Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27736 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Dewi Rahmawati
"Kesehatan jiwa merupakan salah satu komponen penting dalam terwujudnya kualitas hidup bermasyarakat secara utuh. Pencegahan gangguan kesehatan jiwa dapat dilakukan dengan deteksi dini di sarana pelayanan kesehatan primer. Namun, tidak semua sarana pelayanan kesehatan primer mampu menyediakan layanan kesehatan jiwa. Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini dapat menjadi salah satu solusi berupa layanan deteksi dini menggunakan media internet berbasis website. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe deteksi dini kesehatan jiwa yang dapat digunakan masyarakat untuk deteksi kesehatan jiwa dan sebagai media promosi. Peneliti mengidentifikasi faktor determinan (man, material, method, machine dan market) untuk menentukan kebutuhan sistem menggunakan metode penelitian kualitatif. Prototipe sistem dikembangkan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan perencanaan, analisis, desain, dan implementasi sistem. Penelitian ini menghasilkan prototipe website yang memberikan informasi gambaran tingkat gangguan jiwa ringan pengunjung website sebagai portrait sederhana masalah kesehatan jiwa masyarakat, media informasi dan edukasi. Prototipe dapat dikembangkan dengan penambahan fitur chatting online serta pemetaan ODMK (Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa) berbasis wilayah untuk mendukung akses pelayanan kesehatan jiwa masyarakat.

Mental health is an important component in the realization of the quality of life of society as a whole. The prevention of mental health disorders can be early detection in primary health care facilities. However, not all primary health care facilities are able to provide mental health services. The rapid development of Internet technology today can be a solution in early detection services using internet-based media website. This study aims to develop a prototype mental health early detection that can be used for detection of mental health community and media promotion. Researchers identify determinants mental health (man, material, method, machine and market) to determine the needs of system by using qualitative research methods. The prototype system was developed by System Development Life Cycle (SDLC) which the stages are planning, analysis, design, and implementation of system. This research resulted a prototype website that
provides information level overview of mental disorder of visitors website as a simple portrait of mental health community problems, media information and
education. The prototype can be developed with the addition of online chat features as well as mapping ODMK (People With Mental Health Problems) areabased
to support access community mental health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeyen Azizah Putri Perdana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses inovasi layanan kesehatan berupa aplikasi e-jiwa di Puskesmas Cilandak, Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. Fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia jumlahnya masih terbatas yaitu tidak semua daerah memiliki fasilitas kesehatan jiwa baik tingkat dasar maupun fasilitas rujukan. Hambatan sosial budaya juga menjadi kendala dalam pelayanan kesehatan jiwa. Inovasi aplikasi e-jiwa yang muncul pada tahun 2018 menjadi terobosan dalam pelayanan kesehatan jiwa dengan cara deteksi dini. Proses inovasi pelayanan dijelaskan secara kualitatif menggunakan software NVivo dengan melakukan analisis bersifat induktif. Metode pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara mendalam kepada sembilan informan yang berasal dari inisiator program, ketua lapangan program, komunitas kesehatan mental, akademisi, serta dokter psikiatri. Hasil penelitian menemukan bahwa latar belakang pembentukan aplikasi sebagai respon atas minimnya fasilitas kesehatan jiwa dan rendahnya kepedulian masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Puskesmas Cilandak inisiatif membuat aplikasi yang mampu meningkatkan kepedulian masyarakat akan kesehatan mental dan mewujudkan layanan kesehatan jiwa melaui aplikasi. Proses inovasi e-jiwa bermula dari kesadaran organisasi akan permasalahan sosial mengenai kesehatan jiwa, kemudian terbentuklah aplikasi e-jiwa sebagai deteksi dini kesehatan jiwa. Hambatan dari proses inovasi ini yaitu stigma negatif masyarakat tentang kesehatan jiwa serta resistensi ketika aplikasi e-jiwa diperkenalkan. Dengan adanya inovasi e-jiwa dapat menunjukan ketersediaan layanan kesehata jiwa pada tingkat kesehatan dasar serta melibatkan teknologi agar akses layanan menjadi lebih mudah.

This thesis aims to analyze health service innovation process of e-Jiwa at Puskesmas Cilandak, South Jakarta DKI Jakarta Province. The number of the facilities that provide mental health service in Indonesia is still limited. Not all regions have mental health facilities both basic level and referral facilities. Socio cultural barriers are also obstacle in mental health services. E-Jiwa created in 2018 became a breakthrough in mental health services by self-assessment. The innovation process is described qualitative using NVivo software by performing inductive analysis. The data collection method was carried out through in dept interviews with nine informant who came from the initiator, field health program, mental health communities, academic, and psychiatric. The result of the study found that e-Jiwa was a response to the lack of mental health facilities and the low level of public awareness of the importance of maintaining mental health. Puskesmas Cilandak has initiative to create an application that increase public awareness of mental health and realize mental health services through the application. Innovation process of e-Jiwa begin with organizational awareness of social problem regarding mental health. Then e-Jiwa is formed as early detection of mental health. Barriers to this innovation process are the negative stigma of society about mental health and resistance when the e-Jiwa was introduced. With e-Jiwa can show the availability of mental health services at the basic health level and involve technology to make service access easier."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafi Ruhmina
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perancangan prototipe kuesiner pra skrining perkembangan (KPSP) berbasis elektronik di Puskesmas Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development). Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan metode wawancara kepada bidan Puskesmas Cinere ditemukan adanya keluhan bahwa pengisian KPSP kurang praktis. Hal ini dapat
mempengaruhi beban kerja tenaga kesehatan yang berakibat pula pada target pencapaian DDTK. Inilah yang menjadi peluang bagi peneliti merancang prototipe KPSP berbasis elektronik dengan harapan proses pencatatan dan pelaporan menjadi lebih mudah, praktis, dan cepat. Berdasarkan hal tersebut telah dikembangakan prototipe kuesioner pra skrining perkembangan berbasis elektronik. Rancangan prototipe tersebut telah disimulasikan pada bidan di Puskesmas Cinere dengan respon yang baik dari para bidan.
ABSTRACT
This thesis discusses the design of electronic-based developmental pre-screening questionnaire (KPSP) prototype in Cinere Health Center, Cinere District, Depok City. This research is a qualitative study with the method of developing RAD (Rapid Application Development) systems. Based on the results of data collection conducted by the interview method to the Cinere Puskesmas midwife, complaints were found that
KPSP filling was less practical. This can affect the workload of health workers which also results in the target of achieving early detection of under-fives. This is the opportunity for researchers to design electronic-based KPSP prototypes in the hope that the recording and reporting process becomes easier, practical, and faster. Based on this,
a prototype of electronic-based developmental pre-screening questionnaire has been developed. The design of the prototype was simulated in midwives at the Cinere Health Center with a good response from midwives."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ridwan
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah merupakan masalah kesehatan di Indonesia sejak tahun 1968 sampai sekarang. Ada beberapa daerah yang sudah ada penurunan tetapi sebagian wilayah Indonesia malah dari tahun ke tahun terus meningkat angka kesakitan penyakit ini. Di Kabupaten Bandung selama 3 tahun terakhir dari tahun 2011 sampai 2013 angka kesakitan DBD terus meningkat yaitu sebesar 1078 tahun 2011, 1127 tahun 2012 dan tahun 2013 1240 penderita. Permasalahan peningkatan penderita disebabkan banyak kendala atau permasalahan salah satunya adalah lemahnya sistem kewaspadaan dini terhadap KLB DBD. Deteksi Dini KLB DBD adalah suatu sistem pemantauan wilayah setempat yang bisa mendeteksi peningkatan kasus disuatu wilayah berdasarkan katagori KLB yang tertuang di dalam Permenkes No. 1501 Tahun 2010 Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menerapkan pendekatan model prototyping dalam membangun model sistem informas kesehatan. Penelitian ini menghasilkan rancangan basis data dan desain prototype dari sistem informasi kesehatan penyakit demam berdarah dengue dengan deteksi dini KLB DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, sehingga deteksi awal kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue bisa diketahui pada saat melakukan input data sebelum pengolahan data untuk pembuatan laporan Kabupaten Bandung.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health problem in Indonesia since 1968 until now. There are several existing areas decreased but parts of Indonesia, even from year to year increase in morbidity of this disease. In Bandung District during the last 3 years from 2011 to 2013 number of DHF cases continue to rise in the amount of 1078 in 2011, 1127 in 2012 and 1240 of 2013 patients. Problems caused an increase in patients with many obstacles or problems one of which is the lack of an early warning system against dengue outbreak. Early detection of outbreaks of dengue fever is a local area monitoring system that can detect an increase in cases of outbreaks in a region based on the categories set out in the Minister Regulation No. 1501 Year 2010 Concerning Certain Communicable Disease Type Potential Outbreak and Response Efforts.
The study was conducted using qualitative research design with prototyping models approach in building models health information system. This research resulted in the design of the database and prototype design of health information systems dengue fever with early detection of dengue outbreak in Bandung District Health Office, so that early detection of outbreaks of dengue fever can be known at the time of the input data before data processing for the manufacture of report Bandung district.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andang Charisma Perdana
"Manajemen dan analisis data yang baik dan sistematis dalam pengelolaan program kewaspadaan dini dan respon diharapkan mengahasilkan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan metode Incremental and Iterative Model yang meliputi tahapan pengumpulan kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengetesan program, pengecekan program.
Penelitian ini menghasilkan aplikasi sistem kewaspadaan dini dan respon berbasis web di Dinas Kesehatan Kota Bogor. Aplikasi sistem kewaspadaan dini dan respon berbasis web di Dinas Kesehatan Kota Bogor dapat membantu dalam melakukan input data, pengolahan data, penyajian data dan disitribusi data sehingga diharapkan kedepanya mampu meningkatkan kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan.

Management and analysis of good data and systematic in the management of early warning and response program is expected to result in a data and information that is accurate and timely as the basis for decision making. This study is a qualitative research method, Incremental and Iterative Model which includes the stages of gather requirements, design, code, test it, examine.
The result of this research is web-based early warning system and response application in Bogor City Health Agency. Web-based early warning system and response application in Bogor City Health Agency can assist in doing data input, data processing, data presentation that the expected in the future able to improve the completeness and timeliness of data reporting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S58277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Subianto
"Permasalahan kesehatan masyarakat terkait pelaksanaan kegiatan deteksi tumbuh kembang anak di Kabupaten Nunukan adalah rendahnya jumlah anak yang dideteksi tumbuh kembang. Jumlah anak yang dideteksi tumbuh kembang pada tahun 2007 sebesar 23,5% (target pada standart pelayanan minimal = 90%). Rendahnya cakupan anak yang di deteksi menyebabkan beberapa anak yang tidak datang lepas dari pengamatan, sehingga perubahan tumbuh kembang tidak bisa terdeteksi secara berkala. Kejadian tersebut menyebabkan kejadian gangguan tumbuh kembang tidak bisa diketahui secara cepat dan akurat. Akibatnya anak terlambat untuk dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan lanjutan karena kejadiannya lambat diketahui.
Sistem informasi pemantauan gangguan tumbuh kembang anak yang sedang berjalan belum bisa menjawab kebutuhan manajemen program, sehingga penelitian ini bertujuan agar tersusun model sistem pemantauan yang efektif dan efisien dengan prototipe program dan basis data sehingga dapat mendukung manajemen program. Prototipe diharapkan dapat menghasilkan laporan tepat waktu, cakupan indikator tumbuh kembang anak yang lebih valid, daftar kasus yang terinci, jumlah anak yang melakukan deteksi secara rutin, daftar anak yang harus dideteksi dan informasi keberadaan tenaga terlatih di posyandu, TK dan puskesmas. Rancangan penelitian ini menggunakan metodologi pengembangan sistem dengan metode incremental yaitu menggabungkan elemen-elemen dalam model berurutan linear dengan filosofi iteratif dari metode prototipe.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemantauan gangguan tumbuh kembang anak di Kabupaten Nunukan belum berjalan sesuai pedoman. Tenaga pelaksana belum melibatkan kader dan guru TK, keluaran sistem belum menghasilkan informasi kasus baru atau lama, jumlah anak yang dideteksi secara rutin dan persen puskesmas, posyandu dan TK dengan tenaga terlatih.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa 1)Rendahnya cakupan deteksi disebabkan karena belum ada keterlibatan masyarakat dan lintas sektor terkait dalam kegiatan ini. 2) Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan visual programming dengan database dari SQL, agar dapat ditanam di website. 3)Sistem baru dapat menghasilkan indikator input, proses dan output yang lebih valid dan lebih cepat. 4) Menghasilkan daftar sasaran yang harus dideteksi tumbuh kembang secara rinci sehingga permasalahan pemantauan gangguan tumbuh kembang anak di Kabupaten Nunukan dapat terselesaikan.

It has already known that the problems of publich health about development and growth monitoring abnormally children program in Nunukan Regency on 2007th is the descent number of the children who detected development and growth. The number of the children who detected development and growth on 2007th is 23,5% (minimum standart = 90%). The descent of the children who detected coverage to make some children who don?t come to detection and stimulation place out of evaluation, so that development and growth change can?t detection regularly. It has to make the children development and growth abnormal can not known on time and accurately. The impact it, the children late revered to the publich health serveice, because it has to late to known.
The information system development to monitor development and growth abnormally children in Nunukan Regency can not given yet manajemen program demand., so that this research goal is to create effective and efficient monitoring system with prototype and basis data so that be able to support manajemen program. Prototype be hoped can to produce routine and incidental report, development and growth indicator program more valid, listing case detail, number of the children who detected routinely, the children listing who have to detected and man power. This research design to develop system with incremental and iterative model to add elemens in the linear structure.
Result of this research known that monitor abnormal development and growth children in Nunukan Regency haven?t been doing like the guidens program yet. Kader posyandu and kindergarden teacher not joint this program yet, output system not result 1) old and new case information 2) number of children to detected routinely and 3) persen posyandu, kindergarden and puskesmas with man power have trained.
This research conclussion to show that 1) Descent of children detected coverage, because kader and another departemet not joined this program yet 2) The information system development with visual programming and SQL database in order to upload website. 3) New system able to produce indicator input, proses and output more valid and fastly. 4) Produce children listing who have to detected development and growth detail so that the problem of abnormal development and growth children in Nunukan Regency can to solved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T28388
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifi Adi Sucipto
"Salah satu komponen pendukung keberhasilan kegiatan pemantauan status kesehatan jamaah haji di Debarkasi Jakarta-Bekasi yaitu adanya sistem informasi yang memberikan dukungan ketersediaan data dan informasi yang tepat waktu dan lengkap. Sistem pencatatan dan pelaporan saat ini masih dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan terhambatnya penyusunan laporan karena data yang dilaporkan tidak tepat waktu. Penelitian ini bertujuan membangun sistem online untuk memperbaiki kualitas data agar bisa dipakai untuk mendukung upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit menular serta monitoring dan evaluasi kegiatan pemantauan status kesehatan jamaah haji di Debarkasi Jakarta-Bekasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh gambaran sistem informasi yang sedang berjalan saat ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informasi yang diperoleh menjadi dasar membuat rancangan sistem berdasarkan pada tahapan pengembangan sistem yaitu System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode prototipe.
Penelitian ini menghasilkan prototype sistem pemantauan status kesehatan jamaah haji berupa aplikasi berbasis web online. Sistem ini mempermudah proses pengumpulan dan pengolahan data secara tepat waktu dan lengkap karena prosesnya dilakukan secara otomatis oleh teknologi komputer. Penyimpanan data menggunakan teknologi basis data, sehingga memudahkan penelusuran data. Keluaran sistem berupa penyajian informasi yang lebih berkualitas untuk mendukung upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit menular yang berpotensi dibawa oleh jamaah haji serta monitoring dan evaluasi kegiatan pemantauan status kesehatan jamaah haji di Debarkasi Jakarta-Bekasi.
Sistem informasi online ini dapat diimplementasikan di Debarkasi Jakarta-Bekasi karena sarana dan sumber daya manusia sudah tersedia.

One of the components supporting the success of monitoring health status pilgrims in Debarkasi Jakarta-Bekasi is the existence of information systems that provide support data availability and information on time and complete. The current recording and reporting system is still being done manually. This resulted in delays in the preparation of reports because the reported data were not timely. This study aims to build an online system to improve the quality of data to be used to support early detection and prevention of infectious diseases as well as monitoring and evaluation of monitoring activities of pilgrim health status in Debarkasi Jakarta-Bekasi.
This study uses a qualitative approach to obtain an overview of information systems that are running at this time. Data collection is done through indepth interviews and document review. Information obtained becomes the basis of making the system design based on the stages of system development that is System Development Life Cycle (SDLC) with prototype method.
This study resulted in prototype of monitoring system of health status of pilgrims in the form of web based online application. This system facilitates the process of collecting and processing data on time and complete because the process is done automatically by computer technology. Data storage uses database technology, making data browsing easier. The output of the system in the form of presentation of more qualified information to support early detection and prevention of communicable diseases that potentially brought by pilgrims as well as monitoring and evaluation of monitoring activities of pilgrim health status in Debarkasi Jakarta-Bekasi.
This online information system can be implemented in Debarkasi Jakarta-Bekasi because the facilities and human resources are available.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Minata Wathan
"Latar Belakang: Kelahiran preterm merupakan penyebab tertinggi kematian neonatal. Indonesia menduduki posisi tertinggi di ASEAN dan kelima di dunia untuk kelahiran preterm. Rumusan masalah: Belum adanya model prediksi kelahiran preterm yang memperlihatkan prediktor yang berguna untuk mengembangkan program pencegahan. Tujuan: Menemukan model prediksi kelahiran preterm berbasis machine learning untuk deteksi dini kelahiran preterm di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan menggunakan data rekam medis Rumah Sakit (RS) di Palembang yaitu RS YK Madira, RSMH, RS Bunda, RS Ar Rasyid, RS Muhammadiyah, dan RS Bhayangkara tahun 2019 dengan jumlah sampel 1758 responden yang terdiri dari 879 preterm dan 879 aterm. Faktor risiko yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari Systematic Literature Review yang terdiri dari faktor sosiodemografi (10 variabel), faktor perilaku/gaya hidup (5 variabel), faktor maternal/kondisi ibu sebelum kehamilan (8 variabel), faktor kehamilan/obstetri ginekologi (21 variabel), faktor biologis (3 variabel), faktor pelayanan kesehatan (2 variabel) dan faktor janin (4 variabel). Pemodelan dilakukan dengan menggunakan machine learning dengan menggunakan algoritme decision tree, K-Nearest Neighbour (KNN), naïve bayes, logistic regression, Support Vector Machine (SVM) dan neural network (CNN1D, multilayer perceptron dan backpropagation). Hasil: Ditemukan 21 variabel penelitian dari 53 variabel yang dibutuhkan, dan menemukan 6 variabel yang menjadi prediktor utama kelahiran preterm di antaranya pre-eklamsia, perdarahan dalam kehamilan, riwayat ketuban pecah dini, jarak antar dua kehamilan, paritas, dan anemia. Pada penelitian ini ditemukan algoritme terbaik yaitu decision tree dengan nilai akurasi 95% untuk training dan 96% untuk testing dan telah dibuat prototype berupa aplikasi berbasis web untuk deteksi dini di FKTP. Kesimpulan: Ditemukan research novelty yaitu diperoleh model prediksi kelahiran preterm, dimana model ini potensial untuk digunakan di FKTP sebagai upaya deteksi dini. Model prediksi ini akan mendeteksi ibu hamil akan berisiko preterm atau tidak berisiko. Apabila diketahui ibu berisiko kelahiran preterm, maka ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan di RS, agar tidak terjadi keterlambatan penanganan yang menyebabkan kematian ibu maupun bayi. Dibandingkan tidak ada model prediksi, maka risiko kelahiran preterm tidak dapat dicegah, sehingga keterlambatan penanganan akan terjadi.

Background: Preterm birth is the highest cause of neonatal death. Indonesia occupies the highest position in ASEAN and fifth in the world for preterm births. Formulation of the problem: There is no predictive model of preterm birth that provides a useful predictor for developing prevention programs. Objective: To find prediction model of preterm birth based on machine learning for early detection of preterm birth in First Level Health Facilities (FKTP). Methods: This study uses a case control study design using medical record data at the Hospital (RS) in Palembang that isYK Madira Hospital, RSMH, Bunda Hospital, Ar Rasyid Hospital, Muhammadiyah Hospital, and Bhayangkara Hospital in 2019 with a total sample of 1758 respondents consisting of 879 preterm and 879 term. The risk factors used in this study were obtained from a Systematic Literature Review consisting of: sociodemographic factors (10 variables), behavioral/lifestyle factors (5 variables), maternal factors/mother's condition before pregnancy (8 variables), pregnancy/gynecological factors (21 variables), biological factors (3 variables), health service factors (2 variables) and fetal factors (4 variables). The modeling is done using machine learning using decision tree algorithms, K-Nearest Neighbor (KNN), nave Bayes, logistic regression, Support Vector Machine (SVM) and neural networks (CNN1D, multilayer perceptron and backpropagation). Results: Found 21 research variables from 53 variables were needed, and found 6 variables that were the main predictors of preterm birth including pre-eclampsia, bleeding in pregnancy, history of premature rupture of membranes, distance between two pregnancies, parity, and anemia. In this study, the best algorithm was found, namely decision tree with an accuracy value of 95% for training and 96% for testing and a prototype was made in the form of a web-based application for early detection in FKTP. Conclusion: It was found that the research novelty obtained a predictive model of preterm birth, which is the main cause of AKN, where this model has the potential to be used in FKTP as an early detection effort. This predictive model will detect pregnant women will be at risk of preterm or not at risk. If it is known that the mother is at risk of preterm birth, the mother is recommended to do an examination at the hospital, so that there is no delay in handling that causes the death of both mother and baby. Compared to no predictive model, the risk of preterm birth cannot be prevented, so that delays in treatment will occur."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kariasa
"Latarbelakang: Kejadian stroke iskemik termasuk stroke berulang terus meningkat di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Stroke berulang berdampak terhadap peningkatan morbiditas, mortalitas dan ketidakmampuan fungsional. Kemampuan self-management adalah salah satu indikator untuk memprediksi terjadinya stroke berulang. Pengamatan lapangan menunjukkan belum ada alat yang dapat meningkatkan kewaspadaan diri penyintas. Oleh karena itu perlu dikembangkan alat deteksi dini untuk menumbuhkan selfawareness dan motivasi pasien yang berdampak pada peningkatan kemampuan self-management.
Tujuan: penelitian ini bertujuan membentuk model pengelolaan perawatan diri menggunakan kombinasi prototipe deteksi dini SenDiKa dan Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri dalam upaya mencegah stroke iskemik berulang serta membuktikan keefektifannya terhadap self-management pasien stroke iskemik.
Metodologi: Penelitian ini terdiri dari dua tahap; tahap pertama mengembangkan alat sensor digital yang dinamai SenDiKa (Sensor Digital Kariasa) menggunakan desain cross-sectional dan menyusun pendidikan kesehatan manajemen diri dan tahap kedua menguji alat tersebut menggunakan desain quasi-eksperimen pre–post-test control group melibatkan 44 sampel pasien pasca stroke iskemik yang diambil melalui teknik consecutive sampling. Subyek terdiri dari kelompok intervensi dan kontrol dengan lama intervensi 12 minggu.
Hasil: Penelitian ini menunjukan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelompok dengan p-value = 0,000 dimana kelompok intervensi yang menggunakan alat deteksi dini yang dikombinasi dengan pendidikan kesehatan memiliki perubahan kearah yang baik terhadap self-management dibandingkan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan penggunaan kombinasi alat deteksi dini Prototipe SenDiKa dan pendidikan kesehatan dapat berfungsi dengan baik serta memberi efek positif terhadap peningkatan self-management pasien pasca stroke.
Simpulan dan Saran Utama: Model kombinasi prototipe SenDiKa dan Pendidikan Kesehatan manajemen diri dapat digunakan untuk mengidentifikasi beberapa indikator utama yaitu; tekanan darah, gula darah dan kolesterol oleh pasien secara mandiri. Rekomendasi lain adalah Menyempurnakan Prototipe SenDiKa sehingga dapat mengeluarkan angka riil dari setiap faktor risiko pasien, kalkulasi dari akumulasi besarnya faktor risiko dan membuat aplikasi Pendidikan Kesehatan Manajemen Diri kedalam sistem android sehingga responden dapat langsung mempelajari manajemen diri yang benar dan sesuai. Prototipe ini dibuat agar teruji kebermanfaatannya, mudah digunakan, mudah didapat dan murah harganya.
.....Background: The incident rate of Ischemic stroke has been rising either in developed or developing countries, including Indonesia. In addition to physical and functional disability caused by stroke attack, recurrent stroke attack becomes another concern which can cause problems in economic and psychosocial aspect. Recurrent stroke attacks are associated with increased morbidity, mortality, and functional disability. Patient’s Self-Management ability is one of the indicators to predict the occurrence of recurrent ischemic stroke. Based on researchers’ observations, there is no tool available to improve awareness of the stroke survivors to prevent recurrent stroke attacks. Therefore, it is necessary to develop an early detection tool to foster patients’ self-awareness and motivation which have an impact on improving patients’ self-management abilities.
Purpose: This study aim to develop a model that combining a prototype of early detection SenDiKa and health education to improve self-management ability to prevent recurrent stroke attacks and to measure its effectiveness.
Method: This study consists of two stages; the first stage is to develop a device called SenDiKa (Kariasa Digital Sensor) using a cross-sectional design combined with providing health education. The second stage is to test the device to patients using a quasi-experimental design involving 44 post-ischemic stroke patients taken through consecutive sampling technique. The subjects were divided into two groups, the intervention group, which will be using SenDiKa combined with health education, and the control group. They will be provided with intervention and be observed for 12 weeks.
Results: This study shows a significant difference between the two groups with pvalue= 0.0000 where the intervention group had a better self-management abilities compared to the control group. The combination of SenDiKa, a prototype of early self-detection tool and health education on self-management, has a positive effect on improving the stroke survivor’s self-management abilities in order to prevent recurrent stroke attacks.
Conclusion and Recommendations: SenDiKa prototype, combined with health education of self-management, can be used to identify several ischemic stroke risk factors: blood pressure, blood sugar, and cholesterol. Knowing the value of this examination is expected to improve the patients’ self-awareness and motivation which hopefully will encourage the patients to improve their self-management abilities in preventing recurrent stroke attacks. Another recommendation is to continue the development of this combination between early detection prototype devices with health education so that everyone can experience its benefits, especially for stroke survivors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Yumantini Oktikasari
"Stroke merupakan penyakit kardiovaskuler yang mengakibatkan kematian, kecacatanserta berdampak pada sosial ekonomi. Untuk mencegah terjadinya stroke, maka perludilakukan upaya deteksi dini melalui faktor risiko. Deteksi dini stroke juga dapatdilakukan melalui pemeriksaan fungsi kognitif. Sistem informasi surveilans penyakittidak menular yang ada saat ini telah menyediakan pencatatan faktor risiko namun belumdapat memberikan informasi besaran risiko penyakit stroke. Selain itu, sistem juga belummengakomodir deteksi dini penyakit stroke melalui fungsi kognitif. Penelitian inibertujuan untuk merancang dan mengembangkan prototipe sistem informasi untukmendeteksi besaran risiko stroke melalui faktor risiko dan potensi penyakit stroke melaluifungsi kognitif.
Pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan pendekatanSystem Development Life Cycle SDLC dengan metode prototipe. Pengembangan sisteminformasi dilakukan berdasarkan pengumpulan informasi terhadap pengguna. Informasi yang dihasilkan berupa indikator besaran risiko dan potensi stroke berdasarkan algoritmapenghitungan pada metode stroke prone profile dan montreal cognitive assessment MoCA-Ina. Penyajian berupa grafik dan rekomendasi/saran pada besaran risiko dapatdigunakan untuk pemantauan faktor risiko stroke. Sistem informasi ini dapat diaksessecara online melalui smartphone maupun komputer. Pengembangan sistem lebih lanjutdiperlukan untuk mencatat rujukan dari Puskesmas/FKTP ke RS/fasilitas kesehatantingkat lanjut terhadap masyarakat yang berisiko tinggi dan berpotensi stroke.

Stroke is a cardiovascular disease that causes death, disability, and socioeconomic impact. To prevent the occurrence of stroke, early detection is needed through by riskfactors. The potent of stroke can also be detected by cognitive assessment. The currentnoncommunicable disease surveillance system has provided recording of risk factor buthas not been able to provide information on the magnitude of the risk of stroke. Inaddition, the system has not accommodated the early detection of stroke disease throughcognitive function. This study aims are to design and to develop prototyping informationsystems that can detect magnitude risk of stroke and potential stroke by cognitivefunction.
System development in this research is using System Development Life Cycle SDLC approach with prototyping method. Information system development is based oninformation gathering to the user. The resulting information is an indicator of themagnitude of risk and potential stroke based on the calculation of algorithm on strokeprone profile and montreal cognitive assessment MoCA Ina method. The presentationof graphs and recommendations suggestions on the magnitude of risk can be used formonitoring stroke risk factors. This information system can be accessed online viasmartphone or computer. Further system development is needed to record referrals fromPuskesmas FKTP to advanced health facilities hospital to people at high risk andpotentially stroke.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>