentives to use discretionary accruals in order to mitigate their risk exposure and smooth their earnings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muksin, Author
"ABSTRAK
Dampak terjadinya tragedi WTC 11 September 2001, Bom Bali 2002 mengakibatkan Penurunan trafik hingga 30 %, Bom JW Marriot tidak terpengaruh banyak pada trafik intemasional, namun pemulihan kembali ke sebelum terjadinya WTC 2001 memerlukan waktu yang cukup lama.
Dalam kondisi global yang kurang kondusif mengakibatkan banyak pesawat terbang intemasional over supply hingga 40 %, akan tetapi pada kesempatan tersebut memberi peluang bagi pengusaha kawasan regional Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk membuka perusahan jasa transportasi udara dengan low cost dan tarif murah. Seiring dengan kebijakan regulasi pemerintah Indonesia yaitu open market, maka sampai dengan akhir tahun 2004, tidak kurang 15 operator jasa transportasi udara telah beroperasi di Indonesia.
Kondisi persaingan yang sangat ketat, membuat kinerja keuangan PT. GA mengalami penurunan pendapatan yang san gat signifikan, dan diperparah lagi oleh naiknya harga fuel baik domestik maupun intemasional, nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap USD, kenaikan beban leasing pesawat dan kenaikan biaya-biaya pelayanan penumpang.
Komponen fuel dalam biaya operasional perusahaan memberikan kontribusi yang signitikan sekitar 23 % dari total biaya. Jika rupiah terdepresiasi terhadap mata uang pembayar (USD), maka biaya fuel perusahaan akan bertambah, mungkin saja bahwa harga fuel dalam USD tidak berubah atau lebih rendah akan tetapi rupiah terdepresiasi terhadap USD, tetap saja biaya dalam rupiah untuk fuel akan bertambah.
Melihat kondisi tersebut diatas PT. Garuda tereksposur dua kali, yaitu fuel price exposue dan exchange rate exposure. Dimana kedua exposore tersebut bergerak berlawanan arab (doubling up of the effect), yaitu harga fuel naik dan nilai rupiah menurun. Kondisi-kondisi tersebut diatas adalah alasan PT. Garuda Indonesia harus menerapkan hedging. Namun dalam menerapkan hedging PT. GA juga harus memperhatikan kesesuaian instrumen dengan kondisi risiko exposure yang dihadapi maupun kondisi kemampuan internal perusahaan sendiri. Disamping pemilihan strategi hedging yang menyeluruh atau hanya sebagian saja yang diterapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan analisis risiko dan analisi sensitivitas dalam simulasi oleh penulis yang dilakukan terhadap proyeksi Arus Kas PT. Garuda Indonesia ( Januari -November 2004) dengan menggunakan kontrak options 1 bulan ( 01 Desember- 30 Desember 2004) yang ditawarkan Dana Reksa, terlihat ada lebih bermanfaat melakukan hedging dari pada tidak melakukan terhadap posisi cashflow perusahaan.
PT. GA dapat menerapkan hedging, jika ekspektasi perusahaan terhadap kurs pasar 1 bulan kedepan tidak akan melampaui Rp 9,40011 USD. Hedging disini dilakukan sebagai manajemen risiko jika ternyata ekspektasi perusahaan meleset dan kurs pasar akan melampaui Rp 9,400/1 USD, maka PT. GA harus melakukan hedging menyeluruh. Dengan hedging menyeluruh berarti PT. GA mengamankan seluruh beban biaya fuel dengan mengunci pada harga kurs sesuai kontrak, yaitu pada posisi Rp 8998/1 USD.
PT. GA hanya dapat menerapkan hedging kontrak options 1 bulan kedepan, mengingat siklus risiko yang dihadapi juga 1 bulan, setiap bulan PT. GA harus membayar biaya-biaya operasional dalam USD. Melakukan options 3 bulan tidak mungkin dilakukan mengingat keterbatasan dana perusahaan yang tersedia. Jumlah yang harus di hedging sangat tergantung pada tingkat keyakinan perusahaan terhadap kurs pasar 1 bulan kedepan. Kontrak dapat diulang setiap bulannya sesuai dengan kebutuhan dan fluktuasi kurs pasar yang terjadi"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liony Susanti, Author
"ABSTRAK
Hedging adalah salah satu strategi perusahaan, terutarna perusahaan multinasional, untuk mengamankan operating exposure sebagai bagian dari foreign exchange exposure, akibat fluktuasi nilai tukar rnata uang di pasar intemasional, terutama dalam situasi ekonomi yang unpredictable, memiliki ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi, dan karena itu sangat mengandung risiko (risk) atas arus kas perusahaan. Perusahaan-perusahaan multinasional yang menggantungkan sumber bahan baku produksi dari luar negeri, atau menjadikan pasar luar negeri sebagai outlet utama produknya akan sangat rentan terhadap berbagai gejolak nilai tukar mata uang intemasional. Hedging merupakan salah satu instrumen untuk mengelola risiko akibat fluktuasi mata uang.
Krisis ekonomi dan moneter yang menerpa Asia pada tahun 1997. disertai jatuhnya rejim. Orde Baru di Indonesia pada tahun 1998 menghempas nilai tukar IDR terhadap semua mata uang asing, terutama USD dan JPY, mendorong perusahaan-perusahaan untuk mencari strategi untuk menyelarnatkan arus kas dan menjarnin operating exposure perusahaan. Studi kasus analisis strategi hedging oleh lSI dalam kurun waktu 2001-2004 rnenunjukkan bahwa (a) arus kas lSI sangat sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing, khususnya IDRJUSD dan terutama IDRJJPY karena unit kegiatan produksi otomotif (Suzuki) sangat tergantung pada suplai bahan baku dari Jepang; (b) untuk menyiasati fluktuasi nilai tukar IDRIUSD dan IDR/JPY ISI dalam melakukan pemenuhan kebutuhan exposure melakukan pernbelian secara spot untuk IDR/USD dan forward serta swap untuk IDR/JPY yang memiliki fluktuasi nilai tukar yang unpredictable dengan tingkat ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Ketika strategi pembelian secara forward berhasil mengamankan arus kas, dan karena itu menjamin operating exposure, supaya lebih efektif maka diterapkan strategi pembelian secara forward dengan jangka waktu yang lebih pendek
Strategi pembelian dengan spot yang paling baik yang dilaksanakan lSI sepanjag periode anal isis adalah tahun 2002, dan yang paling buruk adalah tahun 2004 untuk nilai tukar IDR/USD. Pada periode tersebut perubahan arus kas dibagi dengan total pembelian yang paling kecil (1,15) terjadi pada tahun 2002 dan yang paling besar (19,78) pada tahun 2004. Sementara pemilihan strategi hedging untuk nilai tukar IDR/JPY sepanjang periode analisis adalah tahun 2003 paling baik dan yang paling buruk adalah tahun 2002, dengan angka perubahan arus kas dibagi total pembelian yang paling kecil (0,11) te1jadi pada tahun 2003, yaitu 0,11, sementara yang paling besar (1,96) terjadi pada tahun 2002
ISI melakukan prediksi nilai tukar secara mixed forecasting yang merupakan kombinasi technical forecasting, fundamental forecasting dan market-based forecasting. Rata-rata kesalahan prediksi untuk mata uang IDRIUSD adalah 0,21% (2002) sebagai nilai yang terendah dan 0.68% (2001) sebagai nilai yang tertinggi. Rata-rata kesalahan prediksi untuk mata uang IDR/JPY adalah 0.60% (2003) sebagai yang terendah, dan 3,44% (2001) sebagai yang tertinggi. Kesalahan prediksi untuk mata uang IDR/JPY lebih besar dari IDR/USD. Perbedaan ini menunjukkan ketepatan pemilihan strategi spot untuk IDR/USD.
ISI sebaiknya mengkaji kemungkinan digunakannya strategi hedging untuk kebutuhan mata uang USD karena belum menerapkan strategi hedging. Untuk kebutuhan mata uang JPY agar dikaji kemungkinan digunakan strategi hedging lainnya, selain forward dan swap yang telah dipakai selama ini. Option dan money market hedging adalah yang paling memungkinkan apabila dilihat dari kondisi operasi perusahaan dan kondisi pasar di Indonesia.
ISl dapat lebih mengembangkan diversifikasi operasi perusahaan yang telah dijajaki agar dapat diperoleh matching currency cash flow yang lebih besar jumlahnya sehingga operating exposure lebih diminimalkan.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Wulan
"Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dalam perdagangan komoditi adalah fluktuasi harga. Akibatnya risiko kerugian yang dihadapi oleh petani, produsen dan produsen Ianjutannya menjadi sangat besar. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen risiko yang dapat mengurangi risiko kerugian akibat perubahan harga. Salah satunya dengan penerapan sistem hedging. Hedging adalah strategi yang dilakukan hedger untuk mengamankan usahanya dari risiko kerugian akibat perubahan harga yang merugikan. Hedger terdiri dari produsen dan konsumen. Harga Emas berfluktuasi sepanjang waktu, sehingga metode peramalan time series diharapkan dapat membantu hedger untuk memprediksi harga Emas.
Masalah yang dihadapi adalah:
(1) Metode peramalan time series apa yang paling sesuai dalam memperkirakan pergerakan harga komoditi Emas? dan
(2) Pada tingkat berapa Hedger harus melakukan hedging?. Tujuan penelitian adalah menentukan metode peramalan time series yang paling sesuai bagi pergerakan harga Emas.
Penelitian dilakukan di BAPPEBTI, Bursa Berjangka Jakarta, Aneka Tambang dan Bank Indonesia. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan ahli perdagangan berjangka dan hedging. Data sekunder berupa serial data dan harga rata-rata bulanan komoditi Emas dari tahun 1971 sampai Pebruari 2003 yang diperdagangkan di pasar fisik London. Alat analisis data menggunakan metode peramalan time series, dan untuk membantu digunakan program Exel 5.0, QSB, Minitab 10 dan EVIEWS Versi 3.0.
Pemilihan metode peramalan terbaik untuk harga emas dilakukan secara statistik, serta secara manajemen dan ekonomi. Secara statistik, pemilihan metode peramalan tergantung pada:
(a) Pada data (stationer 1 non stationer), dan (b) Efisiensi parameternya. Dapat disimpulkan bahwa metode ARIMA adalah metode peramalan yang paling tepat untuk pola data harga emas karena pola data harga emas adalah pola data non stationer.
Pemilihan metode peramalan time series terbaik secara manajerial dan ekonomi mempertimbangkan:
(1) Emas merupakan komoditi tahunan yang dapat disimpan.
(2) Biaya, kemudahan serta kepraktisan penerapan metode peramalan. Peramalan harga emas dilakukan untuk periode Maret - Desember 2003 dengan mengunakan model ARIMA (1. 1. 1) pada selang kepercayaan 95 pesen. Hasil ramalan harga Emas menunjukkan fluktuasi harga sekitar nilai USD 323.301ons sampai USD 436.22/ons.
Berdasarkan hasil ramalan harga emas bulan Maret Desember 2003 dengan menggunakan metode ARIMA (1. 1. 1), produsen harus melakukan hedging di perdagangan berjangka dengan cara menjual kontrak perdagangan emas pada harga USD 358.371 ons dan metutup posisi pada harga terendah yaitu pada bulan Juli 2003. Bagi konsumen, jika kestabilan harga yang diinginkan, maka konsumen akan melakukan hedging dengan cara membeli kontrak perdagangan emas di Perdagangan Berjangka komoditi dengan harga USD 358.371ons dan menutup kontrak pada harga tertinggi, yaitu pada bulan Desember 2003. Hal ini dikarenakan Hedger yang telah melakukan hedging tidak memperoleh keuntungan yang besar sekali dan tidak juga menderita kerugian yang besar pula. Oleh karena itu fluktuasi harga Emas (baik yang menguntungkan maupun yang merugikan) harus diantisipasi oleh produsen dan konsumen dengan melakukan hedging di Perdagangan Berjangka Komoditi.
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sebaiknya Hedger juga menggunakan basis trading, serta melakukan hedging untuk mata uang yang digunakan dalam Perdagangan Berjangka, yang dalam penelitian ini adalah USD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawan Priarto
"ABSTRAK
Berdasarkan evaluasi terhadap prospek industri kilang minyak swasta, Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk menambah kilangnya baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor
Bagi Kilang minyak swasta, penerapan Strategi Hedging adalah penting untuk mengelola resiko dan fluktuasi harga minyak mentah maupun produk kilang minyaknya. Strategi hedging ini belum dikenal di Indonesia.
Sebagai langkah pertama penerapan strategi hedging, kilang minyak harus dapat dilakukan dengan dua metode: Analisa Fundamental dan Analisa Teknik. Sedangkan minyak mentah Indonesia ditentukan oleh pemerintah dengan metode Basket Crude Oil, yang disebut Indonesian Crude Price (ICP).
Langkah berikutnya, penerapan strategi hedging dilakukan dengan dua alat: Kontrak Futures dan Kontrak Options. Tujuan akhir dari strategi ini adalah unruk meminimumkan resiko dalam kombinasi Crack Spread yang optimal antara komoditi input dan output. Beberapa contoh kasus dengan menggunakan data aktual dari harian The Asian Wall Street Journal dan The Wall Street Journal akan dibahas dalam karya akhir ini. "
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Rahman Nuh
"Pergerakan harga instrumen investasi yang ada di pasar modal erat kaitannya antar satu sama lain. Instrumen seperti saham individual secara langsung atau tidak langsung dapat terpengaruh dengan pergerakan harga instrumen lain seperti komoditas. Korelasi antara aset-aset finansial tersebut memunculkan peluang bagi investor untuk melakukan strategi diversfikasi. Kemudian, terjadinya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 mengakibatkan banyaknya pergerakan harga yang tidak biasa pada aset-aset finansial. Menggunakan metode Dynamic Conditional Correlation-GARCH dan variabel berupa harga MSCI Emerging Markets Index, Bursa Malaysia Crude Palm Oil Futures, WTI Crude Oil Futures, USDA Wheat Spot, S&P500 Volatility Index, dan USD Index, penelitian ini menemukan terjadinya perubahan korelasi antar setiap variabel pada masa Covid-19 yang kemudian mempengaruhi hedge ratio serta portfolio weighting yang ideal antar setiap variabel.

The price movements of investment instruments in the capital market closely interact with each other. Instruments such as stocks can be directly or indirectly affected by the price movements of other instruments such as commodities. The correlation between these financial assets creates opportunities for investors to diversify assets. Then, the onset of the Covid-19 pandemic in early 2020 resulted in many unusual price movements in financial assets. Using the Dynamic Conditional Correlation-GARCH method and variables in the form of price of MSCI Emerging Markets Index, Bursa Malaysia Crude Palm Oil Futures, WTI Crude Oil Futures, USDA Wheat Spot, S&P500 Volatility Index, and USD Index, this study found changes between each variable pair during Covid-19 pandemic which then affect the ideal hedging ratio and ideal portfolio weighting between each asset pair. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>