Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia merupakan pengguna teknologi dan komunikasi internet lima besar didunia melalui sosial media. namu demikian, posisi perempuan masih tertinggal jauh daripada laki-laki dalam hal akses, kompetensi, dan keterampilan dalam teknologi dan internet. jurang yang paling tinggi dialami oleh perempuan didaerah pedesaan yang tidak terjangkau teknologi dan internet. Mobile Internet dalam bentuk smartphone merupakan salah satu solusi bagi perempuan untuk mendapatkan akses internet. mobile Internet menjamin kebutuhan dan akses perempuan terhadap teknologi informasi dan internet karena dia menjamin : privasi perempuan, fleksibelitas, dan berbiaya sangat murah dibandingkan dengan PC."
602 JP 18:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Rachman
"Dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia merupakan pengguna teknologi dan komunikasi internet lima besar didunia melalui sosial media. namun demikian, posisi perempuan masih tertinggal jauh daripada laki-laki dalam hal akses, kompetensi, dan keterampilan dalam teknologi dan internet. jurang yang paling tinggi dialami oleh perempuan didaerah pedesaan yang tidak terjangkau teknologi dan internet. Mobile Internet dalam bentuk smartphone merupakan salah satu solusi bagi perempuan untuk mendapatkan akses internet. mobile Internet menjamin kebutuhan dan akses perempuan terhadap teknologi informasi dan internet karena dia menjamin : privasi perempuan, fleksibilitas, dan berbiaya sangat murah dibandingkan dengan PC."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2013
602 JP 18:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Rachman
"Abstrak
Dengan penduduk 240 juta jiwa, Indonesia merupakan pengguna teknologi dan komunikasi internet lima besar di dunia melalui sosial media. Namun demikian, posisi perempuan masih tertinggal jauh daripada laki-laki dalam hal akses, kompetensi, dan keterampilan dalam teknologi dan internet. Jurang yang paling tinggi dialami oleh perempuan di daerah pedesaan yang tidak terjangkau teknologi dan internet. Mobile internet dalam bentuk smartphone merupakan salah satu solusi bagi perempuan untuk mendapatkan akses internet. Mobile internet menjamin kebutuhan dan akses perempuan terhadap teknologi informasi dan internet karena dia menjamin: privasi perempuan, fleksibilitas, dan berbiaya sangat murah dibandingkan dengan PC"
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2013
305 JP 18:3(2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This book provides insight and expert advice on the challenges of Trust, Identity, Privacy, Protection, Safety and Security (TIPPSS) for the growing Internet of Things (IoT) in our connected world. Contributors cover physical, legal, financial and reputational risk in connected products and services for citizens and institutions including industry, academia, scientific research, healthcare and smart cities. As an important part of the Women in Science and Engineering book series, the work highlights the contribution of women leaders in TIPPSS for IoT, inspiring women and men, girls and boys to enter and apply themselves to secure our future in an increasingly connected world. The book features contributions from prominent female engineers, scientists, business and technology leaders, policy and legal experts in IoT from academia, industry and government."
Switzerland: Springer Nature Switzerland, 2019
e20509438
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhestia Rosalin
"Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dampak penggunaan internet terhadap penghasilan perempuan pekerja informal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data pooled cross section yang bersumber dari Sakernas Agustus Tahun 2018-2020. Metode yang digunakan adalah IV (Instrumental Variable) dengan estimasi TSLS (Two Stage Least Square) untuk mengatasi endogenitas pada variabel internet. Hasil regresi tahap pertama memperlihatkan bahwa probabilitas penggunaan internet di kalangan perempuan pekerja informal cenderung lebih tinggi kepada mereka yang berusia muda, berpendidikan tingggi, tinggal di perkotaan, bekerja di sektor jasa dan bukan kepala rumah tangga. Selanjutnya, regresi tahap kedua menemukan disparitas penghasilan antara perempuan pekerja informal yang menggunakan internet dan yang tidak menggunakan internet. Penghasilan perempuan pekerja informal yang menggunakan internet secara rata-rata relatif lebih tinggi sekitar Rp. 980 ribu dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan internet. Peneliti juga menemukan bahwa dampak paling besar dari pengunaan internet terhadap penghasilan yaitu melalui promosi dan transaksi secara online.

The purpose of this study is to identify the impact of internet on income of women informal worker in Indonesia. This study used pooled cross section data sourced from Sakernas August 2018-2020. The method used is IV (Instrumental Variable) with TSLS (Two Stage Least Square) estimation to overcome endogeneity on internet variable. The results of the first stage regression show that the probability of using the internet among women informal workers tends to be higher for those who are young, highly educated, live in urban areas, work in the service sector and are not heads of household. Furthermore, the second stage of regression found income disparities between female informal workers who use the internet and those who do not. The income of women informal workers who use the internet is relatively higher, on average, around Rp. 980 thousand compared to women who do not use the internet. This study also found that the greatest impact of internet use on income is through online promotions and transactions"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagi para aktivis perempuan islam, keberadaan internet memungkinkan mereka untuk menjangkau 'para pengamat' (spectators) menjadi 'simpatisan' dan akhirnya menjadi kader dakwah. tujuan dakhwah adalah representasi perempuan shalihah (ma'ratus shalihah). anonimitas blogger di dunia maya adalah sifat asketis yang juga mendasari watak atau karakter mar'atus shalihah. praktek visualisasi dalam dakwah ini telah meretas 'tabu' dan meniadakan anggapan lama bahwa ajaran islam melarang praktek visualisasi (ditemukan dalam media dakwah era Soeharto). dalam studi ini ditemukan bahwa sejak akhir tahun 1990-an (pasca orde baru) praktek ini dilakukan untuk bersaing dengan media online lain. kajian ini menyimpulkan bahwa muslimah merupakan penggerak perubahan sosial dalam dunia virtual, sebagai produsen sekaligus konsumen budaya islam dan budaya pop."
602 JP 18:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Setyaningrum Pamungkas
"Bagi para aktivis perempuan islam, keberadaan internet memungkinkan mereka untuk menjangkau 'para pengamat' (spectators) menjadi 'simpatisan' dan akhirnya menjadi kader dakwah. tujuan dakhwah adalah representasi perempuan shalihah (ma'ratus shalihah). anonimitas blogger di dunia maya adalah sifat asketis yang juga mendasari watak atau karakter mar'atus shalihah. praktek visualisasi dalam dakwah ini telah meretas 'tabu' dan meniadakan anggapan lama bahwa ajaran islam melarang praktek visualisasi (ditemukan dalam media dakwah era Soeharto). dalam studi ini ditemukan bahwa sejak akhir tahun 1990-an (pasca orde baru) praktek ini dilakukan untuk bersaing dengan media online lain. kajian ini menyimpulkan bahwa muslimah merupakan penggerak perubahan sosial dalam dunia virtual, sebagai produsen sekaligus konsumen budaya islam dan budaya pop."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2013
602 JP 18:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Devonia Alfansi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggarisbawahi bagaimana perempuan dapat mengarahkan karir mereka di industri teknologi yang selalu bergerak, tidak dapat diprediksi, dan bergerak cepat dengan performing gender. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tech adalah industri yang dominasi laki-laki dan terobsesi dengan maskulinitas, menjadikannya lingkungan yang diskriminatif bagi perempuan. Namun, kurangnya penelitian menyelidiki bagaimana perempuan menavigasi karir mereka dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengisi kesenjangan dari penelitian sebelumnya dengan melihat bagaimana perempuan bernavigasi di lingkungan teknologi yang bergerak cepat, tidak dapat diprediksi, dan dinamis karena pendekatannya yang gesit, obsesi terhadap skala, pertumbuhan, orientasi keuntungan, dan ketidakstabilan akibat PHK. Studi ini mewawancarai delapan perempuan dari dua perusahaan OTA dengan tiga peran: product manager, designer, dan engineer. Dalam lingkungan teknologi yang selalu berubah ini, perempuan harus mengatasi fluks sosial dan ketidakpastian ini serta menilai dan menyusun strategi untuk maju dalam karier mereka. Dengan metode penelitian kualitatif, penelitian ini berpendapat bahwa perempuan secara sosial mengarahkan karir mereka di bidang teknologi dengan melakukan gender bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang dinamis. Dengan demikian, perempuan melakukan feminitas dan maskulinitas. Mereka beralih di antara karakteristik gender biner untuk memainkan performativitas mereka.


This research aims to underscore how women can navigate their careers in the ever-moving, unpredictable, fast-paced tech industry by performing gender. Previous research showed that tech is an industry of male domination and its obsession with masculinity, making it a discriminatory environment for women. However, a lack of research investigated how women navigate their careers in a dynamic environment. Therefore, this research wants to fill the gap of previous research by looking at how women navigate in a fast-paced, unpredictable, dynamic environment in tech because of its agile approach, obsessions with scale, growth, profit orientation, and instability due to layoffs. This study interviewed eight women from two OTA companies across three roles: product managers, designers, and engineers. In this ever-changing tech environment, women must overcome this social flux and uncertainty and assess and strategize to advance in their careers. With the qualitative research method, this study argues that women socially navigate their careers in tech by performing gender survive and thrive in a dynamic environment. In so doing, women perform femininity and masculinity. They switch between the binary gender characteristic to play their performativity.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Fadia Zahra
"Kemajuan teknologi secara tidak langsung membawa pengaruh besar terhadap perubahan kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat. Internet sebagai salah satu hasil kemajuan teknologi informasi juga telah mempengaruhi pola kehidupan suatu masyarakat. Demikian pula dengan Korea, keberadaan internet telah memicu fenomena budaya internet di dalam masyarakat Korea, antara lain Cyworld dan Lineage yang merupakan produk internet hasil kemajuan teknologi Korea Selatan. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya Cyworld dan Lineage dalam masyarakat modern Korea. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cyworld dan Lineage telah menjadi budaya unik bagi masyarakat modern Korea. Hal ini dikarenakan Cyworld dan Lineage memiliki nilai-nilai tradisional Korea yang menjadikannya khas dan cenderung lebih disukai masyarakat Korea dibandingkan dengan produk internet dari negara lain.

The improvement of technology indirectly has brought great influence to the culture of a society. Internet as the result of information and technology improvement has also affected the pattern of life’s style of a society. Similarly, the existence of internet has triggered a phenomenon of internet culture in Korean society such as Cyworld and Lineage which are the products of internet as the result of technology improvement in Korea. Using descriptive qualitative method, the aim of this research was to prove the culture of Cyworld and Lineage in Korean modern society. The result of this research showed that Cyworld and Lineage has become a unique culture for South Korea modern society. This was because Cyworld and Lineage contained Korean traditional values that made them unique and tend to be loved by the Korean society than the other internet products from the other countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Helena Ladasi
"

Saat ini, industri manufaktur memiliki tantangan untuk dapat mengelola rantai produksi dengan tanggap dan cepat. Dengan latar belakang tersebut, muncul ide untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor penentu yang memengaruhi keputusan adopsi teknologi Internet of Things pada salah satu industri agrobisnis di Indonesia yaitu PT. XYZ. Model penelitian ini dibangun dengan menggabungkan dua teori adopsi teknologi informasi yaitu technology-organization-environment (TOE) dan human-organization-technology (HOT-fit). Model penelitian ini terdiri empat kriteria utama dalam penelitian ini yaitu kriteria manusia, teknologi, organisasi, dan lingkungan dengan 20 faktor tersebar di masing-masing kriteria. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 12 pengambil keputusan PT. XYZ. Pengolahan data menggunakan pemodelan Decision Making Trial and Evaluation and Laboratory (DEMATEL). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kriteria manusia merupakan kriteria paling penting jika dibandingkan dengan kriteria utama lainnya. Dari kriteria manusia, faktor sikap inovasi para pemimpin dan kemampuan teknikal staf TI merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria teknologi, faktor infrastruktur SI/TI dan keamanan dan privasi data merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria organisasi, faktor dukungan manajemen puncak dan biaya adopsi teknologi yang dirasakan merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Dari kriteria lingkungan, faktor tekanan mimetik yang dirasakan dan tekanan koersif yang dirasakan merupakan faktor paling penting jika dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.


Recently, manufacturing industry has been challenged of being able to manage the production chain responsively and rapidly. With this background, the idea emerged to meet the needs of manufacturing industry by using Internet of Thing (IoT) technology. The purpose of this study is to investigate the determinant factors that influence decision to adopt Internet of Things technology in one of Agribusiness Industries in Indonesia, namely PT. XYZ. This research model was built by integrating two information technology adoption theories, technology-organization-environment (TOE) and human-organization-technology (HOT-fit). This reseach model consists of four main criteria which are human, technology, organization, and environment with 20 factors spread over each criteria. Data were collected by using a questionnaire given to 12 decision makers at PT. XYZ and analyzed using Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL). The concusion obtained in this study is that human and technology criteria are the most important criteria when compared to other main criteria. From human criteria, the champions innovativeness and technical skills of IT staff is the most importnant factor when compared with other factors. From the technology criteria, the IS/IT infrastructure and data security and privacy are the most important factors when compared to other factors. From organization criteria, top management support and perceived of cost technology adoption are the most important factors when compared with other factors. From environment criteria, the perceived of mimetic pressure dan perceived coercive pressure are the most important factors when compared to other factors.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>