Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian kawin kontrak di daerah Cisarua dan Jakarta menunjukkan bahwa ada manipulasi budaya dan agama. Khusus di daerah Cisarua dominasi budaya Arab menguat dan mempengaruhi subyektivitas serta seksualitas perempuan Indonesia. Penghargaan terhadap identitas dan eksistensi perempuan Indonesia telah luntur karena nilai-nilai budaya Indonesia tidak dipertahankan serta faktor kemiskinan yang menyeruak. Kawin kontrak adalah prostitusi semata yang ?dilegalkan? dengan dalih agama. Di Cisarua kawin kontrak dan kawin siri tidak dapat dibedakan karena sama-sama dapat dipandang mengeksploitasi tubuh perempuan."
390 JP 20:1(2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Nanda
"Penelitian ini membahas mengenai advokasi yang dilakukan Perempuan Hebat Cianjur (PHC) dalam kebijakan pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. terdapat dua permasalahan dalam penelitian ini, pertama, Mengapa perlindungan terhadap perempuan korban kawin kontrak dalam kebijakan tentang pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur sangat lemah. Kedua, Bagaimana advokasi yang dilakukan oleh kelompok perempuan dalam kebijakan pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan teori advokasi Ritu R. Sharma untuk menjawab dan menganalisa permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap perempuan korban kawin kontrak disebabkan oleh ketidak berhasilan advokasi kebijakan yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam Perbup No.38 Tahun 2021 tentang Pencegahan Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur, sehingga tidak ada sanksi tegas untuk pelaku kawin kontrak. Implikasi teoritis penggunaan teori advokasi kebijakan relevan untuk melihat latar belakang terbitnya Perbup No.38 Tahun 2021 tentang Pencegahan Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur. Advokasi yang dilakukan oleh aktor kelompok perempuan untuk mempengaruhi Pemerintah Daerah Cianjur sebagai policy maker agar membuat kebijakan yang sesuai dengan kepentingan para aktor dalam hal ini merujuk kepada kepentingan masyarakat yaitu dalam melindungi perempuan dari dampak buruk kawin kontrak yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

This study discusses advocacy carried out by Perempuan Hebat Cianjur (PHC) in the prevention of contract marriage policy in Cianjur Regency, West Java. There are two problems in this study, first, why the protection of women victims of contract marriage in the policy on the prevention of contract marriage in Cianjur Regency is very weak. Second, how is the advocacy carried out by women's groups in the prevention of contract marriage policy in Cianjur Regency. This research uses qualitative research methods, namely research that intends to understand phenomena about what is experienced by research subjects such as behavior, perception, motivation, action and others holistically and by means of description in the form of words and language, in a special natural context and by utilizing various natural methods. This study uses the advocacy theory of Ritu R. Sharma to answer and analyze the problems. The results showed that the weak protection of women victims of contract marriage was caused by the unsuccess of policy advocacy carried out by female figures in Perbup No. 38 of 2021 concerning the Prevention of Contract Marriage in Cianjur Regency, so there were no firm sanctions for contract marriage perpetrators. The theoretical implications of using policy advocacy theory are relevant to see the background to the issuance of Perbup No. 38 of 2021 concerning the Prevention of Contract Marriage in Cianjur Regency. Advocacy carried out by actors to influence the Cianjur Regional Government as a policy maker to make policies that are in accordance with the interests of the actors in this case refers to the interests of the community, namely in protecting women from the adverse effects of contract marriage that occur in Cianjur Regency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina K. P.
"Kusuma Putri, Febrina. ?Analisa Hukum Mengenai Praktik
Kawin Kontrak Di Indonesia (Studi Kasus : Kampung Sampay,
Desa Tugu Selatan. Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dan
Setiabudi-Rasuna Said, Kuningan, Jakarta).?(Skripsi Sarjana
Fakultas Hukum Universitas Indonesia), (Juli 2008).
Kawin kontrak, menurut arti katanya adalah perkawinan
yang dilakukan dengan adanya suatu perjanjian, dimana
perkawinan ini ditentukan dengan adanya ketentuan jangka
waktu perkawinan dan mas kawin yang diberikan kepada pihak
perempuan. Dalam Islam disebut kawin kontrak dan dalam
bahasa Arab disebut kawin mut?ah. Sedangkan secara hukum
Islam, perkawinan ini adalah suatu ?kontrak? atau ?akad?
antara seorang laki-laki dengan perempuan, dimana dalam
perkawinan ini ditentukan olah jangka waktu yang sesuai
dengan kesepakatan kedua pihak dan adanya mas kawin untuk
pihak perempuan yang biasanya berupa uang dan emas. Syarat
kawin kontrak antara lain melakukan ijab Kabul, ada mas
kawin dan masa waktu perkawinan yang telah ditentukan
sesuai kesepakatan keduanya. Kampung Sampay dan daerah
setiabudi-rasuna said adalah dua lokasi dimana penulis
melakukan penelitian tentang kawin kontrak dan penulis
menemukan bahwa terdapat dua jenis praktik kawin kontrak di
Indonesia yakni yang dicatatkan dan yang tidak dicatatkan
atau biasa disamakan dengan nikah dibawah tangan hanya saja
telah ditentukan jangka waktu perkawinannya. UU 1/ 1974
tentang Perkawinan Pasal 2 ayat (1) mengatakan bahwa,
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya, dan UU
Perkawinan juga mempunyai prinsip perkawinan yang kekal.Hal
tersebut tentu saja tidak sesuai dengan prinsip kawin
kontrak dimana perkawinan telah ditentukan jangka waktunya.
kawin kontrak, terutama yang tidak dicatatkan, menimbulkan
kerugian terutama dipihak perempuan dan anak Yang
dilahirkan di dalam perkawinan tersebut."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2008
S21384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Shitowatie
"[ ABSTRAK
Perkawinan adalah sah menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 apabila
dilakukan sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing serta
dicatatkan di kantor pencatatan perkawinan. Dalam perkembangan masyarakat
sekarang ini munculah istilah kawin kontrak, dimana perkawinan dilaksanakan
dalam jangka waktu tertentu, dan adanya imbalan materi bagi salah satu pihak,
serta ketentuan-ketentuan lain yang diatur dalam suatu kontrak atau kesepakatan
tertentu. Hal tersebut menjadi permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
Utamanya metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif,
dengan menggunakan metode analisis kualitatif, sehingga akan menghasilkan
suatu data deskriptif, yaitu data yang melukiskan keadaan obyek atau peristiwa
yang diteliti. Penelitian ini juga dilengkapi dengan studi kasus kawin kontrak yang
terjadi di Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor melalui
beberapa wawancara. Kawin kontrak berakibat pada tidak diakuinya istri dalam
kawin kontrak sebagai istri yang sah, serta anak yang dilahirkan akibat
perkawinan kontrak digolongkan sebagai anak luar kawin. Diperlukan upaya
hukum untuk mencegah kawin kontrak, seperti upaya pemerintah memasukkan
Rancangan UndangUndang (RUU) Hukum Materiil Peradilan Agama tentang
Perkawinan ke dalam program legislasi nasional 2010-2014 yang melarang
praktek kawin kontrak, atau diperlukan upaya hukum lainnya seperti membuat
para pihak dalam perjanjian kawin kontrak tersebut mempunyai kedudukan yang
seimbang.
ABSTRACT
Marriage is legally recognize according to Indonesia?s 1974 Marriage Law if it is
performed according to the religion of the two parties and were listed in the
marriages registry office. In society development of today's came the term of
temporary marriage, where the marriage performed in a certain period, and any
material rewards for one of the parties, and other provisions that was arranged in
particular contract or agreement.. This becomes the issue raised in this study. In
this study, the method used is empirical juridical, using methods of qualitative
analysis, so it will generate some descriptive data, data that describes the state of
the object or event under study. This study also equipped with case study of
Temporary Marriage in Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua,
Bogor by doing some interviews. Temporary Marriage resulting in derecognition
of wife in that marriage as a legitimate wife and the children born in temporary
marriage are classified as child born out of wedlock. Legal action is required to
prevent the temporary marriage. Such as government efforts to enter the draft Law
about Materil Law in Religious Court about Marriage into National Legislation
Program (Prolegnas) 2010-2014 that prohibiting the practice of temporary
marriage. Also needed the other legal action to make the parties in that temporary
marriage have the balance position;Marriage is legally recognize according to Indonesia?s 1974 Marriage Law if it is
performed according to the religion of the two parties and were listed in the
marriages registry office. In society development of today's came the term of
temporary marriage, where the marriage performed in a certain period, and any
material rewards for one of the parties, and other provisions that was arranged in
particular contract or agreement.. This becomes the issue raised in this study. In
this study, the method used is empirical juridical, using methods of qualitative
analysis, so it will generate some descriptive data, data that describes the state of
the object or event under study. This study also equipped with case study of
Temporary Marriage in Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua,
Bogor by doing some interviews. Temporary Marriage resulting in derecognition
of wife in that marriage as a legitimate wife and the children born in temporary
marriage are classified as child born out of wedlock. Legal action is required to
prevent the temporary marriage. Such as government efforts to enter the draft Law
about Materil Law in Religious Court about Marriage into National Legislation
Program (Prolegnas) 2010-2014 that prohibiting the practice of temporary
marriage. Also needed the other legal action to make the parties in that temporary
marriage have the balance position;Marriage is legally recognize according to Indonesia?s 1974 Marriage Law if it is
performed according to the religion of the two parties and were listed in the
marriages registry office. In society development of today's came the term of
temporary marriage, where the marriage performed in a certain period, and any
material rewards for one of the parties, and other provisions that was arranged in
particular contract or agreement.. This becomes the issue raised in this study. In
this study, the method used is empirical juridical, using methods of qualitative
analysis, so it will generate some descriptive data, data that describes the state of
the object or event under study. This study also equipped with case study of
Temporary Marriage in Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua,
Bogor by doing some interviews. Temporary Marriage resulting in derecognition
of wife in that marriage as a legitimate wife and the children born in temporary
marriage are classified as child born out of wedlock. Legal action is required to
prevent the temporary marriage. Such as government efforts to enter the draft Law
about Materil Law in Religious Court about Marriage into National Legislation
Program (Prolegnas) 2010-2014 that prohibiting the practice of temporary
marriage. Also needed the other legal action to make the parties in that temporary
marriage have the balance position;Marriage is legally recognize according to Indonesia?s 1974 Marriage Law if it is
performed according to the religion of the two parties and were listed in the
marriages registry office. In society development of today's came the term of
temporary marriage, where the marriage performed in a certain period, and any
material rewards for one of the parties, and other provisions that was arranged in
particular contract or agreement.. This becomes the issue raised in this study. In
this study, the method used is empirical juridical, using methods of qualitative
analysis, so it will generate some descriptive data, data that describes the state of
the object or event under study. This study also equipped with case study of
Temporary Marriage in Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua,
Bogor by doing some interviews. Temporary Marriage resulting in derecognition
of wife in that marriage as a legitimate wife and the children born in temporary
marriage are classified as child born out of wedlock. Legal action is required to
prevent the temporary marriage. Such as government efforts to enter the draft Law
about Materil Law in Religious Court about Marriage into National Legislation
Program (Prolegnas) 2010-2014 that prohibiting the practice of temporary
marriage. Also needed the other legal action to make the parties in that temporary
marriage have the balance position, Marriage is legally recognize according to Indonesia’s 1974 Marriage Law if it is
performed according to the religion of the two parties and were listed in the
marriages registry office. In society development of today's came the term of
temporary marriage, where the marriage performed in a certain period, and any
material rewards for one of the parties, and other provisions that was arranged in
particular contract or agreement.. This becomes the issue raised in this study. In
this study, the method used is empirical juridical, using methods of qualitative
analysis, so it will generate some descriptive data, data that describes the state of
the object or event under study. This study also equipped with case study of
Temporary Marriage in Kampung Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Cisarua,
Bogor by doing some interviews. Temporary Marriage resulting in derecognition
of wife in that marriage as a legitimate wife and the children born in temporary
marriage are classified as child born out of wedlock. Legal action is required to
prevent the temporary marriage. Such as government efforts to enter the draft Law
about Materil Law in Religious Court about Marriage into National Legislation
Program (Prolegnas) 2010-2014 that prohibiting the practice of temporary
marriage. Also needed the other legal action to make the parties in that temporary
marriage have the balance position]"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Suban Tukan
Jakarta: Erlangga, 1994
649.65 JOH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Fajarini
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji proses pengorganisasian para pemuda Timor Timur yang masuk Islam dalam Kormattim sehingga dapat beradaptasi dengan kehidupan di Jakarta, dan mengkaji hakekat konversi agama yang terjadi dalam persektif agama sebagai kebudayaan. Metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan pedoman wawancara mendalam dan menggunakan pedoman pengamatan.
Dalam penelitian ditemukan bahwa penyebab terjadinya konversi adalah faktor sosial budaya berupa. krisis dalam masyarakat di Timor Timur sebagai akibat penjajahan Portugis, yakni kondisi-kondisi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, perang saudara antara orang Timor Timur sendiri, dampak negatif yang timbul akibat proses pembangunan pada masa integrasi, dan timbulnya faham-faham baru akibat globalisasi yang bakal menyebabkan timbulnya. rangkaian krisis dalam masyarakat Timtim, yang di interprestasi oleh para pemuda Timtim, mendorong mereka pada situasi "mencari komunitas" yakni mencari nilai-nilai yang akan menjadi at-man mereka, dan pembentukan kelompok tempat mereka berhimpun untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ketika mencari acuan baru, mereka bertemu dengan jam dakwah, personil ABRI, dan beberapa pemuda. Timtim yang telah beragama Islam karena agama Islam mempunyai potensi untuk membantu survival. Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia (90 %), demikian juga pada masyarakat di Jakarta dimana sekarang mereka. tinggal, meski muslim adalah minoritas di Timor Timor. Islam dipandang sebagai agama pemerintah yang juga dikenal mayoritas Islam, sehingga memilih Islam adalah jalan tengah bagi beradaptasi dengan struktur sosial dimana mereka tinggal kini, Selain lebih mudah, tidak serumit ketika menjadi pemeluk agama lain. Faktor lain yaitu kondisi ekonomi yang sulit, dialami oleh sebagian besar pemuda. Timtim ini. Sementara itu masalah keretakan keluarga. atau ketidakharmonisan hubungan keluarga dialami oleh beberapa pemuda Timtim.
Kemudian setelah para pemuda Timtim, menjadi pemeluk agama Islam, agama ini dijadikan bagian dari pedoman berfikir dan bertindak untuk menginterprestassi lingkungan hidup mereka sehari-hari. Mereka menggunakan simbol-simbol agama Islam untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial, memperoleh beasiswa pendidikan dan dana bagi kepentingan yang lainnya dan dapat diterima secara politis oleh pemerintah Indonesia, dan untuk itu diperlukan suatu sarana legitimasi, yakni suatu organisasi yang mengkoordinasi mereka. Organisasi tersebut adalah Kormattim."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI Jakarta, 2009
306.6 HAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anisatun Muti`ah
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Departemen Agama RI Jakarta, 2009
306.6 HAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Michele Weiner
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
392.5 DAV st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Press, 2015
306.6 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>