Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indira Dinar Ardiyani
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Cerelac Bubur Susu, sebuah produk premium dari Cerelac. Cerelac merupakan produk makanan bayi yang diproduksi oleh Nestlé, sebuah perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang berdiri pada tahun 1867. Analisis permasalahan ditemukan dengan menggunakan Model Consumer Decision Making. Berdasarkan riset yang dilakukan, input yang diberikan oleh pemasar berupa usaha pemasaran telah berhasil, yang dapat dilihat melalui tingginya awareness pada khalayak sasaran. Namun, permasalahan ditemukan pada tahap pre-purchase search. Khalayak sasaran kesulitan mencari informasi mengenai produk, sehingga mencoba brand lain yang menyediakan informasi lebih akan produknya. Karena masa konsumsi produk yang sangat singkat, maka akan dibuat kampanye yang bertujuan untuk mempertahankan market share dengan cara yang sama dengan strategi meningkatkan market share, yaitu dengan meningkatkan trial purchase, meningkatkan brand preference, dan meningkatkan brand loyalty terhadap produk. Biaya yang dianggarkan untuk kampanye ini yaitu sebesar Rp 2.374.597.500,00 untuk kurun waktu 6 bulan. Kemudian, untuk mengukur efektivitas kampanye ini, akan diadakan rencana evaluasi dan pengawasan sebelum dan sesudah kampanye berlangsung.

ABSTRACT
This final assignment discuss about Integrated Marketing Communication Strategy Planning of Cerelac Bubur Susu, a premium product of Cerelac. Cerelac is a baby food product produced by Nestlé, a Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) company established in 1867. The problem analysis of the product was found using the Consumer Decision Making Model. Based on a research done in the process, the input that was given by marketers using marketing efforts is considered successful, shown by the high level of awareness on target audience towards the brand. Unfortunately, a problem was discovered on the pre-purchase search phase. Lack of product information given by the company has caused target audience to try other brands, as those brands give out more product information than Cerelac does. Because of the short consumption span of the product, maintaining the market share has to be done the same way a company increases its market share, by increasing trial purchase, increasing brand preference, and increasing brand loyalty towards the product. The estimated budget of this campaign is Rp 2.374.597.500,00 for 6 months of campaign. Then, this program will be evaluated and monitored before and after the campaign runs to measure its effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Setiawan
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi terpadu Printerous Shop yang menekankan aspek emosional untuk meningkatkan awareness konsumen. Dengan mengumpulkan data pasar yang ada maka diharapkan terkumpul berbagai dasar dan pertimbangan yang baik untuk menjalankan sebuah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk Printerous Shop. Big idea "Teman Seniman" dipilih untuk dieksekusi dengan menggunakan berbagai elemen pemasaran, untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Biaya kampanye ini adalah sebesar Rp. 1.635.300.000 selama enam bulan kampanye. Demi kelancaran kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye ini.

This final assignment is about Integrated Marketing Communications Strategy Planning of Printerous Shop that emphasizes the emotional aspect to increase consumer awareness. By collecting market data, hoped we can make a good reason and good judgement to run a program of integrated marketing communications planning for Printerous Shop. Big idea "Teman Seniman" was chosen to be executed using a lot of marketing elements, to achieve marketing goals that have been set. Campaign’s cost is Rp. 1.635.300.000 during six months of campaign. For the smooth running of this campaign will also be monitored and evaluated to see the impact and effectiveness of this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Adisyah Maulidina
"Plaza Indonesia On4 yang terletak di lantai 4-6 mal Plaza Indonesia merupakan bagian dari mal yang didedikasikan untuk pangsa pasar kaum muda. Sayangnya, antusiasme sasaran khalayak masih rendah untuk menjadikan Plaza Indonesia On4 sebagai preferensi mal premium yang sebenarnya masih sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Oleh karena itu, kesadaran diri sasaran khalayak akan keinginan mereka untuk terkesan eksklusif dengan biaya pengeluaran yang masih terjangkau bagi mereka harus dapat dijawab dengan adanya Plaza Indonesia On4. Dengan demikian, trafik kunjungan diharapkan meningkat. Program kampanye yang akan dijalankan adalah aktivitas online dan offline yang memiliki keterlibatan tinggi hanya dengan anggaran Rp 835.350.000. Signifikansi kepengunjungan akan dimonitor dan dievaluasi selama periode kampanye.

Plaza Indonesia On4 located on the 4th-6th floor of Plaza Indonesia mall is part of the mall dedicated to the youth market. Unfortunately, target audience`s enthusiasm is still low to make Plaza Indonesia On4 as a preference of premium mall that is actually still suit to their financial capability. Hence, target audience`s self-awareness of their desire to be exclusive with the spending remains affordable for them has to be able to be answered by Plaza Indonesia On4`s presence. Thus, the visitor traffic is expected to increase. Campaign program to be run are online and offline activities that have high-engagement only with IDR 835.350.000. budget. The visitation significance will be monitored and evaluated during campaign period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nabila Roxanne
"Bourjois merupakan perusahaan kosmetik dari Perancis lahir pada tahun 1863 dan terus berinovasi Bourjois di Indonesia masih dapat dikatakan pemain baru meskipun sudah banyak perempuan yang mulai melirik Bourjois namun brand ini belum menjadi pilihan pertama dari perempuan Indonesia. Masalah yang ditemukan pada Bourjois dianalisis menggunakan model AISAS. Hasil riset menyatakan bahwa awareness konsumen terhadap brand telah tinggi namun beberapa di antaranya berhenti pada tahapan search to action. Dengan big idea ldquo Express Yourself rdquo kampanye ini memiliki tujuan pemasaran yang diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan trial intentions atau keinginan untuk mencoba produk sehingga disinyalir akan turut mendorong meningkatnya jumlah pengguna Bourjois yang berdampak pada kenaikan sales. Kampanye akan dilaksanakan selama enam bulan dengan jumlah anggaran sebesar Rp2 194 775 000. Kemudian untuk mengukur efektivitas serta efisiensi dari kampanye ini maka akan dilakukan pula rencana evaluasi dan monitoring sebelum selama dan setelah kampanye berlangsung.

Bourjois is a cosmetics company from France established in 1863 and continues to innovate Bourjois in Indonesia can be said to be new players despite the fact that women start to put some interest on the brand Bourjois still not been the first choice of Indonesian women. The analysis of the problems found is using the AISAS model where research found that consumer awareness towards the brand is high but some of them stopped at the search to action stage. With 'Express Yourself' as the big idea so the marketing objectives of this campaign is to encourage consumers to do trial intentions or desire to try the product so that it can increasing number of Bourjois users which will increase the sales number as well. The campaign will run for six months with a total budget of Rp2 194 775 000 Then to measure the effectiveness and efficiency of this campaign there will be an evaluation plan and monitoring held before during and after the campaign progresses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Gabriella Timang
"Red Snack Box merupakan penyedia layanan kue kotak secara offline. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 15 tahun, Red Snack Box masih memiliki masalah dalam hal awareness. Oleh karena itu, agar target khalayak dapat mengingat dan mengenal Red Snack Box sebagai penyedia layanan kue kotak yang praktis untuk segala acara khususnya untuk acara komunitas , maka dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak mengenali Red Snack Box. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 20 . Kampanye ini terbagi menjadi 2 media yaitu online, seperti penggunaan Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, kartu nama digital leaflet digital; dan media offline seperti kartu nama, leaflet, dan dus kue. Anggaran yang dialokasikan selama 6 bulan untuk kampanye ini adalah Rp9.231.000. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, akan dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga selama kampanye ini berjalan dengan baik dan dapat dilihat keefektivan dan dampaknya.

Red Snack Box is an offline snack box service provider. Although the enterprise had been running for 15 years, Red Snack Box still has problems in terms of awareness. In order to raise target audience rsquo;s awareness in remembering and recognizing Red Snack Box as a practical snack box service provider for all occasions especially for community events , an integrated communications strategy program is created. The campaign is expected to raise sales by 20. This campaign is divided into 2 medias, which are online media consists of Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, digital business cards digital leaflets ; and offline media consists of business cards, leaflets, and cake box. The allocated budget for 6 months campaign is Rp 9,231,000. In order to ensure continuity and achievement of this campaign, there will be evaluation and monitoring activities to review the effectiveness and impacts during the campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Amalia Badri
"Tugas Karya Akhir ini secara umum membahas tentang kegiatan pemasaran sebuah kedai kopi lokal bernama Kopi Nyantai. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai perencanaan serta contohcontoh implementasi program pemasaran yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Kopi Nyantai, salah satunya adalah rendahnya awareness dari khalayak sasarannya. Berdasarkan analisa atas kondisi, kegiatan pemasaran, dan potensi yang dimiliki Kopi Nyantai, maka penulis memilih untuk menggunkan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri atas periklanan, pemasaran internet, pemasaran langsung, dan promosi penjualan. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness yang kemudian dapat berimplikasi pada kenaikan penjualan sebesar 20%.

This proposal generally discusses the marketing activities of a local coffee shop called Kopi Nyantai. This proposal contains various steps and examples of the program implementation that are expected to be able to answer some of the problems related to Kopi Nyantai, one of which is the low brand  awareness. Based on the situation analysis, marketing activities, and the opportunity  of Kopi Nyantai, the authors chose to use an integrated marketing communication strategy consisting of advertising, internet marketing, direct marketing, and sales promotion. Through this program, it is expected to increase awareness, which can then have implications for the increase of sales by 20%. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marella Ekaputri Muslich
"Kopi di Indonesia merupakan sebuah komoditas yang memiliki sejarah panjang dan perkembangan industri yang menjanjikan dari segi produksi hingga perkembangan dalam bisnis pengolahan kopi.
Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya dukungan dari pemerintah, dan adanya penetrasi gelombang budaya kopi baru yaitu first, second, dan third wave coffee.
Masuknya gelombang budaya tersebut, khususnya third wave coffee, berpengaruh terhadap menjamurnya usaha kedai kopi di Indonesia dan berubahnya budaya konsumsi kopi pada masyarakat yang mendorong jumlah konsumsi kopi yang semakin bertambah.
Banyak jenis usaha kedai kopi di Indonesia yang semakin beragam, menyebabkan sempitnya kesempatan untuk mendatangkan inovasi yang menarik perhatian dan kepedulian masyarakat.
Kopi Tuli merupakan salah satu usaha bisnis kedai kopi baru yang bergabung ke dalam industri sebagai social entrepreneur dengan fokus mengangkat isu mengenai disabilitas tuli.
Melalui bisnisnya, Kopi Tuli berusaha menawarkan value proposition sosialnya dalam bentuk keunikan pengalaman berinteraksi dengan bahasa isyarat dalam kedai kopi.
Permasalahan dialami Kopi Tuli dalam kegiatan pemasaran dan promosinya yang kurang optimal, menyebabkan lemahnya posisi dan kurangnya pemahaman konsumennya.
Tujuan
Meningkatkan brand equity dengan memperkuat positioning yang dapat berimplikasi pada loyalitas konsumen terhadap brand.
Strategi
Program ini mengangkat big idea brewing stories through gestures yang akan dilaksanakan melalui empat tahapan brand resonance model yaitu salience, performance & imagery, judgements & feelings, dan resonance. Kegiatan pemasaran dan promosi akan melibatkan lima elemen promosi IMC yang pemilihan medianya disesuaikan dengan karakteristik pesan dan khalayak sasaran, serta pencapaian tujuan meningkatkam brand equity.

Situation Analysis
As a commodity, coffee in Indonesia had a long history and has a promising growth in the industry from its production number and its business aspect.
The growth is influenced by the increasing support from the government, and the new waves of coffee culture which are called the first, second, and third wave coffee.
The third wave coffee notably creates a trend that had an effect to the immense growth of coffee shop businesses, and to the culture of drinking coffee itself.
Coffee shops are getting increasingly diverse, and that limits the opportunity for businesses to create innovations that would catch the audiences attention.
Kopi Tuli is joining the coffee industry as a social entrepreneur that is trying to create a larger employment opportunity for Indonesian deaf communities.
Kopi Tuli is offering their social value proposition that is a unique coffee shop experience by interacting using sign language.
The problem that Kopi Tuli is facing are their poor marketing and promotional activities effectiveness, that causes the weakness of their position and their consumer narrow understanding towards the brand.
Objective
Strengthening brand equity through strong positioning, that can impact consumer loyalty.
Strategy
The programs marketing and promotional activities are derived from the big idea brewing stories through gestures. It will be executed through the four steps of brand resonance model (salience, performance & imagery, judgements & feelings, and resonance), using five promotional elements of IMC which includes communication channels that are suited for the targeted audience and the program objective of strengthening its brand equity.
Targeted Audience
Geographic
Resides/study/work around Limo, Pancoran, Mampang Prapatan, dan Pasar Minggu
Demographic
Men & women, 18-25 years old, SES A-B, Scholars/University Students/First jobber.
Psychographic
According to the VALS Framework, the audience that this program is targeting are categorized as:
Innovators
Experiencers
Behavioral
Their visits to coffee shops are motivated by the need to socialize.
Actively searching for a place that offers a unique experience.
Actively using social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Swastika Rahmadani
"Susu Vidoran Xmart yang baru saja launched di bulan Juni 2014 silam, merupakan susu pertumbuhan keluaran PT Tempo Scan Tbk. Produk ini lahir atas dasar keinginan mulia dari PT Tempo Scan Tbk untuk memenuhi kebutuhan gizi anak bangsa serta dalam upaya mencerdaskan generasi selanjutnya. Dilengkapi dengan minyak hati ikan kod, susu Vidoran Xmart merupakan jawaban tepat bagi para orang tua yang menginginkan buah hatinya tumbuh dengan asupan nutrisi yang tepat baik untuk jasmani dan perkembangan otak. Walaupun dilengkapi dengan minyak hati ikan kod yang baik untuk otak, serta dijual dengan harga yang cukup terjangkau, ternyata awareness masyarakat (terutama TA) akan produk ini masih cukup rendah. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan strategi komunikasi yang tepat untuk meraih target khalayak dan meningkatkan kesadaran terhadap susu pertumbuhan Vidoran Xmart 3&4.
Rangkaian kampanye "Future Me" ini berusaha untuk mengispirasi para ibu untuk terus mendukung tumbuh kembang anak mereka hingga tercapai cita-cita si kecil. Target yang disasar merupakan ibu-ibu kelas menengah yang menginginkan anaknya untuk tumbuh seperti anak-anak dari kelas atas. Tahapan strategi yang digunakan berdasarkan pada teori FCB Grid dengan target peningkatan penjualan sebesar 5%.
Dengan menggunakan media konvensional dan media online, biaya kampanye yang berlangsung selama 1 tahun ini adalah sebesar Rp 28.796.894.740. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

Vidoran Xmart Milk that has just launched by June 2014 is a growing up milk produced by PT Tempo Scan Tbk. This product was first born on the basis of the noble desire of PT Tempo Scan Tbk to meet nation nutritional needs. Equipped with Cod Liver Oil, Vidoran Xmart milk is the exact answer for parents who want their children grow with proper nutrition both for physic and brain development. Even though containing Cod Liver Oil that is good for brain and sold at affordable price, this product has low awareness especially among its own target. To overcome the problem, it is needed to have good communication strategy to grab target?s awareness toward the product.
"Future Me" campaign is made to inspire moms to keep supporting their children until they become what they want in the future. The campaign is targeting on middle class mothers who want their children to grow just like top-tier kids. FCB Grid theory is used as the base for the campaign with a purpose of sales growth by 5% at the end of the campaign.
Using conventional media and online media, the cost for this 1year long campaign is Rp 28.796.894.740. Monitoring and evaluation will also be held to measure campaign effectiveness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ramadhan Amin
"Meski tergolong sebagai market leader dan menjadi top of mind untuk sektor makanan kucing di Indonesia, Whiskas masih sering mengalami kegagalan dalam mempertahankan loyalitas pasarnya. Kualitas yang monoton serta kurangnya nilai lebih yang terkandung baik dalam produk maupun strategi komunikasi Whiskas membuat pasar cenderung mudah berpindah ke produk lain.
Dengan industri yang masih terbuka lebar bagi produk lama maupun baru dengan menyediakan kesempatan yang sama besar, Whiskas akan terus kehilangan pasarnya apabila tidak menawarkan sesuatu yang baru, yang dapat mempertahankan loyalitas pasar. Untuk itu, Whiskas harus membangun sebuah nilai baru bagi keseluruhan brandingnya, agar masyarakat secara luas dapat melihat Whiskas sebagai sebuah produk makanan kucing yang akan selalu dibutuhkan dan tak akan bisa dipisahkan dari kucing dan pemiliknya.
Tujuan pemasaran dari program ini adalah untuk memicu trial sehingga memperluas pasar (grow the market) sebesar 15% dalam masa campaign satu tahun, dengan terlebih dahulu mencapai tujuan komunikasi berupa peningkatan awareness sebesar 10%.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan program pemasaran ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 6.760.738.479. Kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk mengukur efektifitas serta seberapa besar dampak diadakannya program pemasaran ini bagi Whiskas.

Although considered as the market leader and being on top of target‟s mind for cat food sector in Indonesia, Whiskas remained facing failure in maintaining the loyalty of their market. The monotone quality and the lack of added values on both their products and their communication strategies caused the tendency of their target to switching to other brands.
With the industry where chances open wide for everybody including the old and new players, Whiskas can possibly keep losing market if they don‟t offer something new, which can keep their market loyal. Therefore, Whiskas needs to develop a new value for their overall branding in order to make the general target see Whiskas as one cat food product that will always be needed and cannot be separated from cats and their owners.
The marketing objective for this marketing program is to induce trial and grow the market for at least 15% in one year campaign period, by at first achieving the communication objective of awareness increase by 10%.
The amount of budget spent for the whole marketing program for one year is Rp 6.760.738.479. Evaluation and monitoring activities will also be held to measure effectiveness as well as how impactful this marketing program is, to Whiskas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ayuningtyas
"ABSTRAK
Sejak tahun 1956, SilverQueen telah merambah pasar panganan cokelat di Indonesia. Brand lokal ini secara rutin meluncurkan inovasi-inovasi pada produknya dan melahirkan varian-varian baru. Ekuitas brand-nya dapat dibilang cukup tinggi pada target khalayaknya. Sebagaimana berkompetisi dalam pasar yang dinamis dan persaingan yang ketat, SilverQueen membutuhkan perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai sehingga dapat mempertahankan posisinya sebagai market leader.
Berdasarkan data pasar, diperoleh fakta bahwa SilverQueen telah mencapai tingkat awareness. Namun, belum berhasil memenangkan preferensi target khalayak. SilverQueen yang baru saja meluncurkan website sebagai media pemasaran online juga bermaksud menciptakan awareness terhadap brand pada dunia maya.
Solusi dari permasalahan ini adalah melalui serangkaian kampanye SilverQueen yang mengusung tema besar ?SilverQueen Let‟s Santai?. Ide besar tersebut lahir dari insight bahwa SilverQueen merupakan mood booster bagi target khalayak. Identitas ?Santai Belum Lengkap Tanpa SilverQueen‟ yang kuat kemudian diangkat sebagai tagline dari kampanye. Kampanye ini memiliki tujuan, antara lain: (1) menciptakan awareness terhadap website, (2) menciptakan liking dan preference target khalayak terhadap brand SilverQueen, dan (3) menciptakan buying intention yang terus-menerus.
Kampanye akan berlangsung dalam 3 tahap dengan keseluruhan biaya kampanye sebesar Rp 22.900.821.064,- selama satu tahun.

ABSTRACT
Since 1956, SilverQueen has been adjusting its position in Indonesia confectionery market. This local brand routinely develops inovations to its products and launches new variants. The brand equity is high among its target audience. As a competing brand in dynamic market, SilverQueen needs an integrated marketing communication strategy planning to be able to maintain its position as a market leader.
According to the collected data, SilverQueen has successfully reached awareness level. But the brand has not reached preference level of the target audience. Plus, SilverQueen has just launched its new website as an online marketing tool of which awareness needs to be built.
The solution of these problems is a fully-integrated SilverQueen marketing communication campaign which brings up ?SilverQueen Let‟s Santai‟ as its big theme. The big idea comes from the insight that SilverQueen is considered to be a mood booster for its target audience. The brand identity of ?Santai Belum Lengkap Tanpa SilverQueen‟ has created a strong position among consumers, that it is used as the campaign‟s tagline. The purposes of this campaign are: (1) creating awareness towards the website, (2) reaching liking level and preference level of target audience, and (3) creating sustainable buying intentions.
The campaign will be divided into 3 phases with an overall campaign costs amounted to Rp 22.900.821.064,- for a year."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>