Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hernaning Rangga Dhyta Utama
"Puskesmas dalam sistem pelayanan kesehatan berfungsi sebagai gatekeeper untuk melakukan penapisan rujukan serta kendali mutu dan kendali biaya pelayanan kesehatan. Jika puskesmas tidak menjalankan fungsi gatekeeper dengan baik mengakibatkan pasien yang seharusnya cukup ditangani di puskesmas, menjadi dirujuk dan ditangani oleh rumah sakit, rate rujukan meningkat sehingga terjadi
pemborosan biaya pelayanan kesehatan karena BPJS kesehatan harus membayar biaya pengobatan di rumah sakit sesuai standar INA CBGs, selain membayar kapitasi puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan jenis
penelitian Rapid Assessment Procedures (RAP), pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan sistem rujukan rawat jalan tingkat
pertama di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan fasilitas ruangan, alat kesehatan dan obat-obatan belum mencukupi untuk mendukung pelaksanaan rujukan rawat jalan tingkat pertama. Sedangkan untuk tenaga dokter sudah memenuhi jumlah minimal standar ketenagaan puskesmas non rawat inap di wilayah perkotaan . Dari aspek pengetahuan, pemahaman petugas puskesmas tentang sistem rujukan berjenjang,
konsep gatekeeper dan kepatuhan terhadap prosedur rujukan sudah cukup baik. Tetapi pemahaman petugas puskesmas akan resiko keuangan terhadap rate rujukan dan ketentuan rujuk balik belum tepat, sehingga perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut agar pelaksanaan sistim rujukan rawat jalan tingkat pertama berjalan optimal

Puskesmas in the health service system has a role as a gatekeeper. As a gatekeeper
function, puskesmas does referrals system, quality control, and also control of health service finance. If puskesmas do not do the gatekeeper?s function well, it will make the patient whom can get a treat in puskesmas have gotten a treat in hospital. This condition can creat waste of health service finance, because BPJS Kesehatan have to pay a cost of treatment in the hospital based on INA CBGs standard. In the other hand, BPJS Kesehatan also have to pay puskesmass capitation. This research use qualitative design study, name Rapid Assesment
Procedure (RAP). Data collection have gotten with deep interview, observation, and study literature. This research aim to analyse a primary level of outpatient referrals system on Kabupaten Tulang Bawang 2015.The result show that the availability of room facilities, the tools of health, and the drug are not sufficient to support a primary level of outpatient referrals system. While for the availability of doctor is sufficient of minimum standard of puskesmass employment non
inpatient in urban area. For knowledge aspect, the comprehension of puskesmas workers about referrals system, gatekeepers concept, and obedience of procedure are sufficient. However, the comprehension of puskesmas workers about finance risk of rates refferals and the rule of back referrals are not appropriate. Therefore,
it should be done an advance socialization so that the implementation of primary level of outpatient referrals system can be optimal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Kusumah Rachmaniawan
"Indikator persentase keterlambatan pengiriman berkas rekam medis pasien rawat jalan tahun 2018 di RS Hermina Ciputat masih belum mencapai target. Hal ini ditunjukkan dengan output yang dihasilkan selama 4 triwulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis keterlambatan pengiriman berkas rekam medis pasien rawat jalan di Instalasi Rekam Medis RS Hermina Ciputat tahun 2018 dengan pendekatan sistem. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman berkas rekam medis rawat jalan yaitu pengembalian berkas rekam medis tidak tepat waktu, berkas rekam medis terletak tidak sesuai dengan nomor rekam medis, dan perangkat elektronik serta sistem yang mengalami eror. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang diberikan berupa meningkatkan pengawasan pada kinerja pekerja pelaksana, meningkatkan komunikasi efektif dalam bekerja, dan melakukan perencanaan penggunaan EMR.

Indicator of delivery delayed percentage of outpatients medical record files in 2018 have not yet reached the target. This is indicated by the result of output in 4 quarters. The aims of this research is to get the analysis results of the outpatients medical record files delivery delayed in Medical Record Installation at Hermina Ciputat Hospital in 2018 with an approach to the system. The type of this research is descriptive with qualitative research design. The results showed several factors causing the delayed in sending outpatient medical record files, including the return of medical record files not on time, the medical record file was located not based on the medical record number, and electronic devices and systems were errored. Thus, it was necessary to increase the supervision on the performance of workers, improving the effective communication at work, and planning the use of EMR."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyana Ramadhani Hippy
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran karakteristik peserta PT X yang menggunakan pelayanan rawat jalan produk asuransi XYZ. PT X merupakan perusahaan yang baru bergabung dengan asuransi XYZ. Pada tahun pertama utilisasi rawat jalan mencapai 120%. Angka tersebut bisa dikatakan overutilization. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik peserta dengan penggunaan rawat jalan PT X. Desain penelitian cross sectional, dengan mengambil data sekunder yaitu data klaim dan data kepesertaan PT X periode Februari 2011 - Januari 2012. Data yang diolah adalah data klaim per peserta. Variabel yang berhubungan dengan utilisasi rawat jalan adalah usia, jenis kelamin, status kepesertaan, plan benefit, dan diagnosa.
Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa dari 31% peserta yang menggunakan rawat jalan, 56% nya menggunakan rawat jalan lebih dari rata-rata. Variabel usia, jenis kelamin, status kepesertaan, plan benefit, dan diagnosa menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan penggunaan rawat jalan oleh peserta PT X.

This study discusses the characteristics of the participants an overview of PT X that use outpatient care insurance product XYZ. PT X is a company that recently joined the XYZ insurance. In the first year of outpatient utilization reaches 120%. This figure can be said to overutilization. The research goal to determine the relationship characteristics of participants with the use of outpatient PT X. Cross- sectional study design, by taking a secondary data is data and data claims membership of PT X period February 2011 - January 2012. The data is processed claims and data of participant. Variables related to the utilization of outpatient care are age, gender, membership status, benefit plan, and diagnostics.
Based on the results of statistical tests, it is known that 31% of participants who use outpatient care, 56% of them use more outpatient care than the average. The variables age, gender, membership status, benefit plan, and diagnosis showed a significant association with the use of outpatient participants PT X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risalino Christoforus Balu
"Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep Lean Thinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Penelitian ini menganalisis alur pelayanan di rawat jalan Poliklinik Spesialis sebagai data untuk perbaikan di Rumah Sakit X yang merupakan Rumah Sakit Swasta Kelas B Pendidikan. Dengan menggunakan metodologi penelitian operational research, dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatan non value added bisa samapai 80% dan kegiatan value added hanya 20%. Data tersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan (waste) dan hasil analisis akar masalah menggunakan Root Cause Analysis (RCA) memperlihatkan ada beberapa faktor yang menyebabkan inefisiensi pelayanan rawat jalan poliklinik spesialis. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan dibagi menjadi tiga tahap, antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang diharapkan meningkatkan pelayanan rawat jalan dan kepuasan pasien.

One way to improve efficiency, improve service quality and improve patient safety in the United States by using the concept of Lean Thinking is applied in hospitals become Lean Hospital. This study analyzes the service flow in Outpatient Clinic Specialists as the data for improvement in Hospital X which is a Class B Private Hospital Education. Using the methodology of operational research studies, conducted in-depth observation and interviews show that the non-value added activities can be up to 80% and value added activity is only 20%. The data shows that there has been a waste (waste) and the results of the analysis of the roots of the problem using Root Cause Analysis (RCA) demonstrates that there are several factors that cause inefficiencies in ambulatory care specialist clinic. the proposed improvements to reduce waste is divided into three stages, including the shortterm, medium-term and long-term is expected to improve outpatient care and patient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Duta Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda Bekasi pada tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan pasien rawat jalan di RS Ananda tahun 2017. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari tiga faktor eksternal pasien , hanya dua faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda, yaitu faktor pendapatan p=0,010 dan faktor kepesertaan asuransi kesehatan p=0,006 . Sedangkan faktor internal rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan terbukti tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda. Selain itu, didapatkan pula bahwa faktor pendapatan dapat mempengaruhi kepesertaan asuransi kesehatan p=0,000.

ABSTRACT
This thesis discusses the factors related to the level of outpatient visits at RS Ananda Bekasi in 2017.This research type is quantitative research with cross sectional design. This study aims to determinethe related factors of outpatient visit rates in Ananda Hospital in 2017. The results of this studyfound that from three external factors patients , only two factors have a significant relationshipwith the level of outpatient visits in RS Ananda, income factor p 0,010 and health insuranceparticipation factor p 0,006 . While the internal factors hospital as providers of health servicesproved not to have a significant relationship with the level of outpatient visits in RS Ananda. Inaddition, it was also found that income factors may affect the participation of health insurance p 0.000."
2017
S69041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinna Wahyuningrum
"Rekam medis merupakan sumber informasi kesehatan yang memerlukan manajemen data yang baik, informasi merupakan hal yang penting dalam penentuan kebijakan atau pengambilan keputusan. Pengelolaan rekam medis rawat jalan di RSJD Sungai Bangkong Pontianak masih dilakukan secara manual sehingga mengakibatkan banyak keterbatasan dan permasalahan. Permasalahan ini mengakibatkan tidak optimalnya pelayanan yang diberikan kepada pasien dan ketidakmampuan mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat. Tujuan penelitian adalah membuat rancangan sistem informasi rekam medis rawat jalan yang dapat memudahkan pengolahan data untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Pengembangan sistem informasi menggunakan metode prototipe, pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan desain logis sistem informasi rekam medis rawat jalan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dapat menghasilkan informasi secara cepat dan akurat. Sistem informasi ini dapat diimplementasikan dengan beberapa kondisi yang dapat menunjang terselenggaranya sistem dengan baik, yaitu tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak, perawatan basis data secara berkala, pelatihan petugas serta dukungan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupa dana.

Medical record is a source of health information management that requires good data, information is crucial in the determination of policy making. Outpatient medical record management in RSJD Sungai Bangkong Pontianak manulas still lead to many limitations and problems. This problem resulted services to pastients is not optimal and inability of the processing of data into information that need quickly and accurately. The purpose of the research is to make the design of outpatient medical record information system which can facilitate the processing of data to be made into the needed information. Information system development using Prototype method, and data collection by means of observation, and interviews. This research resulted in the logical design of outpatient medical record information system, according to the needs of users who able to generatr information quickly and accurately. This information system can be implemented with some conditions that can support this system properly, namely the availability of hardware dan software, periodic database maintenance, officer training, and West Borneo provincial government support in the form of funds."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Wira Dharmayanti
"Penelitian ini membahas tentang gambaran utilisasi kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Tabanan III dan Puskesmas Pupuan I Periode Januari-Maret tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa angka kunjungan (9,32%) dan angka rujukan (9,67%) di Puskesmas Tabanan III (perkotaan) lebih tinggi dibandingkan angka kunjungan (5,04%) dan angka rujukan (3,81%) di Puskesmas Pupuan I (perdesaan). Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh akses ke pelayanan kesehatan yang lebih mudah di wilayah kerja Puskesmas Tabanan III dibandingkan Puskesmas Pupuan I.

This study discusses the overview of outpatient utilization and referrals based on the characteristics of National Health Insurance (JKN) participants in Puskesmas Tabanan III and Puskesmas Pupuan I from January until March 2016. This is a quantitative research with cross sectional study design. Based on this research, it is known that the number of outpatient visits (9,32%) and referral rates (9,67%) in Tabanan III PHC (urban area) was higher than the number of visits (5,04%) and referral rates (3,81%) in Pupuan I PHC (rural area). It can be caused by the Puskesmas Tabanan III is more accessible than Puskesmas Pupuan I."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Rusli
"Kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia, paling tidak dipengaruhi oleh 3 (tiga) perubahan besar, yang merupakan tantangan dan peluang. Perubahan itu adalah sumber daya yang terbatas, adanya kebijakan desentralisasi (decentralization policy) dan berkembangnya kesadaran akan pentingnya mutu (quality awareness) dalam pelayanan kesehatan. (Depkes RI, 2003). Lima penentu kualitas jasa yang dapat dijadikan dasar menilai tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya meliputi: tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. (Parasuraman, Zeithaml dan Berry (dalam Jauhari, 2004)
Puskesmas Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, adalah Puskesmas dengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Dan laporan tahunan Puskesmas Bukit Kemuning sejak ditetapkannya sebagai Puskesmas unit swadana didapatkan kunjungan rawat jalan khusus pasien umum mulai tahun 2002 mengalami penurunan. Untuk melihat efisiensi dan efektifitas pelayanan Puskesmas Bukit Kemuning, maka perlu dilakukan analisis hubungan antara tingkat kepuasan dengan keinginan pasien kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitat'l, menggunakan rancangan cross sectional, dilaksanakan pada bulan 7uni-]uli 2006. Tujuan penelitian ini melihat gambaran hubungan antara kepuasan pasien pada 5 (lima) dimensi mutu pelayanan dan karakteristik pasien dengan keinginan pasien untuk kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Responden berjumlah 127 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, lalu dilakukan pengolahan dan analisis univariat, bivariat, multivariate dan important and performance analysis.
Hasil penelitian menunjukkan, dari lima dimensi mutu layanan, sebagian besar pasien tidak puas pada dimensi tangible, assurance dan emphaty, pada dimensi reliability dan responsibility proporsi pasien yang puas lebih besar dari pada yang tidak puas. Hal ini tidak berbanding lurus dengan besarnya proporsi pasien yang ingin kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning (68,5%). Kepuasan pada dimensi tangible, reliability, Responsiveness dan Assurance merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keinginan pasien kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Secara statistik terdapat hubungan antara cara bayar, Tangible, Reliability, Responsiveness dan Assurance dengan keinginan responden kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Pada important and performance analysis diperoleh kesenjangan terbesar antara tingkat harapan dengan pengalaman responden pada aspek Assurance. Aspek-aspek yang seharusnya menjadi prioritas untuk meningkatkan mutu layanan di Puskesmas Bukit Kemuning adalah Kelengkapan, kesiapan, kebersihan alat-¬alat yang dipakai (non media), Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, kecepatan petugas pendaftaran dalam memberikan pelayanan, Keramahan dan kesopanan dokter/perawat/bidan dalam memberikan pelayanan, Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lain, Dokter/perawat/bidan memberikan dukungan dengan sabar pada saat memberikan pelayanan kesehatan.
Beberapa hal yang penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan Puskesmas Bukit Kemuning untuk meningkatkan mutu layanan adalah: lebih meningkatkan kinerja petugas pemberi pelayanan di unit rawat jalan, mengevaluasi kembali prosedur pelayanan yang selama ini dipakai agar pasien merasa tidak berbelit-belit dalam menerima pelayanan, agar pelayanan kepada pelanggan dapat memenuhi harapan sebaiknya program jaga mutu pada internal Puskesmas ditingkatkan, agar pengguna jasa pelayanan Puskesmas merasa nyaman dalam menerima tindakan yang diberikan sebaiknya pelayanan diberikan sesuai dengan standar operasional.

Nowadays, the need on improving and increasing the quality of health services in Indonesia is urgently needed. At least, it is influence by three main changes, which can work as threaten and opportunity. These changes are namely: a limited on resources, the decentralization policy, and the development of the important of the quality awareness on health services (Depkes RI, 2003). There are five dimensions of quality services that can determine the level of client's satisfaction on the service that they have received, which are: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy (Pasuraman, Zeithaml and Berry, cited by Jauhari, 2004)
Puskesmas Bukit Kemuning of Sub-district of Bukit Kemuning at the District of Lampung Utara, is a Puskesmas with services both for outpatient and inpatient. Refer to the Annual Report of Puskesmas Bukit Kemuning, since the Puskesmas has stated as a Self-funded Puskesmas Unit, it is found that begin in 2002 there are a declining on the number of general patient especially on outpatient services. Therefore, to look at how the efficiency and the efficacy on the services of Puskesmas Bukit Kemuning, it is needed to carry out the correlation analysis on the level of satisfaction and patient's willingness to return and re-utilizing the outpatient services at Bukit Kemuning Puskesmas.
The study is an observational study with a qualitative approach, and carried out with a cross-sectional design from June to July 2006. The aim of the study is to look at the picture of correlation between patient's satisfactions on five dimensions of quality services and patient's characteristics, with patient's willingness to return and re-utilizing the outpatient services at Bukit Kemuning Puskesmas. There are 127 respondents, the data collected by interviewing, and analyzed by a univariate, bivariate, multivariate, and also an important and performance analysis.
The study found that from five dimensions of quality services, mostly patients are not satisfied on the aspect of tangible, assurance, and empathy. But, on the dimension of reliability and resp,; nsiven ii__ proportion of sctis icd patients is higher than iiiose who are not satisfied. The situation is not linearly related with the proportion of patients who are willing to return and re-utilize the outpatient services (68.5%). Satisfaction on the aspects of tangible, reliability, responsiveness, and. Assurance are variables that dominantly influence the willingness of the patient to return and re-utilize the outpatient services. Statistically, there are significant correlations between mode of payment, tangible, reliability, responsiveness and assurance, with the willingness of the patient to return and re-utilize the outpatient services. Refer to the important and performance analysis, the widest disparity is found between level of expectation and respondent's experience on the aspect of assurance. Some aspects that should be prioritized in order to increase the quality of services at Puskesmas Bukit Kemuning are namely: completeness, readiness, sanitation on non-medical utensils, simple procedures on services (mean that the procedures is not too complicated and takes time), promptness of registration personnel in giving services, hospitality and politeness of the doctors/midwives/nurses while delivering services, assurance on services safeness and reliability towards services, suppose the services are delivered to all patients regardless their social status or else, suppose the doctors/nurses/ midwives are giving full support and full of serene at the time they are on duty to deliver health services.
Suggestion on things that should be considered by the head of Puskesmas Bukit Kemuning, are: to increase the performance of any personnel that giving services at the unit of outpatient, to evaluate the procedures of services at the outpatient unit as its too complicated, in order to fulfill the expectation of the clients, it is needed to increase the quality assurance program for the internal affair of the Puskesmas, and in order to reach the Puskesmas client's comfort while receiving treatment of services, its suppose that services are given in the base of operational standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 19069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsih
"ABSTRAK
Rumah sakit berkembang melalui pasien yang puas di mana pasien tidak hanya akan kembali untuk membeli pelayanan tetapi juga dapat menjadi marketer yang dapat
membawa keluarga atau teman-teman lainnya. Minat konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasanya terhadap pelayanan yang telah diperoleh sebelumnya. Kepuasan pasien
merupakan nilai subyektif terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan diterima oleh pasien, meskipun nilai subjektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan lingkungan pasien, kepuasaan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan objektif yang dialami oleh pasien pada saat
menerima pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat variabel
karakteristik dan kepuasan pasien yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer,
pendekatan cross sectional, populasi adalah pasien rawat jalan, sampel dihitung
berdasar beda dua proporsi didapatkan 150 sampel pengambilan sampel dengan tekhnik Quota sampling. Di analisis komputer menggunakan regresi multivariat. Hasil tidak ada hubungan antara karakteritik pasien dengan minat kunjungan ulang nilai P value >0,05 :
jenis kelamin (p value=0,169), usia (p value= 0,539) pendidikan (p value=0,622),
pekerjaan (p value=0,319), pengalaman berkunjung sebelumnya (p value=0,352), ada hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang (p value=0,0001).
Variabel yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang adalah
kepuasan pasien dengan p value=0,0001, OR= 16,626. Artinya pasien yang memiliki
kepuasan baik akan mempunyai peluang sebesar 16,626 lebih tinggi melakukan kunjungan ulang dibandingkan pasien yang memiliki kepuasan kurang baik, setelah di kontrol oleh variabel jenis kelamin, variabel umur dan variabel pekerjaan.
"
2019
T52794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mansur Yafi
"ABSTRAK
Beban pelayanan rumah sakit umum di kota-kota besar saat ini menjadi semakin tinggi. Begitu banyak pasien yang harus dilayani, tetapi pelayanan dibatasi oleh jumlah dokter yang tersedia. Pelayanan rumah sakit umum sangat penting untuk terus ditingkatkan karena adanya keterbatasan sumber daya perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan, rumah sakit umum harus mengurangi antrian pasien. Penelitian ini menerapkan metodologi Business Process Reengineering BPR untuk meningkatkan efisiensi pelayanan rumah sakit umum. Perangkat lunak Igrafx digunakan untuk memvisualisasikan desain perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan perbaikan dapat digunakan untuk mempercepat pelayanan rawat jalan pada rumah sakit umum di Jakarta.

ABSTRACT
Public hospital services burden in large cities have become larger in recent years. Many patients need to be served, but it is restricted by the number of doctors. As the resource is limited, it is important to improve the efficiency of public hospital services. In order to enhance the outpatient service quality, public hospital should reduce patient rsquo s queue. This study applied Business Process Reengineering BPR method to improve the efficiency of public hospital services. Igrafx software is used to visualize the improvement design. The result show that the suggested solution can be used to accelerate the outpatient health service of a public hospital in Jakarta."
2017
T48403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>