Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Luqmanul Hakim
"ABSTRAK
Candi Borobudur dimanfaatkan sebagai obyek wisata untuk meningkatkan devisa negara dan mensejahterakan masyarakat sekitar. Walau sebagai obyek wisata, namun Candi Borobudur juga berstatus cagar budaya yang harus dilestarikan. Hal tersebut menyebabkan pengembangan sarana dan infrastruktur untuk aktraksi dan hiburan terbatas. Selain, itu Obyek Wisata Candi Borobudur dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara setiap hari, namun masih banyak masyarakat sekitar yang miskin. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivism dengan jenis penelitian deskriptif, murni, cross-sectional, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasilnya adalah pihak ? pihak yang terkait telah berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan Obyek Wisata Candi Borobudur dan memberikan dampak kepada tiga segi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan melalui terpenuhinya indikator ? indikator dengan adanya berbagai hal seperti pelatihan dan pembinaan masyarakat, promosi dan pemasaran yang dilakukan, konservasi situs cagar budaya. Walau pengembangan berkelanjutan telah dilakukan dengan baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.

ABSTRACT
orobudur is used as a tourist attraction to raising national foreign revenue and welfare of the surrounding community. Although as a tourist attraction, but Borobudur status as a cultural heritage that must be preserved. This led to the development of facilities and infrastructure for attraction and entertainment limited. In addition, Borobudur Temple visited by both domestic and foreign tourists every day, but there are still plenty of people around who are poor. This study uses the approach of post-positivism to the type descriptive approach, pure research, cross-sectional research, data collection techniques by depth interviews, observation, and literature study. The result is related parties has been instrumental in the development and utilization of Borobudur Temple and had an impact on three aspects, namely economic, social and environment through compliance indicators - indicators of the presence of a variety of things such as training and community development, promotion and marketing is done, conservation of cultural heritage sites. Although sustainable development has been done well, but there are still some things that need to be improved."
2016
S64043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian yang berjudul "PedagangAsongan di Taman Wisata Candi Borobudur,bertujuan untuk mengetahui karakteristik pedagang asongan ,aktivitas dan motivasi atau alasan apa mereka melakukannya...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Listyo Bimantoro
"Obyek wisata yang ada di Magelang memberikan dampak perubahan terhadap penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata. Tidak hanya penggunaan tanah dan fungsi bangunan tetapi juga berdampak pada perubahan jumlah dan mata pencaharian penduduknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata di Magelang meliputi obyek wisata Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng. Penggunaan tanah dan fungsi bangunan yang diteliti adalah penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng. Variabel pendukung lain yang digunakan adalah jumlah dan mata pencaharian penduduk di sekitar obyek wisata. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan semakin besar apabila mendekati obyek wisata dan pusat kegiatan ekonomi. Perubahan jumlah dan mata pencaharian penduduk semakin besar seiring dengan perubahan penggunaan tanah dan fungsi bangunan di sekitar obyek wisata.

Abstract
Vacation place in Magelang gives the impact for the landuse and function of building change around that vacation place. Not only it but also gives the impact for changing of population and livelihood. The aim of this research is to know the landuse and function of building change in the Magelang as the vacation place. The places which are the object of research are in the Candi Borobudur and Taman Kyai Langgeng area. The variables that are used in this research are the population and the livelihood of the people there. The analysis method that is used in this research is descriptive analysis method with the spatial approach. The result of this research is the landuse and the function of building change will be bigger if the area is closer with the vacation area and the economical centre. The changing of population and livelihood are equal with the landuse and the function of building change in the vacation area."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khilyatus Sholihah
"Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana proses pemugaran kedua Candi Borobudur selama periode tahun 1973-1983. Candi Borobudur merupakan cagar budaya nasional yang harus terjaga nilai budaya. Kerusakan yang menimpa Candi Borobudur yang diakibatkan oleh iklim tropis menaruh perhatian khusus Pemerintah Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah melibatkan tahapan pememilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber primer, berupa foto dan surat kabar, ditemukan di Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kanal online Arsip Konservasi Borobudur. Sementara sumber sekunder berupa buku dan artikel jurnal ilmiah berasal dari Perpustakaan Universitas Indonesia, Jstor, dan beberapa website resmi lainnya. Hasil penelitian menggambarkan bahwa penyebab utama kerusakan Candi Borobudur adalah karena terkena air hujan yang masuk ke dalam tubuh candi, serta terkena paparan langsung sinar matahari. Pemerintah Indonesia Bersama UNESCO berhasil melakukan upaya pemugaran secara menyeluruh candi pada tahun 1973-1983. Kemudian dukungan para ahli dari dalam negeri serta pekerja dari komunitas lokal telah memainkan peran penting dalam mencegah kerusakan lebih lanjut pada Candi Borobudur.

This research aims to describe the restoration process of Borobudur Temple during the period of 1973-1983. Borobudur Temple is a national cultural heritage that must preserve its cultural value. The damage suffered by Borobudur Temple due to the tropical climate attracted special attention from the Indonesian Government. The research method used is the historical method involving the stages of topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. Primary sources, such as photos and newspapers, were found in the Library of Universitas Indonesia, the National Library of the Republic of Indonesia, and the online channel of the Borobudur Conservation Archive. Meanwhile, secondary sources, such as books and scientific journal articles, were obtained from the Library of Universitas Indonesia, Jstor, and several other official websites. The research results indicate that the main causes of damage to Borobudur Temple are due to rainwater entering the temple’s structure and direct exposure to sunlight. The Indonesian Government, together with UNESCO, successfully carried out a comprehensive restoration of the temple from 1973 to 1983. Furthermore, the support of domestic experts and workers from the local community has played a crucial role in preventing further damage to Borobudur Temple.Keywords: Borobudur Temple, Cultural Heritage, National Cultural Heritage, World Cultural Heritage, UNESCO, The Significance of Borobudur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soekmono
Jakarta: Pustaka Jaya, 1978
913.926 SOE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Djulianto Susantio
"Kenyataan sehari-hari menunjukkan banyak peninggalan purbakala rusak atau lapuk oleh berbagai sebab. Secara umum faktor perusak dapat dibagi dua yaitu faktor alam dan fak_tor manusia. Faktor alam terdiri atas unsur biotik dan un_sur abiotik, sementara faktor manusia terdiri atas unsur yang disengaja dan unsur yang tidak disengaja.
Perusakan oleh unsur biotik, misalnya, terdapatnya beberapa jenis tumbuhan besar dan kecil pada dan di sekitar bangunan purbakala. Tumbuh-tumbuhan tersebut antara lain ilalang, pohon, lumut, ganggang, dan jamur. Pada beberapa bangunan purbakala tertentu, terjadi penerjangan batu-batu oleh sekawanan gajah dan pelapukan oleh hewan-bewan kecil. Perusakan oleh unsur abiotik, bangunan tidak dapat terhindar dari berbagai faktor cuaca yang ekstrim seperti panas, hu_jan, dan angin. Bahkan tidak dapat terhindar dari keadaan tanah yang labil atau gembur, serta gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan banjir. Perusakan oleh un_sur manusia yang disengaja misalnya vandalisme, grafitisme, ..."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Borobudur Temple has its own magnet to more than 2 million tourists both domestic and foreign tourists. This research aim is to study revitalization aspect needed in Borobudur Temple area. The main problem in Borobudur is the degradation of environment physical quality, the decline of visitor experience quality, and the decline of Borobudur image as world heritage site.
Methods used in this research is qualitative methods with rasionalistic paradigm. While analyses tool used in this research consist of socio-culture analyses, sosio-economy analyses, land use analyses, and tourism analyses. The findings of development analyses is a basic and strategic action to develop physical and non-physical Borobudur Temple area its environment thus Borobudur can defend its image as a world heritage site.
This research concluded that Revitalization of Borobudur Temple Area is absolutely needed. Revitalization of Borobudur Temple Area will cover development of Zone 2 and 3, so it will contribute benefit to the development of Borobudur area and its surroundings."
MTUGM 4:30 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gaya Mentari
"Skripsi ini membahas mengenai keadaan bentuk dan tata letak stupa yang terdapat di Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan analisis khusus dan analisis konteks yang digunakan di dalam bidang studi arkeologi. Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan hubungan antara bentuk dan keletakan stupa di Candi Borobudur, terdapat empat macam stupa pada candi, yakni stupa puncak, stupa teras lingkar bercelah bujur sangkar, stupa teras lingkar bercelah belah ketupat, dan stupa pagar langkan.

The focus of this study is the form and space of stupa in Borobudur Temple. The purpose of this study is to understand how the form can connected with the space of stupa in Borobudur Temple. This research is use form analysis and context analysis which used on archaeology. The data were collected by observation. The researcher suggests that from the connection between stupa's form and space, there are four stupa's variation, there are center stupa, stupa round terrace with rectangle slot, and stupa langkan fence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noerhadi Magetsari
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1997
294.3 NOE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Arbi
"Di Jawa Tengah banyak peninggalan arkeologi balk yang berupa bangunan candi, arca, atau peninggalan lain_nya yang berasal dari periode Hindu Buddha. Peninggalan yang begitu banyak dan tersebar di wilayah tersebut di_duga berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-10 M (Soekmono, 1979:457). Salah satu bentuk peninggalan yang banyak menarik perhatian para.ahli adalah arca. Sif at keagamaan dari arca-arca pada masa itu adalah Hindu dan Buddha. Perbe_daan sifat arca itu dapat diamati antara lain melalui atribut-atribut yang melekat pada masing-masing arca. Arca-arca yang biasa dijumpai dari periode Hindu-Buddha pada. umumnya berbentuk arca dewa, arca binatang, area setengah binatang, dan setengah manusia. menurut, Th. van der Hoop, bentuk penggambaran tersebut merupakan ra_gam, hias yang sering muncul pada kesenian masa Hindu yang secara umum digolongkan atas gambar-gambar antropomorf,..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>