Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Arifin
"Endapan plaser diduga terdapat di alur sungai purba di daerah penelitian. Endapan tersebut dapat diidentifikasi dari penampang rekaman seismik saluran tunggal resolusi tinggi. Sungai purba tersebut terdapat pada sekuen D yang ditandai oleh adanya karakter cut and fill pada penampang rekaman seismik. Endapan plaser terendapkan pada saat sungai - sungai purba aktif di masa susut laut. Endapan plaser tersebut diduga berasal dari batuan-batuan beku dan metamorfik berumur Mesozoikum yang terdapat di sekitar Pegunungan Meratus yang merupakan sumber endapan plaser Resen. Endapan-endapan tersebut berupa kandungan kuarsa dan mineral-mineral lempung seperti kaolinit dan monmorilonit."
Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2011
665 JSDG 21:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasil temuan dari beberapa penelitian terdahulu di Paparan Sunda (Sunda Shelf) di antaranya berupa alur-alur sungai purba sewaktu periode susut laut pada akhir kala Pleistosen. Studi ini melaporkan temuan alur purba di sebelah Barat Laut Pulau Belitung hasil penelitian geofisika dengan metode seismik resolusi tinggi direkam dengan menggunakan sub bottom profiler (SBP) tipe Datasonics CHIRP II CAP 6600 dan frekuensi 3.5 kHz. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keberadaan serta untuk mengetahui posisi dan gambaran morfologi alur purba di Paparan Sunda, khususnya di Barat Laut Pulau Belitung, Propinsi Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2010. Berdasarkan penafsiran rekaman data sub bottom profiler tersebut dapat dikenali dua sistem alur sungai purba dengan aliran berarah hampir sama yaitu Barat Daya-Timur Laut. Alur purba yang lebih besar memiliki lebar sekitar 2370 m hingga 2519 m dan kedalaman antara 38 m hingga 43 m dari dasar laut sedangkan alur purba yang lebih kecil memiliki lebar sekitar 363 m hingga 555 m dengan kedalaman antara 38 m hingga 40 m. Keberadaan alur sungai purba di sini merupakan pendetilan dari keberadaan alur-alur sungai purba yang telah diduga oleh Mollengraaf dan Kuenen sebelumnya."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
627.12 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwondo
"Lapangan 'X' adalah salah satu lapangan penghasil minyak di Cekungan Sumatera Tengah. Cekungan Sumatera Tengah merupakan salah satu cekungan sedimen penghasil minyak terbesar di Indonesia. Lapangan 'X' adalah area dengan Formasi Bekasap onlaping ke Tinggian Basement. Fitur onlapping berpotensi untuk perangkap stratigrafi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perangkap stratigrafi, distribusi reservoir batu pasir, tipe fasies, dan lingkungan pengendapan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data seismik 3D, log sumur, dan data inti batuan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis elektrofasies berdasarkan log sumur, atribut seismik, dan model geologi konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada potensi perangkap stratigrafi dalam bentuk perangkap intra-formasi dan regional. Jebakan intra-formasi dibentuk oleh perselingan batupasir dan litologi serpih secara vertikal dan perubahan fasies lateral, sedangkan jebakan regional dibentuk oleh lapisan serpih Formasi Telisa dan Formasi Bekasap dengan onlap di Tinggian Basement. Berdasarkan inversi AI, dekomposisi spektral 20 Hz, atribut envelope, dan atribut rms amplitudo  menunjukkan distribusi reservoir batupasir A Formasi Bekasap berarah Timurlaut - Baratdaya pada zona onlapping ke Tinggian Basement. Berdasarkan integrasi analisis data batuan inti, elektrofasies, inversi AI, dekomposisi spektral 20 Hz, dan atribut rms amplitudo lingkungan pengendapan reservoir diinterpretasikan sebagai wave dominated delta yang terdiri dari empat fasies: upper shoreface, lower shoreface, distributary channel, dan offshore.

The 'X' field is an oil-producing field in the Central Sumatera Basin. Central Sumatera Basin is one of the largest oil-producing sedimentary basin in Indonesia. The field is an area in the form of onlaping Bekasap Formation to the Basement High. The onlapping feature has potential for stratigraphic traps. This study aims to identify the potential stratigraphic traps, the distribution of sandstone reservoirs, facies types and the depositional environments. The data used in the study are 3D seismic data, well log, and core data. The research methods used including the analysis of electrofacies based on well log, seismic attributes, and conceptual geology model. The research shows that there is a stratigraphic trap in the form of intra-formation and regional traps. Intra-formation traps were formed vertically by the intersection of sandstone and shale lithologies and lateral facies changes, whereas the regional traps are formed by the shale layer of Telisa Formation and Bekasap Formation with onlapping on the Basement High. Based on AI inversion, spectral-decomposition 20 Hz, envelope, and rms amplitude attributes show the distribution sandstone reservoir A of Bekasap Formation is Northeast - Southwest on onlaping zone to the Basement High. Based on integrated of core data, electrofacies, AI inversion, spectral-decomposition 20 Hz and rms amplitude attributes, the depositional environment of reservoir is interpretated as wave dominated delta which is of four facies: upper shoreface, lower shoreface, distributary channel, and offshore facies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mill Sartika Indah
"

Cekungan Ardjuna merupakan cekungan hidrokarbon busur belakang yang sudah matang. Cekungan tersebut mampu berproduksi dan menyimpan resources migas yang belum dapat terpetakan dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian dari integrasi metode sikuen stratigrafi, inversi seismik, dan evaluasi petrofisika untuk memprediksi potensi hidrokarbon secara lebih rinci dan lebih akurat. Integrasi ini mampu menghasilkan informasi pada struktur contingent mulai dari Play konsep, sistem petroleum, dan property dari karakteristik reservoir, hingga pemetaan kawasan prospect serta evaluasi resiko temuan eksplorasi. Pemahaman karakteristik internal seismik membantu penarikan marker sikuen seismik stratigrafi dalam penampang seismik. Inversi seismik dapat membantu dalam determinasi penyebaran lithofasies, porositas, fluida di penampang seismik. Peta distribusi inversi seismik overlay dengan peta struktur kedalaman reservoir memberikan parameter luasan perangkap untuk reservoir target yang berada pada sistem pengendapan pasang surut. Evaluasi petrofisika dapat membantu memberikan property porositas, netpay thickness, saturasi fluida air, minyak dan gas. Sumberdaya contingent resources ditemukan pada zona target sebesar 5,92 MMBOE (P10 OOIP) dan 10,56 BCF (P10 OGIP). Sumberdaya Prospective Resources sebesar 12,25 MMBOE (P10 OOIP) dan 22.12 BCF (P10 OGIP).

 


The Ardjuna Basin is a mature back arc hydrocarbon basin. The basin is capable of producing and storing oil and gas resources that cannot be properly mapped. Therefore it is necessary to do a study of the integration of the stratigraphic sequence method, seismic inversion, and petrophysical evaluation to predict hydrocarbon potential in more detail and more accurately. This integration is able to produce information on contingent structures ranging from Play concepts, petroleum systems, and properties from reservoir characteristics, to prospect area mapping and evaluation of risk of exploration findings. Understanding of seismic internal characteristics helps draw stratigraphic sequential seismic markers in seismic cross sections. Seismic inversions can help in the determination of the spread of lithofasies, porosity, fluid in seismic sections. The overlay seismic inversion distribution map with a map of reservoir depth structure provides trapping area parameters for the target reservoir located in the tidal deposition system. Petrophysical evaluation can help provide porosity properties, netpay thickness, water, oil and gas fluid saturation. Contingent resources were found in the target zone of 5,92 MMBOE (P10 OOIP) and 10,56 BCF (P10 OGIP). Prospective Resources are 12,25 MMBOE (P10 OOIP) and 22,12 BCF (P10 OGIP).

"
2019
T52672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Yulianto
"Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, mitos berbasis sungai memberikan kesadaran untuk bersahabat dengan sungai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui wujud mitos-mitos berbasis sungai yang terdapat dalam cerita masyarakat Kalimantan Selatan serta makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungaiyang terdapat dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan dan apa makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungai tersebut. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik kajian pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa wujud mitos-mitos dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan dapat berupa kelahiran tokoh dan keberadaan binatang tertentu serta makna-makna mitos berkaitan dengan keberadaan tokoh-tokoh mitos tersebut.

For the people of South Kalimantan, river-based myths provide wareness to make friends with rivers. The aim of this study was to understand the form of myths found in the South Kalimantan’s folklor and its meaning which dealing with river. The problem in this research is how is the form and what is the meaning of those folklores. This study used a qualitative descriptive method with literature review. Based on the analysis results , the form of myths in the South Kalimantan folklore related with the emergence of figures and the presence of certain animals, while the meaning of the myths related with the presence of figures in the myths itself. "
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"A curve stream is the part of river if compared to a straight stream with more problems. Problems always accurring are the scouring at the outer bend of curve and sedimentation at inner bend of curve...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Meiobenthos inhabiting the seagrass bed of sungai Pulai estuary,Johor,was studied for the differnces in community structure .Sampling was carried out using a hand corer during the lowest tide in December 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The Citarum River is one of the main rivers in the West Jaava province. Commonly, the Citarum is devided into 3 sections : upper stream, middle stream and down stream...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Pujatmiko
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau Provinsi Banten. Berbagai institusi terlibat dalam pengelolaan DAS Cidanau, tetapi efektivitas lembaga tersebut dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau belum efektif. Sefain lembaga formal (pemerintah), pada tahun 2002 dibentuk suatu forum DAS berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Banten No. 124.3/Kep.64-Huk/2002, yang diperbaharui dengan SK Gubemur Banten No. 614/Kep.211-Huk/2006 tentang pembentukan Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC). Adanya fembaga pemerintah dan forum DAS tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja, sehingga dapat meningkatkan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1). mengetahui kewenangan dan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (2). mengetahui efektivitas forum dalam pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (3). mengembangkan efektivitas Forum dalam membantu peningkatan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dilengkapi penelitian kuantitatif, dengan pendekatan kualitatif sebagai pegangan utama. Penelitian bersifat multikasus dan eksploratoris, sehingga penelitian ini menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan berperanserfa melalui interaksi sosial antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan subyek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis. Data primer kualitatif ini, selanjutnya dilengkapi dengan data primer kuantitatif, yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh dari responden melaluli wawancara dengan berpedoman pada kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas atau instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan yaitu : (a) Pengolahan dan analisis data kualitatif menggunakan metode KEKEPAN/SWOT (Rangkuti, 1999), bertujuan untuk menganalisis efektivitas Forum Komunikasi DAS Cidanau dalam membantu pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (b) setelah pengolahan dan analisis data kualitatif didapat, maka dilengkapi dengan pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan pengolahan dan analisis Proses Hierarkhi Analitik/AHP (Saaty,1993), bertujuan untuk menganalisis bentuk kelembagaan pengelolaan DAS yang sesuai, dalam mengatasi permasalahan Iingkungan hidup DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : a). Kewenangan pengelolaan DAS Cidanau merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, dengan kelembagaan yang terkait meliputi : (1). Pemerintah Provinsi Banten, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Daerah (Bapeda), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU); (2) Pemerintah Pusat yaitu Departemen Kehutanan, yang dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Sungai Citarum-Ciliwung dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar I seksi Konservasi Wilayah III Banten, dan; (3) Forum DAS yaitu Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC); b). Pelaksanaan tugas dan fungsi FKDC dalam membantu kelembagaan pengelolaan DAS Odanau belum dilaksanakan dengan efektif, diantaranya usaha mengurangi degradasi Iingkungan hidup yaitu semakin berkurangnya ketersediaan air Baku, meningkatnya kekeruhan air dan meningkatnya perambahan di kawasan Cagar Alam Rawa Danau, selain itu belum adanya keputusan dalam menyikapi kebijakan pengembangan daerah ekowisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di cadmen area DAS Cidanau, dan dalam hal struktur organisasi yang masih didominasi unsur pemerintah, pendanaan yang belum Independent, pembagian tugas yang belum dilaksanakan khususnya bagi pengarah dan mekanisme kerja yang belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan, pelaksanaan mekanisme model pembayaran jasa Iingkungan belum melalui mekanisme pasar dengan jumlah seller dan buyer yang masih terbatas, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang belum maksimal bisa dilakukan, dan; c). Usulan pengembangan efektivitas FKDC agar menjadi kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau yang baik, dapat dilakukan dengan menjalankan strategi : (1) peningkatan kapasitas lembaga pengelolaan DAS Cidanau; (2) peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat di sekitar DAS Cidanau; (3) peningkatan pelestarian clan pencegahan kerusakan Iingkungan hidup di DAS Cidanau; (4) peningkatan pertumbuhan dan keseimbangan ekonomi kawasan, dan; (5) pengembangan sistem penataan ruang yang konsisten.
Penulis menyarankan : a). Kewenangan yang diberikan oleh undang-undang untuk mengelola DAS Cidanau, hendaknya dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan baik, semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan oleh instansi yang terkait, sehingga dapat dicapai pengelolaan DAS Odanau yang berkelanjutan dan berwawasan Iingkungan; b). Efektivitas FKDC perlu ditingkatkan dengan mengurangi keanggotaan dari unsur pemerintah dan subsidi pemerintah, serta melaksanakan mekanisme kerja dan pembagian tugas dengan maksimal, mengurangi campur tangan pemerintah dalam model pembayaran jasa Iingkungan, serta melakukan monitoring dan evalusi yang maksimal terhadap pelaksanaan keseluruhan program kerja yang telah dibuat, dan; c). FKDC harus menjalankan strategi yang telah dibuat, melalui perencanaan yang terarah, terkoordinasi dan fokus baik jangka pendek, menengah dan panjang, secara simultan dan berkesinambungan sesuai tata waktu yang telah ditetapkan."
2007
T20476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>