Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rigia
"Setiap kebudayaan termasuk Korea Selatan memiliki ciri khas komunikasi nonverbal tersendiri. Komunikasi nonverbal terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah gestur. Sebuah gestur yang sama dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada kebudayaan-kebudayaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk gestur khas masyarakat Korea Selatan dan pemaknaannya. Objek penelitian ini adalah proses komunikasi masyarakat Korea Selatan yang diamati melalui tayangan serial televisi atau yang dikenal sebagai drama Korea. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun beberapa gestur khas yang berhasil diamati antara lain, membungkuk, berlutut, aegyo, memukul kepala, dan beberapa gestur yang melibatkan gerakan tangan lainnya. Pemaknaan gestur-gestur ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan status sosial seseorang. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan cara melakukan sebuah gestur dan cara memberikan respon terhadap gestur tersebut. Gestur- gestur yang berhasil diamati memang belum mencakup keseluruhan gestur khas masyarakat Korea Selatan. Kendati demikian penulis berharap penelitian ini tetap dapat memberikan informasi mengenai beberapa gestur khas masyarakat Korea Selatan kepada pembaca.

Each culture including South Korean has their own typical nonverbal communication. There are several types of nonverbal communication such as gesture. A same gesture could have different meaning depends on certain cultures. This paper is aimed to explain South Korean society’s typical gestures and how to interpret them. The object of this paper is South Korean society’s way of communicating which had been observed through their television series, as known as Korean drama. This paper use qualitative method to collect and analysis the data as it is used to present the result of the research. There are several typical gestures that will be explained in this paper such as bowing, kneeling, aegyo, hitting other’s head, and some others hand gestures. The interpretation of these gestures are strongly influenced by social status differences. Those differences can be seen from one's way to do certain gesture and how the other gives respon to that. The gestures that will be explained in this paper are still not enough to take cover for all of South Korean society’s typical gestures indeed. Still I hope that this paper could give necessary information regarding South Korean society’s typical gestures to the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sibuea, Bidari Medi
"Komunikasi non verbal adalah bagian dari komunikasi yang selalu dilakukan oleh masyarakat. Komunikasi non verbal bisa berupa simbol, salah satunya adalah tato. Tato adalah sebuah karya yang mempunyai beragam sejarah, tetapi penggunaannya sebagai penghantar pesan tidak berubah sampai sekarang. Penulis ingin memaparkan motivasi seseorang dalam menato dirinya, bentuk kelompok yang menjadi dasar dari tato, konteks budaya dalam hadirnya tato, dan evaluasi terhadap konvensi tato pada media massa. Penulisan ini berguna untuk menjabarkan tato sebagai bagian dari komunikasi non verbal yang sudah sering digunakan oleh masyarakat. Informan yang digunakan untuk membantu dalam penulisan ini berusia 20-30 tahun, laki-laki dan perempuan dengan latar belakang profesi yang berbeda. Hasilnya adalah motivasi seseorang membuat tato karena ingin menyatakan karakter dirinya dan menimbulkan persepsi yang sama dengan orang di sekitarnya.

Non-verbal communication is part of everyday language that is commonly practiced in the society. It can materialize in the form of symbolism, and tattoo being one of them. Tattoo is an art that has many historical background attached to it, but its usefulness as a message-deliverer has remain unchanged until now. The author proposes to explore the motivation that drives people to have their body tattoed, the types of society that determine the tattoo, the cultural context behind the tattoo, and the evaluation on tattoo's convention on mass media. This paper is particularly useful in analysing tattoo as an important part of the non-verbal communication that is widely used by the society. The participants involved in the writing of this paper range between twenty to thirty years old in age, both men and women with various background professions. The result shows us that what motivates a person to have tattoo is the need to display his or her character, as well as to generate a similar perception with those around them."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wundt, Wilhelm
Paris: Mouton, 1973
419 WUN l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ajeng Yulia Ananda
"Penelitian ini membahas tentang analisis Komunikasi Nonverbal Kinesik Dalam Vlog YouTube Channel: Kimono Mom. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan jenis-jenis serta makna dalam vlog Kimono Mom. Penelitian ini menggunakan teori nonverbal kinesik Harumi Aqui untuk mengkaji makna gestur atau kinesik dalam Vlog YouTube channel: Kimono Mom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari YouTube channel Kimono Mom yang diunggah pada tahun 2019-2022 dan dapat diakses melalui aplikasi YouTube. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinesik atau gestur dapat ditemukan dalam vlog YouTube: Kimono Mom yang terdiri dari Moe, Moto dan Sutan menggunakan kinesik anak dan juga kinesik umum. Data yang dimiliki dalam jurnal ini ada 18, empat di antaranya termasuk jenis kinesik atau gestur khusus anak-anak dan 15 data jenis kinesik yang bersifat umum. Selain itu, adanya fungsi komunikasi nonverbal sebagai pengganti verbal dan memperkuat makna ketika berkomunikasi antara lain; fungsi repeating (Repetisi), fungsi complementing (Komplemen), dan fungsi substituting (Substitusi).

This study discusses the analysis of Kinesics Nonverbal Communication YouTube Channels in Vlogs: Kimono Mom. This study aims to identify and explain the types and meanings in Kimono Mom vlogs. This study uses Harumi Aqui's kinesics nonverbal to examine the meaning of gestures or kinesics in the Vlog YouTube channel: Kimono Mom. The research method used is a qualitative descriptive method. The data source used in this study was taken from the Kimono Mom YouTube channel which was uploaded in 2019-2022 and can be accessed through the YouTube application. From the results of the analysis, it can be said that kinesics or gestures can be found in the YouTube vlog: Kimono Mom which consists of Moe, Moto, and Sutan using children's kinesics and general kinesics. There are 18 data held in this journal, four of which include types of kinesics or special gestures for children and 15 types of kinesic data that are general. In addition, the existence of nonverbal communication functions as a substitute for verbal and strengthens meaning when communicating, among others; repeating function, complementing function , and substituting function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Leila Mona
"Kredibilitas adalah bagaimana seorang pembicara dipercaya dan diyakini oleh pendengarnya. Seorang komunikator tentu saja sangat berkepentingan dengan hal ini. Karena komunikan adalah orang yang paling menentukan kelayakan seorang komunikator. Komunikan jualah yang memutuskan apakah dirinya, akan mengikuti atau menerima kata-kata, penjelasan, dan saran-saran dari komunikator.
Penelitian yang dilakukan ini berkaitan dengan kredibilitas, namun peneliti melihatnya dari kaitannya dengan komunikasi nonverbal. Dimensi kredibilitas yang menjadi perhatian dalam penelitian berkaitan dengan keotoritatifan, watak dan dinamisme seperti yang disarankan oleh Mc.Croskey (Devito,1978; 111). Sementara itu komunikasi nonverbal yang menjadi perhatian adalah gerak tubuh, suara dan artifak seperti yang disarankan oleh Everett Rogers (1999). Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi komunikan terhadap komunikator berkaitan dengan komunikasi nonverbalnya. Apa hal-hal yang paling berpengaruh bagi komunikan dalam menentukan seorang komunikator yang kredibel. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif namun pengumpulan data juga dilakukan dengan metode kuantitatif.
Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memaparkan situasi atau peristiwa tertentu berkaitan dengan kredibilitas komunikator dan komunikasi nonverbal dengan cara yang sistematis, faktual dan cermat. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Peneliti juga melakukan observasi dan pencatatan sepanjang penelitian. Unit analisisnya adalah individual dengan jumlah informan 8 orang, responden 34 orang serta pembicara yang merupakan objek penelitian sejumlah 2 orang. Alat Bantu pada penelitian ini adalah video yang diputar didepan para informan dan responden. Selanjutnya teknik pengukuran pada penelitian ini adalah dengan Perbandingan Analitis dan Metode Ilustratif seperti yang disarankan oleh Neuman (1991).
Hasil penting dari penelitian ini adalah bahwa komunikator yang mengoptimalkan penggunaan komunikasi nonverbal lebih dianggap kredibel oleh komunikan. Gerak tubuh dan suara sangat mempengaruhi persepsi informan dalam menilai dimensi keotoritatifan pembicara pada kecerdasan, pemahaman dan kemampuan mengembangkan kata-katanya; dimensi watak pada keobjektifitasannya serta dimensi dinamisme pada ketegasannya. Selanjutnya gerak tubuh, suara dan artifak mempengaruhi persepsi informan pada dimensi keotoritatifan pada kewibawaan; dimensi watak pada keterandalan, motivasi baik dan disukai; dimensi dinamisme pada kemampuan membujuk, semangat, kegairahan dan keaktifan serta keberaniannya. Namun demikian mengingat kredibilitas adalah persepsi komunikan tentang komunikator yang dipengaruhi oleh pengalaman, kesukaan, daya tarik, budaya komunikan, karenanya kemungkinan adanya subjektifitas sangat tinggi sehingga belum tentu dapat digeneralisir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenburg, John R.
Malabar: Robert E. Krieger Publ., 1982
001.51 WEN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Klara Puspa Indrawati
"Halte Blok M dan Kota, merupakan titik-titik ujung Koridor 1 TransJakarta yang dirancang untuk memenuhi fungsi primernya sebagai ruang menunggu. Namun, selama menunggu, penumpang berinteraksi dengan elemen arsitektural halte secara nonverbal. Komunikasi nonverbal antara penumpang dan elemen arsitektural halte mengindikasikan hadirnya fungsi-fungsi sekunder atau makna konotatif dari ruang menunggu. Dalam komunikasi nonverbal tersebut, berlangsung pertukaran ekspektasi antara pengguna dan elemen arsitektural halte yang terjadi tanpa akses pikiran sadar (unconscious). Pertukaran ekspektasi dalam komunikasi nonverbal membentuk pengalaman personal penumpang terhadap elemen arsitektural hingga memunculkan gagasan aktivitas yang memperkaya aktivitas menunggu. Penerjemahan makna konotatif dalam bentuk gagasan aktivitas oleh penumpang ini menjadi hal vital dalam proses perancangan ruang arsitektural yang mampu menetralkan konflik selama penumpang menunggu bus TransJakarta.

Blok M and Kota TransJakarta bus stop are the tip point of TransJakarta Corridor 1 and were primarily designed as a waiting area. However, while waiting, the passengers nonverbally involve in an interaction with bus stop's architectural element. The nonverbal communication between the passengers and architectural element indicates the emergence of secondary function or a connotative meaning in the waiting area. In that kind of communication, unconsciously, the passengers expectation encounter the architectural element’s expectation. This encounter moment of expectations has produced a personal experience for the passengers who suggest activities enrichment during bus absence. The translation of connotative meaning through various secondary activities performed by the passengers become an important point in architectural design process to neutralize the conflict in waiting activities as an objective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36802A
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alo Liliweri
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994
302.22 ALO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pease, Allan
London : Sheldon Press, 1981
302.222 PEA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>