Ditemukan 62563 dokumen yang sesuai dengan query
Nindita Prameswari Suroyo
"Skripsi ini membahas ruang personal manusia dalam ruang publik, yaitu desain sirkulasi pusat perbelanjaan, dan kaitan antara keduanya. Pengamatan, wawancara, kuesioner, dan pengisian diagram adalah cara-cara yang digunakan untuk mengukur kenyamanan ruang personal pengunjung. Melihat parameter desain sirkulasi ideal pada kajian literatur dan membandingkannya dengan kenyataan di studi kasus, kemudian dipelajari apa pengaruhnya terhadap ruang personal pengunjung.
Studi kasus memperlihatkan bahwa dua hal yang paling mempengaruhi kenyamanan ruang personal di sirkulasi pusat perbelanjaan adalah jumlah orang yang ada dan aspek arsitektural. Selain itu desain ideal bukanlah hal yang mutlak karena.meski rancangan sirkulasi banyak memiliki kekurangan kenyamanan ruang tetap dapat terpenuhi.
The main focus of this study is personal space in public spaces, especially the circulation of shopping centers, and the correlation between them. Observations, interviews, questioners, and diagram drawings are the methods used to measure the needs of users? personal space. Using the parameter of ideal circulation designs in the literature review and comparing it to the actual shopping centers in the case studies, then analyzing how the design and personal space are connected. The case studies show that the two things impacting the comfort of personal space the most are the amount of people in there and the architectural aspects. The ideal design is not something absolute because even though the case studies show many flaws in the design, most people are still comfortable and don?t think that their personal spaces are being invaded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63440
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wening Nataningsih
"Window display merupakan bentuk perpanjangan ruang interior toko ke eksterior toko untuk membentuk image brand dan mempromosikan produk. Perkembangan teknologi mempengaruhi kebutuhan konsumen akan sebuah pengalaman berbelanja. Toko berbasis online membuat konsumen tidak lagi membutuhkan tampilan fisik produk. Interactive window display muncul sebagai jawaban atas fenomena tersebut.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses interactive window display mengikat konsumen dalam bentuk interaksi serta pengaruh interaksi tersebut terhadap pola ruang di sekitarnya yang diidentifikasi sebagai performance space. Interactive window display dapat digunakan sebagai strategi pemasaran dari ranah interior apabila dilakukan dengan mempertimbangkan elemen window display dan elemen ruang secara tepat.
Window displays are an extension of interior space to exterior store to create image brand and promote products. Technological developments affecting consumer demand for a shopping experience. Online store has made consumers no longer need the physical appearance of a product. Interactive window display appears in response to the phenomenon. This thesis aims to determine how the process of interactive window display affects consumer in an interaction and the interaction effect on the pattern of the surrounding space which is identified as a performance space. Interactive window display can be used as a marketing strategy from the realm of the interior when it is done by considering interior elements and element window display appropriately."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45998
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adrian Hartanto
"
ABSTRAKSkripsi ini bertujuan untuk menganalisa fenomena munculnya pusat berbelanja yang biasanya menjadi pusat keramaian, namun tidak jarang juga yang sepi akan pengunjung. Pusat perbelanjaan memiliki beberapa pola sirkulasi berbeda, dengan persyaratan ruang beserta keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Semua pengembang atau pemiliki pusat perbelanjaan menginginkan tempat belanjanya ramai akan pengunjung. Di sisi lain, calon konsumen juga memiliki kebutuhannya masing-masing yang membentuk cara berbelanja yang berbeda-beda. Pembahasan yang dilakukan dalam skripsi ini dimaksudkan untuk mendapatkan hubungan yang tepat antara suatu pola sirkulasi dan konfigurasi toko pada pusat perbelanjaan.
ABSTRACTThis thesis aims to analyze the phenomenon of the emergence of a shopping center which is usually the center of the crowd, but it is not uncommon that it is also lonely with visitors. Shopping centers have several different circulation patterns, with space requirements along with their advantages and disadvantages. All developers or owners of shopping centers want their shopping places to be crowded with visitors. On the other hand, prospective customers also have their own needs that shape different ways of shopping. The discussion carried out in this thesis is intended to get the right relationship between a circulation pattern and shop configuration in a shopping center."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erick Rinaldo
"
ABSTRAKPusat perbelanjaan seperti Mal telah dimaknai sebagai ruang publik dalam perspektif masyarakat kota. Fenomena tersebut menjadikan Mal mampu memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat akan ruang kegiatan. Salah satu pemenuhan kebutuhan yang disediakan Mal adalah penyediaan ruang pengamalan ibadah. Ruang pengamalan ibadah di dalam Mal hadir melalui berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut terkait proses produksi ruang yang dilakukan aktor melalui penggunaan strategi maupun taktik. Hasil dari proses produksi ruang tersebut adalah terciptanya ruang profane menjadi ruang sacred melalui pemaknaan baru. Kehadiran ruang pengamalan ibadah di dalam Mal mengalami berbagai penyesuaian terhadap konteks barunya . Skripsi ini kemudian bertujuan untuk menelusuri tentang bagaimana ruang pengamalan ibadah tersebut diproduksi serta penyesuaian seperti apa yang dialami oleh ruang tersebut.
ABSTRACTShopping centres such as Mall has been interpreted as a public space in the perspective of the urban community. This phenomenon makes Mall able to fulfill the various needs of spatial activities. One of the spatial needs of activities provided by Mall is the worship space. The worship space at the Mall exists by various considerations. The considerations are related to the production of space done by the actor based on their strategies or tactics. The results of the roduction process is the creation of the profane into sacred space. The existence of orship space in the Mall has a variety of adjustments to new contexts. This paper aims to examine how the worship space is produced and adjusted."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S871
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto
"Pusat perbelanjaan mal kini sudah menjadi lebih dari sekadar tempat berbelanja, melainkan juga menjadi sebuah ruang publik. Mal sebagai ruang publik berperan menjadi tempat untuk berkumpul dan beraktivitas tanpa memandang latar belakang pengunjungnya. DKI Jakarta dikenal sebagai provinsi yang memiliki pusat perbelanjaan kedua terbanyak di Indonesia, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Berdasarkan Kementerian Perdagangan Repubik Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jakarta mendorong perkembangan sektor ritel, terutama dalam sektor pusat perbelanjaan mal. Dengan adanya perkembangan tersebut, hal ini juga berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan antar mal. Di sisi lain, Generasi Z menjadi mayoritas pengunjung di pusat perbelanjaan mal dan diperkirakan akan terus meningkat, sebagaimana menurut BPS lebih dari 20% dari penduduk Jakarta didominasi oleh Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara daya tarik mal-mal di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dan persepsi pengunjung Generasi Z yang kemudian membentuk aktivitas yang dilakukan. Adapun daya tarik mal sebagai ruang publik dalam penelitian ini dilihat dengan pendekatan placemaking menurut Project for Public Spaces. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan daya tarik mal akan mendorong pengunjung Generasi Z untuk memiliki kecenderungan persepsi dan aktivitas tertentu. Mal daya tarik tinggi dan mal daya tarik sedang memiliki kesesuaian persepsi lebih tinggi dibandingkan dengan mal daya tarik rendah sebagaimana hal ini ditunjukkan dengan penggunaan aktivitas lebih tinggi yang diiringi oleh tingkat persepsi lebih memenuhi bagi pengunjung Generasi Z.
Shopping malls have now become more than just places for shopping; they have evolved into public spaces. Malls, as public spaces, serve as gathering spots and activity hubs regardless of the visitors' backgrounds. DKI Jakarta is known as a province with the second-highest number of shopping centers in Indonesia, particularly in South Jakarta and Central Jakarta. According to the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, rapid economic growth in Jakarta has propelled the development of the retail sector, especially in the mall sector. With this growth, there is a consequent increase in competition among malls. On the other hand, Generation Z constitutes the majority of visitors to shopping malls and is expected to continue growing. According to BPS, more than 20% of Jakarta's population is dominated by Generation Z. This research aims to analyze the relationship between the attractiveness of malls in South Jakarta and Central Jakarta and the perceptions of Generation Z visitors, which then shape their activities. The attractiveness of malls as public spaces in this study is viewed through the placemaking approach by Project for Public Spaces. The method used is quantitative descriptive analysis with a spatial approach. The research results indicate that the differences in mall attractiveness will influence Generation Z visitors to have tendencies in specific perceptions and activities. Shopping malls with high and moderate attractiveness have a higher alignment of perception compared to malls with low attractiveness, as indicated by a greater engagement in activities accompanied by a higher level of satisfaction for Generation Z visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Murniawati
"Skripsi ini membahas mengenai tiga buah nursery room yang ada di pusat perbelanjaan di Jakarta. Dengan ditetapkannya kebijakan pemerintah mengenai kewajiban memberikan ASI, maka fasilitas umum diharapkan dapat mendukung program ini salah satunya dengan menyediakan nursery room. Untuk menilai sejauh mana nursery room tiap pusat perbelanjaan dapat menyediakannya digunakan pedoman yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Hongkong dan Australia. Selain dari pedoman tersebut dilakukan juga pengamatan langsung mengenai kebutuhan bayi dan daur hidup ibu dalam beraktivitas.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan penilaian dan pengamatan, masih banyak yang perlu diperbaiki khususnya pada breastfeeding room, faktor lokasi, desain yang tidak family-friendly dan fasilitas penunjang yang masih belum tersedia. Diharapkan dengan melakukan perbandingan dan pengamatan dapat memberikan penilaian nursery room yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia.
The focus of this study is about providing nursery room in shopping centers in Jakarta. With the enactment of Government policy on the obligation to breastfeed, public facilities are supossed to support this program by providing nursery room. With Australian and Hongkong Guidelines and self-observation, nursery rooms can be assesed. The result is nursery room in shopping centers in Jakarta (based on 3 case studies) have to improve their designs, especially to providing comfortable breastfeeding room, location (accessibility), family-friendly design, and other supportive facilities such as bench for providing solid-fed, and baby changing unit design. After this study, hopefully Indonesia can make regulation about providing nursery room especially in shopping center, which is more suited for Indonesian culture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43257
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Avianto Ruli Andriano
"
Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan pengawasan pembangunan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi. Dengan menganalisis pelaksanaan pengawasan pembangunan pusat perbelanjaan akan terlihat hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kota Bekasi. Teori yang digunakan antara lain ialah teori pengawasan. Simpulan dari hasil penelitian bahwa pengawasan pembangunan pusat perbelanjaan belum dilakukan secara optimal, hal tersebut dikarenakan masih banyaknya pusat perbelanjaan yang tidak memiliki Sertifikat Laik fungsi dan dalam pelaksanaan pengawasan sendiri memiliki hambatan – hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang seperti keterbatasan sumber daya manusia, tidak adanya sanksi dalam peraturan mengenai SLF dan adanya aktifitas penyuapan kepada pengawas lapangan. Dengan tidak optimalnya pelaksanaan pengawasan ini akan berdampak pada hasil laporan pengawasan.
The aim of this study is about the implementation of monitoring shopping center construction at the Bekasi City by public Works Office and Spatial Planning of Bekasi City. By Analyze implementation of monitoring of that, there will be obstacles faced by the Office of Public Works and Spatial Planning of the Bekasi City. The theories used include the theory of Monitoring. The conclusion from the results of study that monitoring of the shopping center construction has not been done optimally, this is because there are still many shopping centers that don’t have a Certificate of Appropriateness and in the implementation of monitoring themselves have barriers faced by the Public Works and Spatial Planning Services such as limited Man Power, there is no punishment in the regulations regarding the SLF and bribery activities to the field supervisor. Not optimal implementation of this supervision will have an impact on the results of the supervision report.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luthfiani Shabrina
"Ruang personal dan teritorialitas merupakan perilaku spasial yang terbentuk saat seseorang berdampingan dengan orang lain di dalam ruang. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai ruang personal dan teritori yang terbentuk pada kamar tidur dengan kondisi berbagi, yakni kondisi dimana kamar tersebut dihuni oleh lebih dari satu orang di dalamnya. Penghuni kamar yang merupakan saudara kandung menampilkan bagaimana fleksibilitas manusia dalam memenuhi dua kebutuhan tersebut. Dalam skripsi ini juga ditampilkan bagaimana sistem berbagi pada masing-masing kakak beradik mempengaruhi kenyamanan masing-masing individu di dalam ruang terkait pemenuhan kebutuhan akan ruang personal dan teritori.
Personal space and territoriality is the spatial behavior that is formed when a certain person alongside with others in a room. This study will discuss the personal space and territory which formed in a bedroom with a shared condition, the condition where the rooms inhabited by more than one person. The occupants who is a sibling show how flexible human in their fulfillment of these needs. In this study also shown how the sharing system of sibling affect the comfort of each individual in space-related fulfillment of the need for personal space and territory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61081
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vania Salsabila Puspita Sunardi
"Tulisan ini membahas tentang proses pembentukan ruang personal di ruang publik yang berbasis digital proxemics dan embodied interaction. Studi ini bertujuan untuk memahami proses pembentukan ruang personal sebagai suatu proses yang berlapis, fleksibel dan berkaitan dengan preferensi fisik serta perangkat digital. Dengan studi literatur, observasi dilakukan terhadap empat individu dalam ruang kafe untuk menelusuri bagaimana tubuh dan perangkat digunakan sebagai alat negosiasi terhadap kehadiran dan jarak sosial. Konsep-konsep seperti digital proxemics, embodied interaction, dan soft space digunakan untuk membaca strategi jarak, keterhubungan sosial, dan kehadiran digital yang kompleks. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa ruang personal tidak hadir secara langsung, melainkan dibentuk secara bertahap melalui tindakan fisik seperti penempatan tubuh dan penggunaan laptop atau ponsel, yang kemudian berkembang menjadi lapisan ruang digital. Setiap individu membentuk ruang personal dengan kualitas berbeda melalui konfigurasi yang saling tumpang tindih antara gestur tubuh, intensi digital, dan arah atensi. Lapisan-lapisan ini tidak bisa dipahami secara tunggal karena terbentuk secara simultan antara fisik dan digital.
This paper discusses the construction of personal space in public settings through the frameworks of digital proxemics and embodied interaction. The study aims to understand the formation of personal space as a layered, flexible process shaped by both physical preferences and digital devices. Using literature review and observational study of four individuals in a café, the research explores how the body and digital tools are used to negotiate presence and social distance. Concepts such as digital proxemics, embodied interaction, and soft space are applied to interpret strategies of distance, social connection, and complex digital presence. The findings show that personal space is not instantly present but is gradually constructed, starting from physical actions like body placement and device use, and expanding into digital layers. Each individual forms a different quality of personal space through overlapping configurations of bodily gestures, digital intentions, and directional attention. These layers cannot be understood in isolation, as they emerge simultaneously across both physical and digital realms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Psichylectira Mangifera
"Pusat perbelanjaan merupakan ruang tertutup publik berkepemilikan privat yang memiliki beragam program dan rupa ruang. Tidak hanya itu, keberagaman ini juga dapat dilihat dari segi penggunanya. Dengan terdapatnya keberagaman tersebut, menemukan ruang yang berada di dalam pusat perbelanjaan bukan hal yang mudah. Saat dihadapkan pada situasi yang menuntut kecepatan dalam menemukan ruang, proses ini dapat menjadi menyita waktu. Dalam hal demikian, ingatan akan posisi ruang terhadap pusat perbelanjaan dan juga kognisi spasial yang didapat dari pengalaman masa lampau menjadi penting. Keterkaitan antara ingatan dan kognisi spasial dalam proses menemukan ruang dalam ruang akan dianalisis secara kualitatif dari hasil simulasi. Analisis tersebut dilakukan mengacu kepada teori mengenai ingatan, kognisi spasial, dan juga merujuk pada teori menemukan ruang yang kemudian diolah sesuai dengan lingkup pembahasan. Berdasarkan analisis terhadap simulasi, dalam proses penemuan kembali, peran ingatan dan kognisi spasial didukung oleh beberapa faktor yang terdapat pada lingkungan. Faktor tersebut berupa tipe bangunan, tampilan toko, kualitas distrik, hubungan dengan ruang luar, dan keberadaan pengguna lain.
Shopping center is an indoor public space occupied by private sector that has a diverse spatial programme and form. This diversity can also be viewed in terms of users. With the presence of such diversity, finding space within the shopping center is not easy. When user faced by a situation that demands speed in finding space, this process can be wasting time. In such case, the memory of the certain location towards shopping center space and spatial cognition derived from past experience is important. The link between memory and spatial cognition in the process of finding space within space will be qualitatively analized by doing wayfinding simulation. The analysis is carried out referring to the theory of memory, spatial cognition, as well as the theory of finding space, which will be processed according to the scope of study. Based on the analysis of the simulation, in the process of refinding space within shopping center, the role of memory and spatial cognition is supported by several factors on the environment. These factors are the type of building, store display, the quality of district, the spatial relation between inside and out, and the presence of others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42649
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library