Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Herlina
"ABSTRAK
Studi Analisis Biaya Pengisian LPG pada Stasiun Pengisian LPG dilakukan untuk mengetahui biaya pengisian LPG 3 kg yang layak / wajar diterima oleh SPPBE / SPBE. Hal ini dikarenakan sejak dilaksanakannya program konversi minyak tanah ke LPG tahun 2007, besaran biaya pengisian LPG yang ditetapkan oleh Pertamina belum pernah mengalami perubahan yaitu sebesar Rp. 300 / Kg. Penelitian ini merinci CAPEX dan OPEX SPPBE existing PT X sebagai dasar melakukan perhitungan analisis keekonomian hingga didapatkan IRR sebesar 11,09 % dan NPV sebesar Rp 487.289.285. Dengan mengasumsikan WACC sama dengan MARR maka WACC = MARR = 17,34% dan selisih MARR dan IRR yang layak sebesar 4% didapatkan nilai IRR yang layak sebesar 21,34% dan NPV sebesar Rp. 9.431.120.721. Dengan IRR yang layak tersebut diperoleh biaya pengisian LPG yang layak / wajar sebesar Rp. 426 / Kg, apabila dibandingkan dengan biaya pengisian LPG yang ditetapkan oleh Pertamina sejak tahun 2007 hingga saat ini yaitu Rp. 300 / Kg, biaya pengisian LPG perlu dinaikkan Rp. 126 / Kg yaitu naik 42 %. Hasil analisis sensitivitas menggunakan random number generator based on monte carlo calculation bahwa perubahan kapasitas pengisian LPG berpengaruh lebih besar dari pada perubahan biaya pengisian LPG terhadap IRR yaitu sebesar 52,1% dan perubahan kapasitas pengisian LPG berpengaruh lebih besar dari pada perubahan biaya pengisian LPG terhadap NPV yaitu sebesar 52,1%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Pertamina dalam penetapan biaya pengisian LPG Tabung 3 Kg dan masukan bagi Pemerintah dalam menetapkan regulasi terkait pengaturan penetapan biaya pengisian LPG

ABSTRACT
The study The Analysis of LPG Filling Fee at LPG Filling Station is conducted to find out the Filling Fee of 3 kg LPG that is acceptable by SPPBE/SPBE. This is because since the implementation of the conversion program from kerosene to LPG in 2007, the amount of LPG filling fee set by Pertamina has never changed from Rp. 300 / Kg. This study will give details of CAPEX and OPEX of SPPBE/SPBE owned by PT X as the basis of calculating the economic analyses to obtain the IRR as much as 11,09 % and the NPV as much as Rp 487.289.285. Assuming WACC is equal to MARR so WACC = MARR = 17,34 % and the difference between MARR and acceptable IRR is 4 %, it is obtained the acceptable IRR as much as 21,34 % and the NPV as much as Rp. 9.431.120.721. With the acceptable IRR, it is obtained acceptable LPG filling fee as much as Rp. 426 / Kg, when compared to the LPG filling fee set by Pertamina since 2007 until today which is Rp. 300 / Kg, LPG filling fee needs to be raised by Rp. 126 / Kg which is 42 %. The results of a sensitivity analysis using random number generator based on monte carlo calculation show that the effect of changing the capacity of LPG filling is greater than the effect of changing the LPG filling fee on IRR, which is equal to 52.1% and the effect of changing the LPG filling capacity is greater than the effect of changing the LPG filling fee on NPV which is equal to 52, 1%. The results of this study are expected to be the recommendation for Pertamina in determining the Filling Fee of 3 kg LPG and suggestion for the Government in establishing the regulations related to setting up LPG filling fee."
2016
T46805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fedy Alberto
"ABSTRAK
Dengan berjalannya program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan minyak tanah bersubsidi ke LPG 3 kg, pertamina memerlukan rancangan rute distribusi yang efektif di dalam jalur distribusi LPG 3 kg agar dicapai efisiensi dari total biaya pengankutan LPG dari Depok ke stasiun pengisian LPG 3 kg. permasalahan perancangan rute distribusi LPG disini merupakan model multi depot transportation problem dengan split service (MDTPSS) dan akan diselesaikan menggunakan metode Simulated annealing. dengan menggunakan metode ini diharapkan output dari penerimaan ini adalah model matematis untuk penentuan rute distribusi LPG dari Depok ke stasiun pengisian LPG 3 kg yang optimal.

ABSTRACT
With the government program running to convert the use of subsidized kerosene to 3 kg LPG, Pertamina requires the design of an effective distribution route in the 3 kg LPG distribution line in order to achieve the efficiency of the total LPG shipping cost from Depok to the 3 kg LPG filling station. the problem of designing LPG distribution routes here is a multi depot transportation problem model with split service (MDTPSS) and will be solved using the Simulated annealing method. by using this method it is expected that the output of this revenue is a mathematical model for determining the LPG distribution route from Depok to the optimal 3 kg LPG filling station."
2011
T29580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Permana
"Skripsi ini membahas mengenai simulasi pengembangan model proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dari tampilan 2 dimensi menjadi 3 dimensi dengan menggunakan perangkat lunak plant simulation 9.0, selain melakukan pengembangan model dari 2 dimensi, skripsi ini juga membahas model simulasi proses pengisian Bulk LPG di Depot Pertamina Manggis dan distribusi Bulk LPG ke SPPBE yang berada di Bali dengan Object Oriented Simulation dan didapatkan gambaran umum sistem serta diketahui kapasitas pengisian Bulk LPG pada depot pertamina dengan 2 pengisian dan 3 pengisian dan dapat mengetahui besarnya jumlah Bulk LPG yang didistribusikan ke SPPBE yang ada di Bali Setelah melakukan skenario, kemudian penelitian dilanjutkan dengan membandingkan hasil sebelum skenario dan hasil sesudah skenario.

This script describes the simulation model development process Bulk LPG filling in Depot Pertamina Manggis of the 2 dimensions to 3 dimensions using software plant simulation 9.0, in addition to the development of 2-dimensional model, this paper also discusses simulation model of the charging process at the Depot Pertamina LPG Bulk Mangosteen and distribution of bulk LPG to SPPBE who was in Bali with Object Oriented Simulation and obtained a general system well known to Bulk LPG filling capacity at the Pertamina depot with 2 filling and 3 filling and to know the size of the number of Bulk LPG is distributed to SPPBE in Bali After doing the scenario, then the research was continued by comparing the results before the scenario after scenario and outcome."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52032
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Omar Moeis
"Program Studi Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi keinsinyuran. Laporan Praktek Keinsinyuran ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dari progam ini. Laporan ini adalah gambaran dari kegiatan yang dilakukan penulis di sebuah Stasiun Pengisi Elpiji pada propinsi Bali. Penulis ditugaskan untuk bertanggung jawab pada kelayakan khususnya dalam hal desain dan perencanaan proyek. Dari kegiatan tersebut, penulis memetakan dan mendapatkan kompetensi-kompetensi dari seorang Insinyur Profesional.

The Professional Engineer Study Program is a higher education program to build engineering competence after the bachelor's degree program. This Engineering Practice Report is made as a graduation requirement from this program. This report is an overview of the activities carried out by the author at an LPG Filling Station in the province of Bali. The author was assigned to be responsible for project feasibility, especially in project design and planning. Therefore, the authors mapped and obtained the competencies of a Professional Engineer from these activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Adityas
"Di tengah meningkatnya harga minyak dunia, gas elpiji menjadi salah satu energy penting bagi masyarakat Indonesia. Elpiji biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi konsumen rumah tangga atau sumber energi operasi pabrik. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai konversi minyak tanah ke elpiji, khususnya satu jenis tabung elpiji baru kemasan 3 kg untuk menekan subsidi dalam APBN. Stasiun Pengisian Bulk Elpiji atau biasa disingkat sebagai SPBE adalah organisasi yang bertanggung jawab melakukan operasi pengisian tabung gas elpiji. Dalam hal ini, program pemerintah pengalihan minyak tanah ke tabung elpiji 3 kg perlu mendapat perhatian khusus.
Program ini mengakibatkan meningkatnya pendistribusian elpiji dibanding dengan sebelumnya. Selain itu, belum banyak pemain dalam pengoperasian SPBE untuk tabung gas 3 kg. Oleh karena itu, perencanaan operasi adalah hal yang krusial bagi perusahaan baru seperti SPBE untuk tabung gas 3 kg. Sehingga pengusaha SPBE ingin mengetahui bagaimana proyeksi keuangan sejak pabrik didirikan hingga beroperasi. Untuk itu, dilakukan pembuatan aplikasi untuk menghasilkan proyeksi keuangan untuk mendapatkan analisis kelayakan keuangan dalam bentuk spreadsheet excel dengan bantuan software visual basic.
Dari data yang didapat, dengan melihat aktivitas operasional perusahaan sejenis, diperoleh gambaran operasi pengisian tabung gas elpiji di SPBE dan investasi yang harus dilakukan. Uji kasus dapat dilakukan untuk memvalidasi spreadsheet yang dihasilkan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tampilan yang dihasilkan serta perhitungan di dalamnya telah menghasilkan jawaban yang benar atau belum.

In the middle of increasing of oil price, Liquid Petroleum Gas (LPG) definitely becomes an important energy for Indonesian society. The usage of LPG is on vast range, from household usage until the usage for manufacturing energy. Commonly, LPG was sold in cylinder. So, government established 'kerosene exchange to LPG' policy, especially a new kind of LPG cylinder, the 3 kg, to limt the load of subsidy in APBN. LPG Bulk Filling Station or abbreviated as SPPBE is an organization which is responsible to do LPG cylinder filling operation. In this case, the government's program of replacing kerosene with LPG in 3 kg gas cylinders needs more consideration.
This program will cause an increasing in distribution than before. Beside that, there were just only some players in operating of SPBE for 3 kg gas cylinder. Because of that, operational planning certainly becomes a crucial major to new company like SPBE for 3 kg gas cylinder. So, the owner of SPBE is eager to know the financial projection the time that plant start to build until the operation. By having related information to agent, development and production process from closed similar company and also the information about plant facility that now has been being installed, the making of application for establishing financial projection to get financial feasibility study will be done in form of excel's spreadsheet using visual basic software.
From obtained data which collected by gain knowledge of operational activities of closed similar company, is achieved reflection of LPG cylinder filling operation and first investment which has to be done. Case analysis in the application can be done to validate the spreadsheet which has been generated. This test is executed to analyze the resulted spreadsheet and the calculation inside whether all of that have provided the right answer or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50397
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Febriana P.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Sulindra
"Antrian adalah fenomena sehari-hari yang sering dihindarkan orang (pelanggan). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja sistem antrian pada Depot LPG Tanjung Priok dengan membuat sebuah model simulasi antrian menggunakan perangkat lunak. Parameter sistem yang diukur adalah waktu mengantri mobil tangki, utilisasi filling point, panjang antrian, jumlah rata-rata mobil tangki dalam sistem, dan waktu rata-rata mobil tangki dalam sistem.
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan ketiga skenario, kondisi kritis dicapai pada tahun 2011 dengan waktu operasi 16 jam dan pada tahun 2019 (skenario I), 2015 (skenario II) serta 2013 (skenario III) dengan waktu operasi 24 jam. Penambahan infrastruktur LPG yang diperlukan sampai dengan tahun 2025 untuk skenario I, II dan III masing-masing adalah 2, 10 dan 41 unit filling point.

Waiting for service is part of our daily life and the waiting phenomenon is always avoidable. This study of queues is aimed to determine the measures of performance of the Tanjung Priok depot by making queuing model and using software. The steady state measures of performance in a queuing situation are waiting time in queue, utilization of the filling point, the average number of tank trucks waiting in the queue, the average number of tank trucks in system and the expected total time in the system.
The output of the model based on the scenario simulation, critical condition is achieved in 2011 with operating for 16 hours and in 2019 (scenario I), 2015 (scenario II) as well as 2013 (scenario III) with operating for 24 hours. The increase in level of filling point, which required until 2025 for scenario I, II, and III are 2, 10, and 41 filling point, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rezka Yudha Putra
"Seiring dengan kebijakan penetapan konversi minyak tanah ke elpiji maka Pertamina sebagai produsen elpiji berukuran 3 kg melakukan kebijakan untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Elpiji ( SPBE ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pembangunan SPBE PT Bintang Abadi dengan metode analisis investasi antara lain adalah metode periode pengembalian (payback period), Discounted payback period, metode NPV,IRR dan profitability index yang merupakan bagian dari metode capital budgeting. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif kuota produksi terbaik dan memberikan kerangka studi kelayakan finansial dengan berbagai macam skenario kuota produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek pembangunan stasiun pengisian bahan bakar elpiji PT Bintang Abadi dalam skenario kuota produksi sebesar 11.520 tabung per hari (Base) dan 15.000 tabung per hari (Optimistic) layak untuk dilakukan kecuali skenario 8000 tabung per hari (pesimistic) tidak layak digunakan dikarenakan nilai NPV proyek dari skenario ini menunjukan hasil yang negative (NPV<0) yaitu sebesar Rp -1.230.925.757 Dan juga IRR sebesar 13.27 % < 17.36 % lebih kecil dari WACC (Discount factor). Setelah menghitung analisis sensitivitas menggunakan 3 skenario produksi base (11.520 tabung per hari), Optimistic ( 15.000 tabung per hari), Pesimistic ( 8000 tabung per hari) Skenario Optimistic memiliki hasil terbaik yang memiliki nilai NPV sebesar Rp5.155.996.853. Kemudian IRR sebesar 35.25%, Payback period selama 3 tahun, discounted payback period selama 6 tahun dan benefit cost ratio sebesar 1.58. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar kuota produksi dengan kapasitas produksi masih memadai akan menaikan nilai NPV,menurunkan payback period, menurunkan discounted payback period,dan menaikkan benefit cost ratio.

Along with setting policy for kerosene to LPG, Pertamina as a producer of 3 kg LPG establish a policy for LPG Filling Station Materials (SPBE). This study aims to analyze the feasibility of establishing SPBE PT Bintang Abadi with investment analysis methods include the method of repayment period (payback period), Discounted payback period, NPV method, IRR and the profitability index, which is part of the capital budgeting method. Furthermore, thisresearch is expected to provide the best alternative production quotas and provides a framework for financial feasibility studies with a variety of scenarios of production quotas. The results showed that the development projects of LPG refueling stations in the scenario of PT Bintang Abadi production quota of 11 520 tubes per day (Base) and 15,000 tubes per day (Optimistic) worth doing unless the scenario of 8000 tube per day (pesimistic) due to inadequate project NPV of this scenario show a negative result (NPV <0) is equal to Rp -1,230,925,757. And also an IRR of 13:27% <17:36% smaller than the WACC (discount factor). After calculating the sensitivity analysis using three scenarios of production base (11 520 tubes per day), Optimistic (15,000 tubes per day), Pesimistic (8000 tubes per day). Optimistic Scenario has the best results that have a NPV of Rp5.155.996.853. Then an IRR of 35.25%, payback period for 3 years, discounted payback period for 6 years and the benefit cost ratio of 1:58. Can be concluded that the greater the production quotas are still inadequate production capacity will increase the value of NPV, lower payback period, discounted payback period is lower, and raise the cost benefit ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32220
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amam Fachrur Rozie
"Analisa penilaian sisa umur layan atau residual life assessment (RLA) dalam industri minyak dan gas bumi merupakan aspek penting dalam menjaga integritas dan keselamatan peralatan yang sudah melampaui desain umur layan nya. Sebuah bejana tekan yang difungsikan sebagai LPG Storage Tank dengan kapasitas 10 ton telah beroperasi sejak tahun lebih dari 30 tahun dan melebihi umur layan desain nya sehingga metode RLA harus dilakukan untuk menganalisa integritas, kehandalan dan keselamatan penggunaan bejana tekan yang sudah tua. Dalam metode RLA terdapat analisa dan perhitungan yang berkaitan dengan aspek keselamatan dan kehandalan peralatan yang akan digunakan, metode tersebut antara lain visual inspeksi, analisa mekanisme kerusakan, analisa risiko, penentuan interval inspeksi, metode uji tak merusak dan kalkulasi laju korosi serta kalkulasi sisa umur. Dari hasil analisa RLA didapatkan bahwa LPG Storage Tank memiliki tingkat risiko medium dengan sisa umur layan lebih dari 20 tahun serta interval inspeksi maksimum adalah 8 tahun Dari analisa RLA dapat disimpulkan bahwa LPG Storage Tank masih dapat beroperasi dan layak untuk dipergunakan.

Residual life assessment (RLA) analysis in the oil and gas industry is an important aspect in maintaining the integrity and safety of equipment that has exceeded its design service life. A pressure vessel that functions as an LPG Storage Tank with a capacity of 10 tonnes has been in operation for more than 30 years and has exceeded its design service life so the RLA method must be carried out to analyze the integrity, reliability and safety of using an old pressure vessel. In the RLA method there are analyzes and calculations related to safety and reliability aspects of the equipment to be used. These methods include visual inspection, damage mechanism analysis, risk analysis, determining inspection intervals, non-destructive test methods and corrosion rate calculations and remaining life calculations. From the results of the RLA analysis, it was found that the LPG Storage Tank has a medium risk level with a remaining service life of more than 20 years and a maximum inspection interval of 8 years. From the RLA analysis it can be concluded that the LPG Storage Tank can still operate and is suitable for use.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yelita Anggiane Iskandar
"Gas elpiji merupakan salah satu energi penting bagi masyarakat Indonesia. Elpiji biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak bagi konsumen rumah tangga atau sumber energi operasi pabrik. Biasanya elpiji dijual kepada masyarakat dalam kemasan tabung 6 kg, 12 kg dan 50 kg. Seiring dengan keluarnya kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke elpiji, muncul satu jenis tabung elpiji baru kemasan 3 kg yang saat ini baru didistribusikan di daerah-daerah tertentu saja. Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji atau biasa disingkat sebagai SPPBE adalah organisasi yang bertanggung jawab melakukan operasi pengisian tabung gas elpiji. Selain SPPBE dan Pertamina_selaku pemilik elpiji, ada satu pemain lain yang terlibat dalam kegiatan distribusi tabung elpiji yaitu agen. Agen merupakan perpanjangan tangan dari SPPBE yang didefinifisikan sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam memasok tabung elpiji secara langsung kepada masyarakat dalam rantai distribusi elpiji.
SPPBE X adalah pemain baru di industri distribusi elpiji di Bali. Pabrik yang baru akan beroperasi pada Agustus 2007 ini nantinya akan melakukan operasi pengisian tabung elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah Tabanan. Perencanaan operasi adalah hal yang krusial bagi perusahaan baru seperti SPPBE X karena itu pengusaha SPPBE X ingin mengetahui bagaimana pola produksi tabung ketika pabrik beroperasi. Untuk itu dilakukan pembuatan imitasi operasi pengisian tabung gas elpiji SPPBE X dalam bentuk simulasi model menggunakan software ProModel yang diawali dengan pemetaan sistem dalam diagram IDEF0. ProModel digunakan karena dapat menampilkan model yang diinginkan secara visual.
Beberapa tahap yang dilakukan untuk memperoleh model yang menggambarkan operasi pengisian tabung gas elpiji di SPPBE X adalah mengumpulkan data umum dan waktu operasi proses produksi dengan metode time study dan wawancara dengan pihak SPPBE lalu dilakukan uji kecukupan data dan penentuan distribusi menggunakan Stat::Fit yang akan digunakan dalam tahap formulasi model. Uji skenario dapat dilakukan jika model sudah valid dan terverifikasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem yang dimodelkan serta bagaimana pengaruhnya dengan memperhatikan jumlah tabung yang masuk dan keluar SPPBE.

Liquid Petroleum Gas (LPG) definitely is an important energy for Indonesian society. The usage of LPG is not restricted only for any distinct economics class. Commonly, LPG was sold to family in cylinder. The type can be any like in 6 kg cylinder, 12 kg cylinder, and 50 kg cylinder. When 'kerosene exchange to LPG' policy showed, come up a new kind of LPG cylinder, the 3 kg. This time, 3 kg cylinder was distributed only in certain area. LPG Bulk Shipment and Filling Station or abbreviated as SPPBE is an organization which is responsible to do LPG cylinder filling operation. Beside SPPBE and Pertamina_as LPG's owner, there is another player involved in LPG cylinder distribution activity, that is agent. This agent is SPPBE extend that defined as an organization which is responsible to supply LPG cylinder directly to consumer in LPG distribution chain.
SPPBE X actually is a new player in LPG distribution industry in Bali. The plant that will be operating on August 2007 will do LPG cylinders filling operation in Tabanan and nearby. Operation planning certainly becomes a crucial major to new company like SPPBE X then the owner of SPPBE is eager to know the production pattern the time that plant start to operate. By having related information to agent and production process from similar company and also the information about plant facility that now has been being installed, the making of imitation of SPPBE X LPG cylinder filling operation was done in form of model simulation using ProModel software preceded by mapping the system in IDEF0 diagram. The ProModel was used since having the ability to show requested model visually.
Several steps to perform in having a model that represent LPG cylinder filling operation are collecting general data and production process operation time using time study method and interview then the data will be tested by statistic method to know the adequacy level and calculated using Stat::Fit application in ProModel to fit the distribution that will be used in model formulation phase. Scenario analysis in the model can be done only when verification and validation phase have passed. This analysis was executed to find factors that influencing modeled system and the effect by observing LPG cylinder throughput in SPPBE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>