Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Amalia
"Parental Advisory merupakan sebuah merek pakaian anak bergaya punk dari Bandung. Desain kaos anak Parental Advisory menggunakan kata-kata yang cenderung tabu dan gambar yang menunjukkan kekerasan tetapi bermakna positif dan mendalam bagi orang tua. Pemilihan warna yang gelap dianggap sebagai keunikan tersendiri. Penelitian ini menekankan pada tulisan, gambar, dan warna kaos karena anak-anak belum mengerti arti tulisan dan gambar yang tercantum serta citra yang diberikan orang sekitar terhadap warna yang cenderung gelap. Berdasarkan data yang didapat, kaos anak Parental Advisory berkesan negatif, tetapi laku di pasaran. Dengan menggunakan metode kualitatif, analisis deskriptif, dan dipaparkan secara interpretatif, penelitian ini ingin menjelaskan makna dan memaparkan interpretasi konsumen terhadap tulisan, gambar, dan warna yang terdapat pada kaos anak Parental Advisory. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan makna berdasarkan kajian semiotik terhadap interpretasi konsumen. Hal ini terjadi karena tulisan, gambar, dan warna bisa memiliki banyak makna dan menghasilkan dua citra, yaitu positif dan negatif. Konsumen hanya melihat dari salah satu sisi makna karena terdapat faktor-faktor psikologis yang memengaruhi proses interpretasi seperti pengalaman dan kebutuhan aktualisasi diri. Semua unsur tersebut menyebabkan konsumen menginterpretasi kaos anak Parental Advisory secara positif. Kata kunci: tulisan, gambar, warna, kaos anak, punk"
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky Malindra
"Skripsi ini menjelaskan tentang kosakata warna dasar dan pola penamaan warna dalam bahasa Jawa. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngepek, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan 216 kartu warna Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) untuk memperoleh data. Berdasarkan data, kosakata warna dasar Bahasa Jawa disusun berdasarkan urutan warna Brent Berlin dan Paul Kay (1969 dalam Lyons, 1977: 246). Sementara itu, pola penamaan warna diklasifikasikan berdasarkan dimensi warna versi Munsell (Darmaprawira, 2002: 51) yaitu berdasarkan corak warna (hue), nilai (value), dan intensitas (chroma) kemudian dianalisis maknanya berdasarkan teori Ogden dan Richards (1952 dalam Rahyono, dkk., 2005: 23).

Abstract
This undergraduate thesis describes about basic color terms and color naming pattern in Javanese language. The research took place in Ngepek, Sedayu district, Bantul Residence, Yogyakarta using 216 Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) to get the data. Based on data, basic color terms in Javanese language are sorted according to the categorization done by Brent Berlin and Paul Kay (1969 in Lyons, 1977: 246). Meanwhile, color nomenclature are classified into three color dimension based on its hue, value, and chroma (Munsell in Darmaprawira, 2002: 51) and then the meaning of the data are analyzed based on Ogden and Richards theory (1952 in Rahyono, et.al, 2005: 23). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Derika Marsela Sumeili
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat bagi anak punk melalui program pengenalan “Peta Jalan Pulang” yang dilakukan oleh komunitas Tasawuf Undergorund di wilayah sekitar Jakarta dan Tangerang dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terungkapnya tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh LSM atau NGO sebagai agen perubahan melalui komunitas anak punk agar dapat memberikan keberdayaan bagi anak punk sebagai manfaat pemberdayaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang berlangsung sejak Februari 2022 hingga Juni 2022. Data didapatkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi yang melibatkan tujuh orang informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kondisi anak punk yang tidak memiliki human capital yang baik dalam pendidikan dan keterampilan membuat mereka memiliki kekosongan kegiatan, selain itu adanya perilaku yang meresahkan bagi masyarakat menimbulkan permasalahan sosial bagi masyarakat karena tidak sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat sebagai generasi muda yang dapat berkembang dengan baik untuk pendidikan dan melatih keterampilan, sehingga hal tersebut membuat komunitas Tasawuf Underground memiliki keinginan untuk mengembalikan anak punk tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dan kembali pada keluarga dan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima tahapan pemberdayaan yang dilakukan dalam program pemberdayaan meliputi tahap persiapan, tahap assessment, tahap perencanaan dan formulasi aksi, tahap pelaksanaan atau implementasi program, dan tahap evaluasi proses dan hasil perubahaan dengan berbagai persiapan di dalamnya. Pada pemberdayaan yang dilakukan terdapat lima aspek keberdayaan yang dimiliki anak punk setelah diberikan pemberdayaan meliputi kekuatan untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan peluang hidup, kekuatan untuk mendefinisikan kebutuhan, kekuatan untuk berpikir, kekuatan bagi santri untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya, dan kekuatan untuk terlibat dengan ekonomi sebagai penanggung jawab usaha baik di dalam maupun di luar pondok.
Dalam penelitian ini juga membahas hambatan dan cara mengatasi hambatan dalam pemberdayaan yang dilakukan komunitas Tasawuf Underground dalam membina anak punk. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima tahap pemberdayaan yang dilakukan yang mendukung kegiatan untuk anak punk sehingga memberikan dampak positif dalam mendukung human capital melalui pendidikan dan keterampilan yang diberikan komunitas Tasawuf Underground sehingga dapat menjadi seseorang yang baik menurut ajaran Tasawuf dan dapat kembali ke keluarga dan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan mata kuliah intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat, serta mata kuliah tingkah laku manusia dan lingkungan terkhusus perkembangan dewasa awal.

This research discusses about community empowerment activities for punk kid through the introduction program "Peta Jalan Pulang" carried out by the Tasawuf Undergorund community around Jakarta and Tangerang from the discipline of Social Welfare Sciences. The urgency of conducting this research is the disclosure of the stages of empowerment carried out by NGOs or NGOs as agents of change through the punk children's community in order to provide empowerment for punk children as a benefit of empowerment.
This study used a qualitative research approach with a descriptive type of research that was held from February 2022 to June 2022. Data were obtained through in-depth interviews, observation, and documentation studies involving seven informants using purposive sampling technique. The condition of punk kid who do not have good human capital in education and skills makes them have a vacancy of activities. In addition, there is behavior that is disturbing to the community causes social problems for the community because it is not in accordance with the values that exist in society as a young generation that can develop well for education and training skills, so that it makes the Tasawuf Underground community have the desire to return these punk kid to be better individuals and return to their families and society.
The results of this study indicate that there are five stages of empowerment carried out in the program including the preparation stage, assessment stage, planning stage of program, implementation stage, and monitoring and evaluating stages. In the empowerment, there are five aspects of empowerment that punk kid have after being given empowerment including the power to make personal choices and determine life, students have the power to define needs, students have the power to think, then there is the power for students to access and utilize resources, and students have the power to be involved with the economy as the person in charge of the business both inside and outside the cottage with a variety of jobs.
This study also discusses about obstacles and the way to overcome obstacles in the empowerment of the Tasawuf Underground community in fostering punk kid. The conclusion shows that there are five stages of empowerment carried out that support the activities by punk kid, so that they have a positive impact in supporting human capital through education and skills provided by the Tasawuf Underground community so that they can become a good person according to Tasawuf teachings and can return to their family. and society. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Science program in the form of enrichment of community intervention and community development courses, as well as courses in human behavior and the environment, especially early adult development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Menak Kaos ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van K en W (Hs KBG 138 pupuh: 140?155). Buku Menak Kaos adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1935. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Wong Agung terluka dalam peperangan; 2. Rd. Umar Mesir yaitu Rd. Maryunani putra Wong Agung; 3. Rd. Maryunani hendak menumpas musuh Wong Agung; 4. Raja di Demis tewas oleh Rd. Maryunani; 5. Rd. Maryunani menghadap bersembah pada Wong Agung; 6. Dewi Muninggar bertengkar dengan Wong Agung; 7. Dewi Muninggar dibawa ke Bangid; 8. Wong Agung pergi ke Bangid; 9. Wong Agung ke Medayin menikahi Dewi Muningar; 10. Wong Agung pergi hendak menangkap Prabu Jobin; 11. Rd. Maryunani kawin dengan Dewi Haluljahar, putri Prabu Jobin; 12. Wong Agung menduduki atau menaklukkan Negara Kaos; 13. Rd. Maryunani dijadikan raja di Nagara Kaos; 14. Dewi Muninggar melahirkan bayi laki-laki bernama Rd. Kobat Sarehas; 15. Prabu Nuriswan dibujuk oleh raja Jobin."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0622-CP 18
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oni S. Tjandrawati
"Puisi, sebagai tempat untuk mengemukakan perasaan atau mengungkapkan isi hati bukanlah monopoli orang dewasa, meskipun melihat kenyataan bahwa kumpulan-kumpulan puisi yang diterbitkan di Jakarta rata-rata ditulis oleh orang dewasa. Dalam kenyataannya anak-anak pun banyak menyukai puisi, tidak hanya senang membaca, menulis pun mereka lakukan. Majalah anak-anak Bobo, Kawanku, Ananda atau koran Suara Pembaruan Minggu dan Suara Karya edisi Sabtu adalah tempat anak-anak melontarkan karya puisi mereka. Dengan adanya majalah khusus untuk anak-anak dan media cetak umum yang menyediakan lembar atau kolom khusus puisi, cukup dapat membuktikan bahwa anak-anak suka dan banyak yang menjadi penyair cilik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lembar atau kolom puisi yang selalu penuh dengan karya anak-anak, dan sejauh ini belum ada majalah atau koran yang menghapus lembar tersebut karena alasan tidak ada kiriman sajak yang masuk ke meja redaksi. Selain daripada media cetak, sekolah-sekolah pun memberikan perhatian yang cukup baik terhadap bentuk kreativitas ini. Beberapa sekolah dasar sudah ada yang mencoba mengumpulkan puisi hasil karya murid-muridnya. Misalnya saja kumpulan sajak murid-murid SD Mutiara, Singaraja atau antologi sajak murid-murid SD Laborato_rium IKIP, Malang yang berjudul Musim Semi Telah Tiba (Tusthi Eddy, 1983 : 94). Langkah yang cukup menggembira telah dimulai oleh suatu panitia yang mengadakan lomba lukis dan puisi untuk anak-anak, dalam rangka menyambut tahun internasional anak-anak sedunia tahun 1979 (lomba tersebut diadakan pada akhir tahun 1978). Hasil dari lomba tersebut kemudian dibukukan dan dipublikasikan dengan judul Puisiku, Duniaku (PT Indira, 1979). Bagi anak-anak, selain sebagai wadah untuk mencurahkan perasaannya, puisi juga berguna sebagai hiburan. Misalnya kumpulan puisi Gembira Ria berisi tentang dunia anak-anak yang ceria. Kegunaan lain dari puisi anak adalah sebagai sarana pendidikan atau penambah pengetahuan, misalnya raja pengetahuan tentang jenis tumbuh-tumbuhan (Pohon-pohon Sahabat kita, Namaku Bunga) atau tentang hewan-hewan (Mereka Menunggu Ibunya)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, James P.
Jakarta: UNICEF, 1989
301.43 GRA l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhendri
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menjelaskan korelasi antara
keterpahaman teks reading pada ujian nasional Bahasa Inggris paket 1 Sekolah
Menengah Atas dan keterbacaan teks serta hasil ujiannya tahun 2014 dan 2015.
Teori yang digunakan adalah teori kualitas teks (Schriver, 1989). Kualitas teks
didasarkan pada dua aspek, yakni keterbacaan dan keterpahaman. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 pelajar SMAN
1 Padang Panjang. Jumlah teks yang dianalisis adalah 20 teks yang terdiri atas
sebelas teks pada UN tahun 2014 dan sembilan teks pada UN tahun 2015.
Berdasarkan keterbacaan teks, ditemukan keterbacaan teks-teks pada UN Bahasa
Inggris paket 1 tahun 2014 dan 2015 adalah 37.2 dan 39.4; artinya teks-teks
tersebut berada pada tingkat sulit (dalam skala 30 ? 49) dan cocok untuk
mahasiswa. Sementara itu, keterpahaman teks-teks yang ada pada UN Bahasa
Inggris tahun 2014 dan 2015 adalah 48.1% dan 47.8%; artinya teks-teks tersebut
berada pada tingkat sedang (dalam skala 44% - 53%). Selanjutnya, keterbacaan
teks pada UN Bahasa Inggris paket 1 SMA tahun 2014 dan 2015 memiliki
korelasi yang signifikan dengan keterpahaman. Terakhir, keterpahaman teks pada
UN Bahasa Inggris tahun 2014 dan 2015 memiliki korelasi yang signifikan
dengan hasil ujiannya.

ABSTRACT
This research aimed at calculating and explaining correlation of texts
comprehensibility in the reading section of the Senior High School English
National Examinations Package 1 with text readability and the examination results
in 2014 and 2015 using the theory of text quality proposed by Schriver (1989).
The text quality is measured based on readability and comprehensibility. The
research used a quantitative method. The samples were 100 students of SMAN 1
Padang Panjang. There were 20 texts analyzed. The result showed that the texts
readability in package 1 of the Senior High School National Examination in 2014
and 2015 were 37.2 and 39.4; which means the texts were difficult (in scale 30 -
49) and suitable for university students. Meanwhile, the texts comprehensibility in
package 1 of the Senior High School National Examination in 2014 and 2015
were 48.1% and 47.8%; which means the texts were at instrumental level (in scale
44% - 53%). Furthermore, the texts readability had significant correlation with the
texts comprehensibility in Senior High School English national examination
package 1 in 2014 and 2015. Finally, there was strong correlation between text
comprehensibility of the Senior High School English National Examination and
the exam results in 2014 and 2015"
2016
T46510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>