Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mates, Barbara T.
"As members of the population approach age fifty-five and above, libraries are faced with an untapped opportunity to serve a consistently underserved population. As she explains the ins and outs of planning, developing, marketing, and funding successful programs and services to the graying population, longtime outreach and access advocate Barbara T. Mates demonstrates how libraries can benefit from providing top-notch programs and services for older adults."
Chicago: [American Library association, American Library association], 2003
e20436174
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid, 1982-
"ABSTRAK
Masalah yang cukup kompleks dan kerap terjadi pada lansia adalah gangguan fungsi psikososial dimana hal ini terjadi karena fungsi psikososial mendapatkan stressor yang cukup besar dan tidak mampu menemukan penyelesaian dari sumber stressor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan intervensi Latihan Jalan AkTif terhadap peningkatan fungsi psikososial di Kota Depok. Penerapan implementasi ini merupakan menggunakan evidence based practice. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Analisis data menggambarkan karakteristik responden, peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan. Analisis Statistik menggunakan uji paired t test didapatkan p value 0,000 untuk dampak negatif psikososial DASS dan 0,004 pada fungsi intelektual SPMSQ pada lansia. Latihan Jalan AkTif dapat meningkatkan fungsi psikososial pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

ABSTRACT
The complicated problems and often occurs in the older adult is a disruption of psychosocial function where this happens because psychosocial function get a big enough stressor and unable to find a solution from the source of the stressor. The purpose of this study is to describe the implementation of Jalan AkTif Exercise interventions to improve psychosocial function in Depok City. This study uses the evidence based practice. Sampling is done by consecutive sampling. Data analysis describes the characteristics of respondents, improvement average by knowledge, attitude and skill. Statistical analysis using paired t test obtained p value 0,000 for negative psychosocial impact DASS and 0,004 on intellectual function SPMSQ in elderly. Jalan AkTif Exercise can significantly improve the psychosocial function of the older people. It is recommended that this exercise be applicable in order to provide nursing care to the older adult regularly. Key words walking and cognitive Exercise, older adults"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amilia Wulandhani
"Ageing population merupakan permasalahan bagi sistem kesehatan di berbagai negara. Lansia merupakan kelompok rentan yang berisiko tinggi menderita penyakit tidak menular kronis, multimorbiditas, serta disabilitas. FKTP menjadi akses pelayanan kesehatan terdekat lansia berkaitan dengan sistem berjenjang dalam skema JKN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan tingkat pertama pada lansia peserta JKN tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2023. Pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia peserta JKN tahun 2022 adalah 43,35%. Terdapat hubungan signifikan antara kelompok usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, segmen peserta, wilayah tempat tinggal, riwayat penyakit kronis, jenis FKTP, dan kepemilikan FKTP dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia adalah riwayat penyakit kronis dimana lansia dengan riwayat penyakit kronis berpeluang lebih besar (AOR 41,84; 95% CI 37,35-46,87; p value 0,000) memanfaatkan pelayanan RJTP dibandingkan lansia tanpa riwayat penyakit kronis setelah dikontrol variabel usia, hubungan keluarga, segmen peserta, dan kepemilikan FKTP. Diperlukan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan lintas sektor terkait untuk mengoptimalkan program pelayanan kesehatan lansia seperti ILP, PKH, Prolanis, PRB, serta mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia.

The ageing population is a problem for the health system across countries. The elderly are a vulnerable group who are at high risk of suffering from chronic non-communicable diseases, multimorbidity, and disability. Primary care facilities (FKTP) are the closest access to health services for the elderly related to the tiered system in the JKN scheme. This study aims to determine the factors associated with the utilization of primary outpatient services (RJTP) among elderly JKN participants in 2022. The research was conducted using a cross-sectional approach using BPJS Kesehatan sample data in 2023. RJTP utilization among elderly JKN participants in 2022 was 43,35%. There is a significant relationship between age group, gender, family relationship, participant segment, area of residence, chronic condition, type of FKTP, and ownership of FKTP with the utilization of RJTP in the elderly. The most dominant factor related to the utilization of RJTP in the elderly is chronic conditions, where elderly people with a history of chronic disease have a greater chance (AOR 41,84; 95% CI 37,35–46,87; p value 0,000) of utilizing RJTP compared to the elderly without a history of chronic disease after controlling for variables such as age, family relationship, participant segment, and FKTP ownership. Collaboration is needed between Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, and related sectors to optimize elderly health service programs such as ILP, PKH, Prolanis, and PRB, as well as educate the public to increase RJTP utilization for the elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Rahmawati
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas pelayanan publik di Stasiun Manggarai bagi kelompok lanjut usia sebagai pengguna aktif KRL Commuter Line Jabodetabek dan aktif mengakses Stasiun Manggarai. Pendekatan penelitian yang digunakan post-positivism dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan beberapa pihak dan dengan dilakukan observasi objek-objek yang diteliti dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan adalah pelayanan publik, aksesibilitas, konsep aksesibilitas dalam transportasi publik perkotaan dan transportasi publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis aksesibilitas pelayanan publik di Stasiun Manggarai bagi kelompok lanjut usia adalah baik. Hal ini dapat dilihat bahwa dua belas dari dua puluh satu indikator dari konsep aksesibilitas yang digunakan, menunjukan hasil baik, tujuh indikator menunjukan cukup baik dan dua indikator menunjukan kurang baik.

ABSTRACT
This study aims to analyze the accessibility of public services at Manggarai Station for elderly groups as active users of Jabodetabek Commuter Line KRL. The research approach used post-positivist with qualitative research methods. Data collection method is done through depth interviews with several parties and by object observation and documentation studies. The theories used are public services, accessibility, accessibility concepts in urban public transportation and public transportation itself. The results showed that the analysis of the accessibility of public services at Manggarai Station for the elderly group was good. It can be seen that twelve of the twenty-one indicators of the accessibility concept used, showed good results, seven indicators showed quite good and two indicators showed less good. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Isna Purwani
"Sejak tahun 2021, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua dengan persentase lansia sudah mencapai lebih dari 10 persen (BPS, 2022). Dalam tiga tahun terakhir unmet need pelayanan kesehatan di Indonesia lebih banyak dialami oleh penduduk lansia dibandingkan penduduk muda dan mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19. Unit analisis yang digunakan adalah lansia 60 tahun ke atas yang mengalami keluhan kesehatan dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan lansia mengalami unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability pelayanan kesehatan sebelum dan masa pandemi Covid-19. Data yang digunakan dalam penelitian ini Susenas Maret dan Podes tahun 2019 dan 2021. Hasil regresi multinomial menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah tangga dan kepesertaan JKN lansia berpengaruh negatif terhadap terjadinya unmet need artinya semakin tinggi tingkat kesejahteraan lansia dan kepesertaan JKN cenderung mengalami unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability yang lebih rendah dibandingkan lansia termiskin (Q1) dan bukan peserta JKN. Selain itu pelayanan kesehatan puskesmas terutama di perdesaan yang belum berfungsi secara maksimal menyebabkan kecenderungan unmet need availability dan accessibility lebih tinggi pada lansia yang ada puskesmas di wilayah tempat tinggalnya dibanding yang tidak ada. Berdasarkan karakteristik, lansia lebih muda, berstatus kawin, tingal bersama pasangan atau anggota rumah tangga lainnya, wilayah perkotaan dan tidak disabilitas kecenderungan unmet need availability dan accessibility serta unmet need acceptability lebih rendah. Sementara, lansia bekerja kecenderungan unmet need acceptability lebih tinggi, sedangkan kecenderungan unmet need availability dan accessibility lebih rendah dibanding lansia tidak bekerja. Terakhir lansia berpendidikan tinggi kecenderungan unmet need acceptability lebih tinggi dibandingkan lansia pendidikan rendah. Hasil deskriptif menunjukkan pada saat pandemi Covid-19 unmet need acceptability lebih tinggi dibandingkan lansia pendidikan rendah. Hasil deskriptif menunjukkan pada saat pandemi Covid-19 unmet need acceptability mengalami peningkatan, sedangkan unmet need availability dan accessibility mengalami penurunan. Lansia yang lebih rentan terpapar Covid-19 menyebabkan takut ke faskes, melakukan pengobatan sendiri dengan membeli obat di apotek dan ketika penyakit belum parah tidak merasa perlu ke faskes sehingga unmet need acceptability tinggi di saat pandemi.

Since 2021, Indonesia has entered ageing population with the percentage of elderly more than 10 percent (BPS, 2022). The last three years, unmet need for health services in Indonesia has been experienced more by elderly than by young and has increased during the Covid-19 pandemic. The unit of analysis used is the elderly aged 60 years and over who experience health complaints and interfere with daily activities. The aim of this research is to determine the tendency of elderly people to experience unmet need availability and accessibility as well as unmet need acceptability of health services before and during the Covid-19 pandemic. The data used in this study are Susenas March and Podes in 2019 and 2021. Multinomial regression results show that household welfare level and JKN membership in the elderly have a negative effect on the occurrence of unmet need, meaning that the higher the level of elderly welfare and JKN membership, the tendency of unmet need for availability, accessibility and acceptability is lower than the poorest elderly (Q1) and non-JKN participants. In addition, puskesmas health services, especially in rural areas, which have not functioned optimally, cause the tendency of unmet need availability and accessibility to be higher in the elderly where there is a puskesmas in the area where they live than where there is none. Based on characteristics, the elderly are younger, married, live with a partner or other household members, in urban areas and are not disabled, the tendency is for unmet need availability and accessibility and unmet need acceptability to be lower. Meanwhile, the working elderly have a higher tendency of unmet need acceptability, while the tendency of unmet need availability and accessibility is lower than the non-working elderly. Lastly, older with higher levels of education tend to have a higher unmet need acceptability than older adults with lower levels of education. Descriptive results show that during the Covid-19 pandemic unmet need acceptability has increased, while unmet need availability and accessibility have decreased. Elderly who are more vulnerable to Covid-19 are afraid to go to health facilities, self-medicate by buying medicine at the pharmacy and when their illness is not severe, they feel no need to go to health facilities so that the acceptability of unmet need is higher during the pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kern, M. Kathleen
"When it comes to virtual reference, one size doesn't fit all. What works in one library won't necessarily work in another. How do you figure out what to do? The recently published Virtual Reference Service Guidelines from the Reference and User Services Association (RUSA), which is reproduced in appendix A, provides the starting point. Kern, a leading virtual reference expert, outlines the tools and decision-making processes that will help you and your library evaluate, tailor, and launch virtual reference services that are a perfect fit for your community and your library."
Chicago: American Management Association, 2009
e20437714
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pensiun mampunyai tujuan agar Iansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua,
namun dengan pensiun seseorang akan kehilangan penghasilan, kehilangan peran dan
identitas, kedudukan , kegiatan sehari-hari, status dan otoritas (wibawa), kehilangan hubungan
dengan kelompok, dan harga diri. Hal ini merupakan suatu kehilangan yang amat dirasakan
oleh lansia tersebut. Jenis kehilangan yang terjadi dapat berupa : kehilangan orang yang
bermakna, kehilangan milik pribadi, kehilangan kesehatan, dan kehilangan pekerjaan. Untuk
menghadapi proses kehilangan, semua individu membutuhkan mekanisme koping. Koping
yang akan digunakan sangat tergantung pada beberapa aspek seperti usia dan jenis pekerjaan,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, dukungan keluarga, dan motivasi juga oleh kepribadian
dan pengalaman hidup seseorang. sehingga akan berakibat terhadap penggunaan koping oleh
lansia untuk menghadapi setiap masalah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan dukungan keluarga terhadap koping Iansia terhadap pensiun, di sasana tresna
werdha yayasan karya bhakti ria pembangunan Jakarta Timur.
Desain dan metodelogi penelilian ini adalah cross sectional dengan jenis penelitian
deskriftif perbandingan dengan uji statistik Chi - Square . Sampel penelitian berjumiah 20 dari
26 yang diambil secara total sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner.
Hasil penelitian ini dengan kesimpulan ada perbandingan yang bermakna pengaruh
antara jenis kelamin terhadap koping Iansia dengan pensiun ( p : 0,035 ), tidak ada
perbandingan yang bermakna pengaruh tingkat pendidikan terhadap koping lansia dengan
pensiun ( p : 0,550 ), dan tidak ada perbandingan yang bermakna pengaruh antara dukungan
keluarga terhadap koping lansia dengan pensiun ( p : 0,342 ). Penelitian merekomendasikan
pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan sampel yang lebih memadai pada populasi
lansia yang heterogen."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5155
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Harapan hidup seseorang di seluruh dunia dalam lima dekade terakhir meningkat
20 tahun. Saat ini diseluruh dunia ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun.
Perkiraan tahun 2025 akan mencapai 1,2 Milyar (Nugroho, W. 2000). Tujuan dari
penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana kesiapan tenaga keperawatan dalam
merawat klien Iansia di Rurnah Sakit Umum Tangerang. Dengan jumlah responden
57 orang yang pernah merawat klien Iansia. Desain penelitian yang digunakan
adalah studi deskriptif sederhana dengan alat pengukuran menggunakan kuesioner.
Analisa data yang digunakan adalah tendensi sentral yaitu mencakup mean, median,
standar deviasi untuk mengetahui validasi data. Hasil penelitian ini didapatkan
kesiapan tenaga perawat secara keseluruhan dari segi pengetahuan, sikap dan
keterampilan adalah siap 53 % dan yang belum siap 47 %. Kesimpulan yang
didapatkan oleh peneliti berdasarkan yang dibuat jika > 60 % yang dikatakan siap,
maka dari hasil penelitian tersebut perawat RSU Tangerang belum siap dalam
merawat klien Iansia.Oleh karena itu perlu dipertahankan dalam hal pengetahuan
Serta ditingkatkan dari segi sikap clan keterampilan perawat tersebut melalui
pelalihan, pendidikan, menciptakan situasi, dan fasilitas yang mendukung."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5465
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kognitif Iansia yang tinggal di rumah
pada Kelurahan Tanjung Duren Selatan dengan yang tinggal di Sasana Tresna Werdha
Cibubur. Sampel terdiri dari 72 orang (30 orang tinggal di sasana dan 42 orang tinggal
di rumah) yang terpilih secara purposif. Disain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dikriptif komperatif dengan menggunakan instumen penelitian yaitu checklist
dan MMSE. Analisa data yang digunakan adalah univariat untuk melihat distribusi
karakteristik demografi lansia dan bivariat untuk melihat apakah ada perbedaan yang
bermakna antara kognitif lansia yang tinggal di sasana dengan yang tinggal di rumah.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang bermakna antara
lansia yang tinggal di Sasana Tresna Werdha dengan lansia yang tinggal di rumah pada
Kelurahan Tanjung Duren selatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5626
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indang Trihandini
Jakarta: UI-Press, 2016
PGB 0499
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>