Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arma Jala Vira Shanty
"ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan kajian kriminologi terhadap objektifikasi tubuh
perempuan yang terjadi pada model perempuan (Jessy dan Fei) sebagai penampil
dalam fenomena Sexy Car Wash. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode feminis yang bertujuan untuk melihat opresi tubuh perempuan
yang terjadi dalam praktik Sexy Car Wash. Peneliti menggunakan teori feminis
radikal untuk menjelaskan objektifikasi yang terjadi dan didukung oleh konsep
komodifikasi dan kapitalisme. Ditemukan bahwa model perempuan dalam Sexy
Car Wash terobjektifikasi secara seksual oleh sistem budaya patriarki yang
melekat pada hobi maskulin laki-laki, yaitu otomotif, yang dikomodifikasi oleh
kapitalisme. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa objektifikasi tubuh
perempuan pada Jessy dan Fei merupakan kejahatan terhadap perempuan karena
telah mengopresi tubuh perempuan sebagai objek hiburan semata dalam hobi
otomotif dan melahirkan adanya objektifikasi lanjutan yang terealisasikan dalam
escorting dan prostitusi online.

ABSTRACT
This study focus on women?s body objectification based on two case studies from two models (Jessy and Fei) as performers in the Sexy Car Wash phenomenon. This research used feminism method which aims to see women's body operation that occurs in Sexy Car Wash practice and discuss it in criminological perspectives. In discussion sesion, researcher used radical feminism theory to explain objectification that is supported by commodification and capitalism concepts. This research found that women models in the Sexy Car Wash are sexually objectified by patriarchy culture system that attached to men?s masculine hobby, which is automotive, that is commodified by capitalism. In the end, this research found that women?s body objectification againts Jessy and Fei is a crime againts women, because it has been oppressing the women?s body as an object of entertainment in automotive hobby and inflicts to their continued objectifications that are realized in escorting and online prostitution."
2016
S65744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Renni Delilah
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas tentang seorang perempuan penyanyi dangdut yang mengalami objektifikasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Karya akhir ini mencoba melihat bagaimana perempuan yang bekerja sebagai penyanyi dangdut kemudian dijadikan objek oleh orang orang di sekitarnya seperti masyarakat umum, media massa, pemilik dan rekan-rekan orkes, serta penonton dari pertunjukkan musik dangdut. Analisa objektifikasi dalam karya akhir ini dilakukan berdasarkan definisi objektifikasi oleh Martha C. Nussbaum. Melalui pemikiran Nussbaum, peneliti mendapatkan hasil analisa yang menunjukkan bahwa objektifikasi yang dialami perempuan penyanyi dangdut ternyata mengarah kepada komodifikasi terhadapnya.

ABSTRACT
This final project discusses about objectification that happened to female dangdut singer. This final project try to capture how a female dangdut singer has become a victim of objectification from everyone around her, such as societies, mass media, the owner of the orchestra, and the audience of dangdut show. The analysis of objectification in this final project uses the definition of objectification from Martha C. Nussbaum?s thoughts. Using Nussbaum?s idea, this final project sees that objectification that the woman dangdut singer felt actually aims to commodify her. The commodification also happened to her life.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Zainul Haq
"Studi ini bertujuan untuk memahami lebih jauh kehadiran tampilan seksual dan objektifikasi tubuh perempuan dalam permainan Honkai Impact, khususnya pada komunitas Honkai Impact Indonesia. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan adanya potensi dampak yang muncul dari hadirnya tampilan seksual dalam permainan terhadap sikap dan pandangan pemain. Melanjutkan penelitian sebelumnya mengenai tampilan seksual pada video game, penelitian ini menggunakan konsep hiperseksualisasi dan objektifikasi tubuh untuk menganalisis bagaimana karakter perempuan ditampilkan dalam permainan dan dampaknya terhadap persepsi pemain. Peneliti berargumen bahwa tampilan perempuan yang dibuat seksual secara berlebihan di dalam permainan mengkondisikan normalisasi tubuh perempuan sebagai objek seksual. Pengumpulan data penelitian dilakukan secara kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis isi diskusi dalam komunitas Honkai Impact Indonesia. Penelitian ini menemukan adanya proses penerimaan pemain dan komunitas mengenai tampilan seksual dalam permainan sebagai pengalaman kolektif, sehingga diskusi dan perbincangan pada bagian tubuh perempuan secara seksual dilihat sebagai hal yang wajar. 

This study aims to further understand the presence of sexualized portrayals and objectification of female bodies in the game Honkai Impact, particularly within the Indonesian Honkai Impact community. Previous studies have shown the potential impact that sexualized imagery in games can have on players' attitudes and perceptions. Building on previous research on sexualized image in video games, this study utilizes the concepts of hypersexualization and body objectification to analyze how female characters are portrayed in the game and their impact on players' perceptions. The researchers argue that the overly sexualized portrayal of women in the game conditions the normalization of women's bodies as sexual objects. Qualitative data for this research was collected through in-depth interviews, observations, and content analysis of discussions within the Indonesian Honkai Impact community. The study finds that players and the community as a whole tend to accept the sexualized portrayals in the game as a collective experience. Consequently, discussions and conversations about sexualized aspects of female bodies are seen as commonplace and normalized within the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nariswari Nayadheyu
"ABSTRAK

Tesis ini membahas objektifikasi dan normalisasi tubuh perempuan yang terjadi pada media sosial, khususnya akun Instagram @dramaojol.id. Akun ini tidak hanya dimanfaatkan untuk pembagian informasi terkait dengan transportasi online, namun juga sebagai tempat hiburan dimana tubuh perempuan seringkali diobjektifikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif. Teori objektifikasi Fredickson & Roberts dan teori kekuasaan Foucault digunakan untuk melihat objektifikasi dan normalisasi tersebut. Data dianalisis melalui semiotika sosial Theo van Leeuwen melalui 3 tahap, yakni metafungsi representasi, interaksi, dan komposisi. Hasil yang ditemukan adalah pada metafungsi representasi, perempuan selalu ditempatkan sebagai tujuan (goal), metafungsi interaksi menunjukkan bahwa perempuan ditampilkan kepada khalayak sebagai penawaran (offer), dan metafungsi komposisi perempuan selalu ditempatkan ditengah sebagai fokus utama. Objektifikasi yang sering ditemukan pada akun ini adalah fungibility, penyamaan tubuh dengan obyek lain. Normalisasi dilakukan melalui wacana humor dengan karakteristik oposisi seksual dan non-seksual serta penggunaan teks maskulin melalui naming and androcentrism, double entendres, dan euphemism and taboo.


ABSTRACT

The focus of this study is objectification and normalization of woman's body that happen in social media, particularly @dramaojol.id's Instagram account. This account is not only used as a place to share information regarding to online transportation, but also as a place for recreation where women's body is often objectified. This research is a qualitative research using critical paradigm. Fredickson & Roberts' objectification theory and Foucault's power theory is used to explain the process of objectification and normalization. The data is analysed by using Theo van Leeuwen's social semiotics through 3 steps of analysis, namely metafunction of representation, interaction and composition. The findings are, at the level of representation woman is always placed as a goal. At the level of interaction, woman is presented as an offer to the followers and at composition woman's body is always placed as a focus to be objectified. It is also found that objectification that often happen in @dramaojol.id Instagram account is fungibility, treating the person as interchangeable with objects. Furthermore, normalization is done through humor with characteristics of sexual and non-sexual opposition whereas masculinity is portrayed by naming and androcentrism, double entendres and euphemism and taboo.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Shafira
"ABSTRAK
Paprika merupakan sebuah film yang menceritakan bagaimana mimpi dapat mempengaruhi dunia nyata dan kesadaran orang-orang yang bermimpi. Mereka yang berada di dunia nyata dapat masuk ke dalam dunia mimpi, miliknya maupun milik orang lain dengan bantuan teknologi pada zaman tersebut. Dalam skripsi ini akan dibahas objektifikasi seksual terhadap perempuan yang terlihat dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori feminisme eksistensialis oleh Simone de Beauvoir yang mengatakan bahwa laki-laki adalah subjek dan memosisikan perempuan sebagai objek, juga teori male gaze oleh Laura Mulvey yang mengatakan bahwa perempuan dalam film merupakan hasil imajinasi laki-laki terhadap perempuan. Analisis akan dilakukan dengan sekuen-sekuen yang diambil dari film dan dialog yang diucapkan oleh para karakter. Hasil penelitian ini adalah dalam film Paprika, karakter laki-laki diperlihatkan sebagai subjek dengan perempuan sebagai objek erotis yang ada untuk memenuhi kebutuhan laki-laki, penonton maupun karakter laki-laki dalam film.

ABSTRACT
Paprika is a film about how dreams could affect the real life world and the consciousness of the people who dreamt. Those people in the real world could go into the dream world, their own or others rsquo , with the help of the technology at that time. This study is focusing on how sexual objectification of women is shown in the film. This research is based on existentialist feminism by Simone de Beauvoir which talks about man as subject and positioning the women as objects. Male gaze theory by Laura Mulvey is about how women in films are the embodiment of women in man rsquo s imaginations, is also used to see how women in film Paprika is shown as the erotic objects of man characters. The scenes and the dialogue in the films will be used for the analyzation. The researcher suggest that in Paprika, the man characters is shown as the subjects and women as erotic objects that exist for the need of man, as audience and as characters in the films. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mei, Liu Xiang
"Penelitian ini membahas tentang perbedaan representasi objektifikasi perempuan dalam humor seksual antara Tiongkok dan Indonesia, serta implikasinya terhadap persepsi sosial. Dengan menggunakan analisis kualitatif, studi ini membandingkan konten humor dari kedua negara, mengidentifikasi cara-cara perempuan diobjektifikasi dalam konteks budaya dan sosial yang berbeda. Di Indonesia, humor cenderung menggambarkan perempuan dalam peran domestik dan tradisional, sementara di Tiongkok, objektifikasi lebih eksplisit dan berfokus pada aspek seksual dan transaksional. Metodologi penelitian melibatkan analisis konten terhadap humor dalam media massa dan digital, dengan teori Avner Ziv tentang humor, teori objektifikasi Nussbaum dan Langton, dan perspektif feminisme serta teori kritis media sebagai kerangka teori. Hasil studi ini menyoroti bagaimana norma sosial dan nilai budaya mempengaruhi representasi objektifikasi perempuan dalam humor, serta dampaknya terhadap pandangan masyarakat terhadap perempuan, menunjukkan perlunya pemahaman kritis terhadap humor dalam konteks sosial dan gender yang lebih luas.

This research discusses the differences in the representation of women's objectification in sexual humor between China and Indonesia, and its implications on social perceptions. Utilizing qualitative analysis, the study compares humor content from both countries, identifying how women are objectified within different cultural and social contexts. In Indonesia, humor tends to depict women in domestic and traditional roles, whereas in Tiongkok, objectification is more explicit and focuses on sexual and transactional aspects. The research methodology involves content analysis of humor in mass media and digital platforms, employing Avner Ziv’s theory of humor, Nussbaum and Langton's objectification theory, and perspectives from feminism and critical media theory as the theoretical framework. The findings highlight how social norms and cultural values influence the representation of women's objectification in humor, and its impact on societal views of women, indicating the need for a critical understanding of humor within broader social and gender contexts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Antika
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai pembentukan Forum Pengada Layanan FPL sebagai perwujudan politik tubuh dalam perpolitikan Indonesia. FPL adalah jaringan organisasi nasional yang memayungi 115 NGO yang bergerak dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Kondisi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia kondisinya sudah semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan feminis yang mencoba untuk menjawab pertanyaan penelitian Mengapa FPL sebagai perwujudan politik tubuh dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dapat terbentuk? Penelitian ini menggunakan Konsep Politik Tubuh, Konsep Jaringan Feminis, dan Konsep Peran NGO. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa FPL dapat terbentuk dikarenakan tiga faktor, yakni pertama karena adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan; kedua, adanya peningkatan kebutuhan Komnas Perempuan akan lembaga operasional yang dapat berperan sebagai mitra, pengada layanan, dan katalis; ketiga, adanya kesediaan NGO menjadi anggota FPL. Dapat disimpulkan bahwa FPL dapat terbentuk karena adanya ketiga faktor tersebut. FPL merupakan jaringan yang dapat berperan sebagai mitra, pengada layanan, dan katalis. Karakteristik FPL juga merupakan jaringan feminis yang menjadikan FPL sebagai satu-satunya jaringan nasional terbesar dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Hadirnya FPL dilihat sebagai perwujudan politik tubuh karena menyuarakan kekerasan terhadap perempuan sebagai permasalahan politik di ranah publik yang dahulu dianggap sebagai permasalahan personal. FPL dibentuk sebagai gerakan bersama yang berupaya mencari solusi kolektif akan permasalahan bersama ini.

ABSTRACT
This thesis discusses the establishment of Service Provider Forum FPL as the embodiment of political body in Indonesian politics. FPL is a network of national organizations that oversees 115 NGOs engaged in the elimination of violence against women. The condition of violence against women in Indonesia has become worrisome. This research is a qualitative research with feminist approach which try to answer the research question Why FPL as the embodiment of body politics in the effort of eliminating violence against women can be formed This study uses the Concept of Political Body, NGO Role Concept, and Feminist Network Concept. The results of this study prove that FPL can be formed due to three factors, namely first because of an increase in cases of violence against women secondly, there is an increasing need for Komnas Perempuan for operational institutions that can serve as partners, service providers and catalysts third, the willingness of NGOs to become FPL members. It can be concluded that FPL can be formed due to the existence of all three factors. FPL is a network that can act as partners, service providers, and catalysts. FPL Characteristics is also a feminist network that makes FPL the single largest national network in eliminating violence against women in Indonesia. The presence of FPL is seen as a manifestation of the body politics because it voiced violence against women as a political problem in the public sphere that was once regarded as a personal matter. The FPL was formed as a joint movement that seeks to find a collective solution to this common problem. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatdriati Junita
"Penelitian yang dilakukan membahas mengenai proses manajemen risiko yang ada pada tempat cuci mobil FJM mulai dari tahapan identifikasi hazard dan risiko, analisis dan evaluasi risiko, penilaian risiko, upaya pengendalian, komunikasi dan konsultasi hingga pemantauan dan telaah ulang. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode semi kuantitatif yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004. Pada tahap identifikasi hazard dan risiko menggunakan tabel Job Hazard Analysis (JHA) yang mengacu pada OSHA 3071 Revised (2002). Kemudian untuk proses analisis risiko mengacu pada tabel ukuran semi- kuantitatif berdasarkan kriteria Fine.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan level of risk pada masing-masing tahapan proses pencucian mobil dari level of risk very high, priority 1, substantial, priority 3 hingga acceptable. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pengendalian yang bersifat engineering, administrative, serta penggunaaan alat pelindung diri (APD).

This research was conducted in order to examine the process of risk management that happened at FJM Car Wash process, started from the hazard and risk identification stages, analysis and the evaluation of risk, risk assessment, risk controlling, communication and consultation up to monitoring and review. This research was done by using semi-quantitative risks analysis that refers to the AS/NZS 4360:2004 standards. Hazard and risk identification stage was done by using the table of Job Hazard Analysis (JHA) refers to the OSHA 3071 Revised (2002). For the process of risks analysis, it refers to the table of semi-quantitative measure based on fine criteria.
The result of this research showed that the level of risk has been found on each stage in the car wash process ranging from the very high level, priority 1, substantial, priority 3 up to acceptable. Therefore, the necessary control efforts are including the engineering, administrative and also the use of personal protective equipment (PPE).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S43948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jena Sinanda
"Perempuan rentan diposisikan sebagai objek yang dinilai berdasarkan bentuk tubuh dan penampilannya. Hal ini menyebabkan terbentuknya wacana objektifikasi terhadap perempuan. Wacana tersebut terdapat pada salah satu film Indonesia yang disutradarai oleh Ernest Prakasa, yaitu film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan (2019) yang menjadi korpus penelitian ini. Pemosisian perempuan sebagai objek di dalam film memicu perlawanan perempuan untuk terlepas dari praktik objektifikasi. Dengan menggunakan teori sinema Bordwell dan Thompson, teori objektifikasi Nussbaum, dan kritik feminis Bartky, penelitian ini berusaha membongkar struktur film dan menganalisis praktik objektifikasi serta upaya pendisiplinan tubuh perempuan di dalam film. Selanjutnya, konsep new femininity Taylor digunakan untuk menganalisis strategi perempuan yang dihadirkan di dalam film. Penelitian ini menemukan bahwa film ini berusaha menampilkan pandangan kritis terhadap objektifikasi perempuan dengan menampilkan perlawanan terhadap konstruksi tubuh ideal. Perlawanan dihadirkan melalui kesadaran perempuan sebagai seorang subjek dan menampilkan feminitas sebagai bentuk ekspresi diri, bukan sebagai hasil konstruksi kecantikan yang berlaku.

Women are vulnerably positioned as objects that are judged based on their body shape and appearance. This has led to the formation of a discourse of objectification toward women. This discourse is contained in one of the Indonesian films directed by Ernest Prakasa, Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan (2019). The film is the corpus of this research. The positioning of women as objects in the film triggers women's resistance to being separated from the practice of objectification. By using Bordwell and Thompson's theory of cinema, Nussbaum's theory of objectification, and Bartky's feminist critique, this study tries to uncover the film’s structure and analyze the practice of objectification and efforts to discipline the female body in films. Furthermore, Taylor's new femininity concept is used to analyze the strategies of women presented in the film. The study found that this film attempts to present a critical view of the objectification of women by showing resistance to the ideal body’s construction. Resistance is presented through the awareness of women as a subject and shows femininity as a form of self-expression, not because of the existing beauty construction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Shabrina
"Makalah ini bertujuan untuk mendiskusikan objektifikasi terhadap perempuan melalui penggunaan bahasa kiasan di dalam lirik lagu Women, Naked, dan Candy oleh Doja Cat dan Sweat dan Pillowtalk oleh Zayn Malik karena lagu-lagu tersebut diasumsikan telah mengobjektifikasikan perempuan. Makalah ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisis data-data yang telah diperoleh. Lebih lanjut, lirik dari lagu-lagu terpilih dianalisis menggunakan teori semiotika, secara khusus menggunakan teori bahasa kiasan oleh X.J. Kennedy (1977) untuk mengidentifikasi penggunaaan bahasa kiasan di dalam lirik lagu. Setelah bahasa kiasan di dalam lagu telah ditemukan, hasil dari data tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan teori objektifikasi oleh Fredrikson & Roberts (1997) untuk meneliti apakah objektifikasi terhadap perempuan benar-benar terjadi di dalam lirik lagu. Makalah ini menemukan bahwa melalui beberapa jenis bahasa kiasan yang digunakan di dalam lirik lagu, objektifikasi terhadap perempuan benar-benar terjadi.

This article aims to discuss the objectification toward women through the figurative language used inside the song lyrics Women, Naked, and Candy by Doja Cat and Sweat and Pillowtalk by Zayn Malik as the songs are argued to have objectified women. This article uses a descriptive qualitative method to analyze the data. Furthermore, the song lyrics were analyzed with the semiotic theory, specifically using the figurative language theory by X.J. Kennedy (1979) to identify figurative language used in the song lyrics. After the figurative language was found, the results were then analyzed further using objectification theory by Fredrikson & Roberts (1997) to examine whether objectification toward women happens in the song lyrics. The article found that through several kinds of figurative language used in the song lyrics, objectification toward women indeed happened."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>