Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118612 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mala Hayati
"ABSTRAK
Tujuandariskripsi yang berjudul Prostitusi dan Masyarakat Gang Dolly
Surabaya 1967-1999 adalah mengkaji faktor penyebab munculnya lokalisasi di
Dolly, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan lokalisasi Dolly kepada kehidupan
masyarakat. Alih fungsi pemakaman Cina Putat Jaya pada tahun 1967 mengakibatkan
lahan pemakaman tersebut berubah menjadi tempat prostitusi.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta
sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya
dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang
digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah
sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokalisasi Dolly yang berada di
tengah-tengah pemukiman warga, telah menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan
masyarakat.Dampak tersebut tidak hanya bersifat negatif, tetapi juga bersifat positif
bagi kehidupan masyarakat.Dampak positif terbesar akibat keberadaan lokalisasi
Dolly adalah tumbuhnya perekonomian mikro di kawasan Gang Dolly dan
sekitarnya.Kehidupan lokalisasi dan masyarakat sekitar lokalisasi yang selama ini
diidentikkan dengan hal negatif, ternyata masih memiliki sisi religius. Sisi religus
terlihat dari keberadaan beberapa tempat ibadah di sekitar lokalisasi Gang Dolly,
kebiasaan germo yang menutup wisma prostitusinya saat bulan Ramadhan, serta
adanya wisma yang melakukan kegiatan pengajian rutin setiap Kamis malam.

ABSTRACT
The purpose of this thesis with the title, Prostitution and the People in Gang
Dolly, Surabaya (1967-199) is to discuss about the factors of the emergence of
localization in Dolly, and also to know the impact of localization Dolly to
communities? life. The transformation of the Chinese cemetery Putat Jaya in 1967 has
given the impact to that burial ground turned into a place of prostitution.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely:
through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really
close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and
the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are archival
sources, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a
supportive source.
The result of this study indicate that the localization of Dolly which is in the
middle of residential areas, has caused a lot of impacts to people?s lives. The impact
is not only negative, but also positive for the community. The biggest positive impact
due to the existence of localization of Dolly is the micro-economic growth in the
region and surrounding of Gang Dolly. Localization and community life around
localization that have been identified with the negative, it still has a religious side.
Religious side seen from the presence of several places of worship around the Gang
Dolly area.The pimp/procurer that will close his or her prostitution homestead during
the month of Ramadhan, as well as the homestead that conduct regular pengajian
every Thursday night."
2016
S65177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjo Purnomo
Jakarta: Grafiti Pers, 1985
176.5 TJA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adlina Marga Ummu Aiman
"Skripsi ini membahas mengenai implikasi konflik antar elit lokal di Surabaya terhadap pelaksanaan penutupan lokalisasi Dolly-Jarak tahun 2014. Penelitian ini mengaplikasikan konsep divided government dan unified and consensual elites sebagai kerangka analisis. Pencalonan Tri Rismaharini sebagai calon Walikota yang diusung PDIP pada Pilkada tahun 2010 telah menjadi sumber konflik internal antar elit PDIP Surabaya. Konflik tersebut mengakibatkan munculnya berbagai hambatan yang dihadapi Walikota selama masa pemerintahannya. Penelitian dilakukan melalui metode studi kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur, observasi, dan wawancara secara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Walikota sempat mengalami kesulitan dalam menutup lokalisasi Dolly-Jarak tahun 2014. Namun, penutupan dapat tetap terlaksana karena Walikota dapat memperoleh dukungan di tingkat elit dengan cara melakukan konsolidasi dan konsensus antar elit. Dapat disimpulkan bahwa implikasi konflik antar elit lokal di Surabaya terhadap penutupan lokalisasi Dolly-Jarak dapat tercermin dalam dua kategori perdebatan yang timbul antar elit tersebut. Pertama, perdebatan terkait cara dan waktu pelaksanaan penutupan lokalisasi Dolly-Jarak. Kedua, perdebatan terkait kebijakan pasca penutupan, yakni nominal bantuan dana stimulant, upaya rehabilitasi, dan pembangunan di eks-lokalisasi Dolly-Jarak.

This thesis discusses the implication of local elites conflict towards the closure of Dolly-Jarak localization in 2014. This research applies divided government and unified and consensual elites concept as the analysis framework. The internal conflict of PDIP Surabaya?s elites is initially generated from Tri Rismaharini?s candidacy for Surabaya?s local leaders election in 2010 which is supported by PDIP. The conflict has raised all sorts of disturbances during Tri Rismaharini?s reign as the city?s mayor. This research uses case study method with literature observation study and in depth interview data collection technique.
The result shows that Tri Rismaharini has some difficulties in closing Dolly-Jarak localization in 2014. However, the closure is still executed because of the support from the elites which is gained by consolidation and consensus between elites. It concludes that the implication of local elites conflict towards the closure of Dolly-Jarak localization could be shown through the emergence of debates pertaining to the issue. The debates on the closure of Dolly-Jarak localization could be categorized into two types. First, the debate is about time and method of the Dolly-Jarak localization closure. Second, the debate is about post-closure policy which discusses nominal of the stimulant fund, rehabilitation, and the development of the ex-Dolly-Jarak localization.
"
2015
S62491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chory Angela Wijayanti
"Tesis ini membahas kontruksi realitas sosial penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya, melalui program talk show Primetime News di Metro TV, serta peran media massa sebagai ruang publik ideal pada realitas sosial berpotensi konflik tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis, yang menggunakan metode analisis wacana kritis milik Norman Fairclough.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media membentuk representasi, relasi, dan identitas pihak-pihak yang terlibat dalam wacana. Selain itu, pekerja media, rutinitas media, organisasi media, dan extra media menjadi faktor yang mempengaruhi kontruksi realitas sosial.
Temuan lain adalah adanya pengaruh keberadaan waktu prime time dalam industri televisi, serta munculnya dehumanisasi dalam peliputan terkait prostitusi. Program ini menjadi upaya Metro TV dalam menciptakan ruang publik sebagai media untuk diskursif inklusif, untuk mencegah terjadinya konflik. Meski demikian, faktor ekonomi menjadi penghalang untuk membentuk ruang publik dengan kondisi yang ideal.

This thesis discusses construction of social reality, the closing of localozation "Dolly and Jarak" in Surabaya, through a talk show program "Primetime News" on Metro TV, as well as the role of mass media as an ideal public sphere related to that social reality potential conflict. This study is a qualitative research with a critical paradigm, which uses Norman Fairclough’s critical discourse analysis method.
The results showed that the media shape representations, relationships, and the identity of the parties involved in the discourse. In addition, media workers, media routines, media organizations, and extra-media are the factors that affect the construction of social reality.
Other findings, there is the influence of the existence of a prime time in the television industry, and the emergence of dehumanization in prostitution-related reporting. This program is a Metro TV efforts in creating a public space as a medium for discursive inclusive, to prevent conflict. However, economic factors become a barrier to form a public space with ideal conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Rohman
"Penelitian ini menyelidiki dampak ekonomi dari penutupan prostitusi yang terlokalisasi di tingkat desa dan RW. Meskipun penutupan ini dipicu oleh masalah seperti perdagangan manusia dan kekhawatiran moral, bukti empiris tentang efek ekonomi lokalnya masih jarang. Dengan menggunakan pendekatan Difference-in Differences dengan penutupan bertahap, hasil menunjukkan bahwa dampak keseluruhan lokalitas di Surabaya tidak signifikan secara statistik. Menariknya, pada fase penutupan 1, lokalitas secara positif dan signifikan memengaruhi aktivitas ekonomi lokal, namun menurun pada fase-fase berikutnya. Selain itu, analisis spasial mengungkapkan hasil yang lebih kuat dan signifikan. Hal ini menekankan konsekuensi ekonomi yang terkait dengan kebijakan lokalitas.

Initiated primarily due to concerns related to human trafficking and moral issues, there is a notable paucity of empirical data regarding the local economic impacts of these closures. Employing a difference-in-differences methodology that accounts for staggered shutdown timelines, the study finds that the overall economic impact of localisations in Surabaya is not statistically significant. However, it is noteworthy that during shutdown phase 1, localisations had a positive and statistically significant effect on local economic activities, a trend which subsided in later phases. Additionally, the application of spatial analysis techniques yielded more robust and significant results, highlighting the intricate and multifaceted economic implications associated with localisation policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Han, Hong Gu
Seoul: Hangerae, 2009
KOR 951.95 HAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Yuniarto
"Tidak ada scorangpun yang tidak membutuhkan informasi, apa pun jenis pekerjaan orang itu. Pelajar, mahasiswa, guru, pendidik, dokter, ahli hukum, petani, nelayan, dan sebagainya, tentu memerfukan informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari (Yusup,1995). Informasi tersebut dapat berada di mana-mana; di pasar, di sekolah, di rumah, di lembaga atau organisasi komersial, di buku, di majalah, di surat kabar, di perpustakaan atau di tempat Iain. Pokoknya, di mana suatu benda atau peristiwa berada, di sana bisa timbul informasi, Setiap orang, setiap kelompok orang atau organisasi mempunyai kebutuhan informasi yang sangat banyak.
Informasi menjadi bahan komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, lebih-lebih pada zaman sekarang yang peradabannya semakin kompleks. Tanpa informasi, manusia tidak bisa berperan banyak dalam lingkungannya (Yusup, 1995). Informasi tersebut juga dapat dikaitkan dengan kegiatan ekonominya. Seorang nelayan miskin membutuhkan informasi mengenai tempat pelelangan ikan yang ditangkapnya dan informasi mengenai naik turunnya harga ikan setiap hari, seorang petani gabah membutuhkan informasi mengenai harga gabah yang ditetapkan oleh pemerintah agar tidak tertipu tengkulak; seorang guru atau dosen tidak akan mungkin bisa mengajar dengan baik tanpa dukungan informasi yang sesuai dengan materi pengajaran pada saat itu, dan banyak contoh lainnya, Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa pada dasarnya informasi dibutuhkan banyak orang. Informasi dibutuhkan karena bisa berfungsi banyak bagi diri seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dalam masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam kehidupannya sehari-hari seseorang akan mencari, menggunakan, atau berusaha mencari dan menggunakan berbagai sumber informasi. Perilaku pencarian informasi dapat dilihat antara lain dari Cara manusia memilih sumbernya (Krikelas, 1983). Seseorang mencari informasi karena dia mempunyai sebuah kebutuhan informasi atau karena dia merasa bahwa informasi mungkin dapat menjadi sesuatu yang berguna untuk masa depan (Losee, 1990). Pencarian informasi di antara masyarakat biasa adalah bidang penting yang masih membutuhkan penelitian lebih banyak lagi. Perkembangan dari layanan informasi yang efektif untuk masyarakat biasa, dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pelaksanaan dan kegunaan layanan informasi tersebut, tergantung pada pengenalan yang baik dari kebutuhan dan permintaan masyarakat (Spink, 1996).
Seseorang tidak perlu mengetahui semua jenis informasi yang ada di alam ini, baik informasi yang dirancang khusus untuk tujuan kemanfaatan kehidupan manusia maupun informasi yang tersedia apa adanya secara bebas di alam. Hanya sebagian kecil dari informasi yang ada bisa didapat atau memang diperlukan oleh manusia karena hal ini disesuaikan dengan bidang minat dan kegiatan yang menjadi pekerjaannya (Yusup, 1995). Namun demikian, sebenarnya informasi bebas untuk diakses oleh siapa saja. Hal ini diperkuat dengan adanya Pernyataan Umum Hak-Hak Asasi Manusia yang diproklamasikan oleh sidang umum PBB di Istana Chaillot. Paris, 10 Desember 1948 pada pasal 19 yang menyatakan: Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan mengemukakannya; hak ini mencakup pula kebebasan memegang teguh pendapat tanpa gangguan, dan kebebasan mencari, menerima, dan memberi informasi dan gagasan melalui berbagai saluran dan tidak memandang tanpa batas. Berarti mencari, menerima, dan memberi informasi adalah hak siapa saja tanpa melihat golongan masyarakat termasuk golongan masyarakat yang sepertinya tidak membutuhkan informasi yaitu masyarakat berpenghasilan rendah.
Pandangan yang menyatakan bahwa orang miskin tidak membutuhkan informasi ada pada beberapa ahli. Parker, seperti dikutip oleh Pandit (1994) menyatakan bahwa penyediaan informasi untuk orang miskin tidak akan banyak manfaatnya. Argumentasinya ialah orang miskin, yang biasanya juga rendah pendidikannya, tidak membutuhkan informasi. Hal ini didukung oleh pendapat Yusup (1995) yang menyatakan penyebabnya berdasarkan dari teori kebutuhan Maslow ialah dikarenakan mereka mempunyai kebutuhannya hanya sebatas fisiologis saja, misalnya haus dan lapar. Hal ini berbeda dengan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1994) yang secara konseptual melihat kemiskinan sebagai keadaan serba kekurangan dalam memenuhi kebutuhan utama, seperti makanan, minuman, perumahan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan akses terhadap informasi yang bermanfaat untuk mendapatkan sumber daya. Ini menunjukkan bahwa akses terhadap informasi juga merupakan kebutuhan utama orang miskin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Short, James F.
Chicago: University of Chicago Press, 1974
364.2 SHO g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Jun-yon
Seoul, Korea: (Ju) Chang Jak gwa Bipyeong sa, 2002
KOR 398.21 LEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>