Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Dwi Ertato
"Tulisan ini membahas novel karya Ferdinand Wiggers yang berjudul Tjerita Njai Isah; Barang jang soenggoe soedah kedjadian di Bagelen (1904-1905) yang mengisahkan kehidupan percintaan antar-ras di era kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19. Kisah percintaan tersebut mencakup kisah percintaan antara laki-laki Eropa dengan perempuan pribumi (pernyaian), perempuan Eropa dengan laki-laki pribumi, dan laki-laki Indo dengan perempuan pribumi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dan pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk mengetahui hubungan konteks dunia kolonial dengan novel Njai Isah. Hasil penelitian membuktikan bahwa Ferdinand Wiggers merupakan penulis produktif pada masa awal kesusastraan modern Indonesia dan novel Njai Isah merupakan tanggapan terhadap dunia kolonial terutama kehidupan kolonial yang berkaitan dengan wacana pernikahan dan ras.

This thesis discusses a novel by Ferdinand Wiggers entitled "Tjerita Nyai Isah; Barang jang soenggoe soedah kedjadian di Bagelen (1904-1905)" which depicts the lives of an interracial romance in the Dutch East Indies colonial era in the 19th century. Love story includes romance between European men with native women (pernyaian), European women with native men, and Eurasian Man with a native girl. The research was done using descriptive and analytical approach to the sociology of literature. Sociology of literature approach used to determine the relationship with the colonial world context on novel "Njai Isah". The research proves that Ferdinand Wiggers is a prolific writer of the early modern Indonesian literature and novels Njai Isah is a response to the colonial life, especially relating to marriage and racial discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S62447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Dwi Ertato
"Tulisan ini membahas novel karya Ferdinand Wiggers yang berjudul Tjerita Njai Isah; Barang jang soenggoe soedah kedjadian di Bagelen (1904-1905) yang mengisahkan kehidupan percintaan antar-ras di era kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19. Kisah percintaan tersebut mencakup kisah percintaan antara laki-laki Eropa dengan perempuan pribumi (pernyaian), perempuan Eropa dengan laki-laki pribumi, dan laki-laki Indo dengan perempuan pribumi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitis dan pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk mengetahui hubungan konteks dunia kolonial dengan novel Njai Isah. Hasil penelitian membuktikan bahwa Ferdinand Wiggers merupakan penulis produktif pada masa awal kesusastraan modern Indonesia dan novel Njai Isah merupakan tanggapan terhadap dunia kolonial terutama kehidupan kolonial yang berkaitan dengan wacana pernikahan dan ras.

This thesis discusses a novel by Ferdinand Wiggers entitled "Tjerita Nyai Isah; Barang jang soenggoe soedah kedjadian di Bagelen (1904-1905)" which depicts the lives of an interracial romance in the Dutch East Indies colonial era in the 19th century. Love story includes romance between European men with native women (pernyaian), European women with native men, and Eurasian Man with a native girl. The research was done using descriptive and analytical approach to the sociology of literature. Sociology of literature approach used to determine the relationship with the colonial world context on novel "Njai Isah". The research proves that Ferdinand Wiggers is a prolific writer of the early modern Indonesian literature and novels Njai Isah is a response to the colonial life, especially relating to marriage and racial discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelma Rachmahyanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas novel Njai Isah karya Sie Lip Lap dan Tjerita Njai Dasima karya G. Francis. Kedua novel ini mengisahkan kehidupan perempuan pribumi yang menjadi gundik orang Eropa atau Tionghoa pada zaman kolonial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Melalui metode deskriptif analitis terbukti bahwa ada perbedaan terhadap konsep nyai yang ada dalam cerita Njai Isah karya Sie Lip Lap dan Tjerita Njai Dasima karya G. Francis yang dilatarbelakangi oleh sudut pandang pencerita.

ABSTRACT
This thesis analyses the novel Njai Isah by Sie Lip Lap and Tjerita Njai Dasima by G. Francis. Both of these novels tell the story of native women who became mistresses to Europeans and Chinese people in the colonial period. The research is completed using the analytical descriptive method. Using this method, it is proven that there are different concepts of nyai within the story in Njai Isah by Sie Lip Lap and Tjerita Njai Dasima by G. Francis, which are based on writers perspective. Keywords Malay Tionghoa literature, comparison, concubinage, colonial period, Sie Lip Lap, G. Francis."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mochtar, 1922-2004
Jakarta: Pembangunan, 1964
899.22 LUB t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Ramadhini
"Sastra remaja termasuk ke dalam sastra populer. Salah satu karya sastra remaja populer adalah novel trilogi Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), dan Jingga untuk Matahari (2017). Permasalahan yang terdapat dalam novel trilogi ini adalah tentang tema kenakalan remaja. Kenakalan remaja biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kenakalan remaja dari perspektif kajian sastra dan menjelaskan bagaimana remaja diposisikan oleh ketiga karya tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kenakalan remaja yang digambarkan tokoh Matahari Senja (Ari). Metode yang penulis pakai adalah metode deskriptif kualitatif. Persoalan dalam ketiga novel ini yang didominasi oleh kisah cinta segitiga dan kenakalan remaja yang dilakukan tokoh utama. Terdapat konflik-konflik, diantaranya konflik dengan keluarga, konflik dengan teman sebaya, dan konflik dengan sekolah.

Adolescent literature is included in popular literature. One popular teenage literary work is the trilogy novel Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), and Jingga untuk Matahari (2017). The problems contained in this trilogy novel are about the theme of juvenile delinquency. Juvenile delinquency usually comes from a family environment that lacks the attention and affection of parents. The purpose of this study is to explain juvenile delinquency from the perspective of literary studies and explain how adolescents are positioned by the three works. This research is expected to be able to provide understanding to the public about juvenile delinquency as depicted by the figure of Matahari Senja (Ari). The method that I use is a qualitative descriptive method. The problems in these three novels are dominated by triangular love stories and juvenile delinquency by the main characters. There are conflicts, including conflicts with families, conflicts with peers, and conflicts with schools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Nur Mujiningsih
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.232 ERL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Soetarman Mahayana
Jakarta: Gramedia, 1957
899.232 MAM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuntjak, Laksmi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015
899.221 PAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Dunia karya sastra berkembang dari zaman ke zaman, mengikuti perubahan waktu. Novel sebagai salah satu genre di dalam ragam prosa, juga muncul dalam dunia kesusastraan Jawa. Mengutip pendapat M.H Abrams (1981:120-121) menyatakan bahwa genre novel ini sebenarnya berasal dari Eropa Barat, yang baru dikenal di sana kira-kira abad ke delapan betas melalui perkembangan yang cukup panjang.
Adapun yang dimaksud dengan novel menurut Teeuw (1967:67) adalah salah satu jenis ragam prose yang pada dasarnya merupakan satu bentuk cerita panjang. Memang ada banyak sekali usaha untuk memberi batasan tentang novel ini, dan hasilnya pun beragam antara lain oleh A.F Scott, Harry Shaw, dan William Kenney. A.F Scott (1965:196-197) mengungkapkan bahwa novel adalah karya prosa fiksi yang panjang dan berhubungan dengan manusia, serta segala tingkah lakunya dalam satu waktu dan berusaha mengetengahkan watak-watak manusia dalam kaitannya dengan kehidupan. Harry Shaw (1976:169) juga menjelaskan bahwa novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang dan menggambarkan tokoh-tokoh serta mengungkapkan satu rangkaian peristiwa dan latar. William Kenney (1966:31) juga menjelaskan bahwa novel adalah suatu fiksi naratif yang panjang dan merupakan imitasi dari keadaan sebenarnya.
Dari beberapa definisi di atas tadi dapat ditarik satu persamaan bahwa novel melibatkan banyak tokoh dengan masing-masing wataknya dan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Kembali pada karya sastra genre novel yang juga dikenal di Indonesia, Teeuw berpendapat bahwa (1976:54) diperkirakan genre novel ini baru muncul pada sekitar tahun 1920-an, ketika Balai Pustaka pertama kali menerbitkan Azab dan Sengsara karya Merari Siregar yang dianggap sebagai novel asli Indonesia pertama. Berbeda halnya dengan novel yang berbahasa Jawa. Pada tahun 1920-an Balai Pustaka juga menerbitkan Serat Riyanta karya R.M Sulardi. J.J Ras (1979:9) mengungkapkan bahwa, genre novel ini belum lama benar menjadi bagian dari sastra Jawa. Genre baru ini dikenal dengan istilah sastra gagrag anyar atau sastra Jawa baru.
Serat Riyanta ini menarik karena di samping isi ceritanya juga karena lukisan kehidupan sosiai masyarakat bangeawan Surakarta pada awal abad ke 20. Masih lmengutip pendapat J.J Ras {1979:13) bahwa sastra tulis Jawa dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama adalah sastra tradisional yang terikat oleh patokan-patokan yang ditaati turun temurun dan kelompok kedua adalah sastra modern yang merupakan hasil pengaruh dari luar terutama Eropa Barat.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Pradhana
"Novel umumnya merefleksikan problematika yang ada di dalam realitas kehidupan sosial. Hal ini terlihat dari novel Di Tanah Lada. Novel ini menghadirkan beragam konflik yang memperlihatkan realitas kehidupan yant terjadi dalam rumah tangga. Konflik yang paling nyata diangkat adalah kekerasan terhadap anak. Konflik-konflik yang terdapat dalam novel itu memengaruhi perkembangan karakter tokoh utama yang berusia anak-anak, yaitu Ava dan Pepper. Konflik ini terjadi diakibatkan oleh perbedaan pendapat atau gagasan. Perbedaan pendapat itu disebabkan oleh orang ketiga di luar konflik. Sebagai karya yang merefleksikan kehidupan manusia, konflik yang terjadi dalam novel karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie ini benar-benar dekat dengan kehidupan sosial. Oleh karena itu, tulisan ini menjelaskan konflik sosial yang terdapat novel Di Tanah Lada dan menjelaskan bagaimana pengaruh konflik-konflik itu terhadap perkembangan karakter tokoh utama. Untuk menjelaskan hal itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa konflik berupa KDRT dan kekerasan terhadap anak memengaruhi perkembangan anak. Anak akan memiliki penilaian yang buruk terhadap sosok ayah dan anak akan berusaha mencari kebahagiaannya sendiri. Kondisi ini tentunya berdampak pada kesejahteraan yang seharusnya ada di dalam setiap rumah tangga. Oleh karena itu, penanganan konflik yang ada di dalam novel ini layak dipertimbangkan untuk mendukung salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu menciptakan kesejahteraan sosial melalui rumah tangga.

The novel generally reflects the problems that exist in the reality of social life. This can be seen in the novel Di Tanah Lada. This novel presents various conflicts which show the reality of the life which occurs in the household. The most obvious conflict raised was violence against children. The conflicts contained in the novel affect the development of the main characters of the children, namely Ava and Pepper. This conflict arises due to differences of opinion or ideas. The difference of opinion was caused by a third party outside of the conflict. As a work that reflects human life, the conflict in Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie's novel is really close to social life. Therefore, this article explains the social conflicts contained in Tanah Lada's novel and explains how these conflicts affect the development of the main character. To explain this, this study uses descriptive qualitative methods. The results of this study indicate that conflicts in the form of domestic violence and violence against children affect children's development. The child will have a bad appreciation of the father figure and the child will try to find his own happiness. This condition certainly has an impact on the well-being that should exist in every household. Consequently, the conflict management contained in this novel deserves to be considered to support one of the Sustainable Development Goals (TPB), namely the creation of social protection through households."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>