Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Rapidly development of biotechnology, hoped can make better life. Processing a substance to other substance with microorganism work is include at simple biotechnology, for example fermentation technology that change proteins at soybeans to amino acid with microorganism work that is fungus, especially Rhizopus sp. and Mucor sp. Fermentation technology can be applied in Biology education as a scientific work. This laboratory work can be integrated with proofing proteins content on tempe and identifications fungus that present on tempe, so that student can get full topic. Two conclusion from this research: (1) unification between producing tempe, proofing proteins content on tempe, and identifications fungus that present on tempe, as a scientific work can be grow students scientific attitude, and (2) there are have positive correlate between scientific attitude and learn result, although in low level correlate."
574 JPB 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Rapid development of biotechnology can make better life . Processing a substance to become other substance with the use of microorganism is included in simple biotechnology, for example fermentation technology that change proteins at soybeans to amino acid with the work of fungus, especially Rhizopusbsp...."
2009
570 JPB 1:1 (2009) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"A study has been conducted to produce soygurt that contain factor-2 isoflavone (6,7,4’- trihydroxy isoflavone), derivat of tempe milk, which was inoculated with Lactobacillus plantarum bacteria. This research consisted of three stages: first was the production of tempe, second was the production of tempe’s milk, and third was the production of soygurt.
The production of tempe used single culture of Rhizopus oligosporus and mix culture of
Rhizopus stolonifer, Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus and Rhizopus arrhizus.
Protein and lipid content from single culture tempe was 17,28% & 3,92%, whereas in mix culture tempe was 17,24% & 3,96%; in tempe milk using single culture was 3,89% & 2,78%, whereas in mix culture produced 3,79% & 2,58%. Inoculum of Lactobacillus plantarum bacteria in variation of 5%, 7,5%, 10%, 12.5% and 15% v/v in tempe milk were optimized. The measured parameter were pH and formation rate of lactic acid. The best inoculums was 5% v/v. Organoleptic test showed that the best soygurt was soygurt from tempe milk fermentated with single inoculums followed by inoculation with L.plantarum. Protein and lipid content was 3,98% and 2,70%. Thin Layer Chromatography test showed that soygurt contain factor-2 isoflavone useful as antioxidant, antihaemolitic, and antifungi.."
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tempe bacem is a kind of tempe product that has spicy and sweet taste. The shelf of this product is very short, i.e. one day at room temperature. The objective of this research is to increase tempe bacem's shelf life ..."
PANGAN 24:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tedjawati Kristiani
"Untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan ling_kungan yang dihadapinya, seorang individu akan mengacu pada pengetahuan kebudayaanyang mengandung serangkaian kategorisasi-kategorisasi dan model-model yang mencakup aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi. Pengetahuan kebudayaan yang diperoleh seorang indi_vidu sejak lahir mendominasi sikap dan pola tingkah laku_nya, karena is merupakan abstraksi pengalaman dalam kehidupan sosial, termasuk pengalaman-pengalaman yang diper_ aleh melalui pendidikan formal maupun terutama melalui pendidikan nonformal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sempit luasnya cakrawala kebudayaan seseorang tidaklah bebas dari pengaruh pengalaman yang dipunyainya sebagai warga masyarakatnya, dan tidaklah berbeda jauh dari kebudayaan yang didukung segenap warga masyarakat dimana dia dibesarkan. Pengetahuan yang is miliki itu akan berfungsi sebagai kerangka acuan dalam bersikap maupun bertindak. Sebab, seseorang akan memilih alternatif-alter_natif pengetahuan yang is kuasai dalam menghadapi peristi_wa, bends, manusia, dan makhluk lain yang ada di lingkung_annya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S12922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyaningtyas Agustrianti
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi perawat-pasien di ruang rawat inap RS Harapan Mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan crossectional yang dilakukan pada periode rawat Maret-Mei 2015 pada 60 pasien dan 30 perawat sebagai responden.
Hasil penelitian menggambarkan 53,3% responden pasien menilai komunikasi perawat efektif, analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakter perawat, kelelahan fisik dan mental, bahasa, dukungan pimpinan dan manajemen rumah sakit, fasilitas dan penghargaan dengan efektivitas komunikasi perawat dan pasien.

The study aims to determine the factors associated with the effectiveness of nurse and patient communication at inpatient unit in Harapan Mulia Hospital located in Bekasi Regency. It is a quantitative study with cross-sectional design. Samples are the total population amounted up to 30 nurses with 60 patients as respondents conducted in March - May 2015.
The results showed that 53.3% of patients perceived that nurses?s communication was effective, further analysis with logistic regression showed no significant relationship between the characters nurses, physical and mental fatigue, language, leadership and management support for hospitals, facilities and reward with the nurses and patients communication effectiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Famitalia
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi biskuit tempe kurma terhadap perubahan status gizi balita umur 12 ? 59 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian single blind dengan desain kuasi ekperimental. Pemilihan sampel dengan cara non-random sampling, dimana 13 orang balita sebagai kelompok perlakuan dan 16 orang balita lainnya sebagai kelompok kontrol. Kelompok perlakuan adalah balita yang menerima
50 gr biskuit tempe kurma, sedangkan kelompok kontrol menerima 50 gr biskuit plain selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukan perubahan status gizi dan berat badan kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Untuk selanjutnya, biskuit tempe kurma dapat dipertimbangkan sebagai alternatif makanan dalam PMT-P.

ABSTRAK
The objective of this study was to understand the effect of tempe-dates biscuit consumption on the nutritional status change of 12 ? 59 months children. This study was a single blind study with quasy eksperimental design. Samples were chose by non random sampling, which 13 children as intervention group and 16 children as control group. Intervention group received 50 gr of tempe-date biscuits while control group received 50 gr plain biscuits for 4 weeks. The result of this study showed that the change of nutritional status and body weight status in intervention group were higher than the control group. In the future, the tempe-date biscuits can be considered as an alternative in PMT-P."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hadi Susanto
"Penelitian ini bersifat preskriptif, menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan metode perbandingan hukum dengan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan sebagai sumber datanya. Implementasi ketentuan pasal 33 UUD 1945 telah mengakibatkan struktur monopoli pada sektor-sektor industri yang terkait dengan essential facility. Akan tetapi, quo vadis batasan implementasinya berpotensi terjadinya penyalahgunaan posisi monopoli berupa penutupan akses kepada pelaku usaha lain sehingga berdampak pada pasar hulu maupun pasar hilir. Dalam perspektif hukum persaingan, essential facility merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kelangsungan persaingan usaha sehingga tindakan penutupan akses atas essential facility memiliki dampak mematikan iklim persaingan. Oleh karena itu, diperlukan parameter, konsep pengaturan bahkan batasan pengecualian pemberlakuan hukum persaingan terhdap tindakan badan usaha yang memonopoli essential facility."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25938
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sujahto Ramang
"Tesis ini bertujuan untuk mengidentifiaksi ada/tidaknya isu transfer pricing dalam kegiatan usaha jasa maklon (contract manufacturing); memperoleh gambaran mengenai alasan pemilihan struktur contract manufacturer sebagai bagian terintegrasi dari suatu manajemen rantai suplai global (global supply chain management) dalam kerangka pencapaian tujuan global perusahaan multinasional; mengetahui berbagai pendekatan dalam menentukan karakteristik bisnis manufaktur; mengetahui kecenderungan dan praktik penggunaan struktur contract manufacturer pada perusahaan penanaman modal asing di Indonesia; mengetahui bagaimana menerapkan analisis fungsional (functional analyses) dan analisis kesebandingan (comparability analyses) dalam memilih metode transfer pricing yang cocok sesuai prinsip harga wajar (arm?s length principle) untuk transaksi atau kegiatan contract manufacturing; menganalisis apakah ketentuan perpajakan di Indonesia telah cukup baik dalam mengantisipasi berbagai isu transfer pricing terutama yang dapat dilakukan melalui kegiatan ushaa contract manufacturing dan melakukan perbandingan dengan beberapa negara seperti China, Australia, Kanada, dan Meksiko dan negara-negara lainnya. Penelitian yang dilakukan berupa pendekatan kualitatif dengan deskriftif analitis dan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan istimewa antara perusahaan penanaman modal asing dengan persuahaan induk, transaksi-transaksi antar perusahaan dalam satu grup (intercompany transactions), dan pelaporan kegiatan usaha contract manufacturing sebagai full-fledged manufacturing, merupakan bukti adanya isu transfer pricing. Adanya beberapa kasus dimana perusahaan tidak melaporkan kegiatan usahanya sebagai contract manufacturer membuat semakin pentingnya melalukan analisis yang bertujuan untuk memastikan karakteristik (characterization) perusahaan yang bergerak dalam bisnis manufaktur. Kurang memadainya ketentuan tentang dokumentasi transfer pricing dikaitkan dengan mekanisme beban pembuktian yang berlaku dalam sistem perpajakan Indonesia merupakan faktor penting dalam memicu munculnya isu transfer pricing dalam kegiatan usaha contract manufacturing. Dalam hal karakteristik usaha adalah jasa maklon (contract manufacturer) maka praktik dan ketentuan transfer pricing di banyak negara menunjukkan penggunaan metode cost plus sebagai metode yang umum diterapkan untuk menentukan tingkat remunerasi yang wajar meskipun harus dilihat kasus per kasus dan ketersediaan data pembanding. Permasalahan akan menjadi lebih mudah jika hanya menyangkut metode transfer pricing yang akan diterapkan, tetap tetapi sulit jika karakteristik usaha tetap tidak jelas.

This thesis aimed at identifying whether or not there is transfer pricing issue in contract manufacturing activities; comprehending any reasons for choosing contract manufacturing structure as an integral part of the supply chain management developed by multinational enterprises in global strategy to achieve its main goal; identifying any approaches could potentially turn up characteristics of a manufacturing business; knowing the tendency of using contract manufacturer structure by foreign investment enterprises in Indonesia; knowing how to use the functional analyses and comparability analyses in choosing an appropriate transfer pricing methods to determine the arm?s length price for any a contract manufacturing acitivities or transactions; analysing the prevailing tax rules in Indonesia pertaining the anticipation to transfer pricing issues especially arise in any case involving a contract manufacturing arrangement, compared with several other relevant countries having the same tax issues, such as China, Australia, Canada, Mexico, and also many other countries. Research in this thesis will take form of qualitative research with descriptive analysis and survey method. The result turns out that there are related companies, intercompany transactions between them and the fact that a contract manufacturer can be formally (caused by the lack of tax rules) reported for tax purposes. These circumtances become the proof that transfer pricing issues undeniedly exists. The fact that any cases arise where a contract manufacturer reporting form of business not representing actual activities or functions performed, makes any analyses aimed to ascertain characteristics of any foreign manufacturing investment enterprises in Indonesia become very important. The lack of documentation transfer pricing rules and its close relation to the burden of proof mechanism prevailing in Indonesian tax systems is one basic factor that trigger any transfer pricing issues in contract manufacturing business. Where, based on its actual characteristics, a foreign investment enterprose has been an contract manufacturer, hence therefore, practices and the prevailing tax rules in many foreign countries showing that the use of cost plus method as the general approach. As recommeded in OECD Guidelines, the selection of methods used in determining arm?s length price, case by case should closely be elaborated and this step hinges on the availability of comparable data. The transfer pricing issues could be solved easier if it is only about the selection of transfer pricing methods to be used, but not that easy if the characteristics of a business remain unclear."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28306
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>