Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syahri Mubarok
"Stasiun Depok Baru merupakan salah Stasiun terpadat di jabotabek karena di Stasiun Depok Baru terdapat arus perpindahan antar moda transportasi yaitu dari moda rel kereta ke moda darat yaitu Terminal Depok. didepan Stasiun tidak terdapat jalur pejalan kaki yang jelas sehingga terkesan tidak nyaman Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap karakteristik arus pejalan kaki pada pukul 07.00.00-08.00.00 dan pukul 17.00.00-18.00.00 dengan membagi menjadi 5 ruas yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Terminal Depok, Dari Stasiun Depok Baru ke Pasar, dari ITC Depok ke Pasar, dan Dari Terminal Depok ke Pasar. Sehingga diaharapkan dari hasil tersebut dapat di buat jalur pedestrian yang jelas dan nyaman. Dari hasil penelitian didapat arus terbesar di daerah tersebut pada pagi hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke Pasar sebesar 3.407 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan B dan pada sore hari yaitu dari Stasiun Depok Baru ke ITC Depok sebesar 3.5 (org.m/min) dengan tingkat pelayanan A.

Depok Baru Station is one of the crowded station in jabotabek station because there is an intermodal outflow between rail modes of transportation to land mode. There is no clear pathway for pedestrian so that makes uncomfortable. This research is to analyze the characteristc of that pedestrian flow between 07:00:00 to 08:00:00 and 17:00:00 to 18:00:00 pm by dividing into 5 sections. The 5 sections are Depok Station New to ITC Depok, Depok Baru Station Baru to Terminal Depok, Depok Baru Station to market, ITC Depok to market, Terminal Depok to Market. The results of this research, obtained on the area in the morning, from Depok Baru Station to Market is 3407 (org.m / min) with a level of service B and in the afternoon, from Depok Baru station to ITC Depok is 3.5 (org.m / min) with a level of service A. The result of this research can be made clear pedestrian pathways.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Kurnia Ramadhan
"Transportasi publik, khususnya kereta api, merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi dan, pada umumnya, berjalan kaki menjadi pilihan pergerakan dalam penggunaan transportasi publik. Keberadaan ruang gerak pejalan kaki menjadi penting sebagai penghubung antar moda transportasi maupun tempat tujuan. Tulisan ini membahas pengaruh aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak tersebut dalam mobilitas kawasan stasiun. Aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak merupakan kemudahan dan kontinuitas ruang yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lingkungan menghadirkan kondisi yang ramah pejalan kaki (walkability). Walkability mengakomodasi lingkungannya dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam faktor lingkungan.

Public transportation, especially trains, is widely used by the community as a mean of transportation and, generally, people walk as a part of using public transportation modes. The existence of pedestrian space is important as a connector between modes of transportation or destinations. This writing discusses the effect of space accessibility and permeability in mobility of train stations. Space accessibilty and permeability is the convenience and continuity of space equipped with its facilities. This is related to the ability of the environment to present a pedestrian-friendly environment known as walkability. Walkability accommodates its environment with several aspects considered in environmental factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Andiga Wibisana
"

Fasilitas pejalan kaki adalah sarana bagi orang untuk bepergian dan mencapai tujuan mereka. Ini adalah fasilitas yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki. Banyak trotoar yang tersedia di kota Jakarta yang telah diberikan kepada pejalan kaki sebagai akses ke moda transportasi dan fasilitas umum lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa fasilitas yang terletak di sepanjang Stasiun Commuter Line Cikini, serta memastikan bahwa fasilitas yang ada memadai untuk memberikan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki di stasiun sebagian besar berfungsi sebagai pintu masuk bagi orang untuk menggunakan kereta. Kinerja fasilitas pejalan kaki akan dianalisis dengan menggunakan Level of Service menurut Manual Kapasitas Jalan Raya dan Walkability Index yang dimodifikasi yang awalnya dikembangkan oleh Holly Virginia Krambeck dalam The Global Walkability Index. Hasil analisis mencerminkan perilaku pejalan kaki yang menempati trotoar dan juga menampilkan studi ini, tetapi masih ada unsur-unsur tertentu yang perlu diperbaiki. Sementara analisis indeks walkability menyimpulkan bahwa trotoar memiliki skor walkability 63,8, yang dikategorikan agak walkable. Seiring meningkatnya aliran pejalan kaki LOS, kecepatan berjalan, ruang, dan kepadatan trotoar juga meningkat.

 


Pedestrian facility is a tool for people to travel and get to their destinations. It is important that the facility is designed to accomodate the needs of pedestrians. Many sidewalks exist in the city of Jakarta that have granted pedestrians the access to transportation modes and other public facilities. The purpose of this research is to analyze the performance of the pedestrian facility located just along the Cikini Commuter Line Station, as well as confirming that the existing facility is adequate to provide safety, convenience, and comfort for pedestrians. The pedestrian facility at the station mostly serve as an entrance for people to use the trains. The performance of the pedestrian faculity will be analyzed by using the Level of Service according the Highway Capacity Manual and modified Walkability Index that was originally developed by Holly Virginia Krambeck in The Global Walkability Index. The data required for determining the performance of the facility is obtained through video survey and field survey. The results of the analysis reflect the behavior of pedestrians occupying the sidewalk and also display the characteristics of the sidewalk itself based on the parameters provided by previous studies.According to this study, the sidewalk is consired to have LOS of A, but there are still certain elements needing improvement. While walkability index analysis concluded that the sidewalk has a walkability score of 63.8, which is cosidered to be somewhat walkable. As the LOS pedestrian flow increases, the walking speed, space, and density of the sidewalk also increases.

 

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Pradipta
"Di lingkungan sekolah volume pejalan kaki memiliki karakteristik yang berbeda di bandingkan dengan kawasan perdagangan, industri dan perkantoran. Pejalan kaki khususnya siswa - siswi sekolah memiliki karakteristik yang beragam ketika berjalan. Dengan beragamnya gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga yang beresiko menimbulkan kecelakaan, apabila bercampur dengan lalu lintas kendaraan, sehingga keselamatan pejalan kaki di lingkungan sekolah, pola pergerakan penyeberangan dan tingkat pelayanan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dijadikan pertimbangan penting dalam merencanakan fasilitas transportasi khususnya di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini menganalisa tentang karakteristik penyeberangan pejalan kaki pada daerah studi yaitu pada lingkungan sekolah, sehingga sebagai perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana pejalan kaki dapat mempertimbangkan karakteristik pejalan kaki tersebut pada lngkungan sekolah, selain itu penelitian ini juga menganalisa tentang pola pergerakan dan waktu tunggu penyeberangan pejalan kaki yang dapat memberikan informasi jenis fasilitas penyeberangan yang sesuai dengan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) pada lingkungan sekolah. Pada penelitian ini untuk menganalisis perilaku pejalan kaki yang menyeberang akan digunakan analisis mikroskopik. Peninjauan secara mikroskopik digunakan karena untuk melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu. Dengan melakukan penelitian secara mikroskopik maka dapat diketahui karakteristik, perilaku dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu. Penelitian secara mikroskopik ini juga dapat melihat perjalanan pejalan kaki secara individu dalam posisi dan waktu, dimana variabel yang digunakan adalah N(nomor pejalan kaki), T(waktu), X dan Y (koordinat lokasi). Lokasi pengamatan penelitian ini berada pada lingkungan sekolah yaitu pada jalan raya Bahagia Raya, Kota Depok, tepatnya berada pada SDN Mekar Jaya 11 dan SDN Abadi Jaya 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam kaitannya dengan perencanaan dan perancangan fasilitas-fasilitas penyeberangan di lingkungan sekolah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat mewakili tipikal perilaku pejalan kaki di lingkungan sekolah.

In school area pedestrian volume has different characteristic in comparing to commerce area, industry and white colars. Pedestrian especially students has immeasurable characteristic when run. With having immeasurable it movement of schoolchild having the character of and off the cuff is ices unforeseen generates accident, if mixed with vehicle traffic, so that safety of pedestrian in school area, movement pattern of crossing and level of service of crossing facility of pedestrian is made by important consideration in planning transportation facility especially in school area. Intention of this research analysis about crosswalk characteristic of pedestrian at study area at school area, so that as planning and scheme of pedestrian facilities and basic facilities can consider the pedestrian characteristic at school area, besides this research also analyses about movement pattern and crossing lay time of pedestrian which can give information of crosswalk facility type of matching with Zona Selamat Sekolah ( ZoSS) at school area. At this research to analysis behavior of pedestrian crosswalk will be applied microscopic analysis. Sighting microscopic is applied by see behavior of journey happened in each individual. By doing research microscopic hence knowable of characteristic, behavior and movement pattern of pedestrian individually. Research microscopically this also can see journey of pedestrian individually in position and time, where variable applied is N(pedestrian number), T(time), X and Y (location co-ordinate). Location of observation of this research stays at school area at roadway Bahagia Raya, Depok, precisely stays at SDN Mekar Jaya 11 and SDN Abadi Jaya 1. Result of this research expected serve the purpose of one of reference in the relation with planning and scheme of crosswalk facilities in school area. Population applied in this research expected able to represent is typical behavior of pedestrian in school area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50555
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryandika
"Populasi penduduk DKI Jakarta setiap tahunnya terus mengalami peningkatan sehingga mendorong terjadinya fenomena urban sprawl yaitu meluasnya kawasan perkotaan ke wilayah sekitar (Jabodetabek). Salah satu permasalahan yang timbul dari fenomena tersebut adalah kemacetan akibat masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum massal, diperkenalkan sebuah konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai konsep pengembangan yang terpusat pada simpul transit salah satunya pada Stasiun KRL Depok Baru. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis konsep TOD Stasiun Depok Baru sesuai dengan standar dan prinsip TOD. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menganalisis adalah TOD Standard dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dan Indikator Kesiapan TOD (Iskandar et al., 2021). Dengan melakukan penilaian dan analisis, didapatkan hasil bahwa TOD Stasiun Depok Baru belum memenuhi semua aspek terdapat dalam TOD Standard dan Indikator Kesiapan TOD sehingga nilai yang didapatkan tidak maksimal. Perlu adanya perbaikan atau peningkatan pada beberapa aspek untuk mencapai fungsi TOD yang maksimal.

The population of DKI Jakarta continues to increase every year, causing the phenomenon of urban sprawl, or the expansion of urban areas into the surrounding area (Jabodetabek). One of the problems arising from this phenomenon is congestion due to the massive use of private vehicles. To increase the use of public transportation, a Transit-Oriented Development (TOD) concept was introduced as a development concept centered on transit nodes, one of which is located at the Depok Baru KRL Station. This study aims to assess and analyze the TOD concept at Depok Baru Station in accordance with TOD standards and principles. The assessment instrument used to analyze is the TOD Standard from the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) and the Readiness Indicators for Transit-Oriented Areas. An assessment and analysis found that the TOD of Depok Baru Station did not meet all the aspects contained in the TOD Standard and the TOD Readiness Indicator, so the value obtained was not optimal. There needs to be improvements in several aspects to achieve maximum TOD function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryandika
"Populasi penduduk DKI Jakarta setiap tahunnya terus mengalami peningkatan sehingga mendorong terjadinya fenomena urban sprawl yaitu meluasnya kawasan perkotaan ke wilayah sekitar (Jabodetabek). Salah satu permasalahan yang timbul dari fenomena tersebut adalah kemacetan akibat masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum massal, diperkenalkan sebuah konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai konsep pengembangan yang terpusat pada simpul transit salah satunya pada Stasiun KRL Depok Baru. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis konsep TOD Stasiun Depok Baru sesuai dengan standar dan prinsip TOD. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menganalisis adalah TOD Standard dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dan Indikator Kesiapan TOD (Iskandar et al., 2021). Dengan melakukan penilaian dan analisis, didapatkan hasil bahwa TOD Stasiun Depok Baru belum memenuhi semua aspek terdapat dalam TOD Standard dan Indikator Kesiapan TOD sehingga nilai yang didapatkan tidak maksimal. Perlu adanya perbaikan atau peningkatan pada beberapa aspek untuk mencapai fungsi TOD yang maksimal.

The population of DKI Jakarta continues to increase every year, causing the phenomenon of urban sprawl, or the expansion of urban areas into the surrounding area (Jabodetabek). One of the problems arising from this phenomenon is congestion due to the massive use of private vehicles. To increase the use of public transportation, a Transit-Oriented Development (TOD) concept was introduced as a development concept centered on transit nodes, one of which is located at the Depok Baru KRL Station. This study aims to assess and analyze the TOD concept at Depok Baru Station in accordance with TOD standards and principles. The assessment instrument used to analyze is the TOD Standard from the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) and the Readiness Indicators for Transit-Oriented Areas. An assessment and analysis found that the TOD of Depok Baru Station did not meet all the aspects contained in the TOD Standard and the TOD Readiness Indicator, so the value obtained was not optimal. There needs to be improvements in several aspects to achieve maximum TOD function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanrio
"Pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian bagi anak sekolah perlu dilakukan karena anak sekolah merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sering dan teratur menggunakan jalur pejalan kaki. Untuk mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki anak sekolah diperlukan pembangunan pedestrian yang sesuai dengan kebutuhan dan persepsi pejalan kaki anak sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian bagi anak sekolah di Kota Depok.
Penelitian ini dilakukan pada Jalan Sawangan, Margonda, dan Nusantara yang mewakili setiap tingkat status jalan raya di Kota Depok. Dalam penelitian ini diketahui pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian pada area sekitar sekolah lebih dipengaruhi oleh penggunaan tanah yang ada di sekitarnya daripada status jalan raya. Pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian lebih baik pada wilayah yang penggunaan tanahnya didominasi oleh permukiman swadaya daripada wilayah yang penggunaan tanahnya didominasi permukiman formal.

Meeting the needs of pedestrian service for school children need to be done because school children is one group of people who frequently and regularly use pedestrian paths. To accommodate the needs of school children required the constructions of pedestrians that suit the needs and perceptions of school children pedestrian. This study was conducted to determine the extent of the fulfillment of pedestrian services for school children pedestrian in Depok City.
This research was conducted at Sawangan, Margonda, and Nusantara street which representing every level of the highway status in Depok City. In this research note the fulfillment of pedestrian services in the area around the school is more influenced by land use in the surrounding areas rather than the status of the highway. The fulfillment of pedestrian services was better at areas where the land use is dominated by area of non-residential land use rather than formal settlements dominated.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiby Adhitya Prayoga
"

Sebagai dampak pembangunan Stasiun LRT Cibubur sudah dipatikan nantinya akan muncul pergerakan baru dari dan menuju titik stasiun LRT. Hal ini berdampak positif karena terdapat peningkatan pengguna transportasi umum. Namun hal tersebut juga berpotensi menimbulkan masalah baru yang disebabkan oleh volume calon penumpang yang meningkat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pergerakan perjalan kaki dan beberapa skenario akses pejalan kaki dari atau menuju titik pusat Stasiun LRT ke fasilitas penunjang yang berada di sekitarnya, serta menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat pelayanan. Model akses jalan stasiun dibuat menggunakan perangkat lunak PTV VISIM 11. Pengujian validasi dibutuhkan untuk menentukan model dapat diterima atau tidak dengan cara membandingkan hasil model dan kondisi aktual di lapangan. Analisa tingkat pelayanan (LOS) menggunakan HCM sebagai standar acuan.


As a result of the construction of the Cibubur LRT Station, new commuters will come from and towards to the LRT station point. This has a positive impact because there is an increase in users of public transportation. However, this also had to cause new problems caused by the increasing volume of prospective passengers. This thesis aims to analyze the movement of walking and several scenarios for pedestrian access from or to the LRT Station's central point to supporting facilities in around, and find the best solution to improve service levels. The station road access model are created using VISIM 11 PTV Software. Validation test is needed to determine whether the model is acceptable or not by comparing the results of the model and actual conditions in the field. Service level analysis (LOS) uses HCM as a reference standard.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Martha Veraida
" ABSTRAK
Penilaian walkability terhadap trotoar Manggarai perlu dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki yang tidak cukup baik dalam berpindah moda dari Stasiun Manggarai menuju ke halte TransJakarta Manggarai. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara online kepada pejalan kaki melalui media sosial seputar kondisi trotoar Manggarai dan kebutuhan pengguna sebagai dasar dari konsep desain fasilitas baru. Hasil pembobotan dan validasi kuesioner menunjukkan bahwa walkability dipengaruhi oleh umur pejalan kaki dengan nilai indeks rata-rata 25,41 dari 100, dimana keamanan memperoleh nilai terendah yaitu 23,83 dan kondisi jalan raya memperoleh nilai tertinggi yaitu 28,17. Fly Over menjadi sarana yang paling banyak disarankan.
ABSTRACT Walkability assessment of Manggarai sidewalks needs to be done to improve pedestrian accessibility that is not good enough when switching modes from railway station to Manggarai TransJakarta bus shelter. Data collected through questionnaire that distributed to pedestrians through social media about the condition of Manggarai sidewalks and pedestrian necessities that used for the new facility rsquo s basic design. Score weighting result and validation showed that walkability is affected by pedestrian age with average walkability index is 25,41 from 100, where security got the worst value 23,83 and the road conditions got the highest value 28,17. Fly over is most widely recommended. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Syafiq Maulana
"Jakarta memiliki masalah kemacetan lalu lintas karena jumlah kendaraan yang ada di jalan, dan masalahnya semakin memburuk setiap tahun dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat. Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai pembenahan kepada infrastruktur transportasi masalnya untuk mengurai kemacetan lalu lintas, salah satunya adalah infrastruktur KAI Commuter Line Stasiun Jatinegara. Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan, stasiun kemudian direnovasi dengan membangun tingkat baru di atas peron untuk kebutuhan penumpang. Selain memperluas area layanan stasiun, renovasi stasiun ini menghilangkan perlintasan sebidang. Selanjutnya, fasilitas pelayanan stasiun baru telah ditingkatkan seperti penambahan eskalator dan lift untuk memudahkan penumpang. Penulis kemudian melakukan penelitian untuk menganalisis tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di stasiun tersebut. Penelitian ini dibantu oleh perangkat lunak LEGION untuk menganalisis dengan dasar dari Skenario 1, 2, dan 3 yang dibedakan berdasarkan jumlah penumpang yang turun di stasiun. Skenario 1 memiliki rasio 30%/30% untuk KRL dan KAJJ, Skenario 2 memiliki rasio 20%/40%, dan skenario 3 memiliki rasio 40%/20%. Hasilnya menunjukkan bahwa pada ketiga skenario mampu menunjukan LOS F di hampir semua area atau mampu mencapai tingkat layanan terburuk, dengan skenario 3 memiliki lebih banyak area dengan periode layanan pada tingkat F yang lebih lama dari skenario lainnya karena memiliki volume penumpang lebih banyak dari rasionya.

Jakarta had a traffic congestion problem due to the number of existing vehicles in its street, and with the vehicle number increase steadily, the problem worsens each year. The regional government of Jakarta has made various improvements to its public transportation infrastructure to relieve traffic congestion, one of which is the KAI Commuter Line infrastructure of Jatinegara Station. In an effort to improve the station's capability, it is then renovated by constructing a new level above the platform for passenger needs. In addition to expanding the station's service area, the refurbishment of this station eliminates the level crossing. Furthermore, the new station has improved service amenities such as escalators and lifts to make it easier for passengers. The author is then conducted a study to analyze the pedestrian level of service in the station pedestrian facility. The research is assisted by LEGION software for analyzing with basis from Scenario 1, 2, and 3, which is differentiated by the number of passengers alighting in the station. Scenario 1 has 30%/30% ratio for KRL and KAJJ, Scenario 2 has 20%/40%, and scenario 3 has 40%/20%. The result shows that all three scenarios are able to achieve LOS F in nearly all areas or able to reach the worst service level, with scenario 3 having more passenger volume from its ratio has more area with longer period in service level of F than other scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>