Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101661 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Yusianor
"Masalah utama pada sistem komunikasi yang menggunakan single radar sebagai penerima dan pengirim adalah adanya kemungkinan bahwa sinyal yang datang dipantulkan kembali ke sinyal generator sehingga mengganggu sinyal yang diterima oleh antena. Demi terbangunnya komunikasi yang baik, diperlukan suatu alat yang dapat mengarahkan sinyal masukan dan keluaran sekaligus meredam sinyal balik (feedback) agar tidak ada pantulan sehingga suatu antena dapat bekerja maksimal walaupun berfungsi sebagai transmitter dan receiver. Alat yang dimaksud adalah circulator. Sirkulator merupakan suatu perangkat pasif gelombang mikro yang memiliki banyak port, tetapi pada umumnya dibangun dari tiga port/terminal dengan fungsi yang berbeda ? beda untuk masing - masing port/terminal. Secara umum sirkulator bersifat non-reciprocal yaitu arah sinyal input tidak dapat menjadi arah sinyal output dan sebaliknya. Pada penelitian ini dilakukan perancangan circulator lange - ferrite dengan menggunakan lange coupler. Material yang digunakan pada coupler adalah FR4. Isolasi yang dapat dicapai dari circulator ini adalah -51,403 sampai dengan -51,241 dB pada frekuensi 9,37 ? 9,47 GHz dengan BW = 100 MHz pada VSWR < 2.

The main problem in a communication system that uses a single radar antenna as a receiver and transmitter is the possibility that the incoming signal is reflected back to the signal generator thereby disrupting the received signal. For the establishment of good communication, we need a device to redirect input and output signal, to dampen the signal (feedback) so that there is no reflections, and the antenna can work optimally despite functioning as a transmitter and receiver. The device here is the circulator. Circulator is a passive microwave device that has many ports, but generally constructed from three ports / terminals with different functions for each port / terminal. In general, circulator are nonreciprocal, its mean that the direction of the input signal can not be the direction of the output signals and also that the direction of output signal can not be the direction of the input signals. This research propose a Lange - Ferrite circulator with Lange - Coupler. The Microstrip used in this coupler is FR4 substrate. Isolation achieved from this circulator is -51,403 dB until -51,241 dB at frequency 9.37 ? 9.47 GHz with BW = 100 MHz at VSWR < 2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Prabowo
"Sistem Radar X-band yang telah dikembangkan di Universitas Indonesia adalah tipe Radar monostatic, yaitu Radar yang menggunakan satu antena sebagai pengirim dan penerima sinyal. Kekurangan dari sistem ini adalah adanya kemungkinan sinyal yang datang dapat mengganggu sinyal yang diterima oleh antena karena adanya refleksi dari sinyal pengirim masuk ke penerima, sedangkan kelabihannya adalah biaya produksi yang lebih murah karena hanya memerlukan satu antena saja. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu perangkat yang memiliki high isolation yang dapat menekan interferensi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh perangkat transmiter maupun receiver. Besar isolasi yang dibutuhkan untuk menekan interferensi ini pada sistem Radar adalah le; -60 dB.
Pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun sistem isolasi tinggi yang merupakan integrasi dari rancang bangun disain lange coupler dengan circulator untuk mendapatkan isolasi yang tinggi dan insertion loss yang lebih baik. Perancangan lange coupler yang akan dioptimalkan dan integrasi untuk sistem isolasi tinggi akan disimulasikan menggunakan software Advanced Design System ADS. Bahan yang digunakan untuk membuat coupler adalah TLY-5. Sedangkan circulator yang digunakan adalah yang sudah ada di pasaran.
Dari hasil pengukuran fabrikasi lange coupler yang telah di optimasi didapatkan nilai isolasi pada rentang frekuensi 9,35 ndash; 9,45 GHz sebesar -44,97 dB sampai dengan -42,63 dB dan pada frekuensi center 9,4 GHz sebesar -43,14 dB dengan insertion loss sebesar -5,80 dB. Sedangkan hasil pengukuran pada sistem isolasi tinggi didapatkan nilai isolasinya pada rentang frekuensi 9,35 ndash; 9,45 GHz adalah -54 dB sampai dengan -53,56 dB dan pada frekuensi center 9,4 GHz sebesar -58,27 dB.

X band Radar system that has been developed at Universitas Indonesia is a monostatic Radar type, this Radar is using a single antenna for transmitter and receiver. Disadvantages of this system is the possibility of the incoming signal can interfere with the signal received by the antenna for their reflection of the incoming signal sender to the receiver, while the advantage is cheaper production costs because it only requires one antenna. To overcome this, we need a device which has high isolation to suppress interference of electromagnetic waves generated by the transmitter and receiver. Isolation required to suppress interference for a Radar system is le 60 dB.
In this research, a design of high isolation system is proposed the integration of lange coupler design with circulator to get high isolation and better insertion loss. The design of this system optimized lange coupler and integration for high isolation systems will be simulated using Advanced Design System ADS software. The material used to make the coupler is Taconic TLY 5, while the circulator used is a ordinary circulator.
From the measurement results of a lange coupler fabrication that has been optimized, obtained isolation value from range frequency 9.35 ndash 9.45 GHz is 44.97 dB up to 42.63 dB, and at the center frequency 9.4 GHz is 43.14 dB with the insertion loss about 5,80 dB. While the results of high isolation system obtained value of the isolation at therange frequency 9.35 9.45 GHz is 54 dB up to 53.56 dB, and at the center frequency 9.4 GHz is 58,27 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risdianto Yuli Hermansyah
"Pada tesis ini dibuat rancangan antena radar cuaca pada pita frekuensi X-Band dengan dua polarisasi. Antena dirancang berbasis slotted waveguide antenna array (SWAA) dengan rancangan struktur antena yang terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan pertama terdiri dari 5 waveguide dengan 64 slot untuk masing-masing waveguide dan lapisan ke-dua berupa waveguide tunggal dengan 5 slot. Untuk menghubungkan proses eksitasi lapisan pertama dan ke-dua, di bagian bawah waveguide lapisan pertama dibentuk slot-slot yang letak geometri dan dimensinya sama dengan slot-slot waveguide lapisan ke-dua. Munculnya dua polarisasi dari antena ini disebabkan oleh penempatan slot-slot pada waveguide lapisan ke-dua yang orthogonal terhadap slot-slot pada waveguide lapisan pertama. Parameterparameter pada rancangan antena ini merujuk pada rekomendasi WMO (World Meteorological Organization) untuk spesifikasi umum sistem radar cuaca.
Hasil simulasi parameter-parameter antena meliputi frekuensi kerja = 9380 MHz, S11 = -22,56 dB, bandwidth = 51,40 MHz, 3dB-beamwidth untuk polarisasi horisontal = 1,20 derajat, 3dB-beamwidth untuk polarisasi vertikal = 1,00 derajat, side lobe level untuk polarisasi horisontal = -25,96 dB, side lobe level untuk polarisasi vertikal = -21,20 dB, co-polarization untuk polarisasi horisontal = 24,49 dB, co-polarization untuk polarisasi vertikal = 25,67 dB, cross-polarization untuk polarisasi horisontal = -67,22 dB, dan cross-polarization untuk polarisasi vertikal = - 41,08 dB. Dengan melengkapi rancangan antena ini menggunakan amplifier 100 watt untuk polarisasi horisontal dan 63 watt untuk polarisasi vertikal, maka rancangan antena yang diusulkan telah memenuhi rekomendasi WMO untuk spesifikasi umum sistem radar cuaca sehingga dapat digunakan sebagai antena radar cuaca.

This thesis has made design of weather radar antenna on X-Band frequency with two polarizations. The antenna is designed based on slotted waveguide antenna array (SWAA) with its antenna structure consists of 2 layers, first layer is composed of 5 waveguides in which each waveguide consists of 64 slots, while the second layer is a single waveguide with 5 slots. In order to link the excitation process of the first layer and the second, at the bottom of the first layer waveguide formed slots in which its geometry and dimensions is the same as slots at the top of the second layer waveguide. The emergence of two polarizations of this antenna is caused by the placement of slots in the second layer waveguide that is orthogonal to the slots on the first layer waveguide. The antenna parameters of this design refers to the recommendation of WMO (World Meteorological Organization) for typical specifications of weather radar system.
The simulation result of the designed antenna parameters includes: operating frequency = 9380 MHz, S11 = -22,56 dB, bandwidth = 51,40 MHz, 3dBbeamwidth for horizontal polarization = 1,20 degree, 3dB-beamwidth for vertical polarization = 1,00 degree, side lobe level for horizontal polarization = -25,96 dB, side lobe level for vertical polarization = -21,20 dB, co-polarization for horizontal polarization = 24,49 dB, co-polarization for vertical polarization = 25,67 dB, cross-polarization for horizontal polarization = -67,22 dB, and cross-polarization for vertical polarization = - 41,08 dB. By complementing the designed antenna with 100 watt amplifier for horizontal polarization and 63 watt amplifier for vertical polarization, the designed antenna meets the recommendation of WMO for typical specifications of weather radar system, therefore the designed antenna is suitable for use as a weather radar antenna.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Nugraha
"Dalam bidang penerbangan, radar banyak digunakan oleh pesawat tempur, menara ATC pada bandara, dan lain-lainnya. Salah satu aplikasi radar yang digunakan pada bandara adalah untuk mendeteksi serpihan objek asing atau FOD (Foreign Object Debris) pada lingkungan bandara, khususnya pada landasan pacu pesawat terbang. FOD atau Foreign Object Debris adalah segala jenis objek asing baik benda hidup maupun mati, besar ataupun kecil, yang tidak semestinya terletak pada lingkungan tersebut, karena berpotensi menyebabkan bahaya kecelekaaan, contohnya plat besi, mur, baut, dan lain-lainnya. FOD menjadi salah satu masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, khususnya untuk bandara-bandara di Indonesia karena berpotensi membahayakan pesawat terbang yang sedang melintas, baik saat pesawat lepas landas maupun saat mendarat. Ditambah lagi aktivitas penerbangan domestik di Indonesia telah meningkat sebesar 40%dari tahun 2006 hingga 2019, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan untuk meninimalisir resiko ini. Mekanisme pendeteksian FOD pada landasan pacu dengan teknologi radar yang telah ada di pasaran umumnya menggunakan modulasi FMCW dan menggunakan frekuensi yang sangat tinggi, berkisar dari 76 GHz (FODetect® by XSight Tech.) hingga yang tertinggi 96 GHz (Tarsier by QinetiQ), karena belum banyak alat penguji yang mampu mencapai frekuensi tersebut di Indonesia, sehingga perlu alternatif lain dengan frekunesi yang lebih rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang sepasang antena radar FMCW yang bekerja pada frekuensi 37,5 – 38,5 GHz, gain 32 dB yang di desain untuk memiliki performa serupa dengan produk pasaran yaitu radar FODetect® yang menggunakan modulasi FMCW dengan frekunesi kerja 75.5-76.5 GHz, gain 32 dB. Antena yang di desain ini menggunakan model rectangular waveguide WR-28 dan reflektor parabola sebagai model acuannya dan mampu bekerja pada beberapa rentang frkeuensi di rentang 37.5 – 38.5 GHz yaitu frekuensi 37.5 – 37.55 GHz, 37.64 – 37.72 GHz, 37.82 – 37.88 GHz, 37.95 – 38.39 GHz, dan 38.49 – 38.5 GHz, dengan total bandwidth yang tercapai adalah 0.64 GHz, dan memiliki Isolation Between Port sebesar ≤ −60 dB, dengan hasil lainnya secara simulasi yaitu Gain sebesar 31.9 – 32.2 dB, pola radiasi directional, polarisasi linear dan beamwidth sebesar 3,6°.

In an aviation field, radar is widely used for many applications such as the fighter jets, ATC tower in airport, etc. One of the applications of radar technology is used to detect FOD or Foreign Object Debris in the airport environment, especially in the runaway area. FOD or Foreign Object Debris are every kinds of objects, living or inanimate object, small or big, that located in an inappropriate location in airport, which may cause hazard to the aviation operations, i.e.: iron plate debris, nuts, bolts, etc. FOD becomes one of important issue that must be considered, especially in the most airports in Indonesia, because it will potentially dangerous to every aircraft in the runaway, either during take-off or landing moments. Moreover, the activity of domestic flight in Indonesia from 2006 to 2019 increased by 40 %, so it is necessary to take precautions or mitigation act to minimize this risk. The current’s commercials FOD detection mechanism with radar commonly use FMCW modulation of very high frequency, range form 76 GHz (FODetect® by XSight Tech.) to the highest of 96 GHz (Tarsier by inetiQ), because the measuring instruments that can reach those frequencies are rarely found in Indonesia, so it’s necessary to find other alternative which use lower frequency. Therefore, in this research, a pair of antennas is designed which expected to operate with frequency of 37.5 – 38.5 GHz and gain of 32 dB with FMCW operation-mode. This pair of antennas is based from one of the commercial product: FODetect®’s radar that also work with FMCW operation-mode, with operating frequencies are 75.5 – 76.5 GHz, and gain of 32 dB. The designed antenna uses rectangular waveguide and parabolic reflector as the reference model and successfully to work on frequency ranges of 37.5 – 37.55 GHz, 37.64 – 37.72 GHz, 37.82 – 37.88 GHz, 37.95 – 38.39 GHz, and 38.49 – 38.5 GHz with the total bandwidth of 0.64 GHz and Isolation Between Port of ≤ −60 dB, and the others simulated results: gain of 31.4 – 32.2 dB, has directional radiation pattern, linear polarization and beamwidth of 3,6°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Muin
"Sistem Telekomunikasi radar sampai saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat cepat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya aplikasi yang diterapkan pada berbagai bidang kehidupan. Salah satu contoh sistem komunikasi radar yang paling berkembang adalah sistem radar yang memanfaatkan konsep dari micro-doppler radar. Aplikasi radar yang menggunakan konsep micro-doppler radar sudah sangat banyak dikembangkan, diantaranya untuk mendeteksi korban bencana yang tertimbun material, deteksi dengan sistem drone, pengklasifikasian manusia dan hewan, dan berbagai aplikasi lainnya. Komunikasi radar saat ini juga banyak dikembangkan untuk keperluan medis, salah satunya ialah mendeteksi laju pernafasan manusia. Hal ini sangatlah penting dilakukan karena dengan menggunakan teknik ini seorang dokter memungkinkan memonitor pasien dari jarak jauh dan pemantauan pasien secara real time dan terus-menerus. Penelitian ini mengusulkan perancangan radar yang dapat mendeteksi pernafasan manusia, dengan arsitektur quadrature radar, menggunakan modul USRP B200mini sebagia komponen utama radar dan antena Vivaldi yang bekerja pada frekuensi 5,8 GHz. Sistem radar terintegrasi langsung dengan software GNU Radio Companion sebagai pengatur parameter komponen USRP dan Matlab sebagai software untuk mengolah sinyal. Penelitian ini telah melakukan simulasi Persamaan model matematika dari pernafasan manusia yang bertujuan untuk lebih memahami proses sinyal yang terjadi pada radar. Penelitian ini juga telah melakukan pembuatan breath vibrator yang digerakan oleh actuator servo yang dapat menggerakan plat logam yang bertujuan untuk menghasilkan vibrasi yang mirip dengan pernafasan manusia. Pembuatan alat ini digunakan untuk memvalidasi sistem radar dapat bekerja dengan baik dan mendeteksi adanya pergerakan target. Sistem radar pada penelitian ini berhasil mendeteksi laju pernafasan manusia dengan jarak antara antena dan objek hingga 2 m dengan daya sinyal yang lemah yakni sekitar 0.33 mW pada frekuensi 5,8 GHz. Sistem radar juga dapat membedakan laju frekuensi yang berbeda-beda pada setiap target yang berbeda yang artinya sistem radar memiliki laju sensitivitas yang tinggi. Sistem radar yang simpel dan fleksibel ini dapat dijadikan radar portable yang dapat digunakan disegala situasi dan tempat.

Nowadays, the radar telecommunications system continues to experience rapid development. It can be seen from the increasing number of applications that are applied to various fields of life. One example of the most developed radar communication system is a radar system that utilizes the concept of a micro-doppler radar. Radar application with micro-doppler radar concept has been very widely developed, including to detect disaster victims buried in material, detection with a drone system, classification of humans and animals, etc. Currently, radar communication being developed for medical purposes, one of which is to detect the level of human breathing. It is crucial because using this technique, a doctor allows monitoring patients remotely and monitoring patients in real-time and continuously. This study proposes radar that can detect human respiration, with the quadrature radar architecture, using the USRP B200mini module as the main component of radar and Vivaldi antennas that work at a frequency of 5.8 GHz. The radar system is integrated directly with the GNU Radio Companion software as a regulator of the USRP component and MATLAB as software for processing the signals. This research has carried out simulations of mathematical models of human breathing, which aim to understand better the signal processes that occur on the radar. This research has also made the manufacture of breath vibrators that are actuated by a servo that can move metal plates to produce vibrations that are similar to human breathing. Creating this tool is used to validate the radar system can work well and detect the movement of targets. The radar system in this study succeeded in identifying the level of human breathing with a distance between the antenna and the target up to 2 m with low power of around 0.33 mW at a frequency of 5.8 GHz. The radar system can also distinguish the different frequency rates for each different target, which means the radar system has a high level of sensitivity. This flexible and straightforward radar system can be used as a portable radar that can be used in all situations and anyplace."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolnik, Merrill I.
London: McGraw-Hill, 1980
621.384 SKO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fenn, Alan J.
Boston: Artech House, 2008
621.384 83 FEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pasmurov, Alexander Ya
"Increasing information content is an important scientific problem in modern observation systems development. Radar imaging can be used for this purpose. This new book focuses on holography and tomography for quasimonochromatic and broadband signals, and provides a detailed coverage of the basic physical methods, inverse problems and mathematical principles."
London: Institution of Engineering and Technology, 2009
e20452639
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kaukab
"Skripsi ini membahas mengenai sebuah rancang bangun simulasi pengolahan data radar dengan menggunakan sistem pemetaan Map server berbasiskan web. Aplikasi ini merupakan pengembangan teknologi yang ditujukan pada sistem monitoring lalu lintas udara. Pengembangan ini mempermudah kinerja sistem monitoring lalu lintas udara sehingga dapat dilakukan dengan mudah tanpa melihat batas lokasi.
Dengan menggunakan pemetaan Mapserver berbasiskan web memudahkan sistem untuk dipetakan sesuai dengan standar koordinat yang terhubung pada web server dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer. Informasi monitoring data radar ini akan ditampilkan melalui web server dalam bentuk web yang dapat dengan mudah diakses oleh user-user tertentu.

This essay discusses the design of a wake simulation data processing system by using radar mapping of Map-based web server. This application is the development of technology aimed at the system of monitoring air traffic. Facilitate the development of this system of monitoring the performance of air traffic so it can be done easily without limit locations.
By using mapping Map server facilitate web-based system to be in accordance with the standards of coordinates that is connected to the web server by using computer network technology. Information monitoring radar data will be displayed through a web server in the form of web that can be easily accessed by certain users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51034
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Gunawan Wibisono
"Skripsi ini membahas tentang informasi data data radar kedalam satu display. Terdapat tiga bagian utama didalam sistem radar yaitu antena, transmitter dan receiver. Proses didalam data ? data radar ini berdasarkan sinkronisasi database pada radar processor yang diolah didalam satu layar. Penggabungan ini bertujuan memudahkan bagian Air Traffic Controller dalam mengawasi dan memonitoring pergerakan pesawat. Hasil dari aplikasi ini dapat menjadi pengembangan teknologi radar di Indonesia.
The focus of this study is telling about information about data some radar into a display. In this radar system have 3 main part. There are antenna, transmitter and receiver. Radar can get information about object because electromagnet wave. The distance of wave having parameter. In the process of join some radar have synchronize database in the radar processor and then have output to be display in one monitor. This application have some benefit such as for the operator in Air Traffic Controller (ATC). They can operate easier because can monitoring plane in one display. The result of this thesis can be developing for radar technology in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>