Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Sukamto
"Sambungan Langsung Internasional (SLI) merupakan salah satu layanan TELKOM berbasiskan akses clear channel maupun Voice over IP (VoIP). Dalam menjalankan bisnis ini, TELKOM menghadapi Grey Operator yang melakukan praktek ilegal by passing trafik incoming internasional call tanpa melalui jalur penyelenggara jasa internasional resmi yang disebut Fraud SIMBOX. Selain berdampak terhadap penurunan pendapatan TELKOM, SIMBOX juga memberikan image layanan kurang baik bagi operator karena rendahnya kualitas layanan. TELKOM telah melakukan upaya mitigasi dengan mengimplementasikan sistem deteksi fraud trafik SIMBOX.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil deteksi trafik fraud dan menjaga kualitas layanan TELKOM. Penelitian ini mendesain sistem deteksi fraud SIMBOX yang telah ada menjadi sistem deteksi yang dinamis dengan menambahkan algoritma kontrol dinamis dan disimulasikan menggunakan pendekatan simulasi Matlab. Sistem yang dinamis sangat diperlukan karena adanya berbagai profil aliran trafik fraud yang selalu berubah dan tidak bisa diprediksi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deteksi fraud SIMBOX mampu ditingkatkan sampai 5000% dan menambah potensi pendapatan sampai Rp 2 milyar per bulan. Dengan demikian sistem dinamis deteksi fraud SIMBOX akan memberikan hasil deteksi yang lebih besar dari sistem sebelumnya.

International Direct Dialing (IDD) is one of the interconnection services owned by TELKOM that is based on clear channel access and Voice over IP (VoIP). In running this business, TELKOM is facing Grey Operators that are doing illegal practice by passing incoming international call traffic without going through the official routes for international service operators, which is known as Fraud SIMBOX. In addition to contributing in TELKOM's revenue decline, SIMBOX also gives negative image for operators because it results in low quality services. TELKOM has taken a mitigation action by implementating fraud traffic SYMBOX detection system.
This research aims to increase the number of the fraud traffic detection and to mantain TELKOM?S service quality. This research involves designing the existing fraud traffic SIMBOX detection system to become a dynamic detection system by adding dynamic control algorithm and simulated with Matlab simulation approach. The dynamic system is indispensable because there are various everchanging and unpredictable fraud traffic profiles.
The results of this research indicate that the fraud traffic SIMBOX detection can be increased by 5000% and increase potential revenue to Rp 2 billion per month. Thus, the dynamic fraud traffic SIMBOX detection system will provide greater detection results than the previous system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Yuda Kristiawan
"Pengukuran quality of experience (QoE) layanan voice over internet protocol (VoIP) dan/atau voice over LTE (VoLTE) merupakan suatu kewajiban bagi operator telekomunikasi yang dinyatakan dengan nilai MOS. Pengukuran QoE saat ini dilakukan dengan menggunakan metode intrusif, baik secara subyektif maupun obyektif dimana metode ini membutuhkan banyak sumber daya serta biaya. Pada penelitian ini diusulkan suatu metode non-intrusif untuk perhitungan QoE dengan menggunakan model prediksi MOS yang berbasiskan pada parameter quality of service (QoS) jaringan yaitu packet loss, delay, dan jitter. Penelitian ini menggunakan 2 jenis codec yaitu AMR 12,2 dan iLBC yang masing-masing digunakan pada VoLTE dan proyek WebRTC milik Google. Penggunaan kedua codec tersebut bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya QoE dari layanan VoLTE maupun VoIP secara umum dimodelkan. Berdasarkan sampel pada pengujian di laboratorium, diperoleh model prediksi MOS sebagai fungsi packet loss dan standar deviasi jitter. Pada penelitian ini, dengan menggunakan model prediksi MOS yang dihasilkan sebelumnya, dapat diperoleh penghematan CAPEX maupun OPEX bagi operator telekomunikasi dalam mengukur QoE VoLTE.

Quality of experience measurement of voice over internet protocol (VoLTE) and/or voice over LTE (VoLTE) service is an obligation for telecommunication operators which represent by MOS score. QoE measurement currently performed using subjective and/or objective intrusive method in which these methods require a lot of resources and costs.On this research proposed a non-intrusive method to measure QoE using MOS prediction model based on network quality of service (QoS) which are packet loss, delay, and jitter.This research use 2 types of codec, those are AMR 12,2 and iLBC which used for VoLTE and Google’s WebRTC project respectively.The use of these 2 types of codec aims to determine whether the QoE of VoLTE and VoIP service in general can be modeled or not. Based on semaples of laboratory test, it could be obtained MOS prediction model as a function of packet loss and standard deviation of jitter. On this research, by using MOS prediction model generated previously, can be obtained CAPEX and OPEX saving for telecommunication operators on VoLTE QoE measurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yurnita
"Teknologi CT (Computer Telephony) telah menyatukan jaringan telepon dan jaringan data. Karena suara dan data menjadi convergence, kemampuan sistem akses informasi melalui jaringan telepon hampir bisa disamakan dengan kemampuan sistem akses informasi melalui jaringan data. Semua kemampuan yang dimiliki jaringan data dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh jaringan telepon,seperti akses e-mail, sistem basis data, dan lain-lain. Sistem pusat panggilan yang dirancang mempunyai kemampuan yang sering dipakai dan dibutuhkan. Pembuatan perangkat-lunak dilakukan dengan sistematis sehingga penambahan kemampuan sistem panggilan ini bisa ditakukan dengan mudah.
Pada tugas akhir ini dibuat suatu prototype sistem pusat panggilan yang diimplementasikan pada aplikasi untuk Sistem Informasi Kemahasiswaan yang meliputi feature-feature seperti playback file suara, play back data angka atau Short Message Services (SMS). Apliasi yang diimplementasikan tersebut sudah diuji dengan melakukan panggilan ke menu aplikasi kemudian mengamati file logging sistem pusat panggilan. Hasil pengujian menunjukkan pembuatan sistem pusat panggilan telah berhasil dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sjach
"Antrian pada router muncul pada saat paket data diterlma melalui interface router dan pada saat proses transmisi paket. Delay antrian berpengaruh besar terhadap delay variasi paket data dan menjadi sangat penting pada komunikasi data real-time seperti Voice over Internet Protocol (VOIP), sehingga pemilihan metode antrian yang tepat akan memperbaiki karakteristik delay jaringan dan meningkatkan tingkat kualitas layanan VoIP.
Penulisan skripsi ini bermjuan untuk mcngetahui sejauh mana metode Weighted Fair Queuing (WFQ) dapat memenuhi rekomendasi ITU-T G.l I4 tentang one-way deiay maksimum, dan rekomendasi ITU-T G.l07 tentang E-model yang digunakan sebagai pendekatan matematis terhadap kualitas transmisi, pada topologi jaringan yang disimulasikan.
Skripsi ini menganalisa tingkat kualltas layanan VoIP dengan menggunakan metode antrian Weighted Fair Queuing (WFQ). Analisa dilakukan pada simulasi yang dibangun dengan menggunakan piranti Iunak Network Simulator. Parameter kualitas layanan yang digunakan adalah parameter yang ditetapkan oleh ITU-T.
Pada topologi jaringan dan skenario yang disimulasikan, metode antrian WFQ mampu memenuhi syarat delay maksimum sesuai dengan rekomendasi G.l 14. Dan berdasarkan perhitungan konversi nilai R faktor ke MOS dengan menggunakan E-Model, WFQ dapat memberikan nilai MOS Iebih dari 4 (empat), yang berarti nilainya balk. Sehingga layanan VOIP layak untuk diimplementaslkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdian Rasyid
"Sistem teknologi suara yang diterapkan dalam jaringan VSAT pada umumnya adalah sistem tersaklar sirkit (circuit switched). Sistem ini secara ekonomis kalah bersaing dengan sistem tersaklar paket (packet switched), khususnya paket berbasis IP (disebut juga dengan VoIP). VSAT generasi terbaru adalah sistem VSAT pita lebar berbasis IP. Sistem VSAT memiliki karakteristik yang sangat unik diantaranya delay latensi satu arah 250 ms, delay serialisasi, echo, dan jitter. Karakteristik yang unik tersebut menyebabkan integrasi VoIP ke jaringan VSAT sering mengalami kendala. Dalam tesis ini dapat dibuktikan bahwa dengan perencanaan dan methodologi yang tepat, integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar dapat dilakukan dengan hasil yang baik. Dalam tesis ini dapat diidentifikasi faktor sukses kritis (critical success factor) integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar meliputi aspek berikut: perencanaan bandwidth VoIP, perencanaan QOS yang tepat, dan penjaminan kualitas transmisi VSAT. Tesis ini menghasilkan suatu metodologi dalam integrasi layanan VoIP ke jaringan VSAT pita lebar, meliputi tahap: survey, desain, implementasi prototipe & testing, dan analisis manfaat. Manfaat yang dirasakan pelanggan adalah penghematan biaya berlangganan bulanan VSAT mencapai 27.7%. Operator VSAT dapat menekan biaya investasi pada peralatan gateway suara tersaklar paket (VoIP) mencapai hanya 9 - 11 % dari investasi sistem gateway suara tersaklar sirkit. Dari aspek operasional pelanggan mendapat kemudahan dalam operasionalisasi jaringan dengan adanya fasilitas tambahan seperti fitur burst up, video multicast, monitoring jaringan, pelaporan penggunaan bandwidth, dan pengaturan QOS.

Circuit switch voice technology had long been used in VSAT system networks. Now, this type of technology is not economically viable and has been replaced by a new packet switch voice technology, especially IP-packet based system (so called VoIP technology). In another side, a new generation of VSAT system named broadband VSAT, now has IP interface capability. Every VSAT system has some unique characteristics, which are latency or propagation delay 250 ms, serialization delay, echo, and jitter. These unique characteristics have made the VoIP integration into broadband VSAT is a hard task. This thesis reveals that by doing planning and complying with methodology, a successful integration can be achieved. The critical success factors in doing VoIP integration into broadband VSAT networks is identified as the following factors: adequate VoIP bandwidth planning, proper QOS planning, and VSAT link quality assurance. Another outcome of this thesis is an integration methodology. The integration VoIP into broadband VSAT methodology includes the following phases: survey, design, prototype implementation & testing, and benefit analysis. On PT. IE case, the outcomes after implementing the methodology, is that the monthly cost reduction up to 27.7% can be achieved by the customers who implement this service. In term of investment cost reduction, the price for a VoIP gateway is around 9 - 11% of a traditional circuit switched voice gateway. On operational aspects, customer can get more benefit from the features that this service provides such as burst up feature, video multicast, network monitoring tool, bandwidth utilization report, and QOS manager tools.
Keywords: Broadband VSAT networks, Voice over IP (VoIP), Packet Switch technology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Dedi Isnanto
"Biaya atau tarif yang dikenakan terhadap pengguna teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) dalam hal ini telepon internet merupakan masalah tersendiri yang harus dicarikan pemecahan masalahnya. ?Dalam hal ini, pengguna teknologi telepon internet menuntut perhitungan yang cukup adil untuk penetapan tarif Ada beberapa perhitungan yang dapat diusulkan didalam suatu penetapan tarif, diantranya adalah: time based pricing, yaitu penentuan tarif yang didasarkan pada jam pemakaian yang direduksi pada saat jam jam hubungan dilakukan dan dengan memperhitungkan kualitas suara yang dihasilkan oleh suatu telepon internet.
Pada togas akhir ini diuraikan awal perkembangan dari teknologi VoIP dan keuntungan-keuntungan yang didapat apabila menggunakan telepon internet yang berbasis teknologi VoIP, semuanya ini dijelaskan pada bab I. Sedangkan pada bab II akan dijelaskan mengenai Internet Protocol (IP), diantaranya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh IP didalam melakukan pengiriman data, penjelasan mengenai IP Datagram dan contoh dari operasi IP didalam pertukaran data diantara host. Penjelasan mengenai teknologi VoIP yang dikembangkan didalam tiga arah, yaitu: komputer ke komputer, komputer ke PSTN, PSTN ke PSTN, dan protokol pendukung didalam suatu telepon internet, diantaranya RTP dan RTCP serta perangkat pendukung untuk multimedia didalam telcpon internet seperti H.323 juga dibahas didalam bab II ini.
Pada bab III diuraikan mengenai kualitas layanan pada VoIP yang menjadi penentu didalam suatu penyusunan tarif, termasuk didalamnya pembahasan mengenai komponen-komponen delay yang terdapat didalam VoIP. Dasar-dasar perhitungan tarif dan struktur tarif dibahas juga didalam bab ini. Model simulasi dan penjelasan mengenai program simulasi yang dibuat dijelaskan didalam bab IV. Pada bab V dijelaskan mengenai anaiisa basil simulasi dari data-data yang didapat didalam suatu simulasi. Sedangkan pada VI, berisikan kesimpulan dari basil simulasi yang dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Wadi
"Perkemhangan Teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat, sehingga memerlukan Ragulasi untuk mengatur penyelenggaraan jasa-jasa baru yang berkembang, internet telephony dengan sistem clearinghouse adalah salah satu dari perkembangan jasa layanan internet, jasa ini dapat diaplikasikan untuk penggunaan jasa layanan telepon (suara). Clearinghouse adalah suatu lembaga yang mengatur routing maupun akses untuk interkoneksi antar penyelenggara jasa internet telephony, yang sekaligus juga tempat informasi bagi para penyelenggara, tentang trafik yang keluar maupun yang masuk oleh masing-masing penyelenggara (service providers). Pada kontek penyusunan regulasi, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan peraturan tentang penyelenggaraan jasa telekomunikasi di bidang internet telephony, yaitu :
a. Apabila penyelenggara jasa internet, akan ikut menyelenggarakan jasa internet telephony, penyelenggara harus mempunyai ijin penyelenggaraan.
B. Penyelenggara jasa internet telephony diharuskan melakukan pembayaran kontribusi, seperti untuk subsidi akses ke telepon lokal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ardiansyah
"Perkembangan teknologi dan dengan dorongan untuk kemajuan dalam akses internet telah membawa dunia bisnis ke era yang dikenal sebagai industri 4.0. Selain itu, tatanan ekonomi baru muncul, di mana perusahaan mapan harus berurusan dengan organisasi digital besar dan perusahaan baru yang inovatif di mana keduanya berusaha membangun model pendapatan baru. Penelitian ini mengembangkan model untuk mengimplementasikan design thinking di PT. Telkom Akses. Banyak organisasi saat ini beralih ke metode design thinking untuk mengatasi tantangan kompleks yang mereka hadapi. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan pada pola pikir individu karyawan PT. Telkom Akses. Proses penelitian melibatkan desain metode campuran yang terdiri dari dua fase. Dalam fase 1, 90 orang merespons survei online. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis faktor eksplorasi (PCA) dan konfirmasi (CFA). Sebuah model baru dikembangkan yang mengidentifikasi empat kemampuan inti yang diperlukan untuk terlibat dalam design thinking: Fokus Pelanggan, Fokus Inovasi, Fokus Optimisme Solusi Kreatif, dan Fokus Peningkatan Kompetensi & Kolaborasi. Pada fase 2, 5 responden dari manajemen PT. Telkom Akses dipilih untuk berpartisipasi dalam wawancara lanjutan. Temuan dari fase kedua penelitian menunjukkan model dipersepsikan untuk secara akurat menerapkan design thinking berdasarkan pola pikir individu karyawan.

This study developed a model to implement design thinking in PT. Telkom Akses. Many organizations today are turning to design thinking to tackle the complex challenges they face. As organizations move toward adopting this way of working the need to develop design thinking capabilities in individuals becomes imperative. The capabilities needed for engaging in design thinking are skills that we all have to some varying degree, but we do not all use them to their full potential when solving problems. The model developed in this study based on the individual mind set of PT. Telkom Akses employees. The research process involved a two-phase mixed methods design. In Phase 1, 90 individuals responded to an online survey. The data collected were analyzed using exploratory and confirmatory factor analyses. A new model was developed that identified the four core capabilities needed to engage in design thinking: Customer Focus, Innovation Focus, Creative Solution Optimism Focus, and Competency & Collaboration Improvement Focus. In Phase 2, 5 respondents from PT. Telkom Akses management were selected to participate in follow-up interviews. Findings from the second phase of the study indicated the model was perceived to accurately implement design thinking based on individual mind set of employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renno S.D.
"Jaringan PSTN yang merupakan jaringan sirkit dan jaringan internet yang merupakan jaringan paket memiliki perbedaan karakteristik. Perkembangan jaringan paket yang begitu cepat memungkinkan komunikasi suara melalui jaringan paket dengan lebih murah dan dan layanan yang lebih. Sehingga kecenderungan di masa depan jaringan telekomunikasinya adalah jaringan paket atau gabungan jaringan paket dengan jaringan sirkit. Softswitch adalah suatu teknologi switching yang dapat memenuhi kebutuhan akan jaringan telekomunikasi masa depan. Softswitch dapat mengatur jaringan sirkit dan jaringan paket dalam satu jaringan yang terpadu.dengan menggunakan switching yang bersifat open architecture. Pada skripsi ini dilakukan pembahasan tentang teknologi softswitch dan kajian aplikasinya di Indonesia dengan membuat suatu rencana tahapan jaringan softswitch di Indonesia berdasarkan jaringan SS7 dari IN PT. TELKOM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumentut, Marvy Arnold
"Komunikasi suara lewat jaringan PSTN dilakukan secara circuit swirching sangat tidak efisien dalam utilisasi bandwidth jaringan dan biayanya mahal_ Kemajuan teknologi menyebabkan teknologi packet switching yang semula digunakan untuk komunikasi data, sekarang ini dapat diterapkan untuk komunikasi suara. Komunikasi suara secara packet switching disc-but juga teknologi packet voice. Tcknologi packer voice mempunyai keuntungan biaya yang relatif murah untuk long distance call dibanding Iewat PSTN. Dengan demikian teknologi ini sangat cocok diterapkan bagi pcrusahaan yang mempunyai masalah dengan tagihan telepon interlokal/intemasional yang besar.
Ada dua teknologi packet voice yang cukup populer, yaitu Voice over IP (VoIP) -yang popular sckarang ini- dan pendahulunya Voice over ATM (VOATM). Kedua telmologi ini memang jelas berbeda dari basis teknologinya, yang sam berbasis IP dan yang lain berbasis ATM. Melalui perbandingan pada aspek protokol, signalling message flow, format paket, konsumsi bandwidth, akan terlihat perbedaan kedua tcknologi itu secara spesifik.
Setelah perbedaan yang spesifik tersebut dianalisa dapat diketahui alasan-alasan yang mendasari perbedaan-perbedaan iw. Pembandingan kedua teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari teknologi mana yang Iebih baik, tetapi hanya unluk diketahui perbedaan spesitik itu dan alasan yang mendasarinya sehingga dapat di jadikan acuan untuk penyempurnaan kedua teknologi itu lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>