Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Satrio Pinandito
"ABSTRAK
Penurunan harga minyak mentah dunia dan semakin sulitnya menemukan sumber cadangan minyak baru yang potensial di Indonesia menuntut industri hulu migas untuk melakukan efisiensi berupa penekanan biaya operasi pada seluruh aktivitas produksinya. Berdasarkan data lima tahun terakhir, rata-rata realisasi biaya konsumsi bahan bakar pada KKKS XYZ mencapai mencapai 70,11% dari total biaya kapal per tahunnya. Realisasi biaya bahan bakar ini dapat dikatakan belum cukup efisien jika dibandingkan dengan rata-rata industri perkapalan, dimana rata-rata total biaya bakar bakar adalah sebesar 60% dari total biaya kapal. Tidak efisiennya penggunaan bahan bakar pada KKKS XYZ banyak disebabkan karena belum terbentuknya sebuah sistem dan proses pengelolaan bahan bakar yang sistematis dan terstruktur yang membuat proses pengelolaan bahan bakar di KKKS XYZ menjadi tidak efektif dan efisien. Berkaca dari permasalahan ini, penelitian ini ditujukan untuk melakukan perancangan dan perbaikan proses pengelolaan bahan bakar sebagai sebuah rekomendasi penghematan penggunaan bahan bakar dalam rangka penuruan biaya operasi. Berdasarkan hasil perancangan perbaikan proses bisnis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa diketahui terdapat potensi efisiensi biaya bahan bakar sebesar $5,9 juta dengan mengeliminasi waste atau permasalahan yang terjadi pada proses pengelolaan bahan bakar

ABSTRACT
The declining of world crude oil price and difficulties to find new potential oil reserve require oil and gas industry in Indonesia to make efficiency and cost reduction in their operation cost. Based on the last five years data, the fuel consumption cost in KKKS XYZ reaches 70.11% of the total vessel operation cost per year. This cost is not efficient compared to industrial average where the average fuel comsumption cost is 60% of total vessel operation cost. This study aimed to make improvement in the fuel management process as a recommendation for cost efficiency in fuel consumption. Based on the results, there is potential cost efficiency totalling $ 5.9 million by eliminating waste or problems that occur in the fuel management process."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Favzia Novaastia Birawanto
"Laporan magang ini membahas mengenai gambaran proses bisnis dan produksi industri minyak dan gas, perlakuan akuntansi yang di dalamnya termasuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas akun aset tetap (oil and gas properties) dalam rangka memahami risiko audit yang mungkin terjadi, studi kasus pada tahap pelaksanaan audit atas laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Studi kasus ini bersifat deskriptif serta menjelaskan mengenai kerja praktek yang dilakukan di PT Hulu yang akan dibandingkan dengan PSAK 16, PSAK 48, PSAK 57, dan PSAK 64, UU No. 22 Tahun 2001 serta PTK No. 040/PTK/XI/2010. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa perlakuan akuntansi atas akun aset tetap (oil and gas properties) telah sesuai dengan PSAK yang berlaku. Serta tahap pelaksanaan audit yang dijalankan oleh tim audit KAP PwC atas akun aset tetap (oil and gas properties) telah sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.

The focus of this study explained about the oil and gas industry as a whole, accounting treatment of oil and gas properties, which consists of recognition, measurement, presentation, and disclosure, to understand audit risks, case study of audit implementation of financial statement 2014 in hulu migas company. This study focused on descriptive study that compared between PSAK 16, PSAK 48, PSAK 57, PSAK 64, Government Regulation in UU No. 22 Year 2001 and Guideline of SKK Migas No. 040/PTK/XI/2010. Based on the result of this study, accounting treatment of oil and gas properties have complied with the Indonesian Financial Accounting Standards (IFAS). In addition, audit implementation by the public accountant firm, have complied with the theory and standards which prevail. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Satrio Mohammad
"Laporan ini membahas mengenai gambaran proses bisnis dan produksi industri minyak, prosedur dalam mengakui pendapatan, perhitungan dasar nilai pendapatan yang dihasilkan dari produksi tersebut, cara penyajian dan pengungkapan dalam pelaporan keuangan untuk pendapatan, proses sistem pengendalian internal pendapatan dan isu kritis di industri perminyakan Indonesia. Pada dasarnya, studi kasus ini bersifat deskriptif serta menjelaskan mengenai kerja praktek yang dilakukan di PT. ABC yang akan dibandingkan dengan teori dasar dari pendapatan itu sendiri berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), PSAK 29 (Revisi 1990), PSAK 64 (ED 2011), UU.No. 22 Tahun 2001 serta PP. No. 42 Tahun 2002 mengenai sektor perminyakan hulu di Indonesia dan teori lainnya.

The focus of this study explained about the oil industry processes as a whole, basic procedures and concept about revenue recognition, how to calculate the revenue measurement, presentation and disclosure revenue in Financial Statement, implementation of internal control and also explained about critical issues in oil industry Indonesia. Basically, this study focused on descriptive study that compared between in theory and in the field work (Practically) which the theory consists of PSAK 23 (Revised in 2010), PSAK 29 (Revised in 1990), PSAK 64 (ED 2011), Government Regulation in UU. No. 22 Year 2001 and PP. No. 42 Year 2002 about the sector upstream in oil industry Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh As Ad
"Program pemerintah perihal produksi satu juta barel minyak pada tahun 2030 harus didukung oleh berbagai sarana yang menunjang peningkatan, seperti contohnya kapal AHTS (Anchor Handling Tug & Supply) yang banyak membantu berbagai operasi di hulu migas. Bahan bakar mendapati persentase 50%-70% dari keseluruhan biaya operasional harian, maka dari itu diperlukan upaya untuk memprediksi konsumsi bahan bakar sebagai langkah untuk penghematan biaya. Metode statistik konvensional kurang akurat untuk memprediksi faktor eksternal dalam konsumsi bahan bakar seperti tinggi gelombang dan kecepatan angin saat berlayar. Black box model digunakan untuk memprediksi hal tersebut dan dipilih tiga algoritma machine learning yang banyak digunakan untuk dibandingkan, yaitu Artificial Neural Network (ANN), Extreme Gradient Boost (XGB), Random Forest (RF). Uji Ordinary Least Square (OLS) digunakan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen memiliki signifikansi terhadap variabel dependen setelah itu dilakukan normalisasi data dengan metode min max. Data dibagi menjadi data training dan data testing dengan pembagian 70% dan 30%. Dilakukan evaluasi dengan empat matriks evaluasi diantaranya MSE,RMSE,MAE, dan MAPE. Didapati hasil terbaik dari Algoritma Random Forest dengan hasil evaluasi berturut-turut pada data training 0.04; 0.21 ;0.04; dan 0.03%. Sedangkan pada prediksi data testing, yaitu 0.41; 0.64; 0.04; dan 0.11%. Selanjutnya dibuat prototipe program sederhana berbasis Google Spreadsheet untuk memudahkan pengguna memprediksi data.

The Indonesia government's program to achieve one million barrels of oil production by 2030 requires support from various facilities that contribute to the enhancement, such as AHTS (Anchor Handling Tug & Supply) essels that play a significant role in various upstream oil and gas operations. As fuel accounts for 50%-70% of the total daily operational costs, efforts are needed to predict fuel consumption as a cost-saving measure. Conventional statistical methods are less accurate in predicting external factors affecting fuel consumption, such as wave height and wind speed during sailing. A black-box model is employed to predict these factors, and three widely used machine learning algorithms, namely Artificial Neural Network (ANN), Extreme Gradient Boost (XGB), and Random Forest (RF), are selected for comparison.Ordinary Least Squares (OLS) test is utilized to determine the significance of each independent variable on the dependent variable, followed by data normalization using the min-max method. The data is divided into training and testing sets, with a distribution of 70% and 30%, respectively. Evaluation is performed using four evaluation metrics: MSE, RMSE, MAE, and MAPE. The best results are obtained from the Random Forest algorithm, with consecutive evaluation results on the training data being 0.04, 0.21, 0.04, and 0.03%. For the testing data prediction, the results are 0.41, 0.64, 0.04, and 0.11%. Subsequently, a simple program prototype based on Google Spreadsheet is developed to facilitate users in predicting data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovi Manova
"ABSTRAK
Multi Criteria Decission Analisys (MCDA) semakin sering digunakan
sebagai alat bantu untuk mengevaluasi alternatif dalam mencapai tujuan
organisasi. Saat ini proses pengambilan keputusan menjadi lebih kompleks karena
adanya beragan kebutuhan dalam organisasi dan semakin banyaknya alternatif
solusi dengan keunggulan dan kekurangan yang beragam. Metode MCDA dapat
membantu pengambil keputusan untuk menyeleksi dan membuat urutan alternatif
terbaik melalui proses yang sederhana dan sesuai dengan tujuan organisasi .
ELECTRE (ELimination and Choice Expressing REality) adalah salah
satu dari metode MCDA yang mampu memilah dan mengurutkan alternatif
terbaik di antara banyak alternatif dengan aspek subyektifitas yang minim
dibandingkan dengan metode lainnya.
Sebuah model seleksi dengan metode ELECTRE selanjutnya
dikembangkan untuk memilah dan mengurutkan sistem telekomunikasi yang
digunakan di industri hulu migas lepas pantai. Industri ini memiliki kompleksitas
tinggi dalam penentuan sistem telekomunikasinya, sehingga diperlukan prosedur
seleksi yang sistematis untuk memperoleh sistem yang paling optimum.
Hasil seleksi menggunakan Model ELECTRE telah menunjukkan bahwa
sistem telekomunikasi yang terpilih adalah sistem yang paling efisien (biaya
terendah dan kualitas tertinggi) di antara alternatif lainnya.

ABSTRACT
Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) has become extensively used as
a tool for evaluating alternatives to achieve organization objective. Today, making
decision is more complex because of multiple needs in the organization and the
varying of altentative’s primacy and shortage. The MCDA methode can help
decision maker to sort and rank the best alternatives appropriate with organization
objectives in simple process.
ELECTRE (ELimination and Choice Expressing REality) is one of
MCDA methode that able to sort and rank the best alternatives among many
alternatives in less subjective preference compare to other methodes.
A selection model with ELECTRE methode was developed to sort and
rank applicable telecommunication systems in offshore upstream oil and gas
industries. This industry is having high complexity in telecommunication system
requirement, and required a systematic selection procedure to get the optimum
system.
The result of ELECTRE model has shown that the selected
telecommunication systems are the most efficience systems (less cost and higher
quality) among other alternatives."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bara Mahendra Sukaton
"Proses produksi minyak dan gas lepas pantai meliputi bejana, dan sistem pipa yang rentan terhadap serangan korosi. Untuk meminimalkan kegagalan yang terjadi akibat serangan korosi dan mencegah shutdown yang tidak direncanakan dipakailah sistem pemantauan korosi. Sistem pemantauan korosi disini diterapkan terbatas yaitu hanya pada bagian fasilitas proses produksi. Bagian tersebut antara lain meliputi production separator, atmospheric separator, scrubber, compressor, dan cooler. Pada system pemantauan korosi yang diterapkan sebelumnya corrosion coupon dan probe ditempatkan sangat terbatas. Evaluasi sistem pemantauan korosi dilakukan berdasarkan NORSOK M CR 505 dan NACE RP 077599. Sistem pemantauan korosi yang baru ditempatkan pada jalur pipa yang korosif seperti pada jalur masuk fluida 3 fasa, jalur keluar air, jalur keluar gas pada separator, jalur keluar minyak pada separator, dan jalur keluar gas pada cooler. Metode yang dipakai dalam pemantauan korosi ini adalah weight loss coupon, electrical resistance, linear polarization resistance, dan weld probe. Selain itu pembahasan disini juga berisikan arah penempatan alat pemantau korosi terhadap pipa untuk mendapatkan data korosi yang benar-benar sesuai dengan keadaan di lapangan.

Oil and gas production facility comprise of vessels and piping system that prone off corrosion attack. To minimize the failure caused by corrosion attack and to prevent unplanned shutdown the corrosion monitoring system is applied. Corrosion monitoring system discussed in this paper limit only on process production facility. Process production facility consists of production separator, atmospheric separator, gas scrubber, compressor, and cooler. On previous corrosion monitoring system, corrosion probe and coupon were very limited. The evaluation this corrosion monitoring based on NORSOK M CR 505 and NACE RP 077599. Recommendations for new corrosion monitoring system are corrosion monitoring device were applied in the corrosive line, such as, the inlet of 3 phase fluids, water outlet, gas outlet of separator, oil outlet of separator, and gas outlet after cooler. This corrosion monitoring system applies three different methods, which are, weight loss coupon, electrical resistance, linear polarization resistance, and weld probe. In this paper discussion made also covers corrosion monitoring device position in pipe to obtain most representative data about corrosion occurred.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriandaru Kurniasih
"PT. XYZ merupakan salah satu BUMN yang memiliki trend outstanding biaya listrik yang meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor penyebab outstanding transaksi pencatatan biaya listrik di PT XYZ, risiko yang timbul dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan oleh Manajemen Perusahaan PT. XYZ. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengumpulan data internal perusahaan dan wawancara semi-struktur kepada informan sebelum dan setelah perusahaan mengimplementasikan Shared Services. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tujuh risiko, yaitu understated expense, over budget, over payment, kerugian perusahaan, abnormal balance account payables (saldo debit), tidak tepatnya pencatatan, dan reputasi perusahaan menurun. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko mengalami penurunan setelah dilakukan mitigasi risiko menggunakan model bisnis Shared Services dan teknologi Robotic Process Automation (RPA). Penulis menyarankan agar PT XYZ menerapkan roadmap Enterprise Risk Management (ERM) dalam proses bisnis, dan secara konsisten melakukan pengelolaan proses bisnis pencatatan biaya listrik sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

PT. XYZ is one of the state-owned enterprises that has a trend of outstanding electricity costs that increase from year to year. This study aims to analyze the factors that cause outstanding transactions for recording electricity costs at PT XYZ, the risks that arise and corrective actions that must be taken by the company management of PT. XYZ. The research was conducted by collecting company internal data and semi-structured interviews with informants before and after the company implemented Shared Services. The research method uses qualitative methods with an exploratory case study approach. Based on the results of the study, there are seven risks, namely understated expense, over budget, over payment, company losses, abnormal balance of account payables (debit balance), inaccurate recording, and declining company reputation. The results showed that the risk decreased after risk mitigation was carried out using the Shared Services business model and Robotic Process Automation (RPA) technology. The author suggests that PT XYZ implement a roadmap in business processes, and consistently manage the business process of recording electricity costs in accordance with established policies and procedures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yasin
"Kecelakaan besar dalam industri minyak dan gas bumi meskipun relatif jarang terjadi namun sering bersifat katastropik, yang menyebabkan kematian pada pekerja dalam jumlah besar, kerusakan aset perusahaan yang bernilai tinggi dan pencemaran lingkungan. Meskipun penyebabkan utama kecelakaan sering disebabkan oleh faktor manusia, namun kegagalan manajemen tanggap darurat dalam menangani kecelakaan, memberikan kontribusi besar yang menyebabkan kecelakaan lebih parah dan kerugian semakin besar. Kesiapan manajemen tanggap darurat pada operasi hulu minyak dan gas mutlak diperlukan dalam upaya mempersiapkan penanganan setiap kecelakaan dan kondisi darurat. Dalam upaya untuk terus menjaga tingkat kesiapan dan efektifitas manajemen tanggap darurat secara regular perlu dilakukan proses evaluasi.
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan melakukan evaluasi sistem sistem manajemen tanggap darurat di perusahaan hulu minyak dan gas yang beroperasi di laut dalam, dengan ketentuan pada National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edisi 2013. NFPA 1600 edisi 2013 telah menyediakan proses evaluasi secara lengkap dan mandiri yang bisa diaplikasikan terhadap sistem manajemen tanggap darurat baik pada perusahaan maupun pemerintahan. Proses evaluasi menggunakan sepuluh elemen dari tahap implementasi tanggap darurat yang meliputi, rencana persyaratan umum, pencegahan ,mitigasi, informasi umum dan komunikasi krisis, peringatan pemberitahuan dan komunikasi, prosedur operasi, manjemen insiden, operasi tanggap darurat, rencana kelangsungan bisnis dan pemulihan, serta bantuan dan dukungan kepada karyawan.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi sebagian besar ketentuan yang berlaku. Perusahaan juga telah memiliki sumber daya, infrastruktur dan prosedur yang diperlukan dalam penanganan tangap darurat. Namun pemahaman para pekerja dilapangan terhadap prosedur, peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan operasi tanggap darurat masih kurang. Perusahaan perlu mempertimbangan sumber daya external dalam mendukung operasi darurat sehubungan kondisi operasi yang terpencil. Dalam business continuity plan, perusahan perlu mempertimbangkan alternatif tempat bekerja, untuk membantu proses pemulihan pada saat terjadi ganguan operasi. Sehubungan letak geografis fasilitas operasi yang berada di jalur laut bebas, perusahaan perlu mempertimbangkan risiko dan membuat strategi mitigasi yang tepat terhadap potensi bahaya dari operasi kapal dan nelayan pada fasilitas operasi.

Major accidents in the oil and gas industry is relatively rare, but it was cause catastrophic incident which lead fatality, assets and environmental loss. Although major of cause is human factors, but the failure of emergency management is part of major contribution that cause increasing severe of accidents and loss. The readiness of emergency management in upstream oil and gas operations is important to response emergencies. In order to continue maintain the level of readiness and effectiveness of emergency management, it is necessary to perform evaluation on regular basis.
In this paper the authors conducted research to evaluate emergency management system in the upstream oil and gas company that located in the depth water area, with the requirement from the National Fire Protection Association (NFPA) 1600, 2013 edition. NFPA 1600 edition 2013 has provided self- assessment that can be applied to emergency management system both at the company and government. The evaluation process uses the ten elements of the implementation phase that consist: common plan requirements, prevention, mitigation, crisis communication and public information, warning, notification and communications, operational procedures, incident Management, emergency operations, business continuity and recovery, and employee assistance and support.
From the research, shown that the company has not been fully complied with requirement of the NFPA 1600, 2013 edition. The Company has the resources, infrastructure and procedures that needs to address emergencies, but the understanding of the workers in the field related the procedures, roles and responsibilities in implementing emergency response need to be improved. Company need to consider external resources to support emergency operations. In The business continuity plan, companies need to consider alternative work place, to support the recovery process while interruption of operations occurred. Due to current position of facilities is located on international shipping line , the company need to develop appropriate mitigation strategies to address risk related ship that passed around facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anis Hidayah
"

Industri sepeda motor merupakan salah satu pilar penting dalam sektor manufaktur Indonesia, dimana industri sepeda motor yang beroperasi di Indonesia mengalami peningkatan distribusi domestik sepeda motor rata-rata 17% per tahun. Pada industri sepeda motor, proses produksi tidak hanya proses perakitan kendaraan bermotor saja namun juga melakukan proses produksi beberapa komponen yang digunakan dalam kendaraan tersebut diantaranya proses die casting yaitu proses pembuatan komponen kendaraan dengan menggunakan teknik peleburan logam dengan suhu tinggi kemudian dituangkan ke dalam sebuah cetakan dan didinginkan untuk membentuk suatu benda seperti cetakan yang digunakan. Proses die casting diawali dengan tahap peleburan logam aluminium, dimana terjadi proses pembakaran bahan bakar menghasilkan 52-58% gas karbondioksida dan konsumsi energi sebesar 37% dari total keseluruhan emisi karbondioksida pada proses die casting. Pada penelitian ini dibahas mengenai penggantian bahan bakar solar menjadi gas alam dengan tujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan jumlah energi panas yang digunakan dari proses pembakaran bahan bakar. Dari hasil penelitian diperoleh emisi karbondioksida turun 954.270 kg/tahun atau 0,90 kg/produk die casting menjadi 675 kg/tahun atau 6,4x10-4 kg/produk die casting. Selain itu dilakukan pula analisis secara keekonomian terkait perbandingan biaya investasi dan konsumsi gas alam menggunakan pipa dan CNG dengan solar. Dari hasil analisa diperoleh hasil bahwa NPV pada jangka waktu operasi selama 10 tahun terdapat selisih keuntungan sebesar 8% untuk penggunaan gas alam pipa dan 15% untuk penggunaan CNG apabila dibandingkan dengan penggunaan solar, sehingga penggunaan CNG dinilai lebih baik dibandingkan pada penggunaan gas alam pipa.

Kata kunci : die casting, emisi karbon dioksida, energi panas, gas alam, keekonomian, solar.


Motorcycle industry is one of important industry in Indonesia, where is this industry increase their distribution to Indonesian people 17% average in a year.  Motorcycle industry not only produce motorcycle by assembling parts but also make production of some component part that used in motorcycle. One of component part production is die casting process. Die casting process is a process to made a part through metal smelting in high temperature then the liquid metal from smelting process poured into a casting and then cooling down until forming part like the casting. The beginning of die casting process is alumunium smelting, where in this process will cause a burning reaction of fuel and produce 52-58% carbon dioxide gas and 37% energy consume from all emission form in this process. In this research, disscussed about fuel change from diesel fuel to natural gas in alumunium die casting process to reduce carbon dioxcide gas emmission dan reduce energy consumption from burning reaction of diesel fuel. From simulation at this research, we got that carbon dioxide gas decrease from 954.270 kg/year atau 0,90 kg/die casting product to 675 kg/year atau 6,4x10-4 kg/die casting product. Not only about that, this research also make a simulation about economic at natural gas pipeline and CNG investation and it will be compared with existing diesel fuel. From our analysis, NPV of natural gas pipeline 8% greater than diesel fuel NPV at 10 years operation and NPV of CNG 15% greater than diesel fuel NPV at the same time operation. So, the conclusion of this research is CNG is better than natural gas pipeline because it can give more profit to this industry.

 

"
2019
T53199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Alfiagnes Hodeka Sanjiwo
"ABSTRAK
Dalam proyek di industri minyak dan gas, intensitas dapat bervariasi dari waktu ke waktu, dan variasi ini menyebabkan aspek dinamis dari kompleksitas proyek. Kegagalan dalam mencapai ketepatan waktu proyek, biaya yang dianggarkan, dan kualitas tertentu menyebabkan pengaruh negatif yang tidak diinginkan dalam suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi keterlambatan proyek EPC pada industri minyak dan gas.
Penelitian ini menghasilkan project planning yang disempurnakan dengan metode business process reengineering dengan waktu proses bisnis setelah perbaikan pada fase engineering berkurang menjadi 29,19 hari dengan peningkatan efisiensi 55% dan pengurangan waktu proses pada fase procurement menjadi 49,03 dengan peningkatan efisiensi 35%.

ABSTRACT
In projects in the oil and gas industry, the intensity may vary from time to time, and this variation underscores the dynamic aspect of the complexity of the project. The failure to achieve targeted time, budgeted cost, and specified quality result in various unexpected negative effects on the projects. The objective of this study is to reduce delays of EPC projects in the oil and gas.
This study resulted in improved project planning with business process reengineering method with the time of new process after improvement on the engineering phase is reduced to 29,19 days with an efficiency up to 55% and 49,03 days on the procurement phase with an efficiency up to 35%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>