Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairul Insan
"Jepang sebagai negara industri maju telah banyak memiliki konsep kerja untuk meningkatkan mutu perusahaan. Perusahaan Jepang memiliki dasar sikap kerja yakni sikap kerja 5S. Skripsi ini menjelaskan tentang penerapan konsep 5S di perusahaan Jepang di Indonesia. Sanken Win Indonesia Furnace Asia merupakan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang furnace (tungku pembakaran). Sanken Win Indonesia Furnace Asia merupakan salahsatu perusahaan Jepang di Indonesia yang menerapkan sikap kerja 5S. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya didapat melalui studi kepustakaan, dan wawancara. Analisis dari skripsi ini berfokus pada penerapan, kelebihan, dan kekurangan dari konsep 5S di perusahaan tersebut.

As an industrially developed country, Japan has industrial concepts that meant to advance their company quality. Japanese company has a standart working etiquette which called 5S. This thesis studies about the application of 5S in Japanese company in Indonesia. Sanken Win Indonesia Furnace Asia is Japanese furnace company. Sanken Win Indonesia Furnace Asia is one of Japanese company in Indonesia that applicate the 5S working etiquette. This research used qualitative research method which the data is collected form literature studies and interview. This thesis is focused on application, advantages, and disadvantages of 5S concept in Sanken Win Indonesia Furnace Asia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hakim Firdaus
"PT Asta Kriya adalah salah satu UMKM yang bergerak di bidang suvenir kerajinan tradisional Indonesia dan berdiri dibawah naungan Yayasan Darma Bhakti Astra (YDBA). Penelitian ini dilakukan pada UMKM PT Asta Kriya menggunakan metode business coaching, dimana Penulis akan berdiskusi dan mengamati proses produksi secara langsung di PT Asta Kriya. Permasalahan yang terjadi pada PT Asta Kriya berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik dan pengamatan langsung, adalah tidak tertatanya area kerja dengan baik dan terjadinya penumpukan produk semi-finished di area kerja. Jika hal ini terus dibiarkan, maka potensi terjadinya pemborosan di area kerja PT Asta Kriya akan meningkat. Permasalahan tersebut muncul karena tidak adanya sistem yang mengatur tata letak area kerja dan pengawasan persediaan produk semi-finished. Pelaksanaan penerapan konsep 5S di area kerja PT Asta Kriya bersifat kualitatif dengan melihat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan. Dari hasil pelaksanaan 5S di dalam business coaching ini, area kerja PT Asta Kriya terlihat lebih tertata dengan adanya pemilahan barang-barang yang tidak terpakai, pengelompokan produk semi-finished, dan pemberian floor marking di area kerja. Pengawasan produk semi-finished dilakukan dengan membuat kartu stok untuk produk semi-finished untuk mengawasi aktivitas keluar-masuk produk.

PT Asta Kriya is one of the SMEs engaged in the souvenir of Indonesian traditional handicrafts and stand under the auspices of the Foundation Darma Bhakti Astra (YDBA). This research was conducted at SME PT Asta Kriya using business coaching method, where the author will discuss and observe the production process in PT Asta Kriya. Problems that occur at PT Asta Kriya based on the results of discussions with the owner and direct observation, is not well-organized work area and the occurrence of the buildup of semi-finished products in the work area. If this continues to be allowed, then the potential waste in the work area PT Asta Kriya will increase. The problem arises because of the absence of a system that regulates the layout of the work area and the supervision of the inventory of semi-finished products. Implementation of the 5S concept in PT Asta Kriya work area is qualitative by comparing at differences before and after implementation. From the results of the 5S implementation in this business coaching, PT Asta Kriya's work area looks more organized with the sorting of unused items, the classification of semi-finished products, and the provision of floor marking in the work area. Supervision of semi-finished products is done by making a stock card for semi-finished products to supervise inbound and outbound activities of the product.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osada, Takashi
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1995
658.562 OSA st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Viviyanti B.
"ABSTRAK
PT. AKM merupakan perusahaan garmen yang beroperasi di Bekasi yang memiliki budaya kerja 5S. Budaya kerja 5S yang diterapkan di PT. AKM tersebut terdiri dari: seiri (pemilahan), seiton (penataan), seiso (pembersihan), seiketsu (pemantapan) dan shitsuke (pembiasaan). PT.AKM belum pernah melakukan suatu penilaian terhadap penerapan budaya kerja 5S kepada para karyawan sehingga belum dapat diketahui secara pasti apakah karyawan telah menerapkan budaya kerja 5S tersebut. Dengan demikian masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana karyawan menerapkan budaya kerja 5S di PT. AKM dan apakah terdapat perbedaan dalam penerapan budaya kerja 5S ditinjau dari aspek-aspek demografis. Aspek demografis dapat dilihat dari usia, masa kerja, jabatan, divisi, jenis kelamin dan tingkat
pendidikan. Dalam penelitian ini, kegiatan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil survei ini diolah dengan menggunakan analisis faktor, analisis deskriptif, uji-t dan uji ANOVA. Responden penelitian adalah karyawan tetap dan
berada pada bagian produksi di PT. AKM yang berjumlah 102 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 dimensi budaya kerja 5S, hanya 4 dimensi (seiri, seiton, seiso, seiketsu) yang valid dan reliabel. Rata-rata responden telah menerapkan budaya seiri, seiton, seiso dan seiketsu (Mean > 2,5). Berdasarkan umur, divisi dan pendidikan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penerapan budaya seiri, seiton, seiso dan seiketsu. Berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan penerapan budaya seiketsu dan berdasarkan jabatan terdapat perbedaan penerapan budaya seiri dan seiton. Berdasarkan
masa kerja terdapat perbedaan penerapan budaya seiri.
Perusahaan disarankan agar pada saat rekrutmen dan seleksi, pihak PT. AKM dapat menggali informasi lebih tentang keseharian calon karyawan apakah telah mencerminkan kerapihan, kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan. Kompensasi yang dapat diberikan PT.
AKM dapat berupa reward terhadap karyawan yang dinilai menerapkan budaya kerja 5S tersebut dengan baik sehingga dapat memotivasi karyawan lainnya. Punishment juga diberikan bagi karyawan yang dinilai kurang dalam menerapkan budaya tersebut yang dapat
menjadi pencegahan (prevention) bagi karyawan lainnya agar tidak menerapkan budaya kerja 5S tersebut di bawah standar. Pengembangan SDM yang dapat dilakukan PT. AKM adalah
membuat program refresh budaya kerja secara teratur. PT. AKM dapat membuat audit terhadap budaya kerja 5S yang diterapkan pada masing-masing karyawan dan dilakukan oleh leader divisi, yang kemudian nilai audit tersebut diakumulasikan setiap bulannya, sehingga
bisa terlihat karyawan yang menjalankan dan tidak menjalankan budaya kerja 5S tersebut. Untuk performance management, PT. AKM dapat memasukkan perilaku-perilaku 5S sebagai unsur penilaian karyawan."
2008
T 25387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prodjo Sunarjanto
"Tesis ini membahas penerapan manajemen stratejik dalam bisnis car rental. Industri car rental di Indonesia merupakan industri yang baru di Indonesia, akan tetapi perkembangan yang pesat terjadi pada 10 tahun belakang ini dimana para pemain baru yang memiliki permodalan yang besar dan kemampuan manajemen modern telah memicu kompetisi yang tajam. Perkembangan bisnis car rental telah menjadi suatu bisnis yang sangat menjanjikan tetapi juga beresiko tinggi karena modal yang dibutuhkan sangat besar dalam jangka waktu yang panjang. Tuntutan pelanggan juga semakin beragam dan kompleks, sulit untuk diprediksi dengan tepat, sehingga membutuhkan langkah-langkah pengelolaan perusahaan yang lebih stratejik.
PT S merupakan pemain terbesar di bisnis penyewaan mobil di Indonesia. PT S merupakan salah satu anak perusahaan dari kelompok usaha di bidang otomotif di Indonesia. Dalam mencapai tujuan perusahaan, banyak faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan, visi, misi dan sasaran-sasaran serta sistim pengendalian manjemen yang harus ditingkatkan untuk dapat mempertahankan posisi sebagai pemain nomor 1 dan semakin memperkokoh keunggulan kompetitif PT S terhadap para pesaingnya. Tesis ini memberikan gambaran proses manajemen stratejik yang diterapkan oleh PT S untuk mencapai posisi nomor 1 saat ini, dan bagaimana proses manajemen stratejik ini dapat digunakan untuk memenangkan persaingan dan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.

This thesis discusses application of strategic management in the rental car business. Car rental industry in Indonesia is a new industry in Indonesia, but the rapid development occurred in these 10 years behind where the new players who have large capital and modern management skills has triggered sharp competition. The development of the car rental business has become a business that is very promising but also risky because it required very large capital in the long term. Customer demands are also more varied and complex, difficult to predict accurately, thus requiring the steps that corporate management is more strategic.
PT S is the biggest players in this business in Indonesia. It is one of the subsidiaries of an automotive business group in Indonesia. In achieving corporate objectives, many internal and external factors that must be considered, the vision, mission and goals as well as Management control systems should be improved to maintain our position as number one player and a competitive advantage PT S strengthened against its rivals. This thesis provides a strategic management process adopted by the PT S to achieve number one position today, and how the strategic management process can be used to win the competition and grow with high growth rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33492
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwika Budianto
"Pembakaran batubara dalam boiler PLTU untuk mendapatkan efisiensi yang optimal diperlukan analisis karakteristik pembakaran. Proses karakterisasi dilakukan pada alat One Dimensional Furnace (1D furnace) dan Drop Tube Furnace (DTF) sebagai representasi dari tungku boiler skala komersil. Pada penelitian ini dilakukan karakteristik pembakaran pada kedua alat tersebut dengan menggunakan 3 sampel yang berbeda masing-masing mewakili jenis bituminous, subbituminous, lignite. Ukuran sampel batubara seragam 75 μm (200 mesh) dan dibakar dalam kondisi pembakaran udara lingkungan (21%O2/79%N2). Kedua alat uji tersebut memiliki geometri dan metode pemanasan yang berbeda, 1D furnace memiliki tinggi 6 m dan diameter dalam 0.3 m sedangkan DTF tinggi 1.5 m dan diameter dalam 0.07 m, metode pemanasan tungku 1D dilakukan dengan pembakaran gas LPG sedangkan DTF dipanasi melalui heater listrik. Dengan latar belakang konfigurasi yang berbeda kedua alat digunakan untuk menganalisis karakterisasi pembakaran batubara dengan sampel yang sama. Hasil parameter karakterisasi pembakaran mencakup distribusi temperatur (dinding dan gas), temperatur penyalaan, waktu penyalaan, waktu karbon terbakar seluruhnya, panjang nyala api. Berdasarkan hasil eksperimen menunjukkan bahwa hasil waktu penyalaan dalam DTF antara 13.25 ? 15.06 ms cenderung lebih lambat dibandingkan hasil 1D furnace antara 2.72 - 4.30 ms, hal ini lebih dipengaruhi oleh thermal inersia pada 1D furnace lebih besar karena didukung burning rate besar, selain itu minimnya konsentrasi O2 pada lingkungan gas dalam tungku DTF oleh karena kondisi temperatur tinggi dalam tungku menyebabkan O2 langsung berinteraksi dengan volatil menghasilkan CO2 dimana CO2 memiliki kapasitas panas besar yang berdampak terhadap penurunan temperatur dan keterlambatan penyalaan. Waktu karbon terbakar habis pada DTF antara 1936-2546 ms cenderung lebih lambat dibanding pada 1D furnace antara 896-1230 ms. Hal ini disebabkan oleh faktor difusivitas dan faktor reaksi gasifikasi pada DTF akibat temperatur gas pembakaran tinggi dan konsentrasi O2 kecil akibat char/karbon langsung bereaksi dengan O2 membentuk CO dan CO2. Kedua sifat spesies gas tersebut akan mempengaruhi terhadap penurunan temperatur dan memperpanjang waktu karbon terbakar habis. Panjang nyala api dalam DTF antara 0.224-0.267 m cenderung lebih pendek dibandingkan pada 1D furnace antara 0.615-1.000 m, hal ini dipengaruhi oleh jumlah laju alir batubara yang berbeda signifikan dimana 1D furnace 155-175 kali lebih besar daripada DTF. Hasil temperatur penyalaan antara pada DTF dan 1D furnace terhadap jenis peringkat batubara mendekati sama yang berkisar antara 318-388 0C. Hasil eksperimen pada masing-masing jenis sampel batubara juga menunjukkan konsisten terhadap fuel ratio (FC/VM), dimana fuel ratio bituminous paling besar, diikuti lignite dan subbituminous. Sebagai prediksi dari hasil eksperimen DTF dilakukan simulasi numerik dengan Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil simulasi yang diinvestigasi antara lain profil distribusi temperatur, profil kecepatan, profil konsentrasi gas buang CO dan CO2. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi temperatur sampel bituminous paling tinggi diikuti sampel lignite dan subbituminous, sedangkan konsentrasi CO dan CO2 menunjukkan profil sampel bituminous lebih tinggi, diikuti sampel subbituminous dan lignite. Kecenderungan hasil simulasi numerik CFD ini memiliki kesesuaian secara kualitatif dengan hasil eksperimen pembakaran dalam DTF.

Coal combustion in coal fired power plants are required characteristics combustion analysis to obtain optimum efficiency. The process characterization have performed on One Dimensional Furnace (1D furnace) and Drop Tube Furnace (DTF) as a representation of a commercial scale boiler furnace. In this research were conducted the combustion characteristics of these two equipment using 3 different samples each representing a type of bituminous, subbituminous, lignite. The sample of coal size was prepared uniform 75 μm (200 mesh) and burned in air fired environmental conditions (21% O2/79% N2). Both of the furnaces test have different geometry configuration and heated method, the configuration of 1D furnace is 6 m in height and 0.3 m inside diametre whereas DTF 1.5 m in height, 0.07 m inside diametre, the wall of 1D furnace is heated by combust LPG gas whereas DTF by electrically heated. With a different background configuration of both devices are used to characterize coal combustion with the same sample. The results of combustion characterization parameters include temperature distribution (walls and gas), ignition temperature, ignition time, carbon burn out time, flame length. Based on the experimental results presented that the ignition time results in the DTF between 13.25 - 15.06 ms tend to be slower compared to the 1D furnace between 2.72 ? 4.30 ms, it is affected by inertia thermal on 1D furnace greater due to assist more burning rate,in addition the lack of O2 concentration in the gas environment in DTF because of high temperatures in the furnace conditions cause O2 directly interact with volatiles produce CO2 where CO2 has a large heat capacity that affects decrease temperature and increase ignition delay. Carbon burn out time on DTF between 1936-2546 ms tend to be slower than in the 1D furnace between 896-1230 ms. It is influenced by diffusivity factors and gasification reactions on DTF due to high temperature combustion gas and O2 concentration less so the char / carbon directly react with O2 to form CO and CO2. Both of gas species will affect the temperature decrease and extend carbon burn out time. Flame length in the DTF between 0.224-0.267 m tend to be shorter than the 1D furnace between 0.615-1.000 m, it is influenced by a number of coal flow rate significantly different where 1D furnace 155-175 times greater than the DTF. The results of ignition temperature between DTF and 1D furnace have almost equal against each type of coal rank, which ranging 318-388 0C. The results of the experiment on each type of coal samples also showed consistent to fuel ratio (FC/VM), where the bituminous is largest one, subsequently lignite and subbituminous. As prediction of the results of experiments in DTF were performed numerical simulation with Computational Fluid Dynamics (CFD). Simulation results are investigated include temperature distribution profile, velocity profile, emission gas concentration profiles of CO and CO2. Based on the simulation results show that the distribution temperature bituminous samples is more higher and followed subbituminous and lignite samples, while the CO and CO2 concentration profile of the bituminous sample is showed higher, subbituminous and lignite samples subsequently. The tendency of the CFD numerical simulation results have good qualitatively agreement with the experimental results of combustion in DTF.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anwar
"Buku ini memberikan pedoman untuk mengenal lebih baik tentang pertumbuhan dan kehidupan perusahaan-perusahaan negara di Indonesia. Terdiri atas dua bab yang membahas tentang (1) perusahaan-perusahaan negara yang pernah ada di Indonesia dan (2) perusahaan-perusahaan negara menurut peraturan pemerintah pengganti undang-undang No. 19 tahun 1960 (peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang perusahaan negara tahun 1960)."
Djakarta: Bappit Pusat Permata, 1960
K 338.74 ANW p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S7847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allen Pradita
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kegiatan business coaching pada PT. Defa n Precission yang bergerak di industri automotive precision parts. Produk utama perusahaan ini adalah gauges, precision parts, dan checking fixture. Permasalahan yang menjadi topik utama dalam penulisan penelitian ini adalah kondisi perencanaan dan pengelolaan proses produksi yang masih belum berjalan dengan efisien. Lead time proses produksi yang sempat mencapai 91 hari dinilai oleh penulis sebagai urgensi atas terlaksananya perencanaan 5S. Maka tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk membantu memperbaiki business model dengan memperkuat value proposition perusahaan melalui program 5S sebagai langkah awal dalam tahapan terciptanya proses produksi yang lebih efisien. Perbaikan model bisnis ditekankan pada kecepatan barang diterima oleh konsumen delivered on time sebagai peningkatan value proposition perusahaan. Dalam praktiknya pelaksanaan 5S telah berjalan 92.5 dari rencana, dan didapatkan hasil melalui feedback dari operator mesin serta manajer produksi bahwasannya program 5S dapat membantu efektifitas dan efisiensi proses produksi.

ABSTRACT
The research discusses the business coaching activities at PT. Defa n Precission engaged in automotive precision parts industry. The companys rsquo s main products are gauges, precision parts, and checking fixture. The main problem discussed in this company are the condition of planning and managing the production process still not running efficiently. Lead time production that had reached 91 days assessed by the author as an urgency of the 5S implementation. The purpose of writing this research is to help improve the business model by strengthening the company 39 s value proposition through the 5S program as a first step in the process of creating a more efficient production process. The improvement of the business model is emphasized on the speed of goods received by the consumers as an improvement in the company 39 s value proposition. In practice, 5S has been running 92.5 of the plan, and the results obtained through feedback from machine operators and production managers that the 5S program can help the effectiveness and efficiency of the production process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>