Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Tri Sutanthi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan panduan pemilihan teks autentik yang
tepat guna untuk kemahiran membaca tingkat lanjut, khususnya lanjut menengah
dan lanjut tinggi dalam pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
(BIPA). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian
diambil melalui penyebaran angket untuk pemelajar, wawancara untuk pengajar,
dan dokumentasi lembaga berupa kurikulum kemahiran membaca tingkat lanjut
(BIPA 3) serta teks-teks autentik yang digunakan di kelas. Panduan dirancang
dengan menggunakan kriteria pemilihan teks autentik yang dikemukakan oleh
Tomlinson dan Masuhara (2004) yang mempertimbangkan empat faktor penting
dalam memilih teks autentik, yaitu faktor pengajar, kebutuhan pemelajar,
kurikulum lembaga, dan teks autentik. Temuan penelitian berupa panduan
pemilihan teks autentik yang memiliki tiga kriteria utama, yaitu pengajar,
pemelajar, dan teks autentik yang digunakan di kelas. Selain itu, pengajar juga
perlu mempertimbangkan pemakaian teks autentik yang berjenjang sesuai tujuan
pembelajaran dalam kurikulum. Kemudian, untuk menunjang skemata pemelajar,
perlu dibuat pemetaan topik-topik teks yang sudah dipelajari pada tingkat-tingkat
sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi pemelajar dan tujuan
pembelajaran merupakan faktor yang sangat berperan dalam memilih teks autentik
sebagai bahan ajar di kelas membaca. Selain itu, faktor kenyamanan pengajar saat
menggunakan teks autentik sebagai bahan ajar juga tidak boleh terabaikan dengan
alasan penguasaan pengajar terhadap topik teks oetntik yang digunakan di kelas

ABSTRACT
This research aims to develop guidelines for authentic text selection for the
Indonesian as a Foreign Language Reading Class at Advanced Level, particularly
in advanced intermediate and advanced high. This research uses a descriptive
qualitative method. The data were taken through a questionnaire for learners,
interview for teachers, and documentations of the institution in the form of
advanced reading skills curriculum (BIPA 3) and authentic texts to be used. The
guidelines are designed by following the authentic text selection criteria proposed
by Tomlinson and Masuhara (2004) which considering four important factors in
selecting authentic texts, namely teachers, learners needs, curriculum institutes,
and the authentic text. The research findings are in the form of guidelines for
authentic text selection which has three main criteria, namely teachers, learners,
and the authentic text. The research also found that teachers need to consider the
use of authentic grading texts which appropriate to learning objectives in the
curriculum. Then, to support the learners‟ schemata, the mapping of text topics
which have learned in previous levels need to be made. There are some
conclusions of this research. First, learners‟ motivation and learning objectives are
important factors in choosing authentic texts as teaching materials for reading
classes. Furthermore, the teachers‟ convenience when use authentic texts in class
should be considered cause the reason of teacher mastery with the topic of
authentic texts used in class."
2016
T46818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Salsabila
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan destinasi wisata nasional di Jakarta yang berisi keragaman budaya Indonesia. Penyampaian informasi melalui lanskap linguistik (LL) di kawasan TMII menjadi nilai penting untuk para pengunjung lokal maupun mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kecenderungan penggunaan bahasa di ruang publik TMII. Data penelitian berjumlah 401 yang dibagi menjadi enam kategori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) 208 LL hanya menggunakan satu bahasa, sedangkan 193 LL menggunakan lebih dari satu bahasa; 2) 367 LL telah mengutamakan bahasa Indonesia, sedangkan 34 belum mengutamakan bahasa Indonesia; 3) 364 LL sesuai dengan PUEBI & KBBI, sedangkan 37 LL belum sesuai; dan 4) 202 unsur visual LL nyaman dibaca, sedangkan 199 LL belum nyaman dibaca. Oleh sebab itu, pengelola TMII perlu meningkatkan kualitas LL, khususnya dalam aspek pengutamaan bahasa Indonesia standar dan unsur visual.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) is a national tourist destination in Jakarta, which consists of Indonesia's cultural diversity. The delivery of information through linguistic landscapes (LL) in the TMII area is becoming an essential value for national and international tourists. This research aims to explain the tendency of language usage in TMII public places. There is 401 data research divided into six categories. The research shows that 1) 208 LL are consisting one language, and 193 LL are bilingualism or multilingualism; 2) 367 LL prioritize bahasa Indonesia, and 34 LL are not yet prioritizing bahasa Indonesia; 3) 364 LL are followed PUEBI & KBBI, and 37 are not yet following, and 4) 202 LL are comfortable to read visually, and 199 are not yet comfortable to read. In conclusion, TMII needs to fix its LL, especially regarding the prioritization of bahasa Indonesia based on PUEBI & KBBI standards and visual aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1992
410 RES (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jumanto
"Judul penelitian disertasi ini adalah Komunikasi Fatis di Kalangan Penutur Jati Bahasa Inggris. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk menjelaskan komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris, sementara tujuan khususnya adalah untuk menjelaskan fungsi dan bentuk komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris serta kaitan keduanya dengan faktor kuasa dan solidaritas di dalam diri petutur, faktor situasi, dan kesantunan berbahasa. Empat tipe petutur yang dilibatkan di dalam penelitian ini adalah superior akrab, superior tidak akrab, subordinat akrab, dan subordinat tidak akrab.
Penelitian disertasi ini bersifat kualitatif, empiris, dan sinkronis, yang bertujuan untuk mencari makna, yaitu untuk melihat komunikasi fatis dari sudut pandang penutur jati bahasa Inggris. Dan tiga ragam bahasa Inggris terbesar di dunia, yaitu bahasa Inggris ragam Amerika, bahasa Inggris ragam Britania, dan bahasa Inggris ragam Australia, diambil sembilan penutur jati yang dilibatkan sebagai informan penelitian. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan dialek yang berbeda untuk bahasa Inggris ragam Amerika dan bahasa Inggris ragam Britania, dan berdasarkan teritori yang berbeda untuk bahasa Inggris ragam Australia.
Penelitian disertasi ini menggunakan tiga metode penelitian kualitatif, yaitu wawancara, transkripsi, dan analisis tekstual (Silverman, 2000). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) kepada informan dan teknik eksplorasi. Panduan wawancara atau kuesioner berbentuk formal dan semiterstruktur, yang berisi duabelas fungsi komunikasi fatis. Masing-masing fungsi di dalam kuesioner divariasikan dengan menggunakan prompts, yaitu pertanyaan pendek yang lebih spesifik dan mengarahkan yang digunakan untuk membangun keduabelas fungsi komunikasi fatis tersebut. Persiapan wawancara dilakukan sebelumnya, dan wawancara direkam. Sementara itu, materi dan data dari sumber-sumber tertulis lain basil eksplorasi nantinya dilibatkan di dalam proses triangulasi. Dengan demikian, validitas atau nilai sebenmmya dan reliabilitas atau otentisitas penelitian dapat dijaga.
Analisis tekstual di dalam penelitian disertasi ini dilakukan dengan teknik pengodean, yang terbagi menjadi tiga langkah yaitu pengodean terbuka, pengodean aksial, dan pengodean selektif (Strauss dan Corbin, 1990; Holloway, 1997). Pengodean terbuka digunakan untuk menganalisis basil wawancara dengan masing-masing informan secara terpisah, dan pengodean aksial untuk menyatukan ide-ide dari masing-masing informan untuk membangun kategori besar. Sementara itu, pengodean selektif digunakan untuk menemukan fenomena utama atau kategori inti penelitian, yang berfungsi memadukan dan menghasilkan alur cerita, yaitu duabelas fungsi komunikasi fatis. Setelah proses pengodean selesai, data dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi dengan perangkat pengujian asumsi kritis teoretis dan asumsi logis empiris. Literatur atau kepustakaan yang terkait digunakan sebagai konfinnasi atau refutasi. Semua elemen dari teori yang muncul dan ide-ide yang signifikan dari informan dipadukan di dalam sebuah sintesis. Sintesis tersebut berupa deskripsi yang rinci basil penelitian sehingga peneliti lain dapat memeroleh pengetahuan yang cukup untuk melakukan penilaian.
Hasil penelitian disertasi ini menunjukkan bahwa komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris digunakan untuk menyatakan duabelas fungsi, yaitu (1) untuk memecahkan kesenyapan, (2) untuk memulai percakapan, (3) untuk melakukan basa-basi, (4) untuk melakukan gosip, (5) untuk menjaga agar percakapan tetap berlangsung, (6) untuk mengungkapkan solidaritas, (7) untuk menciptakan harmoni, (8) untuk menciptakan perasaan nyaman, (9) untuk mengungkapkan empati, (10) untuk mengungkapkan persahabatan, (11) untuk mengungkapkan penghormatan, dan (12) untuk mengungkapkan kesantunan. Fungsi dan bentuk komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris dipengaruhi oleh faktor kuasa dan solidaritas yang ada pads petutur yang berbeda dan faktor situasi informal dan formal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris digunakan untuk mengungkapkan kesantunan (memertahankan jarak sosial), untuk mengungkapkan kesantunan dan persahabatan (memerpendek jarak sosial), dan untuk mengungkapkan persahabatan (menghilangkan jarak sosial) kepada petutur yang berbeda-beda dalam hal kuasa dan solidaritas. Komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris adalah kesantunan yang bersifat strategis volisional, yaitu merupakan pilihan aktif dari kemauan penutur dan merupakan sistem komunikasi terbuka yang dinamis dengan pertimbangan kepada petutur yang berbeda-beda dalam hal kuasa dan solidaritas.
Temuan penelitian disertasi ini juga menunjukkan bahwa komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris sesuai dengan teori komuni fatis dari Malinowski (1923), teori fungsi bahasa ekspresif dan apelatif dari Biihler (1918), teori fungsi bahasa fatis dari Jakobson (1960), dan teori fungsi bahasa interpersonal dari Halliday (1978), Komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris juga sejalan dengan teori Jendela Johari (Johari Window) dalam konteks komunikasi dua orang. Komunikasi fatis juga merupakan realitas sosiokultural di dalam masyarakat penutur jati bahasa Inggris yang relatif berbeda dari masyarakat bahasa lainnya dan merupakan bagian dari kompetensi komunikatif yang ada di dalam diri penutur jati bahasa Inggris. Komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris adalah sebuah wacana yang terdiri dari teks dan konteks. Teks komunikasi fatis tersebut adalah berbagai ungkapan yang digunakan penutur jati bahasa Inggris untuk memelihara hubungan sosial di kalangan mereka, sementara konteks komunikasi tersebut di antaranya adalah fungsi komunikatif yang berbeda, petutur yang berbeda dalam hal kuasa dan solidaritas, dan situasi yang berbeda. Teks komunikasi fatis di kalangan penutur jati bahasa Inggris diikat oleh konteks dari komunikasi fatis tersebut.

This dissertation research is entitled Phatic Communication among English Native Speakers. In general, this research is aimed at describing phatic communication among English native speakers, while, in particular, it is aimed at describing the functions and forms of phatic communication among English native speakers, and the relation of the functions and forms with the power and solidarity factor in the hearer, situation factor, and linguistic politeness. Four types of hearer are involved in this research, i.e. close superior, not close superior, close subordinate, and not close subordinate.
This dissertation research is qualitative, empirical, and synchronic in nature, the aim of which is to try to seek meaning, i.e. to see phatic communication from the viewpoint of English native speakers. From the three biggest varieties of English in the world, i.e. American English, British English, and Australian English, nine native speakers have been involved as the research informants. The selection of informants is based on the existing different dialects for American English and British English and on different territories for Australian English.
This dissertation research employs three qualitative methods, i.e. interview, transcription, and textual analysis (Silverman, 2000). The data collection for this research is done by an in-depth interview) to the informants and an exploration technique. The questionnaire or interview guide is of the formal and semi-structured type. Each function in the questionnaire is varied by using prompts, Le. shorter, more specific and directing questions to build the proposed twelve functions of phatic communication. The preparation for the interview is done before, and the interview is recorded. Meanwhile, other material and data from other written sources by the exploration technique are later involved in a triangulation process. Thus, the validity or the truth value and the reliability or the authenticity of the research can be maintained.
The textual analysis in this research is done through a coding technique, which is divided into three steps, i.e. open coding, axial coding, and selective coding (Strauss and Corbin, 1990; Holloway, 1997). The open coding is used to analyze the interview transcript of each informant separately, and the axial coding to combine the ideas from each informant to build bigger categories. Meanwhile, the selective coding is to find out the main phenomena or the core categories of the research. These core categories function to unite and create a story line, i.e. the proposed twelve functions of phatic communication. After the coding process, the data are analyzed by using the method of interpretation with the two testing devices, the theoretical, critical assumptions and the empirical, logical assumptions. Related literature is used to confirm or to refute. All emerging elements of the theories and significant ideas from the informants are combined into a synthesis. The synthesis is a thick description on the research findings so that other researchers are equipped with enough knowledge to give judgments.
The results of this dissertation research show that phatic communication among English native speakers is used for twelve functions, i.e. (1) to break the silence, (2) to start a conversation, (3) to make small talk, (4) to make gossip, (5) to keep talking, (6) to express solidarity, (7) to create harmony, (8) to create comfort, (9) to express empathy, (11) to express friendship, and (12) to express politeness. The functions and forms of phatic communication among English native speakers are influenced by the factor of power and solidarity in the four different types of hearer and the factor of informal and formal situations. The research findings also show that phatic communication among English native speakers is used to express politeness only (to maintain social distance), to express politeness and friendship at the same time (to shorten social distance), and to express friendship only (to eliminate social distance) to the four types of hearer different in power and solidarity. Phatic communication among English native speakers is a volitional, strategic politeness, i.e. an active choice from the hearer's will and an open, dynamic communication system with the considerations to the types of hearer different in power and solidarity.
The findings of the research also show that phatic communication among English native speakers is in line with the theory of phatic communion from Malinowski (1923), the theory of expressive and appeal functions from Buhler (1918), the theory of phatic function from Jakobson (1960), and the theory of interpersonal function from Halliday (1978). Phatic communication among English native speakers is also in line with the theory of Johari Window in the context of person-to-person communication. Phatic communication is also a sociocultural reality in the community of English native speakers, which is relatively different from those in other language communities, and a part of communicative competence in English native speakers. Phatic communication among English native speakers is a discourse consisting of text and context. The text of phatic communication comprises various expressions used by English native speakers to maintain social relationship among them, while the context of the communication is among others different communicative functions, types of hearer different in power and solidarity, and different situations. The text of phatic communication among English native speakers is bound to the context of the phatic communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
D611
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyastomo Bagus Prakoso
"ABSTRAK
The focus of this research is to analyze the the use of Active and Passive Form in the translation News Text Prabowo : Ein Geist Namens Vergangenheit. The purpose of this study is to find out, how far a transposition of passive form to active form and vice versa during the translation process of the source text to target text could affect the discourse and meaning of a text. The text is analyzed using semantic and syntax approach, as well as critical discourse analysis to reveal the discourse that is contained in both source text and target text.

ABSTRACT
In dieser vorliegenden Arbeit geht es um die Analyse der Wahl von Aktiv und Passiv in der Übersetzung Berichttext Prabowo : Ein Geist Namens Vergangenheit. Das Ziel der Arbeit ist, um zu behaupten, wie ist die Wirkung der Transposition von Passiv- zu Aktivform und vice versa zu der Botschaft im Zieltext im Vergleich zu der des Ausgangstextes. Die Texte werden anhand der syntaktischen und semantischen Theorie, sowie die der kritischen Diskursanalyse, analysiert, um doe Texte kritisch zu analysieren"
2015
S61134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rahmi
"ABSTRAK
This study aimed to determine the effect of figurative language style of the ability of students to appreciate the short story. This study was classified as experimental research. Research data obtained through test techniques. This study population was all students of class X SMA Hasanuddin of Gowa. Based on the analysis and discussion of the results of this study concluded that the results of the average score of the ability to appreciate the short story class X SMA Hasanuddin of Gowa without fiiguratif stylistic mastery on the posttest 13.2 in the low category with the thoroughness of the number of students 20%. The results of the average score of the ability to appreciate the short story class X SMA Hasanuddin of Gowa with mastery of figurative language style on the posttest 29.6 and higher are categorized by the number of students 85% completeness. Mastery of figurative language style effect in appreciating short stories high school Class X students Hasanuddin of Gowa. The role of mastery of this style of figurative language seems clearly based on the calculation of Paired Samples Test t-test which showed that as many as 9,752 t count > t table value of 2.09. This shows that the proposed research hypothesis is accepted."
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
R 410.3 HAR d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Penelitian ini membahas kata bersufiks -in dalam pembentukan klausa bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan pola klausa yang mengandung kata bersufiks -in di dalamnya dan menjabarkan fungsi kata bersufiks -in dalam klausa.Data yang diteliti adalah 249 klausa yang mengandung kata bersufiks -in di dalamnya. Hasilnya menunjukkan dari 249 data klausa yang mengandung kata bersufiks -in, terdapat 32 pola klausa. Penulis mendapatkan empat pola golongan besar yang memiliki contoh klausa terbanyak dibanding yang lain. Kata bersufiks -in dalam suatu klausa dapat berfungsi sebagai perluasan subjek, predikat, perluasan objek, pelengkap, dan keterangan. Fungsi kata bersufiks -in yang paling dominan adalah sebagai predikat.

This study discusses -in suffixed words in Indonesian clause formation. The purpose of this study was to describe the pattern of clauses that contain the words -in suffix in it and describe the function of words suffixed -in the clause. Data studied were 249 clauses containing words -in suffix in it. The results show the data of 249 clauses containing words suffixed -in, there are 32 patterns clause. Writer gets four major categories patterns that have the highest instances than the other clauses. -in Suffixed words in a clause can serve as a extension of subject, predicate, extension of object, complement, and a description. Function words suffixed -in most dominant is a predicate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amandha Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh authentic leadership terhadap turnover intention dengan organizational commitment sebagai variabel mediasi. Variabel authentic leadership diukur dengan menggunakan indikator dari Authentic Leadership Inventory (ALI) oleh Neider dan Schriesheim, untuk variabel turnover intention menggunakan beberapa indikator dari Mobley et al. dan yang terakhir untuk variabel organizational commitment diukur menggunakan beberapa indikator dari Mowday et al. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner online dan offline dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 105. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi, analisis mediasi (causal step) dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukan bahwa authentic leadership secara signifikan memengaruhi turnover intention. Authentic leadership secara signifikan memengaruhi organizational commitment. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, terdapat pengaruh mediasi signifikan Organizational Commitment pada pengaruh Authentic Leadership terhadap Turnover Intention.

This study aims to examine the effect of authentic leadership on turnover intention with organizational commitment as a mediating variable. The authentic leadership variable was measured by several indicators from Authentic Leadership Inventory (ALI) by Neider and Schriesheim, for the variable turnover intention by several indicators from Mobley et al. and the last for organizational commitment variable was measured by several indicators from Mowday et al. This research used a quantitative approach, collecting data by distributing online and offline questionnaires with 105 respondents collected. Data analysis in this study was conducted by descriptive analysis, regression analysis, mediation analysis (causal step) and sobel test analysis. The results show that authentic leadership significantly affected turnover intention. Authentic leadership significantly influences organizational commitment. Based on the results of mediation tests, there is a significant mediation effect of Organizational Commitment on the influence of Authentic Leadership on Turnover Intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Aliy Andra Putra
"Perubahan besar yang dipicu oleh globalisasi dan pandemi COVID-19 telah menuntut adaptasi dan kreativitas dalam dunia kerja, khususnya di era digital. Generasi milenial dan gen Z, yang mendominasi tenaga kerja saat ini memiliki peran penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif dan menjaga keberlanjutan organisasi khususnya startup. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis seberapa besar pengaruh perceived authentic leadership, organizational identification, dan terhadap employee creativity yang dimediasi oleh work engagement pada pekerja startup di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metodologi berbasis survey menggunakan kuesioner online dengan penilaian menggunakan Skala Likert. Data 243 orang responden dianalisis menggunakan teknik partial least squares structural equation modeling (PLSSEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived authentic leadership dan organizational identification berpengaruh positif terhadap employee creativity, baik secara langsung maupun melalui mediasi work engagement.

Significant changes triggered by globalization and the COVID-19 pandemic have required adaptation and creativity in the world of work, especially in the digital era. The millennial and Z generation, which dominate the workforce today, have an essential role in creating competitive advantages and maintaining the sustainability of organizations, especially startups. This research aims to measure and analyze the influence of Perceived Authentic Leadership, Organizational Identification, and Employee Creativity mediated by Work Engagement in millennial employees who work in startups (Jabodetabek). This research uses a survey-based methodology using an online questionnaire with assessments using a Likert Scale. Data from 243 respondents was analyzed using the partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) technique. The research results show that perceived authentic leadership and organizational identification positively affect employee creativity, both directly and through the mediation of work engagement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>