Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindy Fakhrani Poetry
"
ABSTRACT
Frontier films like The Martian (2015), often presents the idea of the frontier as the American dream of reaching and conquering new lands in seek of unfulfilled hopes and threats. It creates a notion that exploring and colonizing the frontier are essential for the American national identity, and often move around the utopian ideal through the reconstruction of the history of the American frontier. This paper addresses the representation of the idea of Mars colonization as a representation of the new American dream by analyzing the movie The Martian (2015). This article focuses on how the film depicts Mars as a conquerable and habitable land with unfulfilled hopes and threats which makes it an ideal space to be colonized."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Mahlika
"ABSTRAK
American dream merupakan sebuah paham penting yang berasal dari Amerika. Merupakan sebuah istilah yang selama ini telah banyak dipergunakan di seluruh Amerika, menjabarkan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk meraih kesuksesan. The Pursuit of Happyness merupakan salah satu dari banyak film yang telah mengusung paham American dream. Melalui penggambaran karakter utama, Chris Gardner, paham American dream telah tercermin di dalam banyak aspek di film tersebut. Terlepas dari unsur perjuangan dan individualisme, film ini juga membahas sebuah perspektif baru akan American dream di dalam pandangan seorang Afrika Amerika. Tulisan ini juga mencoba membandingkan film Pursuit of Happyness dengan novel A Raisin in The Sun, sebuah literatur lainnya yang mengkaji lebih lanjut mengenai American dream dalam pandangan Generasi Y dan X. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis tekstual dan serta pendekatan sosiologi di dalam usahanya untuk melihat bagaimana American dream terlihat di film ini.
ABSTRACT
American dream is an important value that originated from United States of America. It is a term that have been widely used across the nation which describes that every man has a right to obtain success. The Pursuit of Happyness is one of many movies that discussed American dreams elements. Throughout the main character, Chris Gardner, American dream has been reflected in many aspects in the movie Pursuit of Happyness. Asides of the struggle and individualism elements, the movie also depicts a new perspective of American dream in the lens of African American. This paper also comparing movie Pursuit of Happyness with novel A Raisin in The Sun, another literature where explains more about how American dream is seeing by the Generation Y and Generation X. The research uses a textual analysis and sociology approach in order to see how American dream is reflected in the movie."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Marulam
"Masalah dalam tesis ini adalah kegagalan impian Amerika yang tercermin melalui tiga buah novel karya Theodore Dreiser yaitu Sister Carrie, the Genius dan An American Tragedy, karena ketidaksesuaian atau ketidakcocokan nilai- nilai budaya yang dimiliki dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan yang dihadapi ketiga protagonis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan psikologi dan pendekatan budaya . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kegagalan impian Amerika pada periode akhir abad ke -19 dan awal abad ke 20 yang tercermin melalui tiga buah novel karya Theodore Dreiser adalah ..."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T11385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhia Tiara Astari
"ABSTRAK
Makalah ini menganalisis representasi perubahan identitas imigran perempuan Irlandia yang dipengaruhi oleh American Dream di tahun 1950an. Dalam makalah ini, data diambil dari film roman-drama, "Brooklyn" (2015), dan tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan hubungan antara American Dream dan gambaran pembentukan identitas gender di film-film Hollywood. Metode penelitian menggunakan analisis tekstual, dengan konsep James Truslow Adams mengenai American Dream untuk menganalisis perubahan identitas yang terjadi di dalam film. Pada makalah ini, pembentukan identitas imigran perempuan Irlandia dianalisis melalui pengamatan perilaku tokoh utama, Eilis. Dari pengamatan ini, disimpulkan bahwa American Dream membentuk identitas dan pola pikir Eilis.

ABSTRACT
This research paper investigates the representation of female Irish immigrant‟s changing identity that influenced by American Dream in 1950s. In this paper, the corpus of study is romance-drama movie, Brooklyn (2015), and the purpose of the research is to find the relation between American Dream and gender identity formation portrayal in this Hollywood movie. The research method is textual analysis, while using James Truslow Adams‟s concept of American Dream to analyze the changes of identity that occurred in this movie. I examine the identity formation of a female Irish immigrant in America through the protagonist, Eilis‟ behavior. It concludes with American Dream indeed shapes Eilis‟ identity and perspective."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muzafarsyah
"Tesis ini merupakan analisis semiotik terhadap film Lilja 4-Ever karya sutradara asal Swedia, Lukas Moodysson. Analisis dilakukan dengan memperlakukan film Lilja 4-Ever sebagai suatu bahasa yang memuat seperangkat pesan yang dikarakterisasi oleh kodifikasi sistem gambar dan suara. Hasil analisis menunjukkan sutradara mendayagunakan komoditas budaya populer Amerika sebagai elemen-elemen dalam film yang berbahasa Rusia ini untuk membangun opini tentang wacana American Dream di Rusia dan dampaknya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika strukturalis Roland Barthes dan semiotika film Christian Metz.

This thesis is a semiotic analysis of Swedish drama movie, Lilja 4-Ever, directed and written by Lukas Moodysson. The analysis is seeing Lilja 4-Ever as a language contained a set of messages characterized by specific audio visual system codifications. The analysis result shows that Lukas Moodysson exploited American popular culture commodities as elements in this Russian language movie to drive opinion about the discourse of American Dream in Russia and its impact. Qualitative descriptive methode was used in this research with structural semiotic from Roland Barthes and Christian Metz film semiotic as the approaching tools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzafarsyah
"Tesis ini merupakan analisis semiotik terhadap film Lilja 4-Ever karya sutradara asal Swedia, Lukas Moodysson. Analisis dilakukan dengan memperlakukan film Lilja 4-Ever sebagai suatu bahasa yang memuat seperangkat pesan yang
dikarakterisasi oleh kodifikasi sistem gambar dan suara. Hasil analisis menunjukkan sutradara mendayagunakan komoditas budaya populer Amerika sebagai elemen-elemen dalam film yang berbahasa Rusia ini untuk membangun opini tentang wacana American Dream di Rusia dan dampaknya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika strukturalis Roland Barthes dan semiotika film Christian Metz.

This thesis is a semiotic analysis of Swedish drama movie, Lilja 4-Ever, directed and written by Lukas Moodysson. The analysis is seeing Lilja 4-Ever as a language contained a set of messages characterized by specific audio visual system codifications. The analysis result shows that Lukas Moodysson exploited American popular culture commodities as elements in this Russian language movie to drive opinion about the discourse of American Dream in Russia and its impact. Qualitative descriptive methode was used in this research with structural semiotic from Roland Barthes and Christian Metz film semiotic as the approaching tools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Zulfa Nooraida
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi representasi American Dream dalam film Amerika yang berjudul The Greatest Showman (2017) (TGS). Terinspirasi dari kisah hidup tokoh self-made man di abad ke-19 yang bernama P.T. Barnum, film TGS menceritakan perjalanan karakter Barnum menjadi pebisnis sirkus dengan menggunakan struktur naratif rags to riches pada abad ke-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif, yang berfokus pada karakter Barnum dan karakter pemain sirkus Barnum yang merepresentasikan kaum minoritas beraneka ragam ras, warna kulit, dan keunikan fisik. Penelitan ini berargumen bahwa film TGS merekonstruksi American Dream di abad ke-19. TGS memahami bahwa American Dream bukan lagi mengenai kesuksesan finansial semata, melainkan keseimbangan antara pemenuhan pribadi dan kepentingan keluarga, tanpa harus mengagungkan pencapaian duniawi seperti reputasi dan kekayaan. Penelitian ini juga berargumen bahwa film TGS menggambarkan sirkus Barnum sebagai versi utopis American Dream dengan menciptakan komunitas yang memberi kesempatan yang setara bagi semua kelas dan ras untuk tampil dan mendapatkan apresiasi atas kemampuannya. Akan tetapi, penelitian ini juga menemukan bahwa representasi American Dream dalam film TGS masih tetap melanggengkan hak istimewa laki-laki berkulit putih.

This study aims to analyze and evaluate the representation of the American Dream in the American film entitled The Greatest Showman (2017) (TGS). Inspired by the life story of a self-made man in the 19th century, P.T. Barnum, TGS tells the journey of Barnum's character to become a circus businessman in 19th-century through rags to riches narrative structure. This study uses a descriptive-analytical method with a qualitative approach, which focuses on the character of Barnum and the character of the Barnum circus performers who represent minorities of various races, skin colors, and physical uniqueness. This research argues that TGS reconstructs the concept of the American Dream of the 19th century. TGS understands that the American Dream is no longer about financial achievement, but a balance between personal fulfilment and family integrity, without glorifying secular accomplishments such as reputation and wealth. This study also argues that TGS portrays Barnum's circus as a utopian version of the American Dream by creating a community that provides equal opportunities for all classes and races to perform and gain an appreciation for their abilities. However, this study finds the representation of the American Dream in the TGS film still perpetuates the privilege of white men."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiq Shofy Ramadhan
"ABSTRAK
Sementara studi lain berfokus pada nilai materialisme dalam naskah Death of a Salesman karya Arthur Miller, tulisan ini mengkaji kasus bunuh diri dari tokoh Willy Loman dalam naskah tersebut yang disebabkan oleh mitos American Dream dan American Adam. Lebih jauh lagi tulisan ini akan menelisik perbedaan antar generasi dalam menilai American Dream. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis tekstual. Dengan menggunakan konsep American Dream, American Adam, dan konsep bunuh diri milik Durkheim, tulisan ini menunjukkan adanya altruism dalam kasus bunuh diri yang disebabkan oleh mitos American Dream.

ABSTRACT
While other studies focus on the materialism in Arthur Miller rsquo;s Death of a Salesman, this paper examines the suicide case of Willy Loman that presumably causes by the myth of American Dream and Adam. Even fewer tries to acknowledge the inter-generation gap in perceiving American Dream. This is what this study tries to accomplish by doing textual analysis of the play. This study uses the concept of American Dream, and American Adam, and delves into the Durkheim 39;s concept of suicide. At the end, this study would like to state the altruism in the suicide caused by the myth of American Dream. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ijtahidah Dwi Indriyani
"Memperoleh American Dream dan mengartikan kesuksesan dapat berbeda bagi seseorang ke orang lain, Chris Gardner dalam The Pursuit of Happyness mengalami American Dream yang didominasi orang kulit putih. Untuk menemukan ideologi dominan orang kulit putih di dalam film ini, dan untuk mengetahui bahgaimana American Dream milik Gardner mewakili ideologi orang kulit putih, penelitian ini menggunakan metode analisis tekstual pada analisis konten termasuk bahasa, simbol, dan gambar visual di dalam film. Teori privilese oleh McIntosh menjadi kerangka kerja untuk menguji studi penelitian. Ideologi kulit putih percaya pada upaya individu, meritokrasi, dan sistem sosial yang adil namun menolak keberadaan hak istimewa dan supremasi kulit putih. Sebagai seorang Afrika-Amerika, Chris Gardner bekerja lebih keras daripada pekerja magang lainnya untuk mendapatkan pekerjaan di kantor Dean Witter. Dia percaya pada dirinya sendiri dan yakin akan kesuksesannya meski tidak memiliki hak istimewa untuk mendukung perjalanan suksesnya.

Achieving the American Dream and defining success can vary from one person to another, Chris Gardner in The Pursuit of Happyness undergo a dominant white man American Dream. To find the dominant white man’s ideology in the film, and to explore how Gardner’s American Dream would represent the white ideology, this research uses the textual analysis method on the content analysis including the language, symbols, and visual pictures in the film. McIntosh’s privilege theory becomes the framework for examining the research study. The white ideology believes in individual efforts, meritocracy, and a fair social system nonetheless it denied the existence of white privilege and supremacy. As an African American, Chris Gardner works harder than any other intern to get a job at Dean Witter office. He believes in himself and is sure of success despite having no privilege to support him in his journey. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"[Jurnal ini merupakan studi analisis film Black Hawk Down produksi Hollywood
sebagai film kepahlawanan yang kontroversial. Penulis menggunakan teori
Enlightment as mass deception oleh Max Adorno dan Theodore Horkheimer yang
membantu penulis dalam menganalisa film ini. Penulis menemukan bahwa film ini
sudah mengalami proses komodifikasi oleh pemerintah Amerika, Pentagon setelah
peristiwa 9-11. Jurnal ini juga dilengkapi dengan konsep soft power dengan temuan
bahwa Amerika Serikat menggunakan film-film Hollywood sebagai soft power
mereka untuk melanggengkan citra kepahlawanan Negara Amerika Serikat., This Journal is a content analysis study of Black Hawk Down the movie produced by
Hollywood as a controversial heroic movie. The writer use Adorno’s “Enlightment as
a mass deception” theory that help the writer to analyze this movie. The writer found
that this movie has gone through a commodification by the authority of the United
States of America’s pentagon after the 9-11 incident. This Journal is also use the
concept of soft power that resulted the founding that this movie is being used as soft
power by the Government of United States of America to preserved the idea of heroic
USA.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>