Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Defira Metha Diandra
"ABSTRAK
Sediaan nutrasetika saat ini banyak diminati oleh konsumen untuk dikonsumsi secara rutin. Kandungan zat aktif sediaan nutrasetika yang berasal dari bahan alam membuat sediaan ini aman untuk dikonsumsi. Pengembangan bentuk dan tampilan dari sediaan nutrasetika dapat membuat nilai jual produk meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memformulasikan sediaan nutrasetika dari ekstrak daun murbei menjadi beads hidrogel yang mengembang dalam air dan diadministrasikan secara oral oleh konsumen. Zat aktif dari beads hidrogel ekstrak daun murbei yaitu deoxynojirimycin memiliki khasiat sebagai antidiabetes. Dalam penelitian ini dilakukan 4 formulasi sediaan beads hidrogel ekstrak daun murbei dengan perbandingan ekstrak dan polimer (pektin) 1:2 dan 1:3 serta variasi konsentrasi penyambung silang (larutan zink asetat) 2,5% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beads hidrogel yang diformulasikan memiliki bentuk bulat dengan permukaan tidak rata, berwarna cokelat, dan dapat mengembang saat dimasukkan ke dalam air. Formula terbaik adalah formula 1 dengan perbandingan ekstrak dan polimer 1:2 dan konsentrasi penyambung silang 2,5%. Formula 1 memiliki diameter rata-rata 3,6 mm dengan daya mengembang 210,68% dan kecepatan mengembang 30,33 detik, Dari hasil penelitian ini, beads hidrogel ekstrak daun murbei memiliki potensi sebagai minuman nutrasetika antidiabetes.

ABSTRACT
Nutraceutical product is currently in great demand by consumers to be consumed on a regular basis. The natural active substance in nutraceutical product produces it safe to use. The development of dosage form and appearance of modern nutraceutical product can improve the product?s quality. Therefore, this research was aimed to formulate nutraceutical product of mulberry leaves extract into hydrogel beads that swell in water and administrated orally. Deoxynojirimycin, the active substance of mulberry leaves extract hydrogel beads has the efficacy of an antidiabetic agent. In this research, there are four formulations with the variation 1:2 and 1:3 of extract and polymer ratio, and 2,5% and 5% crosslinker?s concentration variation. The result shows hydrogel beads had spherical form with unsmooth surface, brown color, and are able to swell in water. The best formula was formula 1 with 1:2 of extract and polymer ratio and 2,5% of crosslinker?s concentration. Formulation 1 has average diameter 3,6 mm, swelling ability of 210,68%, and immediately swell in water during 30 seconds. In conclusion, mulberry leaves extract hydrogel beads can be used as an interesting nutraceutical products."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rahma Sesha
"Salah satu komoditi pangan yang telah diteliti memiliki khasiat sebagai nutrasetika dalam pencegahan risiko diabetes adalah daun murbei Morus alba Linn. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula tablet effervescent dari ekstrak daun murbei. Tablet effervescent dibuat dalam 3 tiga formula yang dibedakan berdasarkan konsentrasi effervescent mix nya yaitu formula I 50 formula II 60 dan formula III 70. Ketiga formula dievaluasi berdasarkan persyaratan tablet effervescent yang baik dan diuji waktu larutnya. Formula yang terpilih diuji kesukaan terhadap parameter penampilan aroma dan rasa pada 30 panelis.
Hasil evaluasi tablet menunjukkan ketiga formula memenuhi persyaratan tablet berdasarkan parameter organoleptis keragaman bobot keseragaman ukuran kekerasan dan keregasan. Hasil pengujian terhadap waktu larut yang diperoleh yaitu formula I 4 03 0 15 menit formula II 3 85 0 10 menit dan formula III 3 71 0 10 menit. Selanjutnya pengujian terhadap pH larutan diperoleh nilai pH berkisar antara 5 26 0 03 hingga 5 76 0 02. Hasil uji kesukaan berdasarkan parameter penampilan aroma dan rasa secara berurutan menunjukkan nilai uji kesukaan 4 70 3 83 dan 3 73.
Berdasarkan nilai uji kesukaan dapat disimpulkan bahwa sediaan tablet effervescent dapat diterima oleh panelis Oleh karena itu ekstrak daun murbei dapat digunakan sebagai bahan aktif dari tablet effervescent sebagai sediaan nutrasetika antidiabetik.

One of potential plant which can be used as nutraceutical dosage form's ingredient is mulberry leaves. Mulberry leaves have been suggested for preventing diabetes. The aim of this study was to optimize formula of effervescent tablet which contain mulberry leaves extract Effervescent tablets were made in three formulas. Formulas which were differentiated by its effervescent mix content are 50 effervescent mix content as formula I 60 effervescent mix content as formula II and 70 effervescent mix content as formula III. Thus each formula was evaluated by its effervescent tablet's characteristic and its disintegration time. Selected formula would have been tested by hedonic test to 30 panels.
The result of effervescent tablet's evaluation showed that tablets have a good characteristic in term of appearance weight uniformity diameter size and thickness hardness and friability. Moreover pH of effervescent solution were in acceptable range between 5 26 0 03 and 5 76 0 02. The result of disintegration time of each formula was 4 03 0 15 minutes in formula I 3 85 0 10 minutes in formula II and 3 71 0 10 minutes in formula III. The scores of hedonic test for appearance smell and taste were 4 70 3 83 and 3 73 respectively.
Based on the hedonic scores the effervescent tablet were acceptable for panels. Therefore mulberry leaves extract could be used as an active ingredient of effervescent tablets as anti diabetic nutraceutical dosage form.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Utami Putri
"Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak memproduksi insulin secara cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu terapi untuk diabetes melitus adalah menggunakan inhibitor a-glukosidase. a-Glukosidase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki penghambatan aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 9,11 μg/ml.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi paling aktif dari ekstrak metanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) yang dapat menghambat aktivitas a-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk simplisia daun jambu mete diekstraksi secara bertingkat dengan metode reflux menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol kering kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan Sephadex LH-20 dan eluen metanol 50%.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 49,37 μg/ml. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi E daun jambu mete adalah flavonoid, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs either when the pancreas can't produce enough insulin or when the body can't effectively use insulin. One therapy used in treating DM is a-glucosidase inhibitor. a-Glucosidase is an enzyme that breaks down carbohydrates into simple sugars. Ethanolic extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves has proved to inhibit a-glucosidase activity with IC50 values 9.11 μg/ml.
The purpose of this research was to get the fraction which had the highest a-glucosidase inhibitory activity from the methanol extract of cashewnut leaves and to identify phytochemical compounds from the most active fraction. The powder was extracted by reflux using n-hexane, ethyl acetate and methanol. Dry methanolic extract then fractionate by column chromatography using Sephadex LH-20 and 50% methanol as the eluent. Fraction E had the highest a-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 49.37 μg/ml.
The result of enzyme kinetics showed that fraction E has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction E contained flavonoids, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christofer Novrisatya Hartawan
"Diabetes melitus adalah sindrom metabolik yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia. Diabetes melitus dapat terjadi karena gangguan sekresi insulin atau gangguan pada reseptor insulin. Gangguan sekresi insulin pada diabetes melitus disebabkan oleh kerusakan pankreas, yang terjadi salah satunya akibat penumpukan stres oksidatif. Daun Tectona grandis adalah salah satu bahan herbal yang dikatakan memiliki efek antidiabetik. Penelitian mengenai pengaruh ekstrak daun Tectona grandis dengan histopatologi pankreas belum pernah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan total sampel sebanyak 30 sampel yang dibagi menjadi 6 kelompok, yakni kelompok kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (diabetes dengan metformin), kontrol negatif (diabetes tanpa perlakuan), perlakuan 1 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 200 mg/kgBB), perlakuan 2 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 400 mg/kgBB), dan perlakuan 3 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 800 mg/kgBB). Organ pankreas akan dibaca di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 dan 200 kali untuk diamati jumlah pulau Langerhans, ukuran pulau Langerhans, dan sel yang mendominasi pulau Langerhans. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara pemberian ekstrak etanol daun Tectona grandis dengan histopatologi organ pankreas (p>0.05).

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome that is suffered by many people in Indonesia. Diabetes mellitus can occur due to impaired insulin secretion or insulin receptor disorders. Impaired insulin secretion in diabetes mellitus is caused by damage to the pancreas, one of which occurs due to accumulation of oxidative stress. Tectona grandis leaf is one of the herbal ingredients that are said to have antidiabetic effects. Research on the effect of Tectona grandis leaf extract on pancreatic histopathology has never been done. This research is an experimental study with 30 samples divided into 6 groups, normal control group (without treatment), positive control (diabetes with metformin), negative control (diabetes without treatment), treatment 1 (diabetes with extract 200 mg/kgBW), treatment 2 (diabetes with extract 400 mg/kgBW), and treatment 3 (diabetes with extract 800 mg/kgBW). The pancreas organ will be read under a microscope with 100 and 200 times magnification to observe the number of islets of Langerhans, the size of the islets of Langerhans, and the cells that dominate the islets of Langerhans. The results of the Kruskal-Wallis test showed that there was no significant effect between the administration of the ethanolic extract of the leaves of Tectona grandis and the histopathology of the pancreas (p>0.05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Tri Susanti
"Diabetes melitus dianggap sebagai suatu masalah kesehatan yang serius. Komplikasi diabetes melitus seperti komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular, sering menimbulkan kecacatan dan kematian. Inhibitor α-glukosidase dapat digunakan sebagai terapi diabetes melitus karena memiliki potensi untuk menormalkan kadar gula darah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase yang kuat dengan IC50 = 2,32 μg/mL. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol herba meniran merupakan fraksi paling aktif (IC50 = 1,67 μg/mL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penghambatan aktivitas α-glukosidase pada fraksi-fraksi dari ekstrak metanol herba meniran dan golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk herba meniran direfluks berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol dikromatografi menggunakan fase diam Sephadex LH-20 dan metanol 50% sebagai eluennya. Enam fraksi terpilih diuji penghambatan aktivitas α-glukosidase. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan metode spektrofotometri menggunakan microplate reader. Nilai IC50 dari fraksi paling aktif adalah18,82 μg/mL. Fraksi ini memiliki jenis penghambatan nonkompetitif. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa fraksi paling aktif mengandung flavonoid dan glikosida.

Diabetes mellitus is recognized as a serious global health problem. The complications of diabetes mellitus such as microvascular and macrovascular complications, often resulting in morbidity and mortality. α-Glucosidase inhibitors have been used as therapy of diabetes mellitus because of the potential to normalize blood-glucose level. The previous study showed the ethanolic extract of Phyllanthus niruri herb had a potent α-glucosidase inhibitory activity with IC50=2.32 μg/mL. The other study showed the methanolic fraction from ethanolic extract of Phyllanthus niruri herb as the most active fraction (IC50= 1.67 μg/mL). This research aims to know α-glucosidase inhibitory activity from fractions of methanolic extract of Phyllanthus niruri herb and the class compounds from the most active fraction. The powder of Phyllanthus niruri herb was refluxed by nhexane, ethyl acetate, and methanol, successively. The methanolic extract was chromatographed by Sephadex LH-20 as stationery phase and 50% methanol as mobile phase. Selected six fractions were assayed for α-glucosidase inhibition activity. The α-glucosidase inhibition assay was performed by spectrophotometric method with microplate reader. The IC50 value of the most active fraction was 18.82 μg/mL. This fraction had a noncompetitive inhibitory activity. Phytochemical screening showed the most active fraction contained flavonoid and glycoside."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Kartika
"Diabetes adalah suatu keadaan kadar glukosa tinggi dalam darah. Salah satu terapi farmakologi dalam pengobatan diabetes melitus adalah dengan menghambat α-glukosidase yang bertanggung jawab terhadap pemecahan ikatan oligosakarida atau disakarida menjadi monosakarida. Ekstrak etanol, metanol, dan etil asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.) diketahui memiliki penghambatan aktivitas terhadap α-glukosidase yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi teraktif yang dapat menghambat α-glukosidase dan mengetahui golongan senyawa yang terkandung di dalamnya. Substrat (p-nitrofenol-α-D-glukopiranosida) dan enzim akan menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna dan memberikan serapan pada panjang gelombang 405 nm dengan metode mikroplat.
Hasil menunjukkan bahwa salah satu fraksi dari ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 terbaik dengan nilai 31,85 μg/mL. Pada fraksi tersebut mengandung senyawa glikosida, dan terpen.

Diabetes is a condition of high glucose levels in blood. One pharmacologic therapy used in treating diabetes mellitus is inhibiting α-glucosidase which responsible for hydrolysis the oligosaccharides or disaccharides into monosaccharide. Extract methanol, ethanol, and ethyl acetate of Phyllanthus niruri are known to have inhibitory activity against α-glucosidase.
The purpose of this study was to determine the active fraction that can inhibit α-glucosidase and discover the compounds contained in the active fraction. The substrate (p-nitrophenol- α-D-glucopiranoside) and enzyme will produce p-nitrophenol which has yellow color and gives absorption at wavelength 405 nm with microplate reader.
The result showed that one of fraction of Ethyl Acetate extract has the best IC50 value, 31,85 μg/mL. This fraction contained glycosides, and terpenes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Priasti Maulina
"Pada penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa biji beligo (Benincasa hispida) glukosidase sehingga tanaman ini memiliki potensi sebagai obat hipoglikemik dalam terapi diabetes mellitus. Pada penelitian ini, dilakukan uji inhibisi ekstrak daun dan batang beligo terhadap aktivitas glukosidase, bioassay menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT) dan pemisahan komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun dan batang beligo yang memiliki daya inhibisi tertinggi. Pengukuran aktivitas glukosidase dilakukan pada kondisi optimum yaitu pada gelombang maksimum 401 nm, konsentrasi enzim dan substrat masing-masing 0,3 unit/mL dan 10 mM, Pada konsentrasi yang sama (150 ppm) diketahui daya inhibisi tertinggi terdapat di fraksi etil asetat untuk ekstrak daun sebesar 47,03% dan pada fraksi air untuk ektrak batang sebesar 49,06%. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT menunjukkan bahwa nilai LC50 terkecil pada sampel daun dan batang fraksi etil asetat yakni sebesar 1309,5 ppm dan 1477,3 ppm. Dari data tersebut menggambarkan bahwa ekstrak batang dan ekstrak daun bersifat tidak toksik karena berada pada kisaran di atas 1000 ppm.
In previous study reported that Beligo seed (Benincasa hispida) agains glucosidase activity. Therefore this plant has a potential as hypoglycemic medicine for diabetes mellitus therapy. In this study, there are research about inhibition test of beligo leaf and stem extract against glucosidase activity, continued to isolation components in beligo leaf and stem extract which has the highest inhibition ability, then doing bioassay using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The result of inhibition glucosidase activity are in optimum condition, such as wavelength 401 nm, with enzyme concentration 0,3 unit/mL and concentration of p-NPG substrate 10 mM. For the highest concentration (150 ppm) each of fractions, the highest inhibition for leaf extract ethyl acetate fraction is 47,03% and for stem extract water fraction is 49,06%. The result for bioassay BSLT showed that the lowest LC50 for leaf and stem extract ethyl acetate fraction are 1309,5 ppm and 1477,3 ppm. The result showed that stem and leaf extract are nontoxic because both of their LC50 value less than 1000 ppm."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S57734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzul Husna
"ABSTRAK
Latar belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang prevalensinya semakin meningkat. Data RisKesDas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan obat herbal untuk mengatasi DM. Daun kari (Murraya koenigii) adalah salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai rempah dan penambah aroma makanan, telah digunakan sebagai herbal untuk mengatasi hiperglikemia pada masyarakat khususnya oleh masyarakat Aceh. Sehubungan dengan itu diperlukan penelitian untuk membuktikan efek antihiperglikemia daun kari untuk memperoleh bukti ilmiah mengenai keamanan dan efikasi penggunaan daun kari untuk mengatasi DM.
Tujuan penelitian. Membuktikan efek antihiperglikemia dan mekanisme dasar efek antihiperglikemia daun kari (Murraya koenigii) pada tikus diabetes yang diinduksi dengan streptozotosin dan nikotinamid.
Metode penelitian. Studi eksperimental in vivo menggunakan 30 tikus Spraque-Dawley yang diinduksi hiperglikemia dengan streptozotosin 55 mg/kg.BB dan nikotinamid 120 mg/kg.BB (STZ-NA). Selanjutnya kelompok tikus diberikan ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) 200 mg/kg.BB, 400 mg/kg.BB dan glibenklamid 1 mg/kg.BB selama 30 hari. Berat badan dan kadar glukosa darah dihitung secara berkala. Parameter yang diperiksan adalah insulin plasma, kadar MDA dan GSH, aktivitas enzim heksokinase dan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, ekspresi mRNA GLUT4, TNF-α dan IL-1β, Fungsi hati dan ginjal dan histopatologi pankreas serta hati yang diwarnai Hematoksilin-Eosin.
Hasil. Ekstrak etanol Murraya koenigii (MKE) dosis 200 and 400 mg/kg.BB menurunkan kadar glukosa darah dan indeks HOMA-IR tikus diabetes secara signifikan dibanding dengan tikus diabetes yang tidak diterapi. Pemberian MKE pada tikus diabetes memperbaiki aktivitas rate limitting enzyme yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan meningkatan ekspresi mRNA GLUT4 pada otot skelet yang terlibat dalam homeostasis glukosa. Pemberian MKE juga memodulasi efek inflamasi pada tikus diabetes secara signifikan dan mengendalikan stres oksidatif akibat diabetes.
Kesimpulan. Ekstrak etanol Murraya koenigii (MKE) 200 dan 400 mg/kg.BB mempunyai efek antihiperglikemia. Mekanisme efek antihiperglikemia MKE melalui perannya dalam meningkatkan kapasitas antioksidan, meningkatkan aktivitas rate limiting enzyme yang terlibat dalam metabolisme glukosa, meregulasi transporter glukosa dan meregulasi mediator pro-inflamasi.

ABSTRACT
Background. Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia with increasing prevalence in the world. Data from RISKESDAS 2013 showed that certain Indonesian use herbal medicines to treat DM. Curry leaf (Murraya koenigii) is commonly used as a spice and food enhancer and has been used as an herb to treat hyperglycemia in the community, especially by Acehnese. Research to prove the antihiperglycemia effect of curry leaves is scientifically needed to support evidence regarding the safety and efficacy of using curry leaves to the treatment of DM
Aims. The present study aimed to investigate the antihyperglycemic effect and the mechanism of the antihyperglycemic effect of curry leaves (Murraya koenigii) in diabetic rats induced by streptozotocin and nicotinamide.
Methods Thirty Spraque-Dawley rats were induced hyperglycemia by streptozotocin 55 mg/kg b.w and nicotinamide 120 mg/kg b.w (STZ-NA). The hyperglycemic rats were treated with an ethanolic extract of Murraya koenigii 200 mg/kg b.w, 400 mg/kg b.w, and glibenclamide 1 mg/kg b.w 30 days. The body weight and blood glucose levels were recorded. Plasma insulin, MDA and GSH levels, hexokinase and glucose-6-phosphate dehydrogenase activity GLUT4, TNF-α, and IL-1β mRNA expression were examined after 30 days treatment and pancreatic and liver histopathology assessed by Hematoxylin-Eosin staining.
Results. Ethanolic extract of Murraya koenigii (MKE) of 200 and 400 mg/kg b.w showed a significant reduction in blood glucose level and HOMA-IR. Administration of MKE improved the activity of rate-limiting enzymes involved in glucose metabolism and increased GLUT4 mRNA expression in skeletal muscles involved in glucose homeostasis. Besides, supplementation of MKE appeared to modulate the inflammatory reaction in diabetic rats significantly and controled oxidative stress due to hyperglycemia
Conclusions The present study reveals that ethanol extract of Murraya koenigii 200 and 400 mg/kg b.w. possess antihyperglycemic effect. The antihyperglycemic mechanism of the MKE carried out by means of its role in increasing antioxidant capacity, increase the activity of the rate-limiting enzymes involved in glucose metabolism, regulate glucose transporter and modulate pro-inflammatory mediators."
2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Handika
"ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang ditandai dengan hiperglikemia. Diabetes melitus tipe II dapat diobati dengan pemberian obat hipoglikemik, salah satunya obat inhibitor α-glukosidase. Obat ini berkerja secara kompetitif menghambat penguraian disakarida menjadi glukosa pada epitel mukosa usus kecil. Berdasarkan pengujian secara in vitro, diketahui ekstrak metanol Garcinia porrecta Laness. memiliki nilai IC50 sebesar 54,774 μg/mL dalam menghambat α-glukosidase. Oleh karna itu, dilakukan isolasi senyawa yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dari ekstrak metanol Garcinia porrecta Laness. Ekstrak metanol G. porrecta dipisahkan dengan kromatografi kolom, dimana fase diam silika gel dan fase gerak n-heksan, etil asetat, dan metanol yang ditingkatkan kepolarannya. Fraksi yang diperoleh sebanyak 7 fraksi, dimana fraksi yang diperoleh di uji aktivitas dalam menghambat α-glukosidase secara in vitro. Fraksi teraktif memiliki persentase penghambatan sebesar 47,21% dan nilai IC50 sebesar 15,62 μg/mL. Fraksi teraktif selanjutnya dipisahkan dan dimurnikan menggunakan KCKT preparatif. Fraksi yang diperoleh dari pemisahan sebanyak 2 senyawa. Senyawa pertama berbentuk cairan kental berwarna coklat kehitaman, sedangkan senyawa kedua berbentuk serbuk amorf berwarna bening. Spektrum UV-Vis senyawa pertama memiliki satu kurva pada panjang gelombang 249,9 nm dan senyawa kedua memiliki satu kurva pada panjang gelombang 202,4 nm.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is abnormality in carbohydrate, fat, and protein metabolism characterized by hyperglycemia, DM type II can be treated with administration of hypoglycemic drugs, one of them is a-glucosidase inhibitor. This drug works competitively inhibits hydrolysis disaccharide to glucose in the small intestine mucosal epithelium. Based on in vitro test, methanol extract of Garcinia porrecta Laness. is known to had 54,774 μg/mL IC50 value in α-glukosidase inhibitory activity. This research, will be carried isolation of compounds that can inhibit α-glukosidase activity from methanol extract from Garcinia porrrecta. Methanol extract of G.porrecta separated by column chromatography which silica gel as stationary phase and the mobile phase n-hexana, ethyl acetate, and methanol were increased polarity. This study obtained 7 fraction, and the fraction is then tested for activity in inhibiting α-glukosidase based on in vitro test. The most active fraction has inhibition percentage of 47,21% and had 15,62 μg/mL IC50 value. The most active fraction in then separated and purified using preparative HPLC. Fraction obtained from separation process is 2 componds. The first compond is an viscous liquid blackish-brown colored. While, the second componds is an amorphous powder formed in translucent colored. UV-Vis spectrum of the first compond has a curve at a wavelength of 249,9 nm and the second compond has a curve at a wavelength of 202,4 nm.;"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Tri Lestari
"Diabetes Mellitus (DM) menempati urutan pertama kasus terbanyak pada gangguan sistem endokrin, disusul kemudian dengan kasus hipertiroid. Kedua jenis gangguan sistem endokrin ini merupakan gangguan yang bersifat kronis sehingga diperlukan pendekatan tertentu supaya pasien mampu beradaptasi dengan perubahan status kesehatan yang dialami. Perawat spesialis Keperawatan Medikal Bedah perlu menjalankan peran secara komprehensif untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pendekatan Model Konservasi Levine diterapkan sebagai kerangka kerja dalam memberikan asuhan keperawatan supaya pasien mampu mempertahankan keutuhannya melalui proses adaptasi dengan menjaga konservasi integritas energi, struktural, personal dan sosial. Edukasi perawatan mandiri DM merupakan kunci utama keberhasilan pasien DM dalam mengendalikan kadar glukosa darah. Upaya tersebut direalisasikan melalui praktek keperawatan berbasis pembuktian tentang inisiasi insulin dan melalui program inovasi tentang pembuatan booklet sebagai media edukasi manajemen mandiri diabetes.

Diabetes Mellitus (DM) is the most common case in endocrine disturbance diseases. The second most common case is hyperthyroid. Both are chronic diseases that need specific approach in order to improve patient ability in adjusting their health status changes. Medical surgical nursing specialist has to able to give comprehensive and holistic nursing care to DM patient to improve quality of life of the patient. Levine conservation model can be applied as a framework of nursing care to achieve wholeness of the patient through adjusting process by maintaining energy, structural, personal and social integrity. Independent health education of DM patient is the key of the successful of controlling their blood sugar level. This effort was implemented by evidence based practice of insulin initiation and innovation project of applying booklet as education media for DM patient management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>